Share

Bab 194

Begitu keluar, Dimas membuka payungnya, lalu menggoyangkan lengannya yang memegang payung untuk memberi isyarat agar Amel memeluknya.

"Kita berdua harus lebih dekat agar nggak basah." Dimas memegang payung, lalu memiringkannya ke arah Amel, membuat bahunya sendiri menjadi basah.

"Bukannya kita punya dua payung? Sebaiknya kita pakai payung masing-masing agar nggak ada yang basah."

Dimas menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Nggak apa-apa kalau aku basah. Selama aku ada di sini, aku akan memegang payung untukmu."

Pasangan muda yang sedang dimabuk cinta itu berjalan bersama di bawah hujan. Hal ini juga merupakan momen yang bahagia dan romantis.

"Oke, janji ya." Amel mengingat kata-kata Dimas.

Saat duduk di dalam mobil dan melihat gerimis di luar, Amel merasa sangat nyaman.

"Oh ya, nanti kamu bisa memarkir mobilmu di perempatan depan. Di sana nggak jauh dari toko makanan penutupku, hanya berjarak beberapa langkah saja. Hari ini hujan, pasti ada banyak orang yang naik taksi ke tempat ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status