Beranda / Romansa / Terjerat Hasrat Suami Kontrak / 244. S2: Daddy Tidak Akan Melarang Apapun yang Kau Sukai

Share

244. S2: Daddy Tidak Akan Melarang Apapun yang Kau Sukai

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Ya, Daddy tahu apa yang kau lakukan hari ini,” tutur River saat melihat putranya bungkam.

Meski tak melihatnya langsung, tapi River memiliki banyak anak buah yang siap menjadi mata dan telinganya. Orang-orangnya itu selalu memberi laporan tentang apapun yang dilakukan anak-anaknya. Walau mungkin saja ketiga anak River tak nyaman, tapi River tak bisa mengambil risiko jika suatu yang buruk menimpa mereka. Setidaknya para anteknya siap membantu mereka.

River pun mendekati Johan, lalu memandunya duduk di sofa ruangan tersebut.

“Apa Daddy juga akan melarangku bermotor?” Johan pun menyidik. Dia cemas River akan marah mengenai balapan tersebut.

“Tidak. Daddy tidak akan melarang apapun yang kau sukai.”

“Lalu, sebenarnya apa yang ingin Daddy bicarakan? Jika ini tentang tunangan Jenson, maka Daddy tidak perlu khawatir. Saya—”

“Apa kau sudah mengenalnya sebelum dia bertunangan dengan Jenson?” sahut River sebelum ucapan putranya tuntas.

Johan sontak tertegun. Dia heran, mengapa kebanyakan orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Sudah update kak Happy reading yah ^⁠_⁠^
goodnovel comment avatar
Alee
lanju thorr
goodnovel comment avatar
Inura Lubyanka
Happy reading guys
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    245. S2: Wanita Ular Itu Sengaja Menipuku

    ‘Aish, sial! Jadi wanita ular itu sengaja menipuku?! Dia bilang gaun itu darinya supaya aku membuangnya?!’ batin Ashley memicing ke arah Rose yang duduk di meja seberang. Di sana Rose menyeringai puas. Dia berhasil membuat Ashley semakin buruk di mata ayahnya. ‘Kau lihat sekarang, bocah sialan? Kasihan sekali. Aku akan membuat ayahmu benar-benar membencimu!’ geming Rose seiring sebelah alisnya yang terangkat. Jelas sekali dia mengejek Ashley. Gadis bodoh yang naif, bukanlah tandingan Rose. Dia saja sudah menyingkirkan mendiang istri Derek. Jika hanya Ashley yang masih remaja, tentu bukan masalah besar untuknya. Namun, tanpa diduga Ashley malah berkata sambil menatap tajam Rose. “Kenapa kau berbohong?” Rose mengerutkan kening. Belum sampai menjawab, Ashley kembali melanjutkan ucapannya. “Kau bilang padaku kalau gaun itu darimu. Kau bahkan melemparnya di depan kamarku!” “Hah!” Rose menyeringai sinis. Dalam hati, dia pun mengumpat. ‘sialan! Beraninya anak ini buka mulut. Kenapa dia

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    246. S2: Kau Sengaja Membuatku Cemburu?

    “Tuan Muda Jenson, hari ini kau berangkat sendiri?” Maximilian buka suara lebih dulu.Tatapannya tampak mengejek. Bahkan dia sengaja merangkul pundak Ashley dan merapatkan pada tubuhnya.“Apa yang kau lakukan, Max?!” tukas Ashley dengan gigi terkatup.Gadis tersebut berusaha menarik diri dari Maximilian, tapi pemuda itu malah merengkuh pinggangnya sambil tersenyum miring. Dia tak mengalihkan pandang dari Jenson, seolah menunjukan bahwa dia-lah pemilik Ashley Walter.‘Hah! Dasar pecundang. Kau berlagak merebut Ashley dariku, tapi nyatanya kau tidak berani mengakui Ashley saat di Dalin Court?!’ batin Maximilian memicing berang. ‘Baguslah, aku jadi lebih mudah merebut kembali milikku!’Beberapa murid yang tak sengaja melewati lobi, jadi memperhatikan mereka bertiga. Bahkan beberapa dari mereka berisik dan menatap tajam Ashley. Ya, tak heran karena siapapun gadis yang berkaitan dengan Jenson, pasti akan menjadi sasaran penggemar pemuda tersebut. Belum lagi Maximilian. Meski dia baru pinda

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    247. S2: Kau Ingin Kembali Bersama Mantan Kekasihmu?

    “Apa maksudmu, Jenson? Menyingkirlah, sebelum ada yang lihat!” decak Ashley dengan tatapan tajam.Dia berusaha menghempas dan mendorog tunangannya tersebut. Akan tetapi, Jenson tetap kekeh dalam posisi itu. Dirinya bahkan mengikis jarak hingga wajah mereka nyaris bertumbukan.“Apa ini menyenangkan, Nona Walter? Kau merahasiakan pertunangan kita, tapi menunjukan pada semua orang di Dalin Court bahwa kau memiliki hubungan dengan putra Tuan Sebastian?!” tukas Jenson pelan, tapi setiap katanya penuh tekanan. “Kau ingin kembali bersama mantan kekasihmu?!”“Hah!” Ashley menatap lebih garang.Dia hampir tak percaya Jenson menuduh seperti itu.“Kau benar-benar picik, Tuan Muda Jenson!” ujarnya menekan. “Kau lupa perjanjian kita? Kau lupa karena apa kita bertunangan? Itu semua demi kerja sama perusahaan ‘kan? Jangan anggap dirimu—”“Siapa yang bilang demi kerja sama perusahaan? Aku yang menginginkannya. Aku yang menginginkan pertunangan denganmu, Nona Ashley Walter!” Jenson menyambar sebelum u

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    248. S2: Aku Tidak Berbakat Mengajari Seseorang!

    Adeline mempersempit jarak alisnya seraya bertanya, “apa kau yakin?”“Ya, Mommy. Aku sudah mengeceknya. Baik Jenson maupun Kak Johan, mereka tidak ada di kamar,” balas Jennifer menjelaskan. Mendengar itu, Adeline pun berpaling pada River. Akan tetapi sang suami hanya mengangguk, memberinya kode agar tidak cemas. Ya, Adeline tahu River pasti akan menangani ini. Namun, Rose dan Derek malah curiga. Terlebih kini mereka menyadari bahwa calon menantunya tidak terlihat. Dengan ragu Derek pun menginterupsi. “Maaf, Tuan Reiner. Apa ada masalah?”“Tidak ada!” River seketika menyahut tegas. “Anda tidak perlu khawarit!”Pria tersebut menoleh dan mengangkat tangan pada pengawal yang bersiaga tak jauh dari meja makan. Mendapati kode sang tuan, pengawal itu pun mendekat. “Anda butuh sesuatu, Tuan?” tanyanya berbisik. “Katakan pada Siegran untuk melacak lokasi Jenson dan Johan,” balas River pelan. Titah itu langsung dimengerti pengawalnya. Akan tetapi, Rose yang melihatnya, jadi curiga kalau R

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    249. S2: Kau Tidak Bisa Kabur Lagi

    ‘Aish, sial! Siapa mereka?!’ batin Jenson menatap tajam. “Kau tuli? Buka pintunya sekarang!” sentak anggota geng dengan masker hitam itu.Jenson tetap tak bergeming, hingga memicu amukan lelaki itu naik. Tanpa ragu, dia pun memukul spion mobil Jenson dengan tongkat baseball. Hantaman yang keras seketika membuat spion itu remuk dan jatuh. “Hei, brengsek. Teruslah sembunyi di dalam, maka aku akan mengancurkan satu pergi satu bagian mobil ini. Kau pikir aku hanya omong kosong, hah?!” pekik lelaki tadi disertai umpatan. Tanpa diduga Jenson malah memprovokasi dengan menyalakan mesin mobilnya. Dia menatap tajam sambil mencengkeram kemudi dengan kuat.‘Tidak ada banyak waktu, aku harus segera menemui Johan!’ batinnya bertekad dalam hati.Ya, saat di Dalin Court siang tadi, dia tak sengaja mendengar rencana Maximilian yang berniat mencelakai Johan. Jenson yang berpikir Johan ada di mansion jadi buncah, karena ternyata sang adik sedang di Oran Brewery. Sebab itu, Jenson rela meninggalkan ac

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    250. S2: Dia Tak Ingin Johan Terluka Lagi Karenanya

    ‘Siapa mereka sebenarnya? Sepertinya bukan orang-orang Maximilian ataupun geng The Dragon!’ batin Johan mendapati beberapa orang berjas hitam menghajar para Bodyguard Oran Brewery.Alis pemuda itu berkedut ketika bodyguardnya tersungkur ke arahnya. ‘Oh? Tuan Muda?’ batin Bodyguard tersebut saat Johan melangkahi tubuhnya. Dia bergegas bangkit dengan kening mengernyit. Maniknya berubah lebar saat melihat Johan yang tak ragu menghajar orang-orang berjas hitam tadi.‘Aish, bagaimana ini? Padahal Tuan Siegran meminta kami menjaga Tuan Muda Johan,’ sambung Bodyguard tadi yang lantas menyusul Johan. Di sana Johan mencekal bahu pria botak dan langsung melayangkan tinju ke wajahnya. Sepasang iris pemuda itu melirik ke belakang, lalu dengan cepat menyikut rahang pria lain yang berniat menghajarnya. Tapi, seorang lainnya malah mencekal tubuh Johan dari belakang, bahkan mengunci tangannya agar tak bisa bergerak. Dan sialnya, dari depan lelaki lain datang dan Johan akan menjadi sasaran empuk un

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    251. S2: Apa Dia Masih Bisa Menerimamu Jika Wajah Ini Cacat?

    ***Sampai makan malam di mansion Devante usai, Ashley dan Jenson tidak muncul. River pun beranjak menemui Siegran yang bersiaga di ruang kontrol.“Tuan!”Beberapa bodyguard menunduk hormat saat River datang.Namun, pria itu hanya berlalu dan masuk menemui Siegran. Matanya yang menyorot tajam, seolah mengintimidasi para bawahannya. Terlebih dia belum menerima kabar apapun tentang kedua putranya.“Bagaimana? Kalian menemukan Jenson dan Johan?” River bertanya dengan suara dinginnya.Siegran mengangkat pandangan, lalu menjawab, “kami baru saja menerima kabar bahwa Tuan Muda Johan mendapat serangan di Oran Brewery, Tuan.”“Serangan?” River memastikan dengan alis bertaut.“Benar, Tuan. Beberapa orang asing tiba-tiba masuk Oran Brewery dan membuat keributan. Mereka mengaku suruhan keluarga Walter untuk menjemput Nona Ashley yang bekerja paruh waktu di sana,” balas Siegran menjelaskan.“Di mana Johan sekarang? Apa dia baik-baik saja?” River lebih mengkhawatirkan sang putra.“Ya, Tuan. Tuan M

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    252. S2: Biarkan Dia Mati

    “Dasar brengsek!” Maximilian mengumpat berang saat Jenson meludahi wajahnya.Max yang kehilangan fokus pun, asal menggerakan belatinya hingga mengenai area bawah mata Jenson.“Aish ….” Jenson mendesis begitu merasakan gelenyar darah mengaliri mukanya.Mungkin sayatan itu tidak terlalu dalam, tapi cukup perih dan bisa meninggalkan bekas.“Hah! Bajingan ini benar-benar minta dihajar!” Maximilian mengusap jijik pipinya.Tanpa ragu dia pun menendang dada Jenson yang terikat di kursi. Seketika itu, Jenson terguling dalam posisi tubuh terikat.“Argh ….” Jenson pun mengerang.Namun, Maximilian yang tak kenal ampun kembali menendang perutnya amat kencang. Jenson yang tak bisa menghindar, hanya bisa mengernyit kesakitan.“Jenson, kau akan tamat malam ini!” Maximilian mendecak garang.Dia berbalik pada anggota geng yang berjaga di belakang. Matanya terpaku pada tongkat baseball yang dibawa anggota bertubuh gempal.“Hei, berikan padaku!” kata Max memerintah.“Baik, Boss!” balas sang antek yang l

Bab terbaru

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    267. S2: Panggil Aku Kakak!

    Saat itulah Rachel naik ke lantai atas dan menghampiri Ashley. Dia berhenti di hadapan adik tirinya, lalu mengibaskan tangannya, memberi kode untuk minggir.Namun, dengan keras kepala Ashley tetap di tempatnya. Lagi pula ini rumahnya, ini kamar miliknya!“Aish … adikku, kau tidak mau pergi?” Rachel berkata sambil menaikkan sebelah alisnya.“Siapa yang kau sebut Adik, hah?!” Ashley menyahut sinis. “Apa kau tidak malu? Kau dan ibumu bisa masuk ke mansion ini karena belas kasih ayahku. Tapi sekarang, kau ingin merebut milikku?!”Alih-alih menyahut langsung dengan kata-kata, Rachel justru mengikis jarak dari Ashley. Dia semakin dekat, tapi Ashley tetap mengangkat dagunya tanpa gentar. Dan tiba-tiba saja, Rachel langsung menjambak rambut Ashley amat kuat, sampai-sampai gadis itu mendongak kesakitan.“Argh! Apa yang kau lakukan?!” Ashley mendengus kesal.Rachel semakin keras menarik rambut Ashley seraya menimpali. “Panggil aku Kakak!”“Siapa kau berani memerintahku?!” sambar Ashley berang.

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    266. S2: Hanya Aku Putri Pertama Ayah!

    “Rachel, tidurmu jadi terganggu, ya?” Rose berujar sambil mendekati gadis rambut pirang tersebut.“Mommy, apa yang terjadi?” Rachel melangkah ke arah pelukan Rose.Matanya memicing pada Ashley. Alisnya pun mendapuk, seolah jijik dengan penampilan Ashley yang berantakan. Apalagi pipinya tampak merah, bekas tamparan keras Derek.“Dia siapa, Mommy?” Rachel bertanya heran.“Ah … d-dia Ashley. Saudara—”“Dia adik tirimu!” Derek menyambar sebelum ucapan Rose tuntas.Namun, kalimat singkat itu sontak memicu Ashley membelalak bingung. Dia bahkan bungkam beberapa saat, berharap salah dengar. Akan tetapi raut wajah sang ayah tak menunjukkan candaan.“Hah! Apa yang Ayah katakan? Adik tiri?!” Ashley memastikan dengan leher tegang.Belum sampai Derek membenarkan, Rose dengan hati-hati berkata, “maaf, Ashley. Ibu terlambat memberitahumu, ya? Ini Rachel, kakak tirimu. Karena kita sudah menjadi keluarga, jadi Rachel akan tinggal di sini juga.”Mendengar itu, dada Ashley langsung berkobar. Satu siluma

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    265. S2: Ayah Menyesal Punya Putri Sepertimu!

    “Asley, bagaimana kau bisa jadi seliar ini? Sejak kapan ayah mengajarimu minum alkohol? Apalagi main bersama lelaki berandalan, hah?!” Derek memberang penuh amarah.Sang putri yang tak mengerti dengan sikapnya, kini tertegun.“A-ayah … sepertinya Ayah salah paham. Aku memang ada di bar untuk ker—”“Kau masih berani membantah?!” Derek langsung menyambar sebelum ucapan Ashley tuntas.Gadis itu melangkah lebih dekat, berusaha menjelaskan agar ayahnya jadi tenang. Namun, Derek dengan geramnya menyambar beberapa lembar foto dari nakas belakangnya, lalu melemparkan pada Ashley.Manik Ashley sontak berubah selebar cakram saat melihat potret dirinya yang tengah pingsan, sedang berada di antara dua pria yang memegang botol alkohol.“Hah! A-apa ini?!” Ashley menegang.Dia tahu foto itu rekayasa. Pasti Rose yang membuatnya. Tapi tetap saja Ashley sangat merinding sebab pria-pria tadi adalah dua orang yang sebelumnya menyekap Ashley di gedung tua. Sial, sensasi empedu seperti naik ke tenggorokan

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    264. S2: Aku Tidak Butuh Racun Kalian!

    *** “Buka pintunya!” titah seorang lelaki berbadan gempal yang membawa nampan makanan. Rekannya yang memiliki tato ular di lehernya, melirik bubur di nampan itu.“Apa dia bisa memakannya?” tanyanya.Lelaki gempal tadi menaikkan sebelah alisnya seraya menimpali, “siapa yang peduli? Yang penting kita sudah memberinya makanan. Kalau dia tidak mau makan, ya sudah. Mati saja sana. Itu lebih memudahkan pekerjaan kita.”Temannya tadi menarik seringai miring dan lantas membuka kunci pintu ruangan Ashley disekap. Di sana, gadis itu tampak pucat sebab sudah sehari dua malam ini perutnya tidak terisi makanan atau minuman. Dia memicing tajam saat dua lelaki mendatanginya. Lelaki bertato ular tadi melepas tali yang mengikat tangan dan kaki Ashley pada pilar. Begitu bebas, gadis itu seketika ambruk karena seluruh tubuhnya lemas. Lelaki gempal pun menyodorkan nampan makanan pada Ashley. “Makanlah jika kau masih mau hidup!”Alih-alih senang, Ashley justru menampik nampan tadi hingga mangkok bubu

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    263. S2: Apa Dia Bisa Mendengar Lagi?

    “Putraku. Golongan darah putraku dan River sama,” ujar Adeline diliputi tegang. Tenaga medis di hadapannya pun menimpali, “mohon maaf, apa maksudnya putra Anda yang juga terluka dan datang bersama Tuan River? Kondisinya tidak memungkinkan jika melakukan tranfusi darah saat terluka, Nyonya.” “Tidak. Adiknya, saudara kembar Jenson. Aku akan membawa saudara kembar putraku ke sini,” sahut Adeline menjelaskan. Ya, tak ada pilihan lain yang cepat selain meminta bantuan Johan. Akhirnya Adeline menghubungi pemuda tersebut dan memintanya datang ke rumah sakit. Usai menunggu beberapa waktu, Johan pun tiba. Dia bergegas mengikuti perawat untuk mendonorkan darahnya pada River. “Johan,” tutur Adeline memanggil sang putra yang baru datang. “Mommy, bagaimana keadaan Daddy dan Jenson?” tanya pemuda tersebut. Dengan ekspresi tegang, Adeline pun menimpali, “mereka baru saja memindahkan Jenson ke ruang rawat, tapi Daddy sangat membutuhkanmu sekarang.” “Mommy tenang saja, saya sudah di sini. Daddy

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    262. S2: Apa Aku Mengejutkanmu?

    Jennifer menoleh ke belakang saat suara langkah itu tak lagi terdengar. ‘Apa tadi hanya perasaanku?’ gemingnya mengerutkan kening. Tatapannya terus waspada, lalu kembali melangkah menuju lokernya. Namun, ketika dia berjalan beberapa langkah, suara tadi kembali menggema seakan mengikutinya. Jennfer terhenti dan detik itu juga tiba-tiba seseorang menepuk bahunya. “Hah!” Jennifer tersentak. Gadis itu dengan cepat berbalik dan langsung memukul lengan orang yang menyentuhnya. Dia hendak merengkuh punggung orang tersebut, lalu membantingnya. Akan tetapi, orang tadi malah mencekal tangan Jennifer, bahkan meraih pinggang gadis itu dan merapatkan pada tubuhnya. “Reflek yang bagus, gadisku,” bisik suara seorang pemuda. Jennifer mendongak. Di tengah kegelapan itu, dia menajamkan pandangan dan baru mengenali wajah orang di hadapannya. “Lionel?” katanya. “Apa aku mengejutkanmu?” sahut pemuda tersebut. “Ck!” Jennifer mendecak dan lantas mendorong Lionel menjauh darinya. Tapi pemuda itu kem

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    261. S2: Bajingan Itu Kembali

    ‘Hah! A-apa yang aku dengar?!’ batin Adeline tertegun.Ponsel yang digenggamnya pun jatuh. Dia nyaris tak percaya dengan pendengarannya, tapi suara yang memanggilnya sangatlah jelas. “Tidak mungkin! I-ini … tidak mungkin. Bajingan itu kembali?” gumamya terserang tegang.Bayangan wajah pria pemilik suara itu memenuhi kepala, hingga membuat napas Adeline tercekat. Sementara Johan yang semula berdiri di dekat jendela, kini langsung menghampiri sang ibu di tepi ranjang. Dia tampak cemas melihat Adeline terserang panik.“Mommy? Ada apa? Mommy baik-baik saja?” Pemuda itu bertanya.Adeline tak langsung menyahut. Bahkan dia seperti tak mendengar ucapan putranya. Johan pun menyentuh bahu wanita itu seraya berujar, “Mommy?”“Ah?!” Adeline akhirnya tersadar. “Johan, Mommy tidak apa-apa.” Wanita itu melanjutkan disertai senyum.Akan tetapi Johan tahu sang ibu tersenyum paksa. Dia melirik layar ponsel yang terjatuh ke ranjang, tapi Adeline buru-buru meraihnya dan membalik layarnya agar sang pu

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    260. S2: Aku Harus Memastikannya

    S2: Aku Harus Memastikannya “Tuan River!” Terdengar suara lelaki memekik kencang. Itu anak buah River. Dia bergegas naik ke tangga dan menghampiri sang tuan. “Tuan River!” Lelaki itu membelalak saat melihat luka tembak dan darah yang mengalir dari perut River. “Tuan, bertahanlah. Kami akan membawa Anda ke rumah sakit!” Anak buah tersebut merengkuh River karena api dari ledakan di lantai dua mulai menyebar. Alih-alih langsung menurut, River malah menahan tangan anak buahnya tersebut. Dengan tatapan gemetar, pria itu bertanya, “Jenson. D-di mana Jenson? Apa kalian menemukannya?” “Ya, Tuan. Kami menemukan Tuan Muda Jenson jatuh dari atap,” sahut anak buah tersebut yang sontak memicu River melebarkan maniknya. “Tapi Anda tenang saja, Tuan Muda Jenson akan baik-baik saja. Beliau tidak terluka parah.” Mendengar itu, kecemasan River tak terkikis banyak. Dia tak akan lega sampai melihat kondisi sang putra dengan mata kepalanya sendiri. “Aku harus memastikannya!” tukas River penuh tekad

  • Terjerat Hasrat Suami Kontrak    259. S2: Harusnya Saat Itu Aku Membunuhmu

    “Kau?!” Sorot Mata River bertambah tajam saat melihat sosok di balik masker hitam itu.Dia nyaris tak percaya, tapi wajah lelaki di hadapannya benar-benar jelas.“Apa kabar, Sepupu?!” ujar Frederick tersenyum miring.Ya, laki-laki itu memanglah Frederick Chen. Sepupu River yang lama koma akibat kecelakaan hebat sembilan belas tahun lalu. River tak tahu kapan Frederick sadar. Sudah lama dia tak mendengar kabarnya, karena Leah-nenek River telah memindahkan Frederick ke rumah sakit lain tanpa sepengetahuan orang lain.“Padahal aku merindukan Princess, tapi kau malah datang dengan tikusmu. Aku benar-benar kecewa!” Frederick melanjutkan sambil menaikkan kedua alisnya.Alih-alih langsung menyambar, River justru menekan cengkeraman lebih kuat di leher Frederick. Amukannya seketika membengkak saat sepupunya itu menyinggung sang istri.“Ugh ….” Napas Frederick sangat tercekat, tapi River tak peduli.“Kau! Berani sekali muncul di hadapanku lagi. Harusnya saat itu aku membunuhmu!” tukas River de

DMCA.com Protection Status