Share

Bab 193

"Kamu sangat bodoh, nggak tahu apa-apa." Dimas mengeluarkan kata-kata ini dengan gigi terkatup.

"Pak Dimas, apa maksudmu? Kenapa aku nggak tahu apa-apa?"

"Sebagian besar orang yang kamu atur hari ini membeli banyak makanan penutup dengan jenis yang sama segera setelah mereka masuk. Tujuan mereka bisa terlihat dengan sangat jelas. Siapa pun dengan mata yang tajam akan tahu apa yang sedang terjadi. Kalau kamu nggak bisa menangani hal semacam ini dengan baik, aku jamin gajimu bulan depan akan aku potong," kata Dimas dengan nada dingin. Setelah itu, dia langsung menutup telepon.

Entah kenapa, Dimas merasa Irfan menjadi jauh lebih bodoh setelah tidak berada di sampingnya.

Di sisi lain, Irfan mengentakkan kaki dengan penuh penyesalan. Saat itu, dia hanya berpikir untuk menyuruh orang-orang membeli semua kue yang ada di toko makanan penutup tanpa memertimbangkan aspek ini.

Saat Dimas kembali ke kamar tidur, dia menemukan bahwa Amel sudah tertidur. Dia pun berjingkat ke tempat tidur, lalu deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status