Share

Perintah Mutlak

Elisha melotot kaget saat Dikta menyodorkan tote bag itu untuk dirinya. "Tas mahal ini buatku, Pak?" tanyanya tak percaya.

"Iya. Buat hadiah karena rapat bulan lalu yang cukup suskes." Dikta membalas sambil tersenyum bangga.

"Tapi Pak, ini harganya mahal banget."

"Itu pantas buat kamu Elisha."

Elisha sedikit gemetaran saat membuka seharga 3 motor ini. Benda termahal yang pernah Dikta berikan padanya secara cuma-cuma.

"Ini berlebihan nggak sih Pak?" cicit Elisha dengan ragu. Ia bukannya tidak suka dengan hadiah dari Dikta. Memang wanita mana yang bisa menolak hadiah tas sebagus ini? Hanya saja—

"Kenapa? Kamu nggak suka?" Dikta bertanya balik.

"Bukannya nggak suka Pak. Pegawai di sini kan sudah banyak yang curiga sama hubungan kita. Dan kalau tiba-tiba aku punya barang semahal ini, pasti mereka bakal makin curiga," terang Elisha. Mencoba memberi pengertian agar Dikta tak merasa tersinggung.

Dikta bangun dari duduk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status