Share

Bab 61 Sepucuk Surat

“Bagaimana keadaan Mama, Pa?” Dika sudah berada di rumah sakit malam itu. Setelah dirasanya cukup beristirahat. Dika segera mengunjungi mamanya yang masih memejamkan matanya.

“Bersyukurlah Mamamu tidak kenapa-kenapa. Hanya gegar otak ringan. Tapi cedera di tulang belakangnya cukup parah yang membuat mama mungkin tidak akan bisa duduk untuk sementara waktu.” Jawab Pak Agung. Laki-laki tua itu tak henti-hentinya menelanjangi anaknya dengan tatapan penuh takjub. Bukan takjub karena anaknya membanggakan, justru karena rupa anaknya yang menurutnya sangat tidak rupawan sama sekali. Baginya tidak ada yang dibanggakan dari sekedar jalan-jalan mengililingi dunia.

“Syukurlah.. Malik mana?”

“Seharusnya di rumah. Kalian belum bertemu?”

“Aku baru aja bangun dan langsung kemari. Tapi aku udah ketemu sama istrinya. Ketemu dimana Malik sama istrinya itu? Sama sekali bukan selera Malik ku rasa.” Dika yang sedang membenahi selimut mamanya yang tersingkap beralih pandang ke arah Papanya yang sedang memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status