Share

Bab 38: Sebenarnya Tidak Percaya?

Mark hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Dania yang menurutnya tidak penting untuk dijawab. Ia tidak sedikit pun menjawab pertanyaannya yang terus menggantung di udara.

Namun, bagi Dania, pertanyaan itu sangat penting—apakah dia mencintainya dan apakah pernikahan ini akan bertahan hingga maut memisahkan mereka. Namun, Mark hanya menjawab dengan sikap dingin, seperti biasa.

“Mark, tolong jawab pertanyaanku,” pinta Dania memohon pada Mark yang masih juga tidak ingin mengeluarkan suaranya.

Mark mengadahkan kepalanya menatap Dania. “Habiskan makananmu,” katanya tanpa emosi, sebelum meninggalkan meja makan dan berjalan menuju balkon.

Dania menghela napas panjang, matanya terus mengamati punggung Mark yang semakin menjauh.

Hatinya resah. Dalam pikirannya, hanya ada pertanyaan yang terus berputar-putar tanpa jawaban. Mengapa Mark tidak pernah menjawab dengan jelas? Mengapa dia selalu membuat segalanya menggantung?

Di ruang makan yang mulai sepi, Dania hanya bisa menggerutu dalam hati.

“Pri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Ika Dewi Fatma J
perasaan hubungan mark dg ibunya baik2 aja tp kenapa mark selalu memberi jarak ya?
goodnovel comment avatar
Ika Dewi Fatma J
kirain dania bakal dirm aja selamanya,akhirnya mark tau juga drmulut dania,hmm klo mau mulai hubungan emang mending saling terbuka siih
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Sabar ya dania, suami mu kan dingin kayak kulkas 100 pintu, mana mau mengakui apa yg dia rasakan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status