Share

Menolak Percaya

Penulis: Oryza_Sativa
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-15 19:00:04

Niatanku untuk pergi sudah bulat, tidak ada yang bisa aku harapkan dari pernikahan ini. Begitu juga Mas Ryan, bukankah dia akan memulangkanku kepada papa pada akhirnya? Lantas kenapa dia merasa tidak terima jika aku menolak kehadiran anaknya? Toh sama saja nanti kita juga tidak ada hubungan apapaun lagi. Ketenanganku sedikit terganggu dengan datangnya keluarga Sena, berikut seluruh anggotanya yang sore ini menyempatkan diri untuk menjengukku.

"Sedih-sedihnya sudah ya Bu Nisya. Sekarang kami datang hanya ingin melihat senyum diwajahmu yang masih tertutup awan tebal."

"Berisik banget, Sen."

"Memang, karena ini tujuanku datang ke sini."

Dengan santainya Sena berucap, lalu mengambil duduk di pinggiran ranjangku. Sementara Wira bocah itu berada persis di sebelah kiriku, bersebrangan dengan Sena. Dan posisiku sangat tidak menguntunkan berada di tengah-tengah mereka.

"Mau Wira bantu mengusirnya, Bu? Wira juga sangat terganggu dengan keberisikannya yang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Kaum Sejenis

    "Ini terlalu beresiko Bu, dan saya takut jika nanti terjadi sesuatu sama Ibu tidak ada yang sigap menolong. Apalagi sekarang keadaan ibu belum sepenuhnya pulih, saya takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, juga keberadaan pelaku utama yang sampai kini belum ditemukan. Itu masih menjadi ancaman bagi Ibu nantinya, jika Ibu nekat ingin pergi.""Jangan khawatir soal itu, ibu cuma butuh waktu sejenak untuk menenangkan diri. Setelah itu ibu janji akan secepatnya kembali jika suasana hati ibu sudah tenang.""Baiklah, jika Ibu kekeh dengan keputusan Ibu. Kebetulan saya ada rumah di daerah malang barangkali Ibu berkenan dan bisa tinggal di sana jika mau.""Sama saja bohong Ar, pasti Mbak Anggi tahu dan akhirnya bilang kesemua orang.""Tidak akan Bu, rumah ini peninggalan mendiang mama buat saya juga Kak Alin. Jadi yang tahu hanya saya, Kak Alin, untuk Ante jangan khawatir sebab selama ini Ante tidak pernah tahu kalau saya sering pergi ke sana,

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-15
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Menghilag

    Nisya benar-benar merealisasikan kepergiannya, sesuai rencana dia pergi dengan bantuan Arka. Selepas Ryan datang saat jam istirahat kantor, Nisya sudah mengatur sedemikian rupa agar tidak ada yang curiga. Pun dengan Ryan sendiri yang langsung kembali ke kantor setelah selesai menyuapi makan istrinya dan memastikan Nisya meminum obat dengan tepat waktu.Sampai pada sore hari saat Ryan kembali ke rumah sakit, dia sudah tak mendapari istrinya itu ada di ruang rawat inapnya. Ryan masih berpikir positif, mengira jika Nisya sedang keluar untuk memcari udara segar dibantu dengan salah satu perawat. Namun setelah hampir satu jam menunggu, sosok istrinya tak juga kunjung menampakkan diri. Ryan mulai tidak tenang, memilih untuk menanyakan langsung kepada perawat yang bertugas menjaga istrinya tersebut. Sayangnya tidak ada satu pun dari mereka yang mengetahui keberadaan istrinya.Ryan mulai panik dan tidak dapat berpikir jernih, bahkan beberapa perawat yang saat itu berad

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-17
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Mas, Kelahi, Yuk!

    "Sudah sering Didi ingatkan sama Mas, tapi enggak pernah dipercaya. Sekarang kalau sudah seperti ini mau menyalahkan siapa, takdir?!"Sambutan yang diberikan sang adik untuk Ryan, sepulang dari rumah sakit. Dia memilih untuk langsung pulang ke rumahnya karena sudah tidak tahu harus melakukan apa untuk mencari keberadaan istrinya. Pun dengan kedua mertuanya yang meminta agar dirinya lebih baik pulang, dari pada harus kembali terlibat pertikaian dengan Yasa. Alih-alih ingin menyendiri dan meratapi kepergian sang istri, Ryan harus dihadapkan oleh keberadaan Diandra di kediamannya. Entah ada urusan apa, sehingga Didi mau bertandang ke rumahnya yang dalam keadaan tanpa penghuni."Mas butuh istirahat, Dek. Pulang sana! Dari pada di sini enggak ada gunanya.""Terserah Didi, dong! Kenapa? Enggak terima Didi ada di rumah, Mas?""Lakukan semaumu! Yang penting jangan ganggu mas!"Ryan melangkan menuju kamarnya, sementara Diandra menatap pu

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-20
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Drama Unfaedah

    "Sa, Please! Aku taku sedekat apa kalian, jadi kumohon beri tahu aku di mana Nisya tinggal sekarang.""Untuk kau beri penderitaan lagi?" sarkasnya."Bukan seperti itu tujuanku, Sa. Kamu pasti paham apa yang aku maksud, masih sama seperti yang pernah aku katakan sama kamu kemarin. Hanya saja Nisya enggak suka melihatku berlama-lama komunikasi dengan Sarah, makanya sebisa mungkin aku berusaha menghindar agar tidak terlalu sering berbicara dengan Sarah, biarpun itu lewat panggilan telepon. Aku sadar kalau tindakanku ini salah, tapi apa boleh buat ini adalah cara tercepat untuk mengatasi masalah ini. Dengan memberi uang bulanan sebelum Sarah memintanya. Jujur Sa, aku pribadi tidak mempermasalahkan besarnya uang yang aku beri kepada Sarah, toh ada anakku juga yang sedang bersamanya.""Dari sudut mana pun, tidak ada yang membenarkan tindakanmu itu, Ryan! Nafkah bagi mantan istri itu memang seharusnya masih wajib kau berikan, selama mantan istrimu belum menikah lagi. T

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-23
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Dijodohkan Lagi!

    "Sudah aku bilang sama kamu, pulang dan istirahatlah. Aku pikir kamu bisa berpikir dewasa, Yan. Nyatanya kau sebelas dua belas dengan istrimu! Di mana hilangnya kepintaran kalian, hah! Sumpah aku benar-benar tak habis pikir dengan drama kalian yang totalitas sekali merepotkan orang."Yasa, bukannya prihatin mengenai kondisi Ryan selepas mengalami kecelakaan, dia malah mengeluarkan kata-kata pedas untuk mengolok suami dari sahabatnya itu. Kondisi Ryan tidak terlalu parah, hanya mengalami luka memar di dahinya. Tapi tidak dengan mobilnya, bamper depan serta belakang mobilnya mengalami kerusakan yang cukup parah.Namun ada hikmah yang didapat Ryan dari insiden yang menimpanya ini, darah memang lebih kental dari pada air. Terbukti dengan kedatangan Diandra, dengan raut khawatir langsung menghampiri Ryan. Semarah-marahnya Diandra terhadap Ryan, ternyata hatinya masih selembut sutra. Melihat itu tentu saja Ryan merasa lega, dia senang sebab adiknya tidaklah sejahat i

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-27
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Sebuah Villa

    "Suasananya sejuk, Ar. Rasanya ibu betah tinggal di sini.""Sebenarnya Arka sama Kak Alin juga betah tinggal di sini, Bu. Bahkan kemarin sudah bersiap pindah ketika Ante menikah. Sayang Ante tidak mengijinkan untuk kami tinggal sendiri.""Apa mau di jual saja, Ar. Biar ibu yang beli, deh?""Jangan dong, Bu. Peninggalan satu-satunya dari mama ini. Kalau mau beli mungkin villa yang tidak jauh dari sini cocok buat Ibu. Lagian kata penjaganya pemilik villa itu hampir enggak pernah datang berkunjung."Villa? Yang benar saja ini bahkan belum terlalu masuk ke area wisata. Tapi siapa yang sudah membangun sebuah villa di sini? Pasti pemiliknya memang kelebihan uang, bisa-bisanya bangun villa di area yang masih terbilang perkampungan padat penduduk. Apa memang orang itu ingin terlihat mewah oleh orang-orang sekitar? Ah, aku jadi penasaran seperti apa bentuk bangunan villa itu."Kamu rencana berangkat jam berapa? Biar nanti Ibu siapk

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-28
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Pengganggu Itu...

    "Sudah tenang, Bik?""Iseh deg-degan Mbak, duh Gusti nganti raduwe ati bibik, Mbak!"ucapnya mengelus pelan dadanya.Aku balas tersenyum tipis melihat ekspresi Bik Las, yang sudah seperti dikejar-kejar setan. Bik Las, entah ada angin apa tiba-tiba beliau datang menghampiriku dan langsung menubrukku yang sedang memasak di dapur.Tak berselang lama datang juga suaminya Pak Rudi, dengan tergopoh-gopoh menghampiri kami. Dan sama seperti Bik Las dengan menampakkan gurat khawatir di wajahnya."Piye, Bu! Genduk ora popo to?"tanyanya dengan nada panik.Untuk yang kesekian kalinya aku dibuat bingung oleh pasangan suami-istri ini, entah apa yang sedang mereka bicarakan tentangku."Iyo e Pak, tibakno seng nggudo Mbak Nisya dudu arek ayu, seng gawene cekikik an nak mburi omah.""Lha terus opo, Bu? Mosok wong gendeng seng biasae keluyuran subuh-subuh iku?""Nyamuk Pak! Wes gek ndang di semprot Pak, mesakne M

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-31
  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Tidak Seberuntung Dirinya

    Lega!Itu yang aku rasakan ketika melihat Bik Las lah yang datang berkunjung, dengan menenteng rantang berisi masakan untukku. Aku sudah menyiapkan mental padahal demi untuk menghadapi kemungkinan orang yang kupikir bagian dari orang terdekatku."Enek tamu po, Mbak?"tanya Bik Las mungkin melihat mobil yang terparkir di halaman rumah."Arka, Bik, datang bersama teman-temannya.""Tumben bocah iku gowo rewang, biasae ijen terus Mbak, mesti telepon bapak suruh jemput.""Mereka baru balik dari Semeru. Silahkan masuk Bik kita lanjutin ngobrolnya di dalam saja.""Sepurane Mbak Nisya, bibik sek repot ki kapan-kapan ae ya lanjutin ngobrolnya, wes di tunggu bapak arep blonjo nggo acara sesok Mbak.""Oh iya Bik nggak papa, maaf ya Nisya malah bikin repot bibik pakai anterin makanan ke sini.""Gak repot kok Mbak, bibik seneng Mbak Nisya tinggal di sini. Ya, biarpun cuma beber

    Terakhir Diperbarui : 2021-12-31

Bab terbaru

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   EXTRA PART

    Dinginnya malam tidak menjadi halangan untuk sepasang suami istri yang sedang memadu kasih. Saling membelit satu sama lain, erangan juga desahan saling bersahutanMenikmati permainan yang seakan tidak akan ada kata puas bagi keduaanya. "Ah.. Sayang.. Mas akan segera sampai." "Tetap pada posisi Mas ya, please ...," Tidak mengindahkan permohonan sang istri, ketika dirasa puncak kenikmatan akan segera diraih sang suami yang semula bergarak lincah di atas istrinya mendadak melepaskan diri dari liang yang semula memberinya kenikmatan. Ia merelakan sedikit kenikmatan itu terenggut demi melindungi sang istri, menurutnya. Namun bukan ucapan terima kasih yang didapatkan, melainkan aksi merajuk dari istrinya setelah ia berhasil menumpahkan buah dari hasil pergulatan panas mereka di atas perut sang istri.

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   EPILOG

    "Kak, ikut Papa, yuk.""Mbak juga diajak kan, Pah?"Dedek ikut!""Jadi kalian semua mau ikut Papa? Boleh asal nanti tidak ada yang rewel cari-cari Bunda.""Mbak gak mau ikut.""Dedek mo cama Bunda.""Nah itu lebih baik, karena Papa akan pergi bersama Kakak lama sekali. Jadi kalian para princesnya Papa di rumah sama Bunda, ya."Dua anak perempuan yang tak lain adalah Arsy, dan Risya itu pun mengangguk patuh menatap pria dewasa yang dipanggilnya Papa. Keduanya harus merelakan sang Kakak yang akan pergi bersama Papanya untuk sementara waktu. Putri dari Ryan dan Nisya yang sudah berusia 6 dan 2 tahun itu kini hanya bisa memandang punggung kakaknya yang semakin menjauh dan menghilang dari pandangannya."Ayah, kapan Kakak Al pulangnya?""Mbak, Kakak baru saja pergi sudah ditanyain kapan pul

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   End

    "Bunda, susu."Balita berusia 4 tahun itu menarik-narik baju yang dikenakan oleh ibunya. Adalah Nisya yang sedang memangku putrinya yang baru saja terlelap."Ngomongnya yang baik gimana, Sayang? Bunda kan sudah ajarkan, Mbak Arsy.""Bunda, minta tolong buatkan susu.""Subhanallah pintarnya anak Bunda, tunggu sebentar bisa? Tapi bunda juga minta tolong sama Mbak jagain Dedek bayi, boleh?""Kakak Al?""Kakak Al kan masih sekolah.""Ayah?""Mbak lupa emangnya tadi pagi Ayah pamit mau kemana?""Mo kelja, cali uangna buat beli susu Mbak, sama Dedek bayi.""Artinya Mbak sekarang mau dong tolongin Bunda jaga Dedek?"Balita perempuan itu mengangguk, meski setengah hati. Ia bukan tidak ingin menjaga adiknya, tetapi balita 4 tahun itu merasa takut karen

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Akhir Sebuah Penyelesaian

    "Jangan bebaskan aku, Mbak. Biarkan aku menebus kesalahanku, dan dosaku di sini.""Tidak, kamu memang sempat bersalah tapi karena kamu juga nyawa Mbak dan anak Mbak terselamatkan. Jadi sebagai rasa terima kasih Mbak, tolong terima lah bantuan Mbak demi Ibu.""Bahkan untuk bertatap muka dengan Ibu aku sudah tidak berani, Mbak. Ibu pasti kecewa banget sama aku.""Siapa bilang? Ibu sangat menunggu putranya bisa segera bebas dan bisa berkumpul kembali."Tidak ada jawaban dari pemuda di hadapan Nisya, hanya isak tangis tertahan yang keluar dari mulutnya. Reno, pemuda itu terlihat begitu menyesali tindakannya yang gegabah. Demi rasa dendamnya yang salah, ia harus rela mendekam di balik jerusi besi."Kamu sudah menyesali perbuatanmu, itu sudah cukup buat Mbak, Ren. Mbak tahu kalau kamu sebenarnya tidak sejahat itu, terbukti kamu juga yang sudah selamatkan Mbak."

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Terlahir Kembali

    "Al, ayah minta tolong bisa?""Iya, Ayah. Minta tolong apa?""Tolong jaga adik-adik sebentar, ya.""Ayah mau kemana?""Ayah ada urusan, nanti kalau mereka rewel tolong panggil Nenek, atau Bibik di bawah.""Ayah, apa ayah akan ke tempat Bunda?""Iya, kalian di tunggu di rumah saja, ya. Ayah janji tidak akan lama.""Apa.. Al, boleh ikut, Yah?""Kalau Al ikut nanti yang bantu Ayah jaga adek siapa? Di rumah saja, ya. Ayah hanya sebentar setelah iku kita bisa jagain adek sama-sama."Anak itu mengangguk patuh, mengambil alih tanggung jawab dari sang ayah. Lalu mulai mengajak kedua adik perempuannya untuk bermain. Tidak terlalu sulit karena dua adiknya sangat mengerti situasi, kecuali yang paling kecil. Alshad masih belum bisa untuk mengatasi jika sedang rewel, kondisinya yang masih sangat l

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Memohon Keselamatan

    "Mas, jangan banyak bergerak dulu. Bekas oprasi di kepala Mas masih sangat rentan, Didi gak mau kalau di suruh nangis lagi. Mas pikir gak capek apa nangis dua hari dua malam.""Mas mau bertemu Mbak, Dek. Gimana keadaannya?""Mbak baik, Mas jangan khawatir soal itu. Kita semua di sini untuk kesembuhan Mas Mbak dan juga anak kalian.""Dia, apa dia masih bertahan, Dek?""Tentu, karena dia anak yang kuat. Sangat kuat, Mas sepatutnya berbangga sama dia.""Dek, apa tidak bisa ruang perawatan kita di satukan saja?""Mas kata ini hotel bisa tawar menawar?""Tapi Mas beneran ingin ketemu mereka, Dek. Kalian tidak sedang menutu-nutupi sesuatu dari Mas, kan?"Diandra menatap netra Ryan dalam diam, berusaha sekuat tenaga agar terlihat biasa saja di hadapan Mas-nya, yang baru saja bangun dari tidur panjangnya.

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Aksi Penyelamatan Nisya

    "Pa, sudah ada kabar dari orang suruhan papa?""Belum, Sa. Mereka masih menyelidiki setiap sudut rumah sakit ini yang memungkinkan bisa terpantau oleh kamera cctv.""Apa menurut Papa ini orang sama?""Kalau dari Nisya mungkin iya, tapi kita tidak tahu dari Ryan. Bisa jadi di pihak lain ada yang ingin menjatuhkan Ryan, sehingga melakukan ini semua."Abraham merasa kecolongan atas apa yang menimpa anak dan menantunya. Dia pikir keadaan sudah aman terkendali, nyatanya dia melupakan sesuatu jika dalang dari semua teror yang diterima putrinya dulu masih belum berhasil di tangkap kembali oleh pihak polisi."Maaf bukan maksud lancang, tapi jika diperbolehkan saya bisa membantu masalah ini. Kebetulan saya punya kenalan detektif juga yang selama ini membantu saya."Langit, Kakak dari Biru suami Sena yang kebetulan datang menjenguk Ryan ikut bersuara. Ia m

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Dalang Penculikan Nisya

    "Eengghh!"Nisya sudah mulai tersadar dari efek obat bius yang diberikan oleh perawat yang membawanya pergi dari rumah sakit. Untuk sesaat Nisya melihat sekeliling ruangan yang ditempatinya. Otaknya berpikir keras apa saja yang diingatnya, sampai ia sadar jika saat ini dirinya sedang dalam bahaya.Nisya ingat terakhir dia berada di basment yang tiba-tiba kesadaranya menghilang karena perawat yang membawanya membekapnya sehingga dia tidak sadarkan diri.Entah sudah berapa lama ia tertidur karana kini efek obat bius sudah mulai terasa efek sampingnya. Nisya merasa pusing yang teramat, berikut mual yang tak tertahankan. Ia ingin mengeluarkan isi perutnya saat ini juga. Tapi keadaan yang memaksa Nisya untuk menahannya, kedua tangan serta kakinya sudah terikat dengan erat menyatu pada sebuah kursi.Ceklek!Suara pintu yang terbuka dari luar membuat Nisya

  • Terjerat Cinta Duda Bucin   Menghilangnya Nisya

    "Dok, tolong jangan ucapkan kata itu. Kami semua tidak ingin mendengar kata 'maaf'.""Saya mengerti, tapi dengan berat hati saya harus mengatakan jika memang oprasinya telah berjalan dengan lancar. Tapi mohon maaf, pasien kami nyatakan koma untuk waktu yang belum bisa kami pastikan akan sampai kapan."Fakta itu membuat semua yang ada di sana tertunduk lesu, tidak ada yang bisa mereka lakukan. Selain pasrah akan vonis dokter yang menangani Ryan. Setelah menjelaskan kondisi Ryan, juga berpesan untuk tidak dulu memperbolehkan membesuk Ryan yang sudah dipindahkan ke ruangan ICU.Mereka hanya bisa melihat tubuh Ryan yang terbujur di atas brangkar dengan berbagai alat yang menempel di tubuhnya."Gimana dengan Nisya? Apa kita akan mengatakan yang sebenarnya?""Sebaiknya memang jangan, dia sudah sangat shock atas kejadian ini. Jika dia tahu kondisi Ryan koma, dia pasti akan

DMCA.com Protection Status