Share

Bab 192

Amel menggelengkan kepala sambil berkata, "Nggak usah."

Setelah selesai berbicara, Amel mengambil dua piama dari lemari, lalu buru-buru berlari ke kamar mandi.

Saat melihat ekspresi panik Amel, Dimas menggelengkan kepala dengan penuh sayang, lalu tersenyum sembari berkata, "Istriku sangat imut!"

Amel berendam dengan nyaman di bak mandi, membuatnya langsung merasa jauh lebih rileks. Meskipun menjalankan toko makanan penutup itu melelahkan, dia merasa semua itu sepadan.

Amel baru saja selesai mandi ketika dia menerima telepon dari Lili. Dia pun menjawab telepon, "Bu, kalian belum tidur?"

"Ayahmu sedang mendiskusikan suatu topik dengan murid andalannya di telepon. Amel, kudengar Bibi Mirna bilang kalau dia berencana menginvestasikan sejumlah uang lagi pada toko makanan penutupmu?" tanya Lili dengan ragu.

Meski Mirna berasal dari keluarga kaya, dia sangat berhati-hati dalam berinvestasi.

"Ya, Bibi Mirna datang ke toko makanan penutup kami hari ini. Dia melihat kalau bisnis toko makanan pen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status