Sebelum melaju kan motornya, Adit menayakan terlebih dahulu dimana tempat kost Mesi.
"Dimana alamat kos kamu?"tanya Adit dengan nada datar."Di jalan Nusa Indah no.25"jawab Mesi singkat.Adit melaju dengan kecepatan sedang. 15 menit berlalu akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.Mesi langsung turun dari sepeda motornya."terimakasih, pak"ucap Mesi sungguh-sungguh."Hem, kamu baru di sini?" tanya Adit dengan nada jutek."Iya,pak. Baru kemaren saya pindah.memangnya kenapa pak"tanya balik Mesi"Pantas, ya udah saya permisi dulu.assalamualaikum"pamit Adit dan langsung menancap gas motornya."waalaikum salam" jawab Mesi. Ia langsung masuk ke dalam kost. Dan berbaring di atas ranjang. Kakinya terasa pegal. Setelah ia berlari tadi.Mesi yg sudah letih langsung tertidur pulas. Karna henponya yg terus berdering. Mesi merasa terusik. Ia terbangun.Mesi yg kesal.langsung mencari keberadaan benda pipih miliknya. Setelah mendapatkannya, ia menekan tombol hijau dengan kasar."Hallo"jawab Mesi dengan nada kesal."Loe di mana? Gue nyariin loe dari tadi" tanya Nisa amelia sahabat mesi."Gak usah teriak-teriak kali. Gue gk budek"jawab Mesi jutek."Ye, malah lebih galak loe dari pada gue"jawab Nisa ketus."Gue lagi di kost loe kesini aja"Ujar Mesi."Sip, gue otw ke sana"sambil menekan tombol merah. Tak berselang lama akhirnya Nisa sampai juga di kost. Ini pertamakali Nisa berkunjung. Ia sempat ragu. Dia pun menghubungi Mesi berkali-kali tapi tak ada jawaban. Dengan ragu-ragu, ia mengetuk pintu tersebut.tok tok tokCeklek"Ayo masuk Nis gue mau certa"ajak Mesi sambil menarik tangan Nisa"Sabar kalik Mes " jawabnya kesel.Mesi menarik tangan Nisa hingga sampai di dalam. Mereka duduk di kursi depan tv,Mesi langsung menceritakan kejadian sial yg menimpanya tadi siang."Hahaha itu si udah kebiasaan loe selalu sial"sambil tertawa terpingkal-pingkal."Is loe Nis seneng banget ya lihat sahabat susah"sambil menjitak jidat Nisa."Aww, sakit tau mes. Lagian itu si, salah loe sendiri suruh siapa loe lihat Drakor gk ngajak-ngajak gue. Itu akibatnya.kualat loe sama gue"ucapnya dengan percaya diriSaat asik-asiknya bercerita tiba-tiba pintu kost mesi ada yg mengetuk"Siapa si ganggu aja"gerutu Mesi. tapi tak beranjak dari tempatnya.Nisa yg melihat Mesi engan beranjak, ia langsung bergegas membuka pintu.CeklekTerlihat seorang kurir di depan pintu. Ia mengutarakan makanan untuk Mesi. Nisa memastikan, siapa pengirim makanan tersebut. Si kurir berkata bahwa ada kartu pengenalnya. Nisa mengangukan kepala tanda mengerti. Kemudian ia mengambil kantong kresek tersebut. Setelah Itu sang kurir pergi, Nisa langsung masuk dan tak lupa menutup pintu kembali
"Siapa Nis?" sambil makan dan wajah Nisa."Kurir. Ini untuk loe!"sambil menyodorkan kantong kreseknya."Dari siapa?"tanyanya penasaran."Lihat saja sendiri"sambil melirik ke arah kertas yg ada di dalam kantong.Mesi langsung membuka kantong tersebut. Ia melihat siapa yg mengirimnya.Ternyata itu dari Dimas, cowok yg selalu perhatian kepada Mesi. Dasar Mesi aja yg tidak peka. Ia hanya menganggapnya sebagai sahabat, tidak lebih. Tapi berbeda dengan Dimas. ternyata Dimas memiliki perasaan lebih. Namun, ia tidak berani mengungkapkan perasaannya. Ia takut jika Mesi akan menolaknya dan menjauhinya."Widih, ayam panggang,Nis. Ayo, kita makan"ujarnya dengan semangat."Eh, tunggu. Loe tau, ini makanan dari siapa?"tanya Nisa yg was-was."Ya, ilah. Gak usah takut gitu kali Nis. Ini dari Dimas"jelas Mesi dan hanya di anggukan oleh Nisa.Mereka langsung melahap sampai tandas. Setelah selesai mereka langsung membereskan bekas makanan tersebut. "Akhirnya kenyang"ujar Mesi denga senyum puas."Eh,Nis besok loe antar gue ke kantor polisi ya? ambil motor gue"pintanya."Is, malas gue. Kalau berurusan sama polisi"tolak Nisa."Ayo lah,masa lo tega si Nis, sama gue?"tukas Mesi dengan wajah memelas."Is gk usah di jelek-jelek tu muka udah jelek kalik,"ucap Nisa mengejek."Is, loh mah gitu"rajuk Mesi"Emang jam berapa mau ke kantor polisinya?"Sambil memandang wajah Mesi."Jam 9"ujarnya."Ya sudah, besok gue jemput loe oke" jawab Nisa manis."oke. Terimakasih"sambil memeluk Nisa."is lebay banget si loe Nis, udah lepas. Gue gk bisa nafas"tukas Nisa sambil memukul lengan Mesi."Iya,iya"sambil melepas pelukannya."eh, udah sore. Gue pulang dulu ya?loe hati-hati di sini oke"sambil tersenyum dan meraih tasnya."Is, sendiri lagi donk gue. Kenapa loe gk nginep di sini si?"rajuk Mesi"bokap gue balik. Gue harus pulang. kapan-kapan deh gue nginep sini,"jelas Nisa"Oke deh. Ya, sudah. loe hati-hati !"ucap Mesi. Hanya di anggukan oleh Nisasetelah mobil Nisa menjauh. Datang lah sebuah motor polisi di depan kostnya. Mesi melirik ke arah motor tersebut. "Sepertinya gue pernah lihat"gumamnya dalam hati.saat pria tersebut membuka helem, baru Mesi tau. Ternyata itu polisi yg tadi menilangnya.Mesi langsung memutar tubuhnya dan berjalan Menuju pintu kost."Tunggu,,,,"teriak AditMesi yg mendengar teriakan, langsung berbalik arah"Anda, memanggil saya Pak?"tanya Mesi sambil menunjuk ke diri sendiri."Iya,lah. Siapa lagi?"tanya balik Adit dengan nada jutek."Ada apa, bapak polisi yg terhormat memanggil saya?" ujar Mesi dengan nada di buat semanis mungki."Ini, surat tilang kamu. besok kamu bisa urus dan ambil motornya"sambil menyodorkan selembar kertas."Ooo, iya. Gue sampai lupa"tukas Mesi sambil menepuk jidat nya.Setelah memberikan surat tilang tersebut, Adit langsung memutar tubuhnya. Lalu menuju ke kostnya. Tepat berada di sebelah kost Mesi."Eh,bapak. Mau kemana?"tanya Mesi saat Adit mulai berjalan meninggalkannya."Saya,mau masuk. Sudah gerah"jelas Adit dengan wajah datar."Tunggu, berarti kita tetangga dong. Wah, asik. Bisa dijagain terus dong akunya"goda Mesi"Hem"saut Adit cuek, sambil membuka pintu kost nya."Uh dasar, nyebelin. Sombong amat si jadi orang"gerutu Mesi, dan ikut masuk kedalam kost.Adit tak menghiraukannya. Ia masuk, tanpa sepatah kata pun.Mesi sangat kesal. "Dasar sok cakep amat si, jadi orang. Gak bisa apa ramah dikit, gitu? Dasar, es kutup."Dengan nada tinggi.Karna jarak mereka hanya tersekat dinding, Adit bisa mendengar jelas ocehan Mesi. Namun Adit hanya cuek. Dia tetap pada mode datar nya. Ia langsung menyambar haduknya, dan masuk ke kamar mandi.
Setelah puas, Mesi langsung mengambil ponselnya. Segera ia menghubungi ke tiga sahabatnya. Ia sangat kesal, jadi ia memutuskan mengajak ketiga sahabatnya ngumpul di cafe. Setelah ketiga sahabatnya mengiyakan, Mesi segera bersiap-siap. Kali ini ia menggunakan, celana jeans,baju hitam dan mengunakan jaket levis favoritnya. Tak lupa ia memoles wajahnya sedikit bedak tabur,dan sedikit mengunakan pelembab bibir. Ia terlihat sangat cocok dan cantik dengan penampilannya. Siapapun yg melihatnya pasti terpesona.Setelah siap. Ia langsung memesan taksi online. Dan menunggunya di depan kosnya.
Saat sedang menunggu, kebetulan Adit juga keluar. Sesaat tatapan mereka beradu.Setelah siap. Ia langsung memesan taksi online dan menunggunya di depan kost.Saat sedang menunggu, kebetulan Adit juga keluar. Sesaat tatapan mereka beradu. Secepat kilat Mesi memalingkan wajahnya. Ia langsung berjalan mendahului Adit. Adit tak menghiraukan sikap Mesi kepadanya. Ia cuek. Tanpa satu kata pun yg keluar dari bibirnya. Ia melaju motornya melewati Mesi."Uh, dasar. Cowok angkuh. Lihat saja, gue bakal buat loe, bertekuk lutut mengemis cinta gue"ucapnya dengan kesal. Tak berselang lama, akhirnya taksi pesanan Mesi datang. Didalam mobil Mesi tak henti-hentinya megomel. Sampai-sampai sopir taksi geleng-geleng kepala. Mesi tidak sadar, bahwa sang sopir menertawakannya. Ia terus saja mengoceh tak jelas.sepanjang jalan.Setibanya di cafe, Mesi langsung mencari keberadaan ketiga sahabatnya. Pandangannya menjuru kesetiap sudut cafe. Setelah melihat keberadaan sahabatnya. Mesi langsung menghampirinya."Hay, gues. Udah dari tadi kalian?"tanya Mesi
Adit belum menjawab permintaan Mesi. Adit bingung. Apa yg harus ia lakukan. Sebenarnya ia kasihan. Tapi itu sudah peraturan.untuk beberapa saat, Adit masih terdiam.Belum sempat Adit menjawab, datang lah seorang Dokter muda yg tampan. Sebut saja namanya Faris."Pak, dokter. Boleh gak, selama saya di periksa. Saya pegang tangan pak dokter? Saya, takut!" pintanya dengan wajah memelas.Adit yg mendengar ucapan Mesi, ia langsung mengiyakan kemauan gadis nakal itu. Entah mengapa hatinya tidak rela. Ia tidak bisa membayangkan. Bagai mana jika Mesi sampai memeluknya. Hatinya meronta-ronta."Baiklah. Saya akan menemanimu"sambil mengengam tangan Mesi."Maaf, pak dokter. Boleh kan saya disini?" tanya Adit memastikan."Boleh saja pak. Asal yg di priksa, tidak keberatan" jelas Dokter muda tersebut sambil tersenyum.Ketika dokter meminta izin membuka kancing baju Mesi. Hati Adit mulai tak menentu. Desiran aneh mulai menyelundup m
Sepontan tangannya membalas pelukan Mesi."Biasa diam gak? Lihat lah, kamu sudah membangunkan adik saya" ucapnya lirih di telinga MesiMesi terkejut, tubuhnya serasa kaku, Wajahnya memerah.Saking takutnya ia sampai tak menyadari apa yg telah ia lakukan. Mesi merutuki dirinya sendiri."Kalau kamu tidak minum obatnya. Saya pastikan, kamu akan saya terkam" tubuh Mesi menegang. Sepontan, ia kembali duduk di tempat semula. Tanpa basa basi ia langsung meminum obat yg Silvi sodorkan.Semua kejadian itu tak luput dari pandangan Silvi. Ia tersenyum takjup. Pasalnya Adit dengan mudah membujuk Mesi. Entah apa yg Adit katakan yg jelas ia senang karna tidak harus membujuk Mesi untuk meminumnya.Setelah memastikan Mesi meminum obatnya. Adit langsung bergegas pulang ke kost nya. "Vie, saya permisi pulang dulu ya?" pamit Adit. Kemudian pandangannya beralih ke arah Mesi."Ingat, apa yg saya katakan tadi. Jangan sampai saya dengar kalau kamu tidak mem
"udah yuk kita pergi,bentar lagi gue ada kelas ni"ajak mesi sambil menarik tangan nisa"ia tapi gak usah tarik-tarik juga kali"jelas nisa"ya udah kita pamit dulu ya kak assalamualaikum"pamit nisa dan berlalu pergiAdit pun hanya mengagunkan kepala tanda menyetujuinya.Mesi dan Nisa pun langsung menuju ke parkiran untuk mengambil sepeda motor kesayangannya."Ya, sudah. Gue duluan ya Mesi"ucap Nisa sambil berlalu,Mesi hanya mengagunkan kepala kemudian melambaikan tangannyasetelah mobil Nisa menjauh Mesi langsung menaiki sepeda motornya dan mulai melaju dengan kecepatan sedang.Mesi sangat menikmati perjalanannya,ia senang karena motor kesayangannya sudah kembali lagi.Akhirnya setelah melaju perjalanan 15 menit, Mesi sampai juga di kampus. Mesi langsung memarkirkan motornya,kemudian menuju kelasnya karena sebentar lagi dosennya datang. Tak lama Mesi menunggu, akhirnya dosen killer yg selalu di takuti &
Pagi hari Mesi memulain rencananya. Ia berniat memberikan makana untuk Adit sebagai ucapan terimakasih. Berharap Adit akan terkesan dan bisa lebih dekat lagi dengannya.Pagi- pagi sekali ia sudah membeli dua buah nasi uduk untuknya dan satunya lagi hendak di berikan kepada Adit. Dengan senyum yang sangat manis, Mesi mengetuk pintu kost Adit berharap sang penghuni akan membalas senyumannya.Adit yg mendengar ketukan pintu, ia pun bergegas membuka pintu. Saat pintu terbuka, tatapan mata mereka bertemu. Mereka pun saling terpesona satu sama lain. Hingga sedetik kemudian Adit tersadar."Ehem. Ada apa?" dengan Sorot mata tajam yg sulit di artikan."Maaf, jika pagi- pagi saya mengangu. Ini saya" sambil menyodorkan satu buah kotak nasi dan tak lupa tersenyum manis.Adit yg memang sedang terbiru-buru. Tanpa bertanya ia langsung mengambil nasi ter
Sinar mentari pagi menelusup melalui celah gorden. Di bawa selimut, seorang gadis terlihat masih meringkuk. Ia merasa terusik dan bangun.Saat ia membuka mata ia pun mulai terkejut karna melihat matahari yg mulai bersinar cerah. Ia langsung melirik ke arah jarum jam yg sudah menuju pukul 7:30."Mampus gue kesiangan!" ujarnya sembari menepuk jidat. Lupa kalau hari ini ada mata kuliah pagi.Mesiana langsung berlari ke kamar mandi.Nama gadis itu Mesiana putri. Seorang gadis yg ceria dan sangat menyukai tantangan. Jika sudah menginginkan sesuatu, pantang menyerah sebelum mendapatkannya.Setelah selesai mandi ia langsung menyambar pakaiannya kali ini ia menggunakan celana jeans, baju kaos berwarna putih dan memakai kemeja kotak-kotak yg tidak di kancing. Tak lupa ia menggulung lengannya dan mengikat rambutnya agar terlihat lebih rapiSetelah semuanya siap. Mesi langsung meraih kunci motor kesayangannya. Iangsung menancap gas dan melaju motor dengan sangat &
Pagi hari Mesi memulain rencananya. Ia berniat memberikan makana untuk Adit sebagai ucapan terimakasih. Berharap Adit akan terkesan dan bisa lebih dekat lagi dengannya.Pagi- pagi sekali ia sudah membeli dua buah nasi uduk untuknya dan satunya lagi hendak di berikan kepada Adit. Dengan senyum yang sangat manis, Mesi mengetuk pintu kost Adit berharap sang penghuni akan membalas senyumannya.Adit yg mendengar ketukan pintu, ia pun bergegas membuka pintu. Saat pintu terbuka, tatapan mata mereka bertemu. Mereka pun saling terpesona satu sama lain. Hingga sedetik kemudian Adit tersadar."Ehem. Ada apa?" dengan Sorot mata tajam yg sulit di artikan."Maaf, jika pagi- pagi saya mengangu. Ini saya" sambil menyodorkan satu buah kotak nasi dan tak lupa tersenyum manis.Adit yg memang sedang terbiru-buru. Tanpa bertanya ia langsung mengambil nasi ter
"udah yuk kita pergi,bentar lagi gue ada kelas ni"ajak mesi sambil menarik tangan nisa"ia tapi gak usah tarik-tarik juga kali"jelas nisa"ya udah kita pamit dulu ya kak assalamualaikum"pamit nisa dan berlalu pergiAdit pun hanya mengagunkan kepala tanda menyetujuinya.Mesi dan Nisa pun langsung menuju ke parkiran untuk mengambil sepeda motor kesayangannya."Ya, sudah. Gue duluan ya Mesi"ucap Nisa sambil berlalu,Mesi hanya mengagunkan kepala kemudian melambaikan tangannyasetelah mobil Nisa menjauh Mesi langsung menaiki sepeda motornya dan mulai melaju dengan kecepatan sedang.Mesi sangat menikmati perjalanannya,ia senang karena motor kesayangannya sudah kembali lagi.Akhirnya setelah melaju perjalanan 15 menit, Mesi sampai juga di kampus. Mesi langsung memarkirkan motornya,kemudian menuju kelasnya karena sebentar lagi dosennya datang. Tak lama Mesi menunggu, akhirnya dosen killer yg selalu di takuti &
Sepontan tangannya membalas pelukan Mesi."Biasa diam gak? Lihat lah, kamu sudah membangunkan adik saya" ucapnya lirih di telinga MesiMesi terkejut, tubuhnya serasa kaku, Wajahnya memerah.Saking takutnya ia sampai tak menyadari apa yg telah ia lakukan. Mesi merutuki dirinya sendiri."Kalau kamu tidak minum obatnya. Saya pastikan, kamu akan saya terkam" tubuh Mesi menegang. Sepontan, ia kembali duduk di tempat semula. Tanpa basa basi ia langsung meminum obat yg Silvi sodorkan.Semua kejadian itu tak luput dari pandangan Silvi. Ia tersenyum takjup. Pasalnya Adit dengan mudah membujuk Mesi. Entah apa yg Adit katakan yg jelas ia senang karna tidak harus membujuk Mesi untuk meminumnya.Setelah memastikan Mesi meminum obatnya. Adit langsung bergegas pulang ke kost nya. "Vie, saya permisi pulang dulu ya?" pamit Adit. Kemudian pandangannya beralih ke arah Mesi."Ingat, apa yg saya katakan tadi. Jangan sampai saya dengar kalau kamu tidak mem
Adit belum menjawab permintaan Mesi. Adit bingung. Apa yg harus ia lakukan. Sebenarnya ia kasihan. Tapi itu sudah peraturan.untuk beberapa saat, Adit masih terdiam.Belum sempat Adit menjawab, datang lah seorang Dokter muda yg tampan. Sebut saja namanya Faris."Pak, dokter. Boleh gak, selama saya di periksa. Saya pegang tangan pak dokter? Saya, takut!" pintanya dengan wajah memelas.Adit yg mendengar ucapan Mesi, ia langsung mengiyakan kemauan gadis nakal itu. Entah mengapa hatinya tidak rela. Ia tidak bisa membayangkan. Bagai mana jika Mesi sampai memeluknya. Hatinya meronta-ronta."Baiklah. Saya akan menemanimu"sambil mengengam tangan Mesi."Maaf, pak dokter. Boleh kan saya disini?" tanya Adit memastikan."Boleh saja pak. Asal yg di priksa, tidak keberatan" jelas Dokter muda tersebut sambil tersenyum.Ketika dokter meminta izin membuka kancing baju Mesi. Hati Adit mulai tak menentu. Desiran aneh mulai menyelundup m
Setelah siap. Ia langsung memesan taksi online dan menunggunya di depan kost.Saat sedang menunggu, kebetulan Adit juga keluar. Sesaat tatapan mereka beradu. Secepat kilat Mesi memalingkan wajahnya. Ia langsung berjalan mendahului Adit. Adit tak menghiraukan sikap Mesi kepadanya. Ia cuek. Tanpa satu kata pun yg keluar dari bibirnya. Ia melaju motornya melewati Mesi."Uh, dasar. Cowok angkuh. Lihat saja, gue bakal buat loe, bertekuk lutut mengemis cinta gue"ucapnya dengan kesal. Tak berselang lama, akhirnya taksi pesanan Mesi datang. Didalam mobil Mesi tak henti-hentinya megomel. Sampai-sampai sopir taksi geleng-geleng kepala. Mesi tidak sadar, bahwa sang sopir menertawakannya. Ia terus saja mengoceh tak jelas.sepanjang jalan.Setibanya di cafe, Mesi langsung mencari keberadaan ketiga sahabatnya. Pandangannya menjuru kesetiap sudut cafe. Setelah melihat keberadaan sahabatnya. Mesi langsung menghampirinya."Hay, gues. Udah dari tadi kalian?"tanya Mesi
Sebelum melaju kan motornya, Adit menayakan terlebih dahulu dimana tempat kost Mesi."Dimana alamat kos kamu?"tanya Adit dengan nada datar."Di jalan Nusa Indah no.25"jawab Mesi singkat.Adit melaju dengan kecepatan sedang. 15 menit berlalu akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.Mesi langsung turun dari sepeda motornya."terimakasih, pak"ucap Mesi sungguh-sungguh."Hem, kamu baru di sini?" tanya Adit dengan nada jutek."Iya,pak. Baru kemaren saya pindah.memangnya kenapa pak"tanya balik Mesi"Pantas, ya udah saya permisi dulu.assalamualaikum"pamit Adit dan langsung menancap gas motornya."waalaikum salam" jawab Mesi. Ia langsung masuk ke dalam kost. Dan berbaring di atas ranjang. Kakinya terasa pegal. Setelah ia berlari tadi.Mesi yg sudah letih langsung tertidur pulas. Karna henponya yg terus berdering. Mesi merasa terusik. Ia terbangun.Mesi yg kesal.langsung men
Sinar mentari pagi menelusup melalui celah gorden. Di bawa selimut, seorang gadis terlihat masih meringkuk. Ia merasa terusik dan bangun.Saat ia membuka mata ia pun mulai terkejut karna melihat matahari yg mulai bersinar cerah. Ia langsung melirik ke arah jarum jam yg sudah menuju pukul 7:30."Mampus gue kesiangan!" ujarnya sembari menepuk jidat. Lupa kalau hari ini ada mata kuliah pagi.Mesiana langsung berlari ke kamar mandi.Nama gadis itu Mesiana putri. Seorang gadis yg ceria dan sangat menyukai tantangan. Jika sudah menginginkan sesuatu, pantang menyerah sebelum mendapatkannya.Setelah selesai mandi ia langsung menyambar pakaiannya kali ini ia menggunakan celana jeans, baju kaos berwarna putih dan memakai kemeja kotak-kotak yg tidak di kancing. Tak lupa ia menggulung lengannya dan mengikat rambutnya agar terlihat lebih rapiSetelah semuanya siap. Mesi langsung meraih kunci motor kesayangannya. Iangsung menancap gas dan melaju motor dengan sangat &