Beranda / Pernikahan / Terjerat Cinta Kakak Ipar / 71). Tuduhan Tak Berdasar

Share

71). Tuduhan Tak Berdasar

Penulis: Cacavip
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-19 18:00:30

***

"Mas!"

Juan tak menjawab pertanyaannya, panggilan bernada sedikit tinggi tersebut akhirnya Senja lontarkan—membuat Juan akhirnya buka suara, memberikan jawaban untuk apa yang dia pertanyakan.

"Nada telepon saya sambil nangis dan dia bilang kalau pas ke sini tadi, dia dimarahin sama Kiran. Enggak cuman Kiran, kamu juga ikut mojokin dia sampai akhirnya dia mutusin pergi karena enggak enak sama perlakuan kalian berdua."

Senja tersenyum miring.

Tak langsung menimpali ucapan Juan tentang apa yang katanya terjadi pada Nada, untuk beberapa saat Senja diam sampai akhirnya sang suami kembali buka suara.

"Saya tahu kamu mungkin enggak suka sama Nada, tapi seharusnya kamu enggak usah pengaruhi Kiran buat bersikap enggak sopan ke dia, karena bagaimanapun juga Nada sekretaris saya dan-"

"Kamu percaya gitu aja sama ucapan Mbak Nada, Mas?" tanya Senja—memotong ucapan Juan dengan perasaan tak habis pikir.

"Nada cerita ke s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Hamid Ahmad
ia senja harus berani jgn lemah ,,biar setan2 Juan keluar semua semangat senja
goodnovel comment avatar
Netty Kurnia
bener nja jgan lemah.. kmu harus kuat n harus lawan tuh Juan m ci Nada..
goodnovel comment avatar
Srie Rahayu
harus minta maaf dong juan nya, kalo mau makan nya disuapin sama senja...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   72). Senja Terus Mengungkit

    ***"Ada yang kurang enggak?"Satu suapan nasi beserta sup masuk ke mulut Juan, pertanyaan tersebut lantas Senja berikan pada sang suami yang kini sibuk mengunyah.Juan mau meminta maaf untuk tuduhan yang sempat dilayangkan, Senja pada akhirnya mau menyuapi sang suami sehingga tak ada perdebatan, suasana di kamar lebih kondusif dibanding sebelumnya."Enggak," kata Juan sambil mengunyah."Enggak apa?" tanya Senja. "Jawab yang jelas jangan ambigu."Juan yang kembali duduk bersandar, lantas mendelik. Tak langsung menjawab pertanyaan dari Senja, dia memilih untuk menyelesaikan kegiatannya menguyah hingga setelah makanan berhasil ditelan, Juan buka suara."Pas saya lagi makan, bisa enggak kamu diem?" tanya Juan. "Nanyanya setelah ngunyah.""Oh oke, maaf."Tak menjawab, Juan hanya mendelik sebagai respon sementara Senja sendiri menyiapkan kembali nasi yang akan dia suapkan."Aaa ... eh, sebentar."

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   73). Kebohongan yang Kompak

    ***[Kiran, nanti di rumah kalau Papa kamu nanyain soal kamu yang beneran apa enggak mau pergi nonton sama Tante, kamu jawab iya aja ya. Bilang kalau kita mau pergi hari minggu jam sepuluh terus habis itu mau ke toko buku. Oke? Awas kalau enggak.]Baru membuka ponsel setelah beberapa jam fokus dengan pelajaran, Kirania cukup mengernyit setelah pesan tersebut tiba-tiba saja diterimanya dari Senja.Entah apa maksud chat dari sang tante, dia sendiri bingung sehingga setelah meminta teman-temannya pergi lebih dulu ke kantin, Kirania menghubungi Senja."Halo, Kiran."Hanya menunggu selama beberapa detik, suara Senja bisa Kiran dengar sehingga tanpa basa-basi dia pun bertanya,"Maksud dari chat Tante apa? Kok tiba-tiba bahas nonton?""Oh itu emang rencana Tante, Kiran," kata Senja. "Hari minggu nanti kamu sama Tante kan mau ketemu Tante Nabila. Nah, tadi karena Tante pikir Tante punya kesempatan berdua sama Papa kamu, Tante minta izin ke dia cuman ya enggak bilang yang sebenarnya karena Pap

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   74). Fakta Besar Nan Menyakitkan

    ***"Harsa Atmaja."Setelah beberapa waktu lalu Senja dan Kiran kompak terkejut, kini kedua perempuan beda usia tersebut mengerutkan kening di waktu yang sama setelah sebuah nama terlontar dari mulut Nabila.Asing.Sekiranya itulah yang Senja mau pun Kiran rasakan usai mendengar nama tersebut, hingga tak berselang lama Kirania buka suara lebih dulu—bertanya tentang siapakah orang dari pemilik nama tersebut."Dia siapa, Tante? Kok aku enggak tahu.""Mantan pacar Mama kamu waktu kuliah, Kiran," ungkap Nabila yang lagi-lagi membuat Kirania mau pun Senja terkejut. "Meskipun tante enggak sekampus sama Mama kamu, tapi dia sempat cerita soal ini dan kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi sebelum Mama kamu selingkuh?""Apa, Tante?""Perusahaan Papa kamu drop," ungkap Nabila—mengungkap dengan sangat hati-hati apa saja yang terjadi. "Harsa Atmaja ini enggak suka banget sama Papa kamu yang katanya udah ambil Mama kamu dari

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   75). Penyesalan Terdalam

    ***"Kiran."Sampai beberapa detik lalu setelah sebelumnya terjebak macet, panggilan tersebut lantas Senja lontarkan pada sang keponakan yang kini tengah menangis di sebuah pusara.Tak sekadar duduk kemudian meneteskan air mata, Kirania kini menangis sambil memeluk gundukan tanah merah di depannya dan hal tersebut jelas membuat Senja sakit, karena dari tangis gadis enam belas tahun itu, dia bisa melihat luka yang begitu menganga."Mama ayo bangun dan hidup lagi, Ma, aku mau cium kaki Mama sebagai bentuk permintaan maaf atas semua tuduhan dan rasa benci aku selama ini. Aku jahat sama Mama dan aku pengen minta maaf. Jadi tolong temui aku biar aku bisa peluk Mama."Mengabaikan panggilan Senja, ungkapan hati tersebut lantas dikatakan Kirania di tengah kegiatannya memeluk pusara sang mama dan tentunya tak ada sandiwara, sakit yang dirasakan Kirania sekarang benar-benar nyata.Gadis itu merasa bersalah bahkan berdosa karena sudah menud

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   76). Titik Terendah

    ***"Mas, aku susul ke sana ya? Aku serius enggak tenang lho Mas kaya gini. Meskipun enggak akan banyak ngeringanin beban Mas, setidaknya aku bisa nenangin karena bagaimanapun juga Mas Juan Kakak aku."Dengan perasaan khawatir yang kini membuncah, ucapan tersebut lantas Gian lontarkan pada Juan. Tiba-tiba dihubungi sang kakak yang pergi setelah Senja dan Kiran meninggalkan rumah, Gian cukup terkejut ketika suara Juan tak terdengar seperti biasa. Bertanya kondisi, Gian kembali dibuat kaget ketika Juan menjawab jika pria itu sekarang tak baik-baik saja sehingga beberapa menit lalu dia yang berada di rumah, meminta kakaknya tersebut mengirim lokasi terkini.Namun, tak di acc, permintaan tersebut ditolak sehingga akhirnya Gian pun meminta Juan bercerita dan boom! Sebuah fakta mencengangkan tentang Mentari didengarnya dari sang kakak yang ternyata mendengar semua penjelasan Nabila.Berawal dari rasa khawatir terhadap Senja yang bisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   77). Lagi, Kirania Meminta Maaf

    ***"Mama jangan tinggalin Kiran, Ma, Kiran minta maaf. Kiran janji bakalan hidup lebih baik dari sekarang, tapi tolong jangan marah. Kiran minta maaf."Menghembuskan napas kasar dengan dada yang terasa sakit, itulah Senja setelah igauan penuh luka dilontarkan Kirania di tengah tidurnya yang tak terlalu lelap.Tak lagi mengobrol dengan Juan, saat ini Senja memang tengah berada di kamar Caca untuk menemani Kirania yang tiba-tiba saja dilanda demam.Tengah membahas hubungannya dengan Gian, beberapa waktu lalu Senja cukup terkejut ketika Caca tiba-tiba menghampiri untuk memberikan laporan perihal tubuh Kirania yang katanya mendadak panas.Panik, Senja dan Gian lantas menghampiri Kirania dan tak bohong ucapan Caca, Kirania benar-benar panas sehingga tanpa banyak menunda, memanggil dokter pribadi pun dilakukan.Diperiksa kemudian diberi resep obat penurun panas, itulah Kirania selanjutnya hingga setelah sepuluh menit menetap, dokter p

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   78). Kondisi Juan

    ***"Gian bisa lebih cepat enggak?"Dengan kedua mata berkaca-kaca pun perasaan panik yang kini hinggap, pertanyaan tersebut lantas Senja lontarkan pada Gian. Tak lagi di rumah, saat ini dia dan Gian tengah berada di dalam mobil dan tak akan pergi ke sembarang tempat, tujuan keduanya adalah rumah sakit.Juan kecelakaan.Itulah alasan Senja dan Gian pergi ke rumah sakit malam ini. Didatangi polisi yang memberikan kabar perihal kecelakaan yang dialami Juan, Senja dilanda rasa panik sehingga tanpa basa-basi dia lekas mengajak Gian untuk mengecek.Menitipkan Kirania dan Caca pada Bibi, untuk sementara waktu Senja menyembunyikan perihal apa yang terjadi pada Juan, dari keponakannya. Tak mau membuat Kirania mau pun Caca khawatir, hal tersebutlah yang menjadi alasan dan Gian setuju karena di kondisi Kirania sekarang, dia khawatir keponakannya tersebut semakin down."Ini udah lebih cepat, Nja, tenang ya," kata Gian tanpa mengalihkan fok

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23
  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   79). Juan Takut Ditinggalkan?

    ***"Gimana kondisinya, Dokter?"Persis ketika dokter menyelesaikan tugasnya memeriksa Juan, pertanyaan tersebut lantas Senja lontarkan dengan perasaan harap-harap cemas.Juan bangun setelah dirinya mengajak pria itu bicara, Senja memang sigap memanggil dokter sehingga tanpa ba bi bu, pemeriksaan pun dilakukan dan sendiri, Senja menunggu ditemani Gian yang sudah selesai mengurus administrasi."Sejauh ini tidak ada kondisi yang perlu dikhawatirkan, karena organ vital pasien terlihat cukup stabil. Namun, karena ada benturan di kepala yang menyebabkan pasien mengalami gegar otak, selama dua puluh empat jam saya minta bantuannya untuk mengawasi pasien ya. Apabila pasien mengalami sakit kepala, muntah, bahkan sensitif akan cahaya, Mbak bisa panggil saya agar pemeriksaan lanjutan bisa kami lakukan.""Oh baik, Dokter.""Sekarang mungkin cukup itu saja, nanti kalau ada apa-apa jangan ragu panggil perawat atau dokter karena kami akan siag

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-23

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   195). Mengunjungi Mentari (Ending)

    ***"Ah, akhirnya acara aqiqah Tian berjalan dengan lancar ya, Mas. Rasanya baru kemarin deh dia lahir, tapi ternyata udah dua minggu yang lalu."Tersenyum sambil memandang para tamu yang kini pergi meninggalkan rumahnya, ucapan tersebut lantas Senja lontarkan pada Juan. Tak berada di dalam, saat ini dia dan sang suami masih berada di teras karena memang setelah acara selesai, keduanya mengantar para tamu seraya mengucapkan terima kasih.Dua minggu pasca melahirkan, Senja dan keluarga sepakat untuk mengadakan acara aqiqah baby Tian. Tak digelar di gedung, Senja dan Juan sepakat mengadakan acara di rumah.Mengundang para tetangga komplek, acara berlangsung dengan lancar dan tak sedikit, tamu yang diundang pun cukup banyak karena dari banyaknya tetangga yang diberitahu, hampir semua datang sore ini ke rumah Juan."Iya, akhirnya acara berjalan dengan lancar," kata Juan. Menoleh kemudian memandang Senja, dia kemudian berkata, "Semoga Tian seh

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   194). Senja Pulang

    ***"Welcome home, Mama Senja!"Membulatkan mata dengan raut wajah kaget, itulah Senja setelah sambutan tersebut didapatkannya dari orang-orang yang siang ini menyambut di ruang tengah.Dua hari menetap, Senja dan sang bayi memang diizinkan pulang hari ini untuk menjalani pemulihan di rumah. Tak dijemput siapa pun, Senja pulang berdua saja dengan Juan dan jujur dirinya sedih, karena dia pikir orang-orang rumah akan menjemputnya, mengingat kepulangan dia bukan di hari kerja melainkan hari libur.Tak menunjukan kesedihan, Senja terus berusaha tersenyum selema di jalan hingga ketika tiba di rumah, kehadiran dua mobil yang tak asing untuknya membuat dia bertanya-tanya.Bukan mobil Juan ataupun Gian, yang dilihat Senja adalah mobil Davion juga kedua orang tuanya sehingga dengan rasa penasaran yang tiba-tiba melanda, Senja bertanya.Namun, alih-alih memberikan jawaban, Juan justru meminta dia untuk masuk sehingga sambil menggendong san

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   193). Kelahiran Bayi Mungil

    ***"Ayo, Bu, coba dorong."Bersandar pada bed, yang sejak tadi dia tempati, Senja menoleh ke arah Juan sebelum kemudian mengambil ancang-ancang. Menutup rapat mulutnya seperti yang disarankan, Senja mulai mengejan sekuat tenaga sambil berpegangan pada sang suami.Bukaan lengkap setelah menunggu selama beberapa jam, persalinan Senja memang segera dilakukan. Aman untuk melahirkan secara normal, Senja membiarkan tubuhnya kesakitan karena gelombang cinta yang beberapa waktu lalu datang, dan sekarang perempuan itu kembali berjuang.Bayi yang dikandung tak langsung keluar dalam sekali ejanan, Senja menjatuhkan punggungnya di bed dengan napas terengah. Beristirahat sejenak, itulah yang dia lakukan sekarang sementara dokter sibuk memeriksa sesuatu."Kuat ya, kamu pasti bisa," ucap Juan yang terus berada di samping Senja. "Doain ya, Mas," pinta Senja yang dijawab senyuman oleh sang suami."Pasti."Waktu istirahat seles

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   192). Kado untuk Gian

    ***"Gi, anak kita lucu."Berdiri persis di samping inkubator, ucapan tersebut Diandra lontarkan dengan perasaan yang terasa begitu hari. Melahirkan beberapa jam lalu, sore menjelang malam Diandra meminta untuk dibawa ke ruang Nicu. Dioperasi menggunakan metode yang cukup bagus, perempuan itu sudah mampu berdiri bahkan duduk sehingga setelah meminta izin pada Dokter, Gian membawa istrinya itu menemui sang putra.Lahir dengan tubuh yang sangat mungil, putra pertama Gian dan Diandra terlihat persis seperti sang ayah, Gian. Memiliki hidung mancung, dua alis yang tak terlalu tebal kemudian rambut hitam, bayi mungil tersebut nampak begitu baik sehingga meskipun harus menetap di inkubator hingga kondisi dan berat badan stabil, Gian mau pun Diandra lega karena sejauh ini, tak ada kelainan yang ditunjukan Pradikta atau yang lebih akrab disapa baby Dikta."Mirip banget sama aku enggak sih?" tanya Gian yang setia di samping Diandra, guna berjaga-j

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   191). Kelahiran Putra Pertama

    ***"Gimana, Dok? Apa istri saya harus lahiran sekarang karena ketubannya udah pecah?"Melihat dokter selesai memeriksa Diandra, pertanyaan tersebut lekas Gian lontarkan dengan raut wajah yang cukup tegang.Mendapat kabar tentang Diandra yang tiba-tiba mengalami pecah ketuban, Gian memang sigap membawa istrinya itu ke rumah sakit terdekat. Meskipun Diandra tak merqsa kesakitan, Gian membawa perempuan itu ke IGD sehingga tanpa perlu menunggu lama, penanganan pun dilakukan dengan cepat."Betul sekali, Pak," kata sang dokter, memberi jawaban. "Karena air ketuban yang tersisa hanya tinggal sedikit, istri Bapak harus segera melahirkan bayinya dan demi mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, kami akan melakukan tindak operasi secepatnya. Apa bapak setuju? Jika iya, nanti berkas-berkasnya disiapkan pun dengan ruang operasi.""Kalau itu yang terbaik, saya setuju, Dokter," ucap Gian. "Tapi usia kandungan istri saya baru dua puluh sembila

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   190). Waktu Berlalu

    ***"Silakan dinikmati basonya ya, Mbak, Kak, Dek, semoga bakso buatan Mamang cocok di lidah kalian."Sambil menyimpan satu persatu mangkuk bakso di atas meja makan, ucapan tersebut lantas Juan lontarkan untuk istri dan kedua anaknya yang sejak beberapa menit lalu menunggu di sana.Tak bisa menolak ngidam Senja yang katanya ingin bakso buatan dia sendiri, Juan mendadak cosplay menjadi mang bakso komplek. Membuat adonan bakso kemudian mengolahnya menjadi bulatan kecil dan sedang, semua dia lakukan sendiri tanpa bantuan siapa pun.Tak hanya membuat bakso, Juan juga berpakaian seperti tukang bakso demi mengabulkan keinginan Senja. Kaos abu pendek, celana pendek juga topi bulat dan handuk, semuanya dia pakai dan hal tersebut membuat Senja bahagia, sehingga meskipun harus menunggu satu jam lebih bakso yang diinginkannya jadi, perempuan itu tak bosan sama sekali."Waw," ucap Kirania takjub. "Udah cocok kayanya Papa jadi tukang bakso. Persis bua

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   189). Siapa yang Hamil?

    ***"Menurut Papa?"Menyipitkan mata dengan emosi yang semakin naik, itulah Juan setelah pertanyaan tersebut dilontarkan sang putri, usai dirinya bertanya tentang testpack yang ditemukan di atas meja belajar Kirania.Tak ada panik, gadis itu terlihat tenang dan hal tersebut jelas membuat Juan penasaran karena jika memang Kirania hamil, seharusnya rqsa panik melanda karena bukan hal sepele, hamil di usia belia terlebih masih pelajar adalah sebuah masalah yang sangat besar."Kamu ditanya tuh jawab, bukan balik nanya," desis Juan. "Mau Papa pukul?""Pukul apa maksud kamu?"Bukan Kirania, yang bertanya adalah Senja yang tahu-tahu berada di ambang pintu. Tak kalah serius dari Juan, perempuan itu kini menatap intens sang suami sebelum akhirnya bertanya,"Kamu lagi ngapain Kiran? Kok pake nyebut pukul segala? Berani emang kamu pukul anak aku?""Aku nemuin tespack di meja belajar Kiran, Senja, dan ini aku lagi nanya," k

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   188). Restu Juan Sepenuhnya Turun

    ***"Halo."Refleks melengkungkan senyuman, itulah yang Kirania lakukan setelah suara berat Davion terdengar dari telepon. Tak lagi di kamar sang papa, saat ini dia memang sudah kembali ke kamarnya dan tak diam saja, Kiranua menghubungi sang kekasih dengan tujuan; mengajak Davion datang ke rumah hari sabtu nanti.Mendapat lampu hijau untuk berpacaran, Kirania tak sepenuhnya bebas karena sebelum melanjutkan hubungan dengan Davion, kebaikan dan ketulusan kekasihnya tersebut harus dipastikan dulu sehingga selain makan siang bersama, sabtu nanti katanya Juan akan mengajak mantan dari istrinya tersebut berdialog empat mata."Halo, Kak, ganggu enggak?" tanya Kirania. "Kali aja Kak Davi lagi nongkrong atau bahkan udah tidur gitu?""Enggak sih, enggak ganggu," kata Davion. "Aku barusan kebetulan lagi main game. Jadi aman.""Lho, keganggu dong itu, Kak?" tanya Kirania. "Kalau ada panggilan pas main game kan nanti gamenya kepause. Iya engg

  • Terjerat Cinta Kakak Ipar   187). Permintaan untuk Putus

    ***"Putus."Kompak memasang raut wajah kaget, itulah Senja dan Kirania setelah ucapan tersebut dilontarkan Juan dengan raut wajah seriusnya.Mengikuti saran Senja, malam ini Kirania jujur tentang hubungannya dengan Davion. Tak ada respon baik, Juan nampak tak suka mendengar kabar yang diberikan sang putri sehingga setelah Kirania menjawab serius tentang hubunganya dan sang kekasih, pria itu meminta sang putri putus."Maksud kamu apa, Mas?" tanya Senja yang membuat atensi Juan beralih."Ya putus," kata Juan. "Aku mau Kiran sama Davion putus. Apa enggak jelas ucapan barusan?""Enggak bisa gitu dong, Pa," kata Kirania yang membut Juan kembali memandangnya. "Aku cinta sama Kak Davion begitu pun sebaliknya. Jadi enggak ada tuh putus-putus.""Jadi kamu lebih pilih Davion dibanding Papa? Iya?" tanya Juan. "Kamu masih kecil, Kiran, bahkan tujuh belas tahun pun kurang. Bisa-bisanya pacaran sama orang dewasa. Aneh tahu enggak?"

DMCA.com Protection Status