Share

Pion Pion Kemenangan

“Tidak akan terjadi apa-apa,” sahut Vania dengan seulas senyuman tipisnya, “dan aku yakin dia tak akan kamu pakai dalam acara itu.”

Brak!

Pintu di belakang Vania terbuka dengan keras, saking kerasnya pintu itu menabrak tembok di belakangnya.

“Aku harap kamu menarik kata-katamu sekarang juga!” Seru Andini dengan wajah kesalnya. “Aku sama sekali tidak berminat untuk tampil sebagai artis cadangan dalam acara itu.”

“Dan kamu, Vina. Awalnya aku rasa bisa berteman denganmu. Tapi ….” Andini menggelengkan kepalanya. “keparat kamu … punya dendam apa kamu sama aku, huh!”

Andini melotot dengan kedua tangan bertolak di pinggangnya.

Vania berdiri dari kursinya. Dengan ketenangan sikapnya ia melipat kedua tangannya di dada. “Nggak ada, aku hanya menyayangkan, seorang artis berbakat seperti kamu, kenapa harus hanya menjadi cadangan dalam even besar seperti ini. Sayang sekali bukan?”

Syerly menatap kawannya, ia terkejut mendengar kalimat yang terdengar seakan memprovokasi Andini itu. Tapi ia tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status