Share

Bab.58.Menemui Arnold.

     Ryan masih berpikir, kenapa dia melakukan itu. Menurutnya ini harus di luruskan tak ingin hubungan dengan Mr.Choi terganggu. 

Ryan menemui Arnold di kantornya. Arnold tampak kaget saat Ryan di hadapanya. 

"Silakan duduk Tuan Ryan," 

"Maaf apa yang bisa saya bantu?' 

"Gimana kabar Mr.Choi Tuan Arnold?" 

"Ohh ... Ayahku baik- baik saja," 

"Ad gerangan apa Tuan Ryan sampai menyempatkan kemari?" 

"Suatu kehormatan mendapat kedatangan Tuan Ryan," 

"Ah ... anda terlalu merendah Tuan Arnold?"

"Saya hanya ingin menawarkan kerja sama, kita Ekspor pakaian ke Indonesia, saya melihat konsumen Indonesia sangat bagus. Sangat bagus bila produk kita laris di sana,"

Arnold terdiam sejenak. Bagaimana aku akan menghancurkan dia ? dia malah baik seperti ini. 

Tapi bayangan tubuh Tania mengoda iman Arnold. 

"Heemm ... makasih atas tawaran kerja samanya Tuan Ryan, tapi aku tak berminat bekerja sama dengan anda!" 

"Maaf aku ada acara meeting dengan Klien!" ucap Arnold tegas. Kemudian meninggalkan Ryan di ruangan itu bersama Akbar. Ryan menghela nafas kasar dengan sikap Arnold. Ia pun beranjak meninggalkan ruangan itu.

"Akbar selidiki terus, sampai kamu menemukan hal sekecil apapun tentang Arnold," 

"Baik Tuan," 

Ryan kembali ke rumahnya di antar Akbar. Melepas lelah bersama istri tercinta. Tentu dia sudah masak hari ini. Pikir Ryan. 

"Akbar makasih, kamu boleh pulang sekarang," 

"Iya pak," 

Ryan turun dari mobil, kemudian melangkah masuk. Amelia sudah menyambutnya dengan senyuman manis. 

"Bagaimana dengan masalah kantor Mas?" 

"Heemm ... buntu Arnold menolak kerja sama," 

"Ya udah sabarlah, Mas mau makan nggak? Aku udah masak nih!" 

"Iya Mas mau makan, kangen masakan kamu!" 

******

  Arnold  kangen dengan Tania. Sudah beberapa hari ini. Gawai Tania tak bisa di hubungi. Ia menyusul ke belanda. Berkat orang suruhanya. Ia menemukan kediaman kakaknya Tania. Tempat Tania tinggal. 

Ting ting...

Arnold berdiri dengan gelisah di depan pintu. Keringat membasahi keningnya. 

Tania membuka pintu. Alangkah kagetnya di depan pintu ia melihat seseorang yang ingin ia hindari. 

"Arnold !!" Pekik Tania kaget. 

Ia masih memegang daun pintu. Ingin menutupnya kembali. 

"Tunggu Tania !!" Seru Arnold. 

"Pergi dari sini Arnold? Aku tak ingin melihatmu lagi, Bukankah kamu sudah gagal  menjatuhkan bisnis Ryan?! Jadi aku tak punya hutang apa-apa denganmu !" 

"Karena ku tahu Ryan pandai berbisnis. Ia tak semudah itu di jatuhkan!" 

Arnold terdiam sejenak. Benar apa yang di katakan Tania. Ryan memang jago berbisnis. Susah menjatuhkan Ryan. Tapi Cinta Arnold pada Tania sangat besar. Keinginan memiliki Tania begitu kuat. Semenjak kegagalan menjatuhkan bisnis Ryan. Keinginan memiliki Tania secara benar begitu kuat. Bukan sekedar nafsu belaka. 

"Tolong beri aku kesempatan Tania, Aku mencintaimu dengan tulus! Ku mohon lupakan dendam dengan Mantan suami kamu !" 

Deg 

Tania menatap lurus Arnold. Bener apa di katakan Arnold. Tapi sakit hati saat di campakan masih bercokol di hatinya. 

Arnold mengengam tangan Tania lembut. Mengalirkan cinta di hati Tania. Berharap wanita di hadapanya luluh dan menerimanya. Saat ini dirinya ingin berubah. Demi Papanya. Ia mengiginkan dirinya secepatnya menikah. Dan saat ini menemukan cinta pada Tania. Juga mengakhiri petualangan cinta dan ranjangnya. Berharap Tuhan memaafkanya saat perbuatanya dulu suka merayu wanita dan tidur denganya.   

 "Beri aku waktu Arnold, tak bisa memutuskan sekarang. Tolong pulanglah, ucap Tania sendu. 

Arnold mengerti. Ia melepas gagang pintu yang sedari tadi di gengamnya. 

Ia membalik badanya meninggalkan Tania yang masih berdiri terpaku. Tania merasa sesak saat Arnold hilang dari pandanganya. 

Perasaan apa Ini?

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status