Share

Bab 214

Dimas menepuk-nepuk punggung Amel dengan lembut, membuat suasana hati Amel perlahan menjadi lebih tenang.

Beberapa saat kemudian, pintu ruang gawat darurat kembali terbuka. Lili didorong keluar oleh seorang dokter, lalu mereka semua segera mengelilinginya.

"Ibu, buka matamu dan lihat aku!" kata Amel sambil menyeka air mata dari wajahnya.

Lili yang mendengar suara Amel, perlahan membuka matanya dan berkata, "Amel, berhenti menangis. Ibu baik-baik saja."

Wanita tua itu memaksakan senyuman di bibirnya.

Amel mengangguk sembari berkata, "Bu, apakah kamu tahu saat kamu tiba-tiba pingsan, kami semua sangat khawatir."

"Maaf sudah membuat kalian khawatir."

Setelah Lili dipindahkan ke bangsal rawat inap, Amel selalu berada di sisi wanita itu. Dia bertanya, "Bu, apakah kamu mau minum air?"

Lili menggelengkan kepalanya dengan perlahan.

"Ayah, malam ini cukup berat bagimu. Kamu kembali dan istirahatlah. Aku akan menjaga Ibu di sini." Amel masih merasa khawatir, jadi dia ingin berjaga di sini.

"Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status