Sinar mentari pagi menelusup melalui celah gorden. Di bawa selimut, seorang gadis terlihat masih meringkuk. Ia merasa terusik dan bangun.
Saat ia membuka mata ia pun mulai terkejut karna melihat matahari yg mulai bersinar cerah. Ia langsung melirik ke arah jarum jam yg sudah menuju pukul 7:30. "Mampus gue kesiangan!" ujarnya sembari menepuk jidat. Lupa kalau hari ini ada mata kuliah pagi.Mesiana langsung berlari ke kamar mandi.Nama gadis itu Mesiana putri. Seorang gadis yg ceria dan sangat menyukai tantangan. Jika sudah menginginkan sesuatu, pantang menyerah sebelum mendapatkannya.Setelah selesai mandi ia langsung menyambar pakaiannya kali ini ia menggunakan celana jeans, baju kaos berwarna putih dan memakai kemeja kotak-kotak yg tidak di kancing. Tak lupa ia menggulung lengannya dan mengikat rambutnya agar terlihat lebih rapiSetelah semuanya siap. Mesi langsung meraih kunci motor kesayangannya. Iangsung menancap gas dan melaju motor dengan sangat kencang.Dia menyalip ke kanan dan kiri agar bisa lebih cepat sampai di kampus. Hari ini adalah waktu mengajar dosen killer ia tidak boleh terlambat.Saat sampai di tikungan tiba-tiba saja jalan macet. Mesi langsung memastikan keadaan disekitarnya.Setelah dilihat dengan jelas ternyata ada razia gabungan. Mesi diminta menepikan motor spot-nya oleh seorang polisi tampan yang kira-kira usianya kurang lebih 30 tahun."Permisi, Mas bisa tunjukan surat-suratnya," ucap polisi tampan tersebut. Mesi yang dipanggil mas langsung membuka helm-nya.Betapa terkejutnya Adit saat melihat wajah cantik pengendara motor yang ia sangka tadinya adalah seorang pri. Ia sempat terpesona dengan kecantikan wajah Mesi untuk beberapa saat, sedetik kemudian ia kembali menetralkan raut wajahnya.
"Maaf, pak. Tadi bapak bilang apa?"tanya Mesi yg pura-pura tidak mendengarnya."Ehh... iya mbak. Maaf bisa tunjukan surat-suratnya?"sambil mengaruk tengkuknya ya tak gatal.
"Oh... iya sebentar pak. Saya ambil dulu,"jawab Mesi santai. saat Mesi membuka tasnya ia panik karna tidak menemukan keberadaan dompetnya. Ia sejenak mengingat-ingat dimana ia terahir meletakan dompetnya. Setelah mengingatnya Mesi menepuk jidat nya lumayan keras."Ah,sial,"ucapnya lirih."Bagaimana, mbak. Mana surat-suratnya?"ulang Adit .Mesi melihat nama polisi tersebut di tek bajunya. Ridho Aditia."Maaf, pak Adit. Surat-surat saya tertinggal di kost"ucap Mesi penuh penyesalan.
"Kalau begitu, anda saya tilang!"dengan nada tegas.
"Maaf, pak. Bisa gk kita damai saja? saya lagi buru-buru ni pak, please!"ucap Mesi memelas."Maaf gk bisa Silahkan anda pergi, tapi motor anda saya tilang!"ucap pak Adit dengan nada tegas
Mesi pun yg mendapat perlakuan seperti itu sangat kesal,"lihat saja kamu polisi nyebelin, gue akan bikin perhitungan,"gumamnya dalam hati.
Mesi dengar terpaksa meninggalkan motor spot kesayangannya. Untung jarak dia di tilang dengan kampusnya sudah dekat. Jadi dia bisa berjalan kaki menuju kampus.hem, bukan mesi jika pergi tidak meninggalkan kekacauan."Pak Adit. I Love You" ucapnya lantang dengan senyum yg di buat semanis mungkin. Mereka berdua pun langsung menjadi pusat perhatian semua orang yg ada di sana.Adit yg mendengar ocehan Mesi langsung melayangkan tatapan membunuh. Tapi bukanya takut Mesi malah memberi ciuman jarak jauh.Sontak Adit yg melihat tingkah konyol Mesi semakin kesal pasalnya semua rekan kerjanya mulai menggodanya, Adit yg mendengar ocehan teman-temanya ia memilih menjauh tanpa sepatah kata.Mesi yg sudah puas menggoda Adit. Ia langsung berlari menuju kampus. Namun, nasip sial menimpanya, sekencang apa pun ia berlari tetap saja terlambat."Ah, sial, ini gara-gara polisi nyebelin itu gue jadi telat"ucapnya lirih sambil berdiri di depan pintu.Padahal tanpa ada Adit, Mesi tetap saja akan terlambat. Sebab jam pelajaran di mulai 7:30 sedangkan ia baru bangun pada jam tersebut. Dasar Mesi saja yg terlalu asik melihat Drakor hingga ia tidur larut malam.Mesi memutuskan untuk pergi ke rumah sahabatnya. Itu satu-satunya cara supaya ia bisa pulang kembali ke kostnya. Sebab, karena Kecerobohannya, ia tidak membawa dompet,hp dan semua barang-barang penting lainnya.Mesi kembali berjalan menyusuri trotoar. Ia sangat kesal, hari ini adalah hari ke sialannya. Mesi yg melihat ada sebuah kaleng bekas. ia menendangnya dengan kencang."Aduhhh,"ucap seseorang yg terkena kaleng tersebut."Mampus gue!"ucap Mesi sambil hendak berlari menghindari sang empu. Namun nasip baik tidak memihak kepadanya. Belum sempat Mesi melarikan diri, orang tersebut sudah melihat keberadaannya."Hay, kamu!"bentak orang tersebut."Saya, pak?"jawab Mesi sambil menunjuk dirinya."Iya, kamu siapa lagi"ucapnya dengan nada ketus."Ah, mampus gue! Itu kan polisi yg tadi pagi"gumamnya dalam hati. Mau tidak mau Mesi pun menghampiri pria tersebut yg tak lain adalah Adit polisi yg tadi pagi menilangnnya."Kamu sengaja ya melempar botol ini ke saya?" ucapnya dengan sorot mata tajam."Maaf, pak. Saya tidak sengaja. Bener deh saya tidak bohong"sambil mengangkat kedua jari tangannya."Alah, alasan. Terus kenapa kamu buang sampah sembarangan? Kamu mau saya hukum?"bentaknya dengan sorot mata tajam."Maaf, pak. Tapi itu bukan botol saya. Tadi karna saya kesal jadi saya tendang tu botol. Eh.. gk taunya, kena bapak. Bener deh pak saya gk bohong"jawabnya dengan nada bersalah."Alah, itu alasan kamu saja!"jawab Adit jutek. Ia tidak percaya dengan penjelasan Mesi."Ya, sudah. Terserah bapak mau percaya apa gk, yg jelas saya gk sengaja. Oh, Iya pak, balikin motor saya,dong? saya gk bisa pulang ni!"pintanya dengan raut wajah memelas."Itu bukan urusan saya.kamu kan bisa pulang naik taksi atau angkutan umum tu banya" Tunjuknya dengan nada jutek."Yah, pak. Tega banget si jadi orang. Coba bapak pikir dulu sebelum memberi saran! Bagaimana coba saya mau pesan taksi? Sementara bapak kan tahu kalau hp saya ketinggalan. Kalau naik angkutan umum kan harus naik dua kali sedangkan saya gk bawa dompet. Terus saya harus bayar pakek apa?"ucapnya dengan panjang lebar."Itu bukan urusan say"jawab Adit acuh sambil berlalu meninggalkan Mesi."Dasar, polisi gk punya hati"ucapnya lirih sambil berjalan melewati Adit.Jujur, sebenarnya Adit merasa tidak tega melihat gadis mungil itu berjalan sendirian. hatinya tergerak untuk mengantarkan gadis tersebut.Adit langsung menyambar kunci motornya. langsung menghampiri gadis tersebut.Saat Mesi sedang berjalan, tiba-tiba ada sebuah motor yg berhenti di depannya. Ia menghentikan sejenak langkah kakinya.Di lirik nya orang yg berada tepat di depannya. Dahinya pun mengkerut, sebab ia tidak mengenali orang tersebut. Ia pun kembali melangkahkan kakinya.Adit yg melihat Mesi tidak mengenali nya ia langsung membuka helem nya dan menarik pergelangan tangan Mesi.Sontak Mesi langsung memutar tubuhnya. Ketika hendak melayangkan pukulan, saat itu lah ia melihat wajah tampan Adit. Ia pun langsung mengurungkan niatnya.
"Eh, pak. Mau apa lagi?buat orang kaget aja"ucapnya jutek dan menarik kembali tangannya dengan kasar."Udah ayok naik. Saya antar kamu pulang"ucapnya sambil naik ke atas motor."Gak usah, saya bisa pulang sendiri bapak, polisi. Yg terhormat "tukas dengan nada kesal sambil kembali melangkahkan kakinya.Sontak Adit langsung menarik pergelagan tangan Mesi dan membawannya ke arah motor."Sudah. Ayo, saya antar. Saya tidak mau ada penolakan" ujarbya dengan raut wajah yg kembali datar."Dasar, tukang paksa"tukas Mesi jutek.Karena melihat aura wajah Adit yg tidak bersahabat. Mesi pun mengikikuti kemauan Adit.Sebelum melaju kan motornya, Adit menayakan terlebih dahulu dimana tempat kost Mesi."Dimana alamat kos kamu?"tanya Adit dengan nada datar."Di jalan Nusa Indah no.25"jawab Mesi singkat.Adit melaju dengan kecepatan sedang. 15 menit berlalu akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.Mesi langsung turun dari sepeda motornya."terimakasih, pak"ucap Mesi sungguh-sungguh."Hem, kamu baru di sini?" tanya Adit dengan nada jutek."Iya,pak. Baru kemaren saya pindah.memangnya kenapa pak"tanya balik Mesi"Pantas, ya udah saya permisi dulu.assalamualaikum"pamit Adit dan langsung menancap gas motornya."waalaikum salam" jawab Mesi. Ia langsung masuk ke dalam kost. Dan berbaring di atas ranjang. Kakinya terasa pegal. Setelah ia berlari tadi.Mesi yg sudah letih langsung tertidur pulas. Karna henponya yg terus berdering. Mesi merasa terusik. Ia terbangun.Mesi yg kesal.langsung men
Setelah siap. Ia langsung memesan taksi online dan menunggunya di depan kost.Saat sedang menunggu, kebetulan Adit juga keluar. Sesaat tatapan mereka beradu. Secepat kilat Mesi memalingkan wajahnya. Ia langsung berjalan mendahului Adit. Adit tak menghiraukan sikap Mesi kepadanya. Ia cuek. Tanpa satu kata pun yg keluar dari bibirnya. Ia melaju motornya melewati Mesi."Uh, dasar. Cowok angkuh. Lihat saja, gue bakal buat loe, bertekuk lutut mengemis cinta gue"ucapnya dengan kesal. Tak berselang lama, akhirnya taksi pesanan Mesi datang. Didalam mobil Mesi tak henti-hentinya megomel. Sampai-sampai sopir taksi geleng-geleng kepala. Mesi tidak sadar, bahwa sang sopir menertawakannya. Ia terus saja mengoceh tak jelas.sepanjang jalan.Setibanya di cafe, Mesi langsung mencari keberadaan ketiga sahabatnya. Pandangannya menjuru kesetiap sudut cafe. Setelah melihat keberadaan sahabatnya. Mesi langsung menghampirinya."Hay, gues. Udah dari tadi kalian?"tanya Mesi
Adit belum menjawab permintaan Mesi. Adit bingung. Apa yg harus ia lakukan. Sebenarnya ia kasihan. Tapi itu sudah peraturan.untuk beberapa saat, Adit masih terdiam.Belum sempat Adit menjawab, datang lah seorang Dokter muda yg tampan. Sebut saja namanya Faris."Pak, dokter. Boleh gak, selama saya di periksa. Saya pegang tangan pak dokter? Saya, takut!" pintanya dengan wajah memelas.Adit yg mendengar ucapan Mesi, ia langsung mengiyakan kemauan gadis nakal itu. Entah mengapa hatinya tidak rela. Ia tidak bisa membayangkan. Bagai mana jika Mesi sampai memeluknya. Hatinya meronta-ronta."Baiklah. Saya akan menemanimu"sambil mengengam tangan Mesi."Maaf, pak dokter. Boleh kan saya disini?" tanya Adit memastikan."Boleh saja pak. Asal yg di priksa, tidak keberatan" jelas Dokter muda tersebut sambil tersenyum.Ketika dokter meminta izin membuka kancing baju Mesi. Hati Adit mulai tak menentu. Desiran aneh mulai menyelundup m
Sepontan tangannya membalas pelukan Mesi."Biasa diam gak? Lihat lah, kamu sudah membangunkan adik saya" ucapnya lirih di telinga MesiMesi terkejut, tubuhnya serasa kaku, Wajahnya memerah.Saking takutnya ia sampai tak menyadari apa yg telah ia lakukan. Mesi merutuki dirinya sendiri."Kalau kamu tidak minum obatnya. Saya pastikan, kamu akan saya terkam" tubuh Mesi menegang. Sepontan, ia kembali duduk di tempat semula. Tanpa basa basi ia langsung meminum obat yg Silvi sodorkan.Semua kejadian itu tak luput dari pandangan Silvi. Ia tersenyum takjup. Pasalnya Adit dengan mudah membujuk Mesi. Entah apa yg Adit katakan yg jelas ia senang karna tidak harus membujuk Mesi untuk meminumnya.Setelah memastikan Mesi meminum obatnya. Adit langsung bergegas pulang ke kost nya. "Vie, saya permisi pulang dulu ya?" pamit Adit. Kemudian pandangannya beralih ke arah Mesi."Ingat, apa yg saya katakan tadi. Jangan sampai saya dengar kalau kamu tidak mem
"udah yuk kita pergi,bentar lagi gue ada kelas ni"ajak mesi sambil menarik tangan nisa"ia tapi gak usah tarik-tarik juga kali"jelas nisa"ya udah kita pamit dulu ya kak assalamualaikum"pamit nisa dan berlalu pergiAdit pun hanya mengagunkan kepala tanda menyetujuinya.Mesi dan Nisa pun langsung menuju ke parkiran untuk mengambil sepeda motor kesayangannya."Ya, sudah. Gue duluan ya Mesi"ucap Nisa sambil berlalu,Mesi hanya mengagunkan kepala kemudian melambaikan tangannyasetelah mobil Nisa menjauh Mesi langsung menaiki sepeda motornya dan mulai melaju dengan kecepatan sedang.Mesi sangat menikmati perjalanannya,ia senang karena motor kesayangannya sudah kembali lagi.Akhirnya setelah melaju perjalanan 15 menit, Mesi sampai juga di kampus. Mesi langsung memarkirkan motornya,kemudian menuju kelasnya karena sebentar lagi dosennya datang. Tak lama Mesi menunggu, akhirnya dosen killer yg selalu di takuti &
Pagi hari Mesi memulain rencananya. Ia berniat memberikan makana untuk Adit sebagai ucapan terimakasih. Berharap Adit akan terkesan dan bisa lebih dekat lagi dengannya.Pagi- pagi sekali ia sudah membeli dua buah nasi uduk untuknya dan satunya lagi hendak di berikan kepada Adit. Dengan senyum yang sangat manis, Mesi mengetuk pintu kost Adit berharap sang penghuni akan membalas senyumannya.Adit yg mendengar ketukan pintu, ia pun bergegas membuka pintu. Saat pintu terbuka, tatapan mata mereka bertemu. Mereka pun saling terpesona satu sama lain. Hingga sedetik kemudian Adit tersadar."Ehem. Ada apa?" dengan Sorot mata tajam yg sulit di artikan."Maaf, jika pagi- pagi saya mengangu. Ini saya" sambil menyodorkan satu buah kotak nasi dan tak lupa tersenyum manis.Adit yg memang sedang terbiru-buru. Tanpa bertanya ia langsung mengambil nasi ter
Pagi hari Mesi memulain rencananya. Ia berniat memberikan makana untuk Adit sebagai ucapan terimakasih. Berharap Adit akan terkesan dan bisa lebih dekat lagi dengannya.Pagi- pagi sekali ia sudah membeli dua buah nasi uduk untuknya dan satunya lagi hendak di berikan kepada Adit. Dengan senyum yang sangat manis, Mesi mengetuk pintu kost Adit berharap sang penghuni akan membalas senyumannya.Adit yg mendengar ketukan pintu, ia pun bergegas membuka pintu. Saat pintu terbuka, tatapan mata mereka bertemu. Mereka pun saling terpesona satu sama lain. Hingga sedetik kemudian Adit tersadar."Ehem. Ada apa?" dengan Sorot mata tajam yg sulit di artikan."Maaf, jika pagi- pagi saya mengangu. Ini saya" sambil menyodorkan satu buah kotak nasi dan tak lupa tersenyum manis.Adit yg memang sedang terbiru-buru. Tanpa bertanya ia langsung mengambil nasi ter
"udah yuk kita pergi,bentar lagi gue ada kelas ni"ajak mesi sambil menarik tangan nisa"ia tapi gak usah tarik-tarik juga kali"jelas nisa"ya udah kita pamit dulu ya kak assalamualaikum"pamit nisa dan berlalu pergiAdit pun hanya mengagunkan kepala tanda menyetujuinya.Mesi dan Nisa pun langsung menuju ke parkiran untuk mengambil sepeda motor kesayangannya."Ya, sudah. Gue duluan ya Mesi"ucap Nisa sambil berlalu,Mesi hanya mengagunkan kepala kemudian melambaikan tangannyasetelah mobil Nisa menjauh Mesi langsung menaiki sepeda motornya dan mulai melaju dengan kecepatan sedang.Mesi sangat menikmati perjalanannya,ia senang karena motor kesayangannya sudah kembali lagi.Akhirnya setelah melaju perjalanan 15 menit, Mesi sampai juga di kampus. Mesi langsung memarkirkan motornya,kemudian menuju kelasnya karena sebentar lagi dosennya datang. Tak lama Mesi menunggu, akhirnya dosen killer yg selalu di takuti &
Sepontan tangannya membalas pelukan Mesi."Biasa diam gak? Lihat lah, kamu sudah membangunkan adik saya" ucapnya lirih di telinga MesiMesi terkejut, tubuhnya serasa kaku, Wajahnya memerah.Saking takutnya ia sampai tak menyadari apa yg telah ia lakukan. Mesi merutuki dirinya sendiri."Kalau kamu tidak minum obatnya. Saya pastikan, kamu akan saya terkam" tubuh Mesi menegang. Sepontan, ia kembali duduk di tempat semula. Tanpa basa basi ia langsung meminum obat yg Silvi sodorkan.Semua kejadian itu tak luput dari pandangan Silvi. Ia tersenyum takjup. Pasalnya Adit dengan mudah membujuk Mesi. Entah apa yg Adit katakan yg jelas ia senang karna tidak harus membujuk Mesi untuk meminumnya.Setelah memastikan Mesi meminum obatnya. Adit langsung bergegas pulang ke kost nya. "Vie, saya permisi pulang dulu ya?" pamit Adit. Kemudian pandangannya beralih ke arah Mesi."Ingat, apa yg saya katakan tadi. Jangan sampai saya dengar kalau kamu tidak mem
Adit belum menjawab permintaan Mesi. Adit bingung. Apa yg harus ia lakukan. Sebenarnya ia kasihan. Tapi itu sudah peraturan.untuk beberapa saat, Adit masih terdiam.Belum sempat Adit menjawab, datang lah seorang Dokter muda yg tampan. Sebut saja namanya Faris."Pak, dokter. Boleh gak, selama saya di periksa. Saya pegang tangan pak dokter? Saya, takut!" pintanya dengan wajah memelas.Adit yg mendengar ucapan Mesi, ia langsung mengiyakan kemauan gadis nakal itu. Entah mengapa hatinya tidak rela. Ia tidak bisa membayangkan. Bagai mana jika Mesi sampai memeluknya. Hatinya meronta-ronta."Baiklah. Saya akan menemanimu"sambil mengengam tangan Mesi."Maaf, pak dokter. Boleh kan saya disini?" tanya Adit memastikan."Boleh saja pak. Asal yg di priksa, tidak keberatan" jelas Dokter muda tersebut sambil tersenyum.Ketika dokter meminta izin membuka kancing baju Mesi. Hati Adit mulai tak menentu. Desiran aneh mulai menyelundup m
Setelah siap. Ia langsung memesan taksi online dan menunggunya di depan kost.Saat sedang menunggu, kebetulan Adit juga keluar. Sesaat tatapan mereka beradu. Secepat kilat Mesi memalingkan wajahnya. Ia langsung berjalan mendahului Adit. Adit tak menghiraukan sikap Mesi kepadanya. Ia cuek. Tanpa satu kata pun yg keluar dari bibirnya. Ia melaju motornya melewati Mesi."Uh, dasar. Cowok angkuh. Lihat saja, gue bakal buat loe, bertekuk lutut mengemis cinta gue"ucapnya dengan kesal. Tak berselang lama, akhirnya taksi pesanan Mesi datang. Didalam mobil Mesi tak henti-hentinya megomel. Sampai-sampai sopir taksi geleng-geleng kepala. Mesi tidak sadar, bahwa sang sopir menertawakannya. Ia terus saja mengoceh tak jelas.sepanjang jalan.Setibanya di cafe, Mesi langsung mencari keberadaan ketiga sahabatnya. Pandangannya menjuru kesetiap sudut cafe. Setelah melihat keberadaan sahabatnya. Mesi langsung menghampirinya."Hay, gues. Udah dari tadi kalian?"tanya Mesi
Sebelum melaju kan motornya, Adit menayakan terlebih dahulu dimana tempat kost Mesi."Dimana alamat kos kamu?"tanya Adit dengan nada datar."Di jalan Nusa Indah no.25"jawab Mesi singkat.Adit melaju dengan kecepatan sedang. 15 menit berlalu akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.Mesi langsung turun dari sepeda motornya."terimakasih, pak"ucap Mesi sungguh-sungguh."Hem, kamu baru di sini?" tanya Adit dengan nada jutek."Iya,pak. Baru kemaren saya pindah.memangnya kenapa pak"tanya balik Mesi"Pantas, ya udah saya permisi dulu.assalamualaikum"pamit Adit dan langsung menancap gas motornya."waalaikum salam" jawab Mesi. Ia langsung masuk ke dalam kost. Dan berbaring di atas ranjang. Kakinya terasa pegal. Setelah ia berlari tadi.Mesi yg sudah letih langsung tertidur pulas. Karna henponya yg terus berdering. Mesi merasa terusik. Ia terbangun.Mesi yg kesal.langsung men
Sinar mentari pagi menelusup melalui celah gorden. Di bawa selimut, seorang gadis terlihat masih meringkuk. Ia merasa terusik dan bangun.Saat ia membuka mata ia pun mulai terkejut karna melihat matahari yg mulai bersinar cerah. Ia langsung melirik ke arah jarum jam yg sudah menuju pukul 7:30."Mampus gue kesiangan!" ujarnya sembari menepuk jidat. Lupa kalau hari ini ada mata kuliah pagi.Mesiana langsung berlari ke kamar mandi.Nama gadis itu Mesiana putri. Seorang gadis yg ceria dan sangat menyukai tantangan. Jika sudah menginginkan sesuatu, pantang menyerah sebelum mendapatkannya.Setelah selesai mandi ia langsung menyambar pakaiannya kali ini ia menggunakan celana jeans, baju kaos berwarna putih dan memakai kemeja kotak-kotak yg tidak di kancing. Tak lupa ia menggulung lengannya dan mengikat rambutnya agar terlihat lebih rapiSetelah semuanya siap. Mesi langsung meraih kunci motor kesayangannya. Iangsung menancap gas dan melaju motor dengan sangat &