Share

Cerita Kita

Pisau itu terayun menyerempet lengan Regantara. Lengan kemeja putih yang dikenakannya pun menjadi merah karena noda darah.

Namun itu tak membuat Dul Botak merasa puas dan menghentikan serangannya. Ia kembali mengayunkan pisau bermata dua di tangannya dengan gerakan yang cepat.

Regantara muda dengan gesit mengelak ke samping dan memukul pergelangan tangan Dul Botak dengan tangannya, hingga membuat lelaki berkulit gelap itu kesakitan.

Pisau terlepas begitu saja dari genggaman tangan Dul Botak, seolah sang takdir memberikan waktu untuk pemuda itu kabur menghindari pertarungan yang mulai tak seimbang itu.

“MUNDUURRR!!” teriaknya pada kawan-kawannya. Ia tak mau ada korban ataupun pertumpahan darah di antara kawan-kawannya. Bukan karena takut, tapi karena adanya senjata tajam.

Ia berlari tanpa tahu arah, menyelinap di antara deretan bangunan. Hingga suara langkah Dul Botak yang mengejarnya tak lagi terdengar.

Napasnya terengah dipadu dengan debaran jantungnya yang sangat cepa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status