Beranda / Rumah Tangga / Terjerat Gairah Pembantu Cantik / Antara Suami dan Selingkuhan (21+)

Share

Antara Suami dan Selingkuhan (21+)

Penulis: CH. Blue Lilac
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-13 11:08:27

"Umphhh...." Elisha menggeliat. Cumbuan di bibirnya membuat ia merasa nikmat. Dan kali ini pelakunya ada Jean. Suaminya sendiri.

Jean membingkai pipi Elisha, berciuman adalah satu hal yang membuat pria itu kian bergairah. Apalagi sudah berminggu-minggu lamanya ia harus 'puasa'.

"Ahh!" Elisha mendesah ketika suaminya mulai memasukkan jarinya ke dalam celananya. Tentu saja, tujuan pria itu adalah lubang hangat sang istri.

"M-maass.. Santai aja. Aku nggak akan kabur kok," gumam Elisha sambil menatap mata suaminya.

Jean hanya menyeringai. "Cuma waspada aja Sha. Takut bos kamu tiba-tiba telfon."

Elisha merangkul leher suaminya. Sesekali ia meremas rambut Jean saat jari sang suami menyentuh titik sensitifnya. "Aku masukin ya?"

Perempuan itu mengangguk ketika sang suami meminta ijin kepadanya. Beda sekali dengan Dikta yang kasar dan tak sabaran.

"Uhm..." Elisha menganggukkan kepalanya. Dan seperti dapat lampu hijau, Jean pun la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Pembantu Super Manja

    "Nilam?"Suara baritone Jean itu membuat Nilam reflek membuka matanya. Ia melihat ke arah sang tuan dengan pandangan sedikit samar."Ba— Bapak?""Nggak usah bangun Nilam! Aku ke sini cuma ngecek keadaan kamu kok." Jean mendekati Nilam yang berusaha bangun untuknya, ia dengan sigap langsung membantu perempuan 20 tahun itu untuk kembali istirahat."Bapak kenapa di sini?" tanya Nilam terbata."Aku ke sini mau ngasih bubur sama vitamin," balas Jean sambil duduk di sebelah sang pembantu."Kok repot-repot sih Pak?""Nggak kok. Masa ada orang sakit dicuekin. Gimana pun juga kamu kan udah banyak bantu keluarga saya.""Saya jadi nggak enak Pak," ucap Nilam lirih."Kamu belum makan kan? Jadi gimana kalau kamu makan buburnya dulu? Mumpung masih anget."Nilam menganggukkan kepalanya. Ia berusaha bangun meskipun dengan bantuan Jean. "Hati-hati Nilam!" ucapnya."Mau aku suapin nggak?"Perta

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Jean Mulai Berani (21+)

    "Hmm..." Jantung Jean berdebar tak karuan. Ternyata apa yang dikatakan Saka itu 100% benar. Ternyata perawan baunya beda. Bahkan menciumnya aromanya saja sudah membuat ujung Jean Junior basah."Ahhh... Nilam... Padahal cuma gini aja, tapi kamu bikin aku hampir gila." Jean berulang kali menelan ludah. Otaknya terus memerintahkannya untuk melakukan lebih dari ini."Ugh, Nilam... Hmm..." Jean sudah seperti orang mesum saja. Mengendus pusat Nilam sampai menggosok-gosokkan hidungnya di sana. Bahkan sesekali memberikan jilatan di paha putih mulus Nilam."Seandainya aku bisa melihat milik kamu secara langsung. Seandainya aku bisa masukin milikku ke lubang perawan kamu, pasti aku bakal jadi orang yang paling beruntung di dunia.""Ughh... Nilam... Lama-lama kamu bisa bikin aku gila," gumam Jean yang mulai panas dingin karena butuh pelampiasan. "Please Nilam... kasih tau dong aku harus gimana? Langsung ke tempat Elisha atau main sama kamu aja?"Jea

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Sakitnya keterlaluan

    "Kamu dari mana mas?"Jean seperti lupa caranya bernafas saat Elisha muncul di hadapannya tepat saat ia membuka pintu kamar. "E- Elisha, ini aku dari dapur buat minum."Pria tampan dengan kaos oblong itu menunjukkan gelas berisi air putih."Ow... Kirain kamu ke mana tadi."Jean meringis. Dalam hati dia merasa lega karena disaat genting seperti tadi, ia masih punya ide untuk mengambil air. Jaga-jaga kalau istrinya bangun dan bertanya aneh-aneh padanya."Kirain kamu abis ke mana tadi. Soalnya aku cari-cari nggak ada."Jean mengulum senyum sambil merangkul lengan Elisha. "Emang aku mau ke mana Sha. Paling kalau nggak di ke dapur, ya ke teras, atau kalau nggak ke kamar Qila buat ngecek dia," ucapnya mencoba rileks. Padahal dalam hati dia sudah gugup bukan kepalang."Iya juga sih Mas.""Ya udah yuk, kita tidur lagi aja! Masih malem banget lho ini. Kan besok kamu harus kerja," Jean menuntun istrinya untuk kembali ke t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Godaan Pembantu

    "Ni— Nilam?" Jean seolah lupa bagaimana cara berkedip saat melihat pemandangan 'indah' di depannya. Di mana sedang tidur di ranjangnya dengan kaos yang tersingkap hingga perut serta celana pendek 20 centi di atas paha. Perut rata nan mulus. Paha sintal dan putih. Jadi pemandangan yang membuat liur Jean hampir menetes. "Ya Tuhan... Godaan apa ini?" Bukannya memalingkan muka, Jean terus memandangi tubuh sintal itu. Kalau bisa, ia ingin segera menjatuhkan nampannya dan melompat ke atas tubuh Nilam sekarang juga. Tapi kan, itu mustahil. "Nilam... Nilaaaam..." Ia berusaha fokus. Dia tidak mau hawa nafsu menguasainya. Jadi dia ingin langsung membangunkan Nilam lalu keluar dari kamar ini. "Nilaaaam... Aku bawain makan malam sama obat nih. Ayo bangun dulu Lam!" titahnya sambil meletakkan nampan itu di atas meja kecil. "Nilam... Ayo bangun dulu!" Jean mendekati perempuan ca

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-14
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Takut Disuntik

    Saat di perjalanan menuju ke sekolah Qila, Jean hanya fokus bercanda dengan Qila. Sementara Nilam duduk di kursi belakang sambil menyandarkan kepalanya di bangku. Naik mobil di saat kepalanya sedang sakit membuatnya semakin pusing."Nilam!"Gadis cantik dengan hoodie oversize itu membuka matanya dan melihat ke arah sang majikan. "Iya Pak?""Kamu nggak pindah ke depan aja?"Nilam menatap lesu ke arah Jean sebelum berucap, "Pak, sebenarnya saya mau ngomong sesuatu.""Mau ngomong apa?" tanya Jean sedikit was-was. Bagaimana tidak, dia takut Nilam membahas masalah semalam."Ehm... Bisa nggak kita ke apotek aja? Saya nggak mau ke klinik Pak," pinta Nilam dengan nada canggung.Jean menautkan alisnya. "Lho? Kenapa? Kan kamu lagi sakit?"Nilam menggigit bibir bawahnya, ekspresi wajahnya juga terlihat sangat memelas. "Bukannya apa Pak, saya takut sama jarum suntik."Jawaban Nilam itu membuat Jean tertawa. "Kamu takut disuntik?""I- iya...""Ya ampun Nilam, kirain kamu nolak ke klinik gara-gara

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Salah Paham

    "Mas...""Iya Bu?""Istrinya cantik banget sih. Wajahnya juga kelihatan kalem banget," Si ibu yang beberapa saat yang lalu melihat Nilam yang masih tidur, secara tiba-tiba memberikan pujian tersebut kepada si pembantu seksi."Eh, iya Bu. Istri saya emang cantik. Imut juga kayak boneka," sahut Jean sambil tersenyum lebar. Setuju dengan apa yang si Ibu katakan."Cocok sama Mas-nya. Ganteng dan cantik. Nggak kebayang kalau kalian punya anak nanti.""Ehehehe. Yang jelas pasti mirip sama kita, Bu.""Ya iya dong Mas. Kalau mirip tetangga itu yang bikin khawatir."Sungguh, Jean bingung harus bersyukur atau bersedih. Sebab kehadiran ibu-ibu extrovert di sebelahnya membuat waktu mengantri Jean jadi sedikit lebih cepat berlalu.*"Dari gejalanya, Mbak Nilam ini sepertinya kena tipes."Jean langsung menoleh ke arah Nilam yang tampak kaget karena penjelasan dari dokter."Ti— tipes dok.""Iya. Tapi masih ringan kok. Jadi masih bisa rawat jalan aja di rumah," jelas sang dokter. "Nanti saya kasih an

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Aku Gendong Aja ya?

    "Enghhh?" Nilam mengerang kecil. Sebelum mengerjapkan kedua matanya dan mulai mengedarkan pandangannya. "Kita udah sampai Nilam," ulang Jean yang melihat si pembantu tampak kebingungan.Nilam tersentak kaget. Ia langsung duduk dengan tegap hingga membuat kepalanya pusing. Dia kaget karena tau-tau sudah tiba di rumah."Maaf ya Pak, saya ketiduran," pinta Nilam sendu." Nggak apa, Nilam. Ayo turun!"Nilam menganggukkan kepalanya. Menyusul Jean yang lebih dahulu keluar dari mobilnya. Baru juga turun dari mobil, dan berdiri selama beberapa detik, Nilam merasa kepalanya mendadak pening. Hingga membuat kakinya goyah dan tubuhnya oleng. Untung saja Jean langsung menangkap lengan Nilam hingga perempuan itu tidak jatuh."Kamu nggak apa Nilam?" tanya Jean khawatir."E- enggak Pak. Cuma pusing dikit." Nilam berusaha untuk kembali berdiri tegap. Bagaimana pun juga, ia takut kalau ada tetangga yang melihat dan berprasangka buruk terhadap mereka berdua."Kamu bisa jalan nggak? Apa mau di gendong a

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-15
  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Pikirkan Kotor

    "I— umpphhh..." Jean sudah tak waras. Dengan tiba-tiba ia maju dan membingkai pipi Nilam supaya ia dengan mudah meraup bibir ranum tersebut dan menciumnya.Bahkan tanpa ragu, lidah Jean merangsek ke dalam rongga hangat Nilam dan mengajak indra pengecap sang ART bergulat dengan lidahnya.Nilam melepaskan selimut yang tadi dia pegang hingga tubuh berbalut tank top hitam tersebut kembali terpampang. Nilam beralih meremas bagian baju yang Jean kenakan sambil memejamkan matanya. Menikmati ciuman Jean yang tak beraturan. Membiarkan saliva keduanya berrukar satu sama lain."Enggak pahit tuh obatnya, malah manis banget." Jean menatap lekat ke arah Nilam yang sibuk mengatur nafasnya."Ba- bapak bisa aja. Pasti bapak modus kan pengen cium saya?""Ya emang kenapa kalau betul begitu?""Kan nggak boleh Pak! Bapak kan udah punya Bu Elisha.""Tapi Elisha kan nggak ada di sini. Di rumah ini sekarang cuma ada kamu sayaang." Jean menelus

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-16

Bab terbaru

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tertangkap

    "Tunggu dulu, Dikta!" Jean menyergap pundak Dikta yang baru keluar dari mobilnya. "Kita harus bicara."Dikta menepis tangan Jean dari bahunya. Pria itu menoleh ke arah tamunya dengan wajah garang. "Gue capek. Gue mau istirahat.""Gue cuma mau waktu lo lima menit aja.""Lo nggak denger gue ngomong apa? Gue capek!" tekan Dikta di akhir kalimatnya. Dikta berbalik dan bersiap untuk pergi.Tapi belum sempat ia melangkah menjauh, Jean kembali buka suara. "Di mana Elisha. Elo kan yang bantuin dia kabur?"Dikta terkesiap. Tapi dia berusaha rileks dan bersikap santai. Seolah tidak terjadi apa-apa."Gue nggak tau.""Jangan bohong kamu!" tukas Jean dengan tegas. "Pihak kepolisian bilang kalau Elisha melarikan diri saat digiring ke kantor polisi. Dan gue yakin, orang yang bantuin dia lolos itu elo.""Cih! Emang dia siapa gue? Kenapa gue harus bantuin dia? Kurang kerjaan.""Dikta! Gue tau lo yang nolong Elisha. Dan

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Berusaha Kabur

    Serangan terakhir Dikta di perutnya membuat Elisha kembali batuk darah. Wanita itu tidak bisa melakukan perlawanan apapun kecuali meratapi nasibnya.Bayang-bayang senyum cerah Qila di meja makan tadi, membuat air matanya menetes perlahan.Qila... Maafin Mama Nak... Maafin Mama karena udah terlalu rakus sebagai manusia. Maafin Mama karena nggak bisa jagain kamu lebih lama..."Mati lo Sha! Sana pergi aja ke neraka! Itu tempat yang lebih cocok buat lo dibandingkan mendekam di penjara."Mas... Jean... Maafin aku Mas... Aku— bukan istri yang baik selama ini. Aku wanita egois. A-aku ibu yang bodoh, Mas.Mas Jean... A-aku percaya... aku percaya kamu bisa jaga Qila dengan baik sampai dia dewasa. A-aku tau Qila bakal bahagia jika tumbuh bersama Papa yang baik seperti kamu, Mas.Nafas Elisha kian melemah. Matanya terpejam erat sementara kepalanya kian berat.Nilam... Maafin aku... Maafin aku Nilam. Maaf aku udah terlalu jahat sama

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Elisha Babak Belur

    "Kali ini lo bakal habis di tangan gue, Sha. Gue udah muak banget ama tingkah laku, lo!"Siapa yang tidak gemetaran ketika ada seseorang berkata seperti itu dengan wajah mengancam. Ekspresi wajah Dikta sudah seperti malaikat pencabut nyawa. Yang seakan sudah siap menghabisi nyawanya."K- kamu ngomong apa sih? Kamu cuma gertak aja kan?" Sambil mundur ke belakang, Elisha coba bertanya demikian. Jantungnya sudah berdegup kencang ditambah sorot mata tajam Dikta yang seolah serius dengan ucapannya.Dikta menyeringai. Wajah ketakutan Elisha membuat darahnya berdesir penuh semangat. Adrenalinenya seperti terpacu melihat keringat dingin membasahi wajah wanita itu."Kenapa? Lo takut sekarang?" desis Dikta. "Mana nyali lo tadi, hah? Mana gertakan lo tadi, Sha? Kenapa sekarang lo menciut gini?"Elisha tak bisa berbicara. Ia hanya menelan ludah beberapa kali ketika Dikta mencengkram wajahnya dengan satu tangan. Dan jujur, itu membuat rahangnya sakit."Jangan macam-macam Dikta!""Kenapa? Sekarang

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Selamat, tapi...

    "Hm?" Nana mengerutkan keningnya. "Maksudnya?""Tante nyuruh Jean putus sama Nilam, Na," aku Bu Mala. "Tante pikir, Jean itu cuma pembawa sial dan nggak bisa tegas ama masa lalunya. Makanya Tante minta dia buat jauhin Nilam."Nana menjilat bibir bawahnya. Sekarang dia paham kenapa Jean pamit dan menyuruhnya untuk menjaga Nilam selama dia pergi."Emang kurang ajar banget si Elisha sama Dikta. Mereka itu beneran kayak ular berbisa." Bu Mala terlihat mengumpat kesal karena kelakuan dua orang itu."Rasanya Tante pengen temuin mereka terus ngelabrak Elisha. Mereka bikin Tante emosi," umpat Bu Mala."Itu nggak perlu kok, Tante.""Hem?""Jean lagi bekerja buat bongkar semua kebusukan mantan istrinya itu."Bu Mala kian lesu ketika mendengar ucapan Nana. "Yang bener kamu?""Iya, Tante. Terakhir kali aku dapat info kalau pelaku penabrakan Nilam udah ketangkep. Dan ternyata pelakunya itu orang suruhan Elisha." Nana memang tau semuanya. Jean menganggap Nana sebagai orang yang bisa dia andalkan. K

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Menunggu Diselamatkan

    Di mobil polisi, Elisha terus menerus memantau keadaan. Ia menunggu bantuan Dikta datang untuk menolongnya bebas dari tuduhan. Tapi setelah 30 menit ia meninggalkan SPBU, ia tidak melihat tanda kemunculan dikta di sekitarnya.'Apa Dikta bohong ya?''Jangan-jangan dia nggak mau nolongin aku?'Pikiran Elisha mulai kacau. Dia begitu kesal karena sang Bos sudah tega mengabaikan dirinya.'Lihat aja si Dikta. Kalau sampai malam ini dia nggak muncul, aku jamin semua rahasia miliknya akan terbongkar secepatnya.' Wanita 29 tahun itu sudah menyiapkan begitu banyak ancang-ancang untuk menyerang bosnya. Dia tidak rela kalau harus mendekam di tahanan seorang diri.'Aku harus bagaimana? Dikta— beneran nggak bisa diandalkan.''Sumpah ya! Aku bakal bilang ke pihak berwajib kalo dia juga turut andil atas kecelakaan Nilam. Biarin aja dia tau rasa.'Disaat Elisha sedang menyusun rencana, tiba-tiba terdengar suara decitan yang cukup nyaring. Disusul dengan suara brak yang keras tak jauh di depan sana.Ke

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Tak Berkutik

    Elisha di giring ke mobil polisi. Dia di paksa masuk ke dalam dengan tangan di borgol ke depan. Wanita itu tidak banyak bicara dan terus menunduk. Otaknya terus bekerja memikirkan cara untuk bisa menelfon Dikta. Sementara hatinya harus kuat dengan tidak menengok ke arah Qila yang memanggil namanya.'Aku harus cari cara supaya bisa telfon Dikta. Aku nggak mau masuk penjara. Aku nggak mau mendekam di sana.'Perempuan itu menatap jalanan di depannya. Ia benar-benar tak bisa berkutik karena diapit oleh dua petugas kepolisian. 'Seenggaknya, kalau aku emang harus jadi tersangka, Dikta harus bantuin aku cari pengacara terbaik. Pokoknya aku harus bebas.'Selama 30 menit perjalanan, Elisha tidak banyak berbicara. Dia sibuk berpikir untuk meloloskan diri. Sampai akhirnya..."Pak!""Kenapa?""P-perut saya sakit banget. Kita boleh nggak mampir ke toilet dulu?""Toilet? Enggak-enggak! Pasti itu alasan kamu aja kan supaya bisa cari cela buat kabur?"Elisha masih berusaha tenang meskipun rencananya

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Aku Tidak Bersalah

    "Yakin kamu nggak salah, Sha?"Wanita itu seketika bungkam ketika Jean muncul di belakang para petugas kepolisian. "M-mas Jean?""Aku tau kamu terlibat atas kecelakaan itu, Sha. Jadi kamu jangan ngelak lagi!""M-mana buktinya kalau aku terlibat?"Jean menatap tajam ke arah Elisha, sementara tangannya bergerak untuk mengeluarkan ponselnya. "Dengerin ini baik-baik!"Elisha menelan ludah saat Jean mulai memutar rekaman di ponsel itu. Di mana ada suara Dita yang mengakui semua perbuatannya. Tidak cuma itu, di dalam rekaman tersebut Dita juga mengatakan jika semua yang dia lakukan atas paksaan Elisha."Kamu masih mau ngelak?" desis Jean setelah ia selesai memutar rekaman tersebut."Enggak! Itu nggak bener Mas! Itu fitnah!""Bu Elisha, tolong jangan melawan!" ucap salah satu pihak kepolisian. "Lebih baik ibu ikut kita ke kantor polisi dan jelasin semuanya di sana.""ENGGAK!" Elisha masih membantah. Ia bahkan berusaha melepaskan cengkraman pihak berwajib dari kedua lengannya. "Saya nggak sal

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Berharap Bisa Kembali

    "Kamu pengen nggak papa balik lagi sama kita?" tanya Elisha."Balik gimana, Ma?""Maksud Mama, Papa bisa tinggal bareng lagi ama kita, sayang. Bertiga kayak dulu.""Uhm." Qila mengetuk-ngetuk ujung dagunya. Terlihat berpikir keras.Sementara Elisha menunggu jawaban putrinya dengan sabar."Gimana Qila? Kamu pengen kan Papa tinggal bareng sama kita?"Setelah berpikir beberapa saat, Qila pun menggeleng sebagai jawaban, "Enggak Ma.""Hah?" Jawaban putrinya itu membuat Elisha tak terbelalak. Tak menyangka Qila akan berkata seperti itu padanya. "K-kenapa Qila sayang? Padahal kalau Papa ada sama-sama dengan kita, bukannya hidup kita bakal lebih menyenangkan?""Qila lebih suka gini, Ma," jawab bocah polos itu lagi. "Sejak Papa dan Mama tinggalnya di rumah yang berbeda, Papa dan Mama jadi jarang berantem."Elisha membeku. Jawaban putrinya sangat tidak terduga sama sekali."Dulu, waktu Papa dan Mama masih tinggal sama-sama, hampir tiap malam Qila denger kalian bertengkar.dan itu bikin Qila taku

  • Terjerat Gairah Pembantu Cantik   Ingin Bersama Kembali

    "Sialan!" umpat Dikta sambil memukul setir mobil. "Padahal sedikit lagi gue bisa nyium Nilam, tapi malah ada orang lain yang datang. Dasar sial!"Pria 24 tahun ini, mencoba untuk rileks. Dia tak mau ambil pusing gara-gara nyaris ketahuan. "Bodoh amat kalau itu perempuan laporan ke Bu Mala. Yang penting sekarang, gue bisa kabur."Dikta menarik nafas panjang, sebelum menyalakan mobilnya. Dia bersiap untuk pergi dari sana saat ponselnya mendadak berbunyi."Ck! Siapa sih yang nelfon!" umpatnya sedikit emosi."Duh— ngapain lagi ini perempuan?" Dikta memutar kedua bola matanya saat melihat nama Elisha tertera di layar hapenya."Halo Sha? Kenapa telpon?" tanya Dikta sesaat setelah menerima panggilan tersebut.["H- hallo Pak."]"Elisha? Kamu kenapa? Kok suara kamu kayak ketakutan gitu?" Dikta terlihat ikut panik ketika mendengar suara Elisha dari line seberang. Dia penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada janda itu.["T-tolong aku Pak. A-aku takut sekali."]***Beberapa jam sebelumny

DMCA.com Protection Status