Share

Bab 148

"Kalau begitu, aku nggak keberatan," ucap Dimas sembari mengambil kentang parut tumis itu dan merasa sedikit cemburu.

Untuk sesaat, Dimas tidak tahu apakah rasa cemburu itu disebabkan oleh kepercayaan yang tidak terucapkan di antara hubungan persahabatan Amel dan Lidya atau karena terlalu banyak cuka dalam hidangan ini.

Singkatnya, tugas Dimas masih panjang. Dia masih sulit untuk mendapatkan kepercayaan 100% dan pemahaman dari Amel terhadap dirinya sendiri.

Keduanya berbicara tentang beberapa detail mengenai pembukaan toko, distribusi keuntungan dari investasi Lidya, perekrutan pegawai dan lain-lainnya.

Amel tahu bahwa Dimas selalu sangat mementingkannya, tetapi dia tidak menyangka bahwa Dimas akan mempertimbangkan kepemilikan toko makanan penutup beserta pegawainya di masa depan dengan sangat detail.

Bagaimana Dimas bisa punya waktu untuk merencanakan hal ini untuknya, padahal Dimas saja sibuk bekerja setiap hari?

Amel menyantap makanannya dalam diam, hatinya meluruh.

Setelah makan ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status