Share

Chapter 5

Author: Meyda
last update Last Updated: 2024-07-09 10:19:34

Sedangkan di tempat lain. Seorang pria sedang melampiaskan kemarahannya pada sang anak buah.

"Bagaimana bisa kalian kehilangan gadis itu, hah?!" teriak seorang pria dengan wajah penuh emosi.

"Maafkan kami, Tuan. Gadis itu tidak berada di sana. Kami bahkan tidak bisa menemukan keberadaanya. Sepertinya ada seseorang yang sengaja menyembunyikannya," jawab salah seorang pengawal dengan nada sedikit ketakutan.

"Menyembunyikan bagaimana maksudmu, bodoh!" bentaknya.

"Ada beberapa anak buah kita yang melihat gadis itu memasuki kawasan hutan terlarang dan hilang begitu saja. Bahkan pengawal yang mengejarnya juga tidak kembali, mayatnya tidak ditemukan lalu—"

Pengawal tersebut tidak melanjutkan kalimatnya. Membuat pria yang diketahui bernama Dexter itu geram.

"Katakan! Kenapa tidak dilanjutkan?!"

"Sepertinya salah satu keturunan Miller berhasil menemukan gadis itu dan membawanya."

Tak bisa menahan lagi emosinya, Dexter memukul wajah anak buahnya. Menendangnya dengan kasar hingga terpental cukup jauh.

"Argh... ampuni saya, Tuan..." mohonnya saat sebuah pukulan mendarat di wajah dan juga dadanya, membuatnya jatuh tersungkur ke lantai.

"Kalian tidak becus bekerja! Calon istriku harus di temukan dalam keadaan baik-baik saja mengerti!" tegas Dexter memberikan perintah. "Meski kita harus menghabisi keturunan Miller dan mengibarkan bendera perang pada mereka."

"Baik, Tuan! Kami mengerti."

Dexter mengepalkan kedua tangannya erat dengan rahang mengeras. "Aku harus menikahi Arneta secepat mungkin." senyum menyeringai terlihat di wajah Dexter sebelum pria itu pergi dari sana.

••••••••

Sudah hampir satu jam Arneta belum sadarkan diri. Entah apa yang terjadi pada gadis malang itu.

Bisa dibilang kalau ini adalah kesalahan Ethan. Ataukah Arneta shock dan mungkin efek belum makan sama sekali sejak kemarin?

Arneta sedang berada di dalam sebuah kamar, lebih tepatnya kamar milik Ethan—sang pangeran vampir. Dimana tempat itu tidak pernah di masuki boleh siapapun kecuali pemiliknya sendiri.

Ethan paling tidak suka jika ada orang lain memasuki kawasan pribadinya. Tapi entah kenapa, Arneta berbeda.

Apakah Arneta begitu spesial di hati Ethan? Hingga dengan gampangnya ia mengijinkan gadis itu masuk, bahkan tidur di atas ranjangnya.

Ataukah hanya sebagai gadis pemuas hasratnya yang haus akan darah? Hanya Ethan yang tahu.

Tok... tok!

Seseorang mengetuk pintu dari luar, membuyarkan lamunan Ethan yang sejak tadi tengah menatap Arneta yang sedang pingsan.

"Tuan, saya sudah membawa dokter Gabriel kemari," ucap Luke dari luar.

"Apa aku menyuruhmu untuk memanggilnya!" nada dingin dan datar menggema. Membuat Luke menelan saliva nya dengan susah payah. "Usir dia, karena aku tidak membutuhkannya!" ujar Ethan mengeraskan rahangnya.

Luke menghela nafas. Lalu berkata, "Tapi Tuan, dokter Gabriel sudah datang jauh-jauh dari istana milik kakek anda. Mana berani saya mengusirnya begitu saja."

Ethan berdecak kesal. Asistennya selalu saja bertindak seenak jidatnya sendiri.

"Dia datang hanya dengan menjentikkan jarinya, bodoh! Dia juga bisa pulang dengan dengan mudah, Luke. Apa perlu aku menendang pantatnya agar dia bisa pergi sekarang?!" kesal Ethan.

"Iya, Tuan saya paham. Tapi kali ini dokter Gabriel membawa kakek anda turut serta bersamanya dan—"

"APA?!" pekik Ethan.

Bagaimana bisa pria tua ikut serta mendatangi mansion nya? Jika pria tua itu datang berarti telah terjadi sesuatu, atau malah dia menyadari sesuatu?

Dengan kesal dan malas, Ethan terpaksa keluar untuk menemui sang kakek.

••••••

"Sudah lama sekali ya, sejak kejadian itu, cucuku." pria tua yang sudah berusia ratusan tahun itu berniat memeluk Ethan.

Namun sayang, Ethan menolaknya.

"Jangan menyentuhku!" Ethan sedikit menjaga jarak dari sang kakek dan duduk berjauhan.

"Hai, sahabat lamaku. Kamu nampak sehat malam ini. Tidak seperti biasanya saat kita bertemu, kamu terlihat lemas dan tak bertenaga. Seakan kehilangan gairah gairah hidup," cibir Gabriel.

"Aku rasa, cucuku ini sudah menemukan penawarnya, Gab," sahut sang kakek.

"Cih! Tidak usah bertele-tele. Katakan apa tujuan kalian datang kemari." Ethan melirik ke arah mereka berdua bergantian.

Vampir yang sibuk tiba-tiba datang bersamaan, sungguh menggelikan, pikir Ethan. Dia benar-benar memperlihatkan raut wajah tidak suka nya pada mereka berdua.

"Pertama, aku hanya ingin memastikan keadaanmu. Baik-baik saja atau tidak," ucap Gabriel.

"Kamu lihat kalau aku baik-baik saja, bukan?! Jadi pergilah. Dasar pengganggu," usir Ethan.

Tak menghiraukan ucapan Ethan, sang kembali bersuara. "Dan yang kedua, mulai sekarang kamu tidak perlu di ikat lagi dengan rantai. Masa hukumanmu sudah selesai, cucuku.''

Ethan terlihat biasa saja mendengar ucapan kakeknya. Karena baginya bebas atau tidak itu sama saja. Dia sudah melakukan sebuah kesalahan fatal yang mungkin tidak akan bisa di ampuni.

Sang kakek memberikan hukuman seumur hidup dan tidak mengijinkan Ethan keluar kecuali hanya saat bulan purnama muncul.

Dan Ethan menerima hukuman itu tanpa membantah sedikitpun atas keputusan yang dibuat kakeknya.

"Hei, bro! Ada apa dengan wajahmu? Bukankah seharusnya kamu senang karena sudah bebas?" tanya Gabriel. Dia merasa aneh dengan ekspresi Ethan.

Sang kakek mendekati Ethan, menepuk pundaknya dan mengusapnya dengan perlahan.

"Maafkan aku, cucuku. Karena sudah egois selama ini padamu," ucap pria tua itu lagi.

"Kalian, pergilah sekarang! Aku ingin istirahat." Ethan bangkit dari tempat duduknya, membelakangi mereka.

"Baiklah, kami akan pergi. Berhati-hatilah, karena di depan masih ada banyak ujian yang harus kamu hadapi, cucuku!" bisiknya lirih.

Ethan tak menghiraukan ucapan sang kakek. Yang terpenting baginya sekarang adalah, ia sudah bebas dan bisa bernafas lega. Tanpa ada belenggu yang mengikat tubuhnya.

"Tuan..." Luke menundukkan kepala di hadapan Ethan.

"Siapa sebenarnya gadis itu, Luke?" tanya Ethan penasaran. Luke bisa melihat perubahan wajah tuan mudanya itu.

"Dia pelayan mansion ini, Tuan," jawab Luke.

"Katakan dengan jelas, siapa gadis itu!" pekik Ethan menatap Luke dengan tatapan membunuh.

Luke yang di tatap ketar-ketir dan sedikit ketakutan. "Tamatlah riwayatmu malam ini, Luke," gumamnya dalam hati.

Ingin sekali rasanya Ethan menghabisi asistennya tersebut, namun dia membatalkan niatnya. Karena selama ini dialah yang menjaga dan mengurus dirinya.

"Jangan bertindak seperti orang bodoh, Kak!" ucap Ace yang sudah berada di ambang pintu dan melihat kejadian itu.

Ace tahu seperti apa kakaknya jika sedang marah, ia tidak akan segan-segan menghabisi nyawa seseorang, meski itu orang terdekatnya sekalipun.

"Menyingkir lah, Ini urusanku dengannya," ucap Ethan.

"Ayolah, seharunya kau merayakan kebebasanmu dan berpesta dengan gadis-gadis cantik. Lalu menghabiskan malam panas di ranjang bersama mereka. Ah... rasanya pasti sangat menyenangkan," sahut Ace. Bicara asal tanpa dia tahu kalau Ethan sudah berjalan kearahnya.

"Dasar otak selang kangan! lakukan saja apa maumu dan jangan campuri urusan pribadiku," tegas Ethan.

"Bagaimana kalau aku yang mencarikannya untukmu, dan membawanya kemari?" Ace menaik turunkan alisnya, sengaja menggoda Ethan.

Pria itu tahu benar jika sang kakak belum pernah mencicipi tubuh seorang wanita, atau bisa dibilang kalau Ethan adalah vampir perjaka.

Jangankan mencicipi, menyentuh tubuh wanita saja tidak pernah.

"Hentikan omong kosong mu itu, Ace. Sebelum aku benar-benar murka padamu!"

Ace semakin menjadi dan terus meledek Ethan. Hingga berhasil membuat pria itu marah dan menggunakan kekuatannya untuk menyakiti sang adik.

"Ya baiklah, aku akan pergi. Tapi jangan menyesali keputusanmu. Karena aku tidak akan memberikan penawaran untuk kedua kalinya." Ace beranjak dari sana namun tiba-tiba langkah kembali terhenti. "Tentang gadis yang berada di dalam kamarmu, sepertinya aku tertarik padanya..."

"Ace, kembali kamu! Dasar brengsek!" teriak lantang Ethan bersiap memberi Ace pelajaran.

Namun, semua terdengar sia-sia karena Ace sudah kabur dari sana. Sebelum sang kakak murka karena ucapannya.

Related chapters

  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 6

    Di mansion milik keluarga Miller, sedang terjadi sebuah keributan besar. Dimana Rhea, putri mereka tidak kembali sejak tadi malam.Bahkan keberadaan gadis itu tidak diketahui sama sekali.Rhea adalah saudara kembar Ethan. Karena lahir dari darah keturunan manusia dan vampir. Rhea memiliki gen ibunya, yaitu berdarah manusia.Berbeda dengan Ethan yang memiliki gen ayahnya—vampirHanya saja darah Rhea sangat spesial dan langka. Hanya satu-satunya di dunia ini. Jika ada, mungkin manusia itu juga sama spesialnya dengan Rhea."Jordan, bagaimana sekarang? Putri kita belum juga kembali. Aku... aku takut terjadi sesuatu pada Rhea..."Jordan memeluk erat istrinya dan mencoba menenangkan wanita itu. "Tenanglah sayang, dia pasti akan baik-baik saja. Percayalah padaku.""Semua karena salahmu. Kamu terlalu memanjakannya. Sekarang lihat, dia bahkan lupa kemana arah jalan pulang," gerutu Yasmin.Jordan memijat pelipisnya yang mulai terasa pusing. "Sayang, kamu tau bukan kalau Rhea tidak suka di keka

    Last Updated : 2024-07-10
  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 7

    Ethan menarik pinggang Arneta, mendekatkan gadis itu ke tubuhnya, mengikis jarak di antara mereka. "Dan sekarang tugas pertamamu adalah memuaskan aku," ucapnya dengan nada dingin. Arneta memejamkan matanya. Ini adalah pertama kalinya ia berada sedekat ini dengan seorang pria. Hembusan napas Ethan yang menyentuh wajahnya membuat jantungnya berdegup kencang. "Siapa yang menyuruhmu memejamkan mata? Buka matamu dan lihat aku!" perintah Ethan dengan tegas. Arneta membuka matanya perlahan. Jantungnya semakin berdetak kencang ketika ia melihat mata Ethan yang menatapnya begitu dalam. Ia bergumam dalam hati, "Apakah aku akan kehilangan keperawananku malam ini?" Arneta tetap diam dengan tubuh gemetar dan sedikit ketakutan, namun ia berusaha menahannya mati-matian. Tak! Sentilan keras di keningnya dari telunjuk Ethan membuyarkan lamunannya. "Kamu ini sedang memikirkan apa? Jangan bilang kalau otak kecilmu ini sedang membayangkan yang tidak-tidak," ucap Ethan dengan tajam. "Aku bahk

    Last Updated : 2024-07-10
  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 8

    Pagi-pagi sekali, mansion milik Ethan yang megah dan elegan berubah menjadi medan kericuhan. Dapur yang biasanya bersih dan rapi kini penuh dengan kekacauan.Panci dan wajan tergeletak sembarangan, bahan-bahan makanan berserakan di mana-mana, dan aroma gosong memenuhi udara. Semua ini adalah ulah Arneta.Arneta, seorang gadis muda yang terpaksa tinggal di mansion itu meskipun Ethan sudah menyuruhnya pergi, tidak tahu kota ini dengan baik.Dia membutuhkan uang dan menerima pekerjaan sebagai pelayan di rumah Ethan.Helen, pelayan senior, menyeret Arneta kembali ke mansion atas perintah Luke, yang enggan mencari pelayan baru. Mereka tahu betul bahwa merekrut pelayan bukanlah pekerjaan mudah."Yak! Kenapa bisa gosong begini sih," gerutu Arneta sambil menatap daging yang terbakar di atas panggangan."Bukan begitu caranya!" bentak Helen dengan nada frustrasi. "Sini, biar aku bantu.""Tidak! Aku ingin melakukannya sendiri. Cukup beritahu aku saja caranya," jawab Arneta dengan tegas.Helen me

    Last Updated : 2024-07-11
  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 9

    Pagi ini, Ethan duduk di meja makan, ditemani oleh Luke yang setia berdiri di sebelahnya. Di depannya, Ace terus mengamati gerak-gerik kakaknya yang terlihat aneh. Pandangannya penuh kekhawatiran."Apa ada yang sedang kamu pikirkan, Kak?" tanya Ace, suaranya penuh perhatian."Tidak ada," jawab Ethan dengan nada ketus, tak sudi memandang adiknya.Hubungan kedua kakak beradik itu memang jauh dari harmonis. Ethan selalu dingin dan ketus, sementara Ace lebih memilih untuk tidak terlalu ikut campur dalam masalah kakaknya."Dimana dia, Luke?" suara Ethan terdengar lebih tajam sekarang."Dia siapa maksud anda, Tuan?" Luke bertanya dengan bingung. Biasanya, Ethan selalu makan sendiri tanpa ditemani siapapun, bahkan Ace."Bodoh! Tentu saja—" Ethan menghentikan kalimatnya, menatap tajam dengan permusuhan ke arah asistennya."Apa saya salah bicara, Tuan?" Luke merasa salah langkah."Lupakan!" Ethan mulai menyantap daging di hadapannya dengan tergesa-gesa, namun pikirannya terus melayang ke Arnet

    Last Updated : 2024-07-12
  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 10

    Pagi itu, Blaze tiba di mansion milik Jordan dengan penuh semangat, meskipun ia sedikit terlambat.Setelah melewati pintu utama yang megah, ia langsung menuju ruang kerja Jordan, tempat di mana biasanya pria itu menghabiskan pagi-paginya sebelum berangkat ke kantor.Namun, takdir sepertinya ingin bermain-main dengannya hari itu. Jordan sudah lebih dulu berangkat ke kantor, dan yang menunggunya di sana adalah Rhea, putri Jordan yang terkenal dengan kelakuannya yang sulit ditebak."Maaf, Tuan. Saya datang terlambat," ucap Blaze, mencoba tetap tenang dan profesional. Rhea, yang tampak tak senang dengan kehadiran Blaze, segera memotongnya. "Ya, aku tidak mau diikuti olehnya!" serunya dengan nada marah, menunjuk Blaze dengan jari telunjuknya."Dia sangat menyebalkan dan pengganggu. Kemanapun aku pergi, dia selalu mengikuti aku. Bahkan saat aku masuk ke toilet kampus. Mereka semua menertawakan aku, Yah!" protesnya, suaranya bergetar dengan emosi yang meluap-luap.Jordan, yang telah mendeng

    Last Updated : 2024-07-13
  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 1

    Di tengah malam yang sunyi, suara langkah kaki terdengar jelas di antara pepohonan hutan yang lebat. Seorang gadis berusia delapan belas tahun berlari, napasnya terengah-engah, matanya mencari jalan keluar dari kegelapan. Dia menoleh ke belakang, bayangan pria-pria yang mengejarnya semakin mendekat. Setiap langkah mereka menggema, memecah keheningan malam.Napas Arneta tersengal, paru-parunya terasa terbakar. Dia baru saja terlepas dari cengkraman kasar salah satu pria, tetapi kejaran mereka belum berakhir.Cahaya bulan yang redup memantul di wajahnya yang pucat, mata hazelnya berkilauan oleh ketakutan. Rambut coklatnya yang panjang dan kusut berkibar mengikuti langkahnya yang terburu-buru.Hanya beberapa jam yang lalu, Arneta turun dari pesawat dengan hati penuh harapan. Dia menaiki taksi menuju alamat yang diberikan oleh Mamanya, tetapi nasib sial menimpanya.Di tempat yang seharusnya menjadi tujuan, tidak ada yang menyambutnya, hanya beberapa pria yang mengambil paksa barang-baran

    Last Updated : 2024-07-08
  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 2

    Arneta terbangun pagi itu dengan rasa lelah yang membebani seluruh tubuhnya.Matahari belum sepenuhnya muncul, namun Helen dan Luke sudah menunggu untuk memberikan perintah. Mereka memperlakukannya dengan kejam, memaksa gadis itu bekerja tanpa henti, bahkan tanpa sejenak istirahat. Mansion besar itu, yang biasanya diurus oleh banyak pelayan, kini hanya dijaga oleh Arneta seorang.Luke telah mengusir semua pelayan sejak kedatangan Arneta. Tangannya gemetar saat memegang perutnya yang kosong, rasa perih semakin menyiksa."Perutku sakit sekali," desisnya, suaranya hampir tak terdengar di ruangan besar yang sunyi. Sejak malam kemarin, Luke dan Helen tidak memberinya makan, bahkan setetes air pun tidak.Dia berjalan melewati koridor panjang dengan dinding-dinding tinggi yang berdebu. "Ini mansion atau kuburan? Besar tapi sepi, seperti tidak berpenghuni," gumamnya sambil memperhatikan sekeliling dengan mata yang letih dan putus asa. "Bagaimana caranya agar aku bisa kabur dari sini?"Langka

    Last Updated : 2024-07-08
  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 3

    Malam tiba dengan kegelapan yang merayap, memeluk mansion yang megah namun sunyi. Arneta, dengan rasa penasaran yang tak terpadamkan sejak mendengar ucapan Helen, akhirnya memutuskan untuk menyelinap menuju ruang rahasia. Langkah kakinya ringan, nyaris tanpa suara, seperti seorang pencuri di tengah malam. Lorong-lorong panjang yang seolah tak berujung membawa Arneta pada sebuah pintu dengan ukiran Eropa yang indah namun tertutup rapat. Tak ada celah sedikitpun yang membiarkan udara masuk. "Apa yang kamu lakukan di sini, Arneta," bisiknya kepada diri sendiri, menggigit bibir bawahnya dengan gelisah. Pikirannya bertarung dengan tindakannya yang lancang. Arneta ingin sekali mendorong pintu tersebut, namun keraguannya menghalangi. Seorang gadis asing yang baru saja tiba di mansion, berani melangkah ke wilayah terlarang tanpa izin. Namun, rasa ingin tahu yang membara dalam dirinya tak bisa ditahan. "Tidak, Arneta! Kau harus kembali ke bawah sana," ia memerintahkan pada dirinya se

    Last Updated : 2024-07-08

Latest chapter

  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 10

    Pagi itu, Blaze tiba di mansion milik Jordan dengan penuh semangat, meskipun ia sedikit terlambat.Setelah melewati pintu utama yang megah, ia langsung menuju ruang kerja Jordan, tempat di mana biasanya pria itu menghabiskan pagi-paginya sebelum berangkat ke kantor.Namun, takdir sepertinya ingin bermain-main dengannya hari itu. Jordan sudah lebih dulu berangkat ke kantor, dan yang menunggunya di sana adalah Rhea, putri Jordan yang terkenal dengan kelakuannya yang sulit ditebak."Maaf, Tuan. Saya datang terlambat," ucap Blaze, mencoba tetap tenang dan profesional. Rhea, yang tampak tak senang dengan kehadiran Blaze, segera memotongnya. "Ya, aku tidak mau diikuti olehnya!" serunya dengan nada marah, menunjuk Blaze dengan jari telunjuknya."Dia sangat menyebalkan dan pengganggu. Kemanapun aku pergi, dia selalu mengikuti aku. Bahkan saat aku masuk ke toilet kampus. Mereka semua menertawakan aku, Yah!" protesnya, suaranya bergetar dengan emosi yang meluap-luap.Jordan, yang telah mendeng

  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 9

    Pagi ini, Ethan duduk di meja makan, ditemani oleh Luke yang setia berdiri di sebelahnya. Di depannya, Ace terus mengamati gerak-gerik kakaknya yang terlihat aneh. Pandangannya penuh kekhawatiran."Apa ada yang sedang kamu pikirkan, Kak?" tanya Ace, suaranya penuh perhatian."Tidak ada," jawab Ethan dengan nada ketus, tak sudi memandang adiknya.Hubungan kedua kakak beradik itu memang jauh dari harmonis. Ethan selalu dingin dan ketus, sementara Ace lebih memilih untuk tidak terlalu ikut campur dalam masalah kakaknya."Dimana dia, Luke?" suara Ethan terdengar lebih tajam sekarang."Dia siapa maksud anda, Tuan?" Luke bertanya dengan bingung. Biasanya, Ethan selalu makan sendiri tanpa ditemani siapapun, bahkan Ace."Bodoh! Tentu saja—" Ethan menghentikan kalimatnya, menatap tajam dengan permusuhan ke arah asistennya."Apa saya salah bicara, Tuan?" Luke merasa salah langkah."Lupakan!" Ethan mulai menyantap daging di hadapannya dengan tergesa-gesa, namun pikirannya terus melayang ke Arnet

  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 8

    Pagi-pagi sekali, mansion milik Ethan yang megah dan elegan berubah menjadi medan kericuhan. Dapur yang biasanya bersih dan rapi kini penuh dengan kekacauan.Panci dan wajan tergeletak sembarangan, bahan-bahan makanan berserakan di mana-mana, dan aroma gosong memenuhi udara. Semua ini adalah ulah Arneta.Arneta, seorang gadis muda yang terpaksa tinggal di mansion itu meskipun Ethan sudah menyuruhnya pergi, tidak tahu kota ini dengan baik.Dia membutuhkan uang dan menerima pekerjaan sebagai pelayan di rumah Ethan.Helen, pelayan senior, menyeret Arneta kembali ke mansion atas perintah Luke, yang enggan mencari pelayan baru. Mereka tahu betul bahwa merekrut pelayan bukanlah pekerjaan mudah."Yak! Kenapa bisa gosong begini sih," gerutu Arneta sambil menatap daging yang terbakar di atas panggangan."Bukan begitu caranya!" bentak Helen dengan nada frustrasi. "Sini, biar aku bantu.""Tidak! Aku ingin melakukannya sendiri. Cukup beritahu aku saja caranya," jawab Arneta dengan tegas.Helen me

  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 7

    Ethan menarik pinggang Arneta, mendekatkan gadis itu ke tubuhnya, mengikis jarak di antara mereka. "Dan sekarang tugas pertamamu adalah memuaskan aku," ucapnya dengan nada dingin. Arneta memejamkan matanya. Ini adalah pertama kalinya ia berada sedekat ini dengan seorang pria. Hembusan napas Ethan yang menyentuh wajahnya membuat jantungnya berdegup kencang. "Siapa yang menyuruhmu memejamkan mata? Buka matamu dan lihat aku!" perintah Ethan dengan tegas. Arneta membuka matanya perlahan. Jantungnya semakin berdetak kencang ketika ia melihat mata Ethan yang menatapnya begitu dalam. Ia bergumam dalam hati, "Apakah aku akan kehilangan keperawananku malam ini?" Arneta tetap diam dengan tubuh gemetar dan sedikit ketakutan, namun ia berusaha menahannya mati-matian. Tak! Sentilan keras di keningnya dari telunjuk Ethan membuyarkan lamunannya. "Kamu ini sedang memikirkan apa? Jangan bilang kalau otak kecilmu ini sedang membayangkan yang tidak-tidak," ucap Ethan dengan tajam. "Aku bahk

  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 6

    Di mansion milik keluarga Miller, sedang terjadi sebuah keributan besar. Dimana Rhea, putri mereka tidak kembali sejak tadi malam.Bahkan keberadaan gadis itu tidak diketahui sama sekali.Rhea adalah saudara kembar Ethan. Karena lahir dari darah keturunan manusia dan vampir. Rhea memiliki gen ibunya, yaitu berdarah manusia.Berbeda dengan Ethan yang memiliki gen ayahnya—vampirHanya saja darah Rhea sangat spesial dan langka. Hanya satu-satunya di dunia ini. Jika ada, mungkin manusia itu juga sama spesialnya dengan Rhea."Jordan, bagaimana sekarang? Putri kita belum juga kembali. Aku... aku takut terjadi sesuatu pada Rhea..."Jordan memeluk erat istrinya dan mencoba menenangkan wanita itu. "Tenanglah sayang, dia pasti akan baik-baik saja. Percayalah padaku.""Semua karena salahmu. Kamu terlalu memanjakannya. Sekarang lihat, dia bahkan lupa kemana arah jalan pulang," gerutu Yasmin.Jordan memijat pelipisnya yang mulai terasa pusing. "Sayang, kamu tau bukan kalau Rhea tidak suka di keka

  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 5

    Sedangkan di tempat lain. Seorang pria sedang melampiaskan kemarahannya pada sang anak buah."Bagaimana bisa kalian kehilangan gadis itu, hah?!" teriak seorang pria dengan wajah penuh emosi."Maafkan kami, Tuan. Gadis itu tidak berada di sana. Kami bahkan tidak bisa menemukan keberadaanya. Sepertinya ada seseorang yang sengaja menyembunyikannya," jawab salah seorang pengawal dengan nada sedikit ketakutan."Menyembunyikan bagaimana maksudmu, bodoh!" bentaknya."Ada beberapa anak buah kita yang melihat gadis itu memasuki kawasan hutan terlarang dan hilang begitu saja. Bahkan pengawal yang mengejarnya juga tidak kembali, mayatnya tidak ditemukan lalu—"Pengawal tersebut tidak melanjutkan kalimatnya. Membuat pria yang diketahui bernama Dexter itu geram."Katakan! Kenapa tidak dilanjutkan?!""Sepertinya salah satu keturunan Miller berhasil menemukan gadis itu dan membawanya."Tak bisa menahan lagi emosinya, Dexter memukul wajah anak buahnya. Menendangnya dengan kasar hingga terpental cukup

  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 4

    Bulan purnama telah muncul. Luke ketar-ketir karena sejak tadi pria itu belum menemukan di mana keberadaan tuannya, Ethan.Luke sudah mengelilingi semua sudut mansion, tanpa terkecuali. Namun hasilnya nihil.Ethan menghilang dan terlepas dari pengawasannya sebelum waktunya tiba."Bagaimana, apa kau sudah menemukan dimana keberadaannya, Helen?" Luke menatap tajam wajah wanita yang sejak tadi diam saja.Helen menggeleng. "Tidak ada tanda-tanda tuan melepaskan belenggu rantai itu dengan kekerasan.""Atau jangan-jangan, selama ini tuan Ethan—" Luke dan Helen saling menatap. Mereka takut sesuatu yang di khawatirkan akan terjadi."Dimana gadis manusia itu berada sekarang?" pertanyaan Luke membuat Helen kesal. Bukankah tadi dia sudah menjawabnya. Kenapa sekarang mengulangi pertanyaaan yang sama?"Dia ada di ruangan bawah tanah," jawab Helen."Bodoh!" pekik Luke. "Kamu benar-benar sangat sembrono. Bagaimana kalau tuan menuju ruang bawah tanah, hah?!"Teriakan Luke berhasil membuat wanita itu

  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 3

    Malam tiba dengan kegelapan yang merayap, memeluk mansion yang megah namun sunyi. Arneta, dengan rasa penasaran yang tak terpadamkan sejak mendengar ucapan Helen, akhirnya memutuskan untuk menyelinap menuju ruang rahasia. Langkah kakinya ringan, nyaris tanpa suara, seperti seorang pencuri di tengah malam. Lorong-lorong panjang yang seolah tak berujung membawa Arneta pada sebuah pintu dengan ukiran Eropa yang indah namun tertutup rapat. Tak ada celah sedikitpun yang membiarkan udara masuk. "Apa yang kamu lakukan di sini, Arneta," bisiknya kepada diri sendiri, menggigit bibir bawahnya dengan gelisah. Pikirannya bertarung dengan tindakannya yang lancang. Arneta ingin sekali mendorong pintu tersebut, namun keraguannya menghalangi. Seorang gadis asing yang baru saja tiba di mansion, berani melangkah ke wilayah terlarang tanpa izin. Namun, rasa ingin tahu yang membara dalam dirinya tak bisa ditahan. "Tidak, Arneta! Kau harus kembali ke bawah sana," ia memerintahkan pada dirinya se

  • Terjerat Gairah Vampir Tampan   Chapter 2

    Arneta terbangun pagi itu dengan rasa lelah yang membebani seluruh tubuhnya.Matahari belum sepenuhnya muncul, namun Helen dan Luke sudah menunggu untuk memberikan perintah. Mereka memperlakukannya dengan kejam, memaksa gadis itu bekerja tanpa henti, bahkan tanpa sejenak istirahat. Mansion besar itu, yang biasanya diurus oleh banyak pelayan, kini hanya dijaga oleh Arneta seorang.Luke telah mengusir semua pelayan sejak kedatangan Arneta. Tangannya gemetar saat memegang perutnya yang kosong, rasa perih semakin menyiksa."Perutku sakit sekali," desisnya, suaranya hampir tak terdengar di ruangan besar yang sunyi. Sejak malam kemarin, Luke dan Helen tidak memberinya makan, bahkan setetes air pun tidak.Dia berjalan melewati koridor panjang dengan dinding-dinding tinggi yang berdebu. "Ini mansion atau kuburan? Besar tapi sepi, seperti tidak berpenghuni," gumamnya sambil memperhatikan sekeliling dengan mata yang letih dan putus asa. "Bagaimana caranya agar aku bisa kabur dari sini?"Langka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status