Share

Aku Menyerah, Mas!

Kupercepat langkah kakiku menuju pintu, yang sedari tadi terdengar suara bunyi bel tiada henti. Aku sedang berkutat di dapur, sementara Mas Ryan masih berada di kamar entah apa yang sedang dilakukannya.

Setelah pintu terbuka lebar, tidak ada satu orangpun yang kujumpai di depan pintu. Namun aku melihat ada sebuah paket dengan setangkai mawar hitam di atasnya.

Mengingat teror yang kami terima belakangan ini, aku urung untuk mengambil paket itu dan kembali masuk untuk memberi tahu Mas Ryan soal ini. Karena terlalu panik aku tidak melihat jika Mas Ryan sudah berada tepat di belakangku sehingga membuatku menubruk dada bidangnya.

"Hati-hati Sayang!" kedua tangannya sigap merengkuh pinggangku. "Siapa yang datang?" tanyanya kemudian.

"Bukan siapa Mas, tapi... Mas lihat sendiri saja deh."

Aku bergeser ke samping guna memberi jalan Mas Ryan untuk melihat apa yang ada di depan pintu.

"Mas jangan!" seruku melihat Mas Ryan akan m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status