Share

Bab 77 Penegasan dan Kerinduan

“Papamu juga masih ngambek sama Mama, Mal. Tolong kamu jangan ikut-iukutan pergi.” Pinta Mama Lina. Ia tak bisa lagi menyembunyikan rasa malunya karena ketahuan berbohong pada anaknya itu.

Selama ketiadaan Malik di rumah itu, hampir setiap malam Pak Agung terus mengoceh soal kebijaksanaan, soal usia tua, soal masa depan anak-anak dan juga soal bumi yang selalu berputar. Yang di atas tidak akan selalu di atas.

Mereka berdua sudah menjalani kehidupan yang pahit dulunya, kalau sekarang mereka sudah diberi waktu untuk menikmati kelapangan, seharunya menjadikan mereka pribadi yang pandai bersyukur. Begitu yang diutarakan Pak Agung setiap hari selama satu bulan itu.

Pak Agung memang tidak secara langsung menyalahkan Mama Lina, tapi sikapnya yang menjadi tak acuh diartikan oleh Lina sebagai ngambek dan menyalahkannya atas semua tragedi yang terjadi di rumah itu.

“Itu semua salah Mama. Mama yang terlalu memuja Gladis yang menurut Malik tidak ada apa-apanya dibanding Laila.”

“Jadi kamu menyal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status