Share

61. Hari Paling Istimewa

Elvano tersenyum sambil menoleh ke arah Shanka yang duduk di sampingnya. Terselip kata terima kasih yang diucapkannya dalam hati kepada bocah itu setelah sikapnya yang bersimpuh di depan Aneska tak kunjung disetujui.

“Boleh, ya, Bunda? Tempatnya, kan, jauh di pusat kota. Sudah keburu malam juga kalau kita enggak cepat-cepat pergi sekarang. Nanti uang naik ojeknya buat beli tambahan ayam goreng saja. Terus dibagiin ke Reza, katanya dia juga belum pernah merasakan ayam goreng itu.”

Karena ucapan sang anak itulah akhirnya Aneska mengangguk lemah dan mengiakan permintaan Elvano. Namun, wanita itu enggan untuk duduk di depan, sehingga posisinya digantikan oleh Shanka. Tak mengapa, yang terpenting Elvano sudah selangkah memenangkan hati anaknya.

Sepanjang perjalanan, Aneska bungkam dan menatap keluar jendela. Hal itu bisa dilihat Elvano dari center mirror yang terpasang di tengah mobil. Pria itu menghela napas panjang sebelum menggeleng lemah. Setelahnya, dia melirik Shanka yang mengulas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status