Beranda / Romansa / Terjebak di antara Hugo bersaudara / Part 72 | "How dare you, Eve!"

Share

Part 72 | "How dare you, Eve!"

Penulis: Mrs.Juno
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-30 16:04:30

Setelah perdebatan antara Christian bersama Eve di toilet berakhir. Pria itu memilih pulang dengan alasan Arabelle mendadak sakit. Leon memercayai ucapan Eve dan tetap melanjutkan makan malamnya bersama wanita pujaannya.

Hingga jam makan malam pun berakhir dan obrolan mereka di sana sudah cukup banyak. Leon pun mengantarkan Eve pulang ke apartemen masih dengan gejolak asmara di hatinya. Tanpa sedikit pun merasa Eve menutupi sesuatu darinya.

"Terima kasih untuk makan malamnya, Leon."

"Sama-sama," jawab pria itu menatap Eve lekat sebelum wanita itu keluar dari mobilnya.

"Baiklah sampai bertemu di pemotretan selanjutnya," ujar Eve meraih pintu dan hendak membukanya, tetapi masih terkunci.

Wanita itu menoleh pada Leon dan terkejut saat pria itu menarik wajahnya untuk menyatukan pagutan lengkap dengan lumatan lembut lalu dilepaskannya sejenak tanpa memisahkan jarak wajahnya, Leonard menatap bibir dan mata Eve bergantian.

Pria itu lalu berbisik, "Bolehkah aku mampir?" tanyanya terdengar ser
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 73 | Christian knew he was losing

    Usai percintaan panas Leon dan Eve berakhir kini keduanya mengenakan pakaiannya kembali."Maaf tak bisa bermalam, Eve. Panggilan Christopher adalah emergency. Aku tak ingin dia merajuk.""Tak masalah," ujar Eve tersenyum sembari bersandar pada pintu kamar mandi yang di dalamnya terdapat Leon baru selesai merapikan dirinya kembali. "Apa kau pernah mengabaikan permintaannya?"Dirinya sudah berganti pakaian dengan mengenakan kaos putih kebesaran yang mungkin milik Nick selama menginap di sana lalu dipadukan dengan celana pendek berenda milik Kim. Karena ia sama sekali tak menyiapkan pakaian yang menggambarkan sosok Eve di apartemen, semua baju santainya hanya akan mencerminkan sosok Arabelle."Ya, sempat satu dua kali dan berakhir dia tak ingin bicara denganku. Sebenarnya salahku yang sudah berjanji, tapi tidak menepatinya. Lain hal jika aku sedang bekerja dia akan lebih mengerti dan karena besok hari terakhir aku memiliki waktu jadi dia memintaku datang untuk menemaninya seharian," jela

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 74 | Explosion Christian

    Christian duduk di sofa sambil melamun dan memikirkan ulang tindakannya saat ini. Apakah dia harus berhenti atau terus berpura-pura tak tahu sampai Arabelle mengakuinya sendiri. Ada rasa tak terima di sudut hati kecilnya. Dirinya terdidik untuk selalu memenangkan sesuatu baik dalam pekerjaan atau pun wanita di dalam hidupnya.Christian tak pernah mengalah atau pun dikalahkan secara terang-terangan seperti ini. Dia hanya pernah mengalami kemenangan palsu saat mengetahui Lily ternyata mencintai Leonard. Meski saat itu posisi Lily sudah terlambat untuk berpaling kepada Leon.Tidak, aku tak bisa menerima ini. Kau mencurangiku, Arabelle! Tadi kau baru mengatakan belum bisa menentukan lalu kini kau terlihat sudah menentukan. Christian bergelut dalam batin sampai tak terasa kedua tangannya mengepal kuat pada pegangan sofa hingga tak menyadari sosok wanita yang sedang dipikirkannya sudah kembali."Christian?" panggil Arabelle mengerutkan keningnya.Pria itu menatap ke arah pintu di mana Arabe

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 75 | Energy positif

    Christian menggendong Arabelle masuk ke kamar mandi setelah mengeluarkan cairannya wanita itu bahkan kesulitan berdiri dan dirinya yang masih membisu sambil membawanya ke dalam bathtub yang sudah terisi air hangat karena tadinya memang dirinyalah yang ingin berendam.Ia membasuh punggung Arabelle secara perlahan tanpa mengatakan sepatah kata pun karena tahu wanita itu tengah menahan rasa sakit luar dalam. Christian yakin diamnya Arabelle saat ini karena tengah menahan tangis.Usai membasuh diri, ia membawa wanita itu ke ranjang dan membaringkan tubuh berbalut bathrobe itu secara perlahan. Lalu dirinya juga turut membaringkan tubuh lelahnya di samping wanita itu.Arabelle jelas tak ingin menghadap wajahnya. Wanita itu meringkuk memiringkan tubuhnya ke arah berlawanan. Christian menoleh dan tak tahan dengan tatapan terluka yang sejak tadi ditunjukkan Arabelle padanya meski menghindari temu tatap, tetapi pria itu melihatnya dari pantulan kaca.Christian pun mendekat dan memeluk tubuh Ara

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 76 | Looking for Eve

    "Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silakan hubungi beberapa-"Leon mematikan panggilannya pada Eve dan menatap benda pipih itu dengan alis naik sebelah. "Kemana dia sebenarnya?" gumamnya bertanya sendiri.Leonard berbalik dari pintu apartemen Eve hendak kembali ke mobil seraya melangkah menuju lift, ia pun menerka dalam benaknya. Eve selalu menghilang pada pagi hingga siang. Baik itu panggilan telepon maupun keberadaannya. Sebenarnya apakah ada tempat lain yang dia tempati selain apartemen ini?Bunyi pada pintu lift terdengar membuyarkan lamunan Leon. Ia menoleh dan terkejut mendapati Nick dan Kim dari dalam sana."Hei, My Brother!" seru Nick saat mendapati Leon termangu berdiri di depan lift."Nick," balas Leon.Beberapa menit kemudian Leon akhirnya bergabung dengan dua sejoli yang sangat kasmaran dan cukup memuakkan bagi Leon jika berada dalam radar mereka. Kalau tidak mengingat niatnya untuk mengajak Eve keluar, tentu saja ia sudah minggat sebelum Nick mengajaknya mampir."O

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 77 | Being Suspicious

    Usai mengajar, Arabelle akhirnya mendapatkan pesan dari Christian bahwa dirinya tak bisa menjemput karena banyak urusan yang tengah dilakukannya. Ia pun menitipkan pesan pada Chloe untuk membantunya mengantarkan Ara dan Christoph kembali ke penthouse.Namun, belum sempat ia menghubungi Chloe, tiba-tiba saja Christopher mengajaknya keluar karena Leonard sudah tiba di depan. Pada akhirnya Arabelle tetap menghubungi Chloe agar tidak perlu menjemputnya.Arabelle sempat bingung kenapa Christian malah meminta Chloe bukannya Leon. Walau ia tahu jawabannya tentu karena Leonlah inti pertengkaran mereka, tapi rasanya aneh karena tahu Chris dan Chloe tak sedekat itu untuk meminta bantuan sahabatnya hanya demi mencegahnya bertemu Leon.Dari mana Christian tahu nomor Chloe dan kapan mereka bertukar nomor? batin Arabelle melamunkan hal tersebut cukup larut sampai membuat Leon menoleh dan membuka pembicaraan."Hei, jangan terlalu dipikirkan." Ucapan Leon membuyarkan lamunannya tentang Christian yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 78 | Almost

    "Christian?" balas Arabelle.Christian tak menjawab dan malah melihat kekacauan yang terjadi di dapur mereka seraya mengernyitkan dahi, ia kembali menatap Leonard dan Arabelle secara bergantian.Sementara Leonard memberikan kacamata Arabelle ke tangan wanita itu yang tak sadar bertatap muka tanpa mengenakan kacamata membuat Leonard mengernyit. Akan tetapi, karena merasakan keanehan pada ekspresi Christian, ia pun memilih mendekati sang kakak lebih dulu."Kemana saja kau?" tanya Leonard."Melakukan pekerjaan penting. Tadinya aku cukup khawatir pada Christoph dan Arabelle akan mencemaskanku karena tak memberikan kabar apa pun, tapi kurasa tidak ada kecemasan padamu Arabelle," sindirnya sinis lalu menatap Arabelle yang sudah mengenakan kacamatanya kembali. "Sepertinya kalian malah menikmati kebersamaan tanpaku."Christian meletakkan kantong kertas belanjaan berisi bahan masakan ke meja yang berantakan tepung dan pewarna kue lalu menuju lemari pendingin dan mengambil air mineral serta mene

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 79 | Avoiding Me

    "Hei, Leon!""Ya?" jawab Leonard sontak mengurungkan niat karena terkejut akan kehadiran Arabelle."Syukurlah kau belum pergi." Arabelle mendekatinya dan mengambil ponsel yang hendak diambil oleh Leon. "Aku lupa kue yang tadi kita buat sudah aku pisahkan untukmu sebagian.""Oh, ya? Seharusnya kau tak perlu repot-repot. Lagi pula besok aku ada pemotretan." Leonard menjawab sembari memerhatikan Arabelle lebih lekat. Pikirannya terganggu pada ponsel dan kemiripan Arabelle siang tadi. Sehingga akibat kecurigaannya kini tanpa sadar membuat tatapan Leon begitu menyelidik."Ini sama sekali tak merepotkan justru aku ingin berterima kasih untuk hari ini karena kau ...." Arabelle menggantung kalimatnya saat menyadari tatapan Leonard yang memicing curiga padanya.Hal tersebut membuat Arabelle membatin ketakutan, Ya, ampun apa Leon menyadari aku adalah Eve?"A-ada apa Leon? A ..., apa ada sesuatu yang aneh di wajahku?" tanya Arabelle tampak gugup perlahan menunduk sembari membetulkan kacamatanya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 80 | Back to the beginning

    Pemandangan luas dengan kumparan pasir menjadi sorotan dari retina setiap pasang mata yang baru tiba di tempat pemotretan. Tak terkecuali Leonard dan Eve yang secara kebetulan tiba secara bersamaan dan langsung diarahkan ke backstage masing-masing selama persiapan properti mereka pun diberikan waktu menyiapkan diri.Beberapa menit kemudian keduanya sama-sama keluar dari ruangan pribadi dan menabrakan tatapan. Leonard melemparkan senyum pada Eve dan hanya membalasnya dengan seulas senyum tipis lalu kembali masuk ke ruangannya. Hal tersebut membuat Leonard mengerutkan keningnya heran.Lantas dirinya pun bergegas mendekati ruangan pribadi Eve yang berbentuk minibus berwarna putih seperti kendaraan van tanpa roda. Tepat sebelum Eve menutup pintu itu, Leonard sudah lebih dulu menahan dan menatap Eve yang terkejut."Hei, apa kau baru saja menghindariku? Apa aku membuatmu marah?""Apa maksudmu, Leon?" tanya balik Eve. Sejujurnya Eve sengaja melakukan hal tersebut karena tekadnya yang tak ing

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21

Bab terbaru

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 115 | The Wedding | Epilogue

    Hamparan ladang perkebunan berumput luas di Woodstock kini tampak indah dengan lampu hias bergantung dari pohon ke pohon yang lain. Tenda-tenda berwarna putih membuat suasana kian teduh. Konsep Outdoor wedding venue menjadi pilihan bagi Leonard dan Arabelle. Beberapa meja panjang tertata lengkap dengan deretan kursi yang dilapisi kain putih lalu diikat menggunakan kain tile berwarna gading membentuk pinta disetiap sandarannya.Gaun indah yang dikenakan Arabelle begitu pas melekat di tubuh ramping dengan perut yang sedikit membuncit, membuatnya tampil menggemaskan di mata Leonard. Pria itu tak sedetik pun melepaskan rengkuhan tangannya pada pinggang Arabelle dan sesekali mengusap perut wanitanya dengan lembut. Leonard tak kalah menawan saat mengenakan kemeja putih yang dilapisi rompi dan jas hitam serta dasi kupu-kupu. Meskipun terlihat seperti setelan klasik, tetapi Leonard tetap memukau mengingat ketampanannya sudah tercipta sejak lahir. Semua gaun dan setelan jas adalah desain terb

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 114 | One day is enough! (The End)

    “Kau membuatku penasaran, Leon. Sebenarnya apa yang tengah kau lakukan?”“Menunggu posisi yang tepat beberapa detik lagi.” Leonard mengangkat sebuah benda melingkar ke hadapan Arabelle memposisikannya tepat dengan matahari yang mengisi kekosongan dari lingkaran silver tersebut. “Now, open your eyes.” Leonard melepaskan tangannya sebagai penutup mata untuk Arabelle. Seketika netra abu Arabelle menatap takjub sesuatu yang ada di depannya. Sebuah cincin bermata satu tampak bercahaya memenuhi lingkaran matahari yang membuat tampilan cincin tersebut begitu bersinar terang. Arabelle bergeming dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya ini. “Leon, w-what this is?” tanyanya tak yakin pemikirannya salah, tetapi ia tetap ingin menanyakan kebenarannya. “A ring for you, Sweetheart.” Leonard mengubah posisi menjadi berhadapan. Setelah itu Leonard terkekeh mengingat niatnya sebelum hari ini. “Sesungguhnya sudah kusiapkan ini saat kita bermalam di pantai ketika syuting terakhir kita, tetapi huja

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 113 | He is our baby

    “Leonard?” Arabelle mendekati sosok yang dirindukannya itu. Dirinya tampak tak percaya hingga mendekat sampai ke hadapan pria itu dan meraih rahang berbulu halus Leonard. “Apa itu sungguh kau?” “Ya, Arabelle ini sungguh aku. Akhirnya aku menemukanmu, bukan?” Leonard menatap dalam netra abu Arabelle. Tak lama tatapannya turun tertuju pada perut Arabelle yang sudah terlihat sedikit membuncit dari sebelumnya tampak begitu rata. Sontak arah tatapan Leonard membuat Arabelle tersadar. Mendadak dirinya melepaskan tangannya dari rahang Leonard dan berbalik hendak menjauh. Akan tetapi, tubuhnya malah terhuyung mundur hingga punggungnya menatap dada bidang Leonard. Pelukan pun tak dapat terhindari, Leonard mendekap tubuh Arabelle dengan erat dan meletakkan kepala di bahu wanita itu seraya mengendus serta menghirup aroma tubuh Arabelle dalam-dalam. Seakan tengah melepaskan rasa rindunya selama tiga bulan lebih. “Leonard …. Aku—” “I know, Arabelle. Please, forgive me. I know it’s too late to

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 112 | Leon's arrival

    Arabelle melangkahkan kaki di atas hamparan rumput dengan pemandangan pepohonan yang mengelilingi danau. Dress putih sederhana berkibar dari tubuhnya searah angin berembus, seirama dengan rambutnya yang berterbangan. Sore hari cuaca di tempatnya itu cukup tenang dan menyejukan. Hal itu membuat wanita berbadan dua tersebut tampak menikmati waktu bersama calon buah hatinya. Arabelle duduk di atas rumput dan menatap ke sekeliling. Pandangan matanya menjurus ke bukit yang terdapat deretan pohon berdaun jingga tampak luas menyejukan mata lalu ia berbaring melihat langit cerah bertumpuk awan putih membentuk abstrak. Ia kembali mengingat kali terakhir dirinya bersama sosok pria yang kini begitu dirindukan.Setelah mengingat kejadian sebelum dirinya berakhir di sana. Dirinya hanya ingin memastikan bahwa janin yang ada di dalam kandungannya adalah benar calon anak Leonard. Arabelle tak ingin keliru mengakui semua itu, tetapi kelak kenyataannya tak ada yang tahu. Arabelle berusaha menekan per

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 111 | Pregnant

    Malam sebelum hari H launching parfum. Akibat mengkhawatirkan keadaan Arabelle malam itu, Chloe akhirnya memutuskan menginap, menemani sahabatnya mencurahkan segala pengalamannya bersama Leon hingga sampai di titik ini. Membuat Chloe mengerti kenapa Arabelle tetap berusaha untuk mendapatkan maaf pada pria itu. Keduanya pun terlelap hingga larut malam. Namun, pada keesokan paginya Arabelle mengalami mual dan muntah ketika terbangun dari tidurnya. “Hoekkk, hoeeek!” “Ara, ada apa denganmu? Apa kau sakit?!” pekik Chloe terperanjat dari tidurnya langsung bergegas menuju toilet di mana Arabelle tengah berusaha memuntahkan sesuatu. Arabelle menggeleng seraya membasuh mulutnya dengan air dan mengelapnya menggunakan tisu. Wajahnya sedikit pucat dan kepalanya terasa pusing saat menatap pantulan diri di depan cermin. Chloe mengusap punggung Arabelle, masih memasang wajah bantalnya yang mendadak panik.“Entahlah, Chloe. Mungkin karena terkena hujan semalam.” Arabelle menatap Chloe dari pantul

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 110 | Christian effect

    “Mom, apa kau bercanda?” tanya Christian begitu melihat kertas hasil DNA-nya dengan Arabelle yang menyatakan ketidakcocokan. Awalnya Christian tak mengerti dan tak mengingat kapan mereka memeriksakan DNA. Namun, dirinya diingatkan perihal pendonoran darah dua minggu lalu.“Maafkan Mommy, Chris. Seharusnya tak aku setujui rencana mereka. Namun, Arabelle yang memintaku langsung dan Mom merasa ini adalah saat tepat untuk membantu kalian. Mom sungguh tak memihak siapa pun di antara kau dan Leon.” “W-what?” tanya Christian malah tak fokus lantaran pikirannya malah kembali saat bertemu perawat manis dan lucu di sana. Katherine menunjuk hasil tes DNA yang masih dipegang oleh putra sulungnya. “Oh, ya!” Christian kembali pada hasil tes tersebut “It’s okay. Ini kabar baik, bukan? Jadi Leon akan memiliki anak dengan Arabelle?” tanyanya setelah melihat lembar hasil DNA milik Leon. Golongan darah ayah Christian dan Leon yakni AB, hal itulah yang dengan mudahnya membedakan hasil DNA Leonard ya

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 109 | The Nurse

    Leonard dan Nick tiba di rumah sakit yang dikirimkan oleh Kimber. Mereka segera memasuki IGD dan langsung menemukan Chloe juga Kim sedang menunggu di depan tirai yang tertutup. “Hai, Baby,” sapa Nick pada Kim. Wanita hamil itu langsung melerai pelukannya pada Chloe dan berhambur memeluk Nick usai saling mengecup. Leonard menghampiri Chloe dan menanyakan keadaan Jayden. “Chloe, bagaimana dengan Jay? Apa parah?” “Dia masih ditangani dan belum sadarkan diri. Kepalanya mengeluarkan banyak darah saat aku tiba. Dokter spesialis bilang dia butuh darah B negatif dalam jumlah banyak. Persediaan di rumah sakit ini dirasa tak cukup. Aku tak tahu harus mencari kemana, darahku dan Kim A.” Chloe menjawab dengan nada bergetar menahan tangis. Tampak jelas kecemasan tersirat di wajahnya. Leonard mengusap bahu Chloe agar wanita itu sedikit tenang. “Hei, it’s okay. Jay tak selemah yang kau pikirkan. Dan, sangat kebetulan darahku B negatif. Aku bersedia membantunya, “Sungguh?” tanya Chloe tak percay

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 108 | Where is she?

    Leonard kembali dengan perasaan kesal dan dongkol. Berpikir dengan menemui Christian ia akan mendapatkan titik terang, tetapi malah membuatnya semakin merasa bersalah pada sang kakak. Dia tahu dirinya sudah sangat keterlaluan dengan menuduh Christian menyembunyikan Arabelle. Namun, kepalanya sudah hampir pecah untuk mencari celah demi menemukan wanitanya. Malam yang sunyi dan terasa sepi itu membuat Leonard memutuskan untuk kembali ke apartemen. Berusaha menghindari masalah baru adalah pilihan terbaik. Diakuinya selama tiga bulan terakhir, emosinya begitu mudah meluap. Kembali ke apartemennya bukan berarti dirinya menyerah. Ia hanya berusaha untuk tenang agar bisa memikirkan cara lain untuk menemukan Arabelle. Setibanya Leonard di apartemennya, dia langsung melemparkan tubuhnya ke atas sofa seraya mengusap wajah penatnya dan memijat pelan pelipis kepala yang terasa pusing. Hal yang ingin dilakukannya adalah mengguyur tubuh dengan air dingin, berharap bisa menjernihkan seluruh pikira

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 107 | Leon accuses Chris

    Sudah tiga bulan lamanya Leonard mondar mandir apartemen dan rumah Arabelle, tetapi tak mendapati keberadaan wanita itu. Sebelumnya selama satu bulan dia sudah membiarkan Arabelle tak menghubunginya. Namun, hanya itu waktu yang mampu dia tahan untuk tak bertemu dengan wanita yang dia cintai. Firasatnya semakin tak tenang ketika tak mendapati keberadaan Arabelle di mana pun. Dirinya sudah sempat menanyakannya pada Kim, Nick juga Jayden yang diperkirakan mengetahui keberadaan wanita itu melalui Chloe. Namun, tetap tak menemukan titik terang. Keberadaan Arabelle seakan hilang ditelan bumi. Leonard cukup frustrasi dan berniat menanyakannya pada Christian. Pikirannya buntu hingga mengira Christianlah yang membantu Arabelle pergi bersembunyi darinya. Lantas, di sinilah Leonard sekarang. Sesampainya ia di kediaman Christian, waktu sudah cukup malam dan Leon baru saja pulang usai berkeliling mencari Arabelle. Sialnya, hari ini pun hasilnya nihil sehingga membuat otaknya semakin kacau dan

DMCA.com Protection Status