Share

Bencana yang Sebenarnya

"Okay, sesuai kesepakatan, kita akan bergerak ke lokasi terparah dibantu dengan Bapak-bapak tentara di sana!" kata Arnes menunjuk pada sebuah mobil bak tertutup yang warnanya khas sekali dengan corak pria berseragam yang kini memandang ke arah barisan para tenaga medis.

Semua bersorak menyerukan yel-yel penyemangat untuk berangkat, lalu dipandu oleh ketua panitia, satu per satu mulai naik ke mobil tersebut. Tak ada yang berseru kelelahan, walau kondisi mereka tak baik-baik saja. Tenda dijaga oleh empat orang yang memang diminta untuk menangani korban di sekitar penampungan.

Sheila dan Arnes masuk ke dalam mobil bak bersama rekan mereka lainnya. Kedua orang itu masih tetap melakukan mogok bicara setelah kejadian tadi. Tak ada yang berani menyapa lebih dahulu. Kecuali ada orang yang mengajak keduanya berbicara bersama.

Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai pada sebuah desa kecil yang harusnya cantik nan indah. Tapi semua yang dilihat jauh dari kata baik-baik saja. Tak ada bang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status