Beranda / Romansa / Terjebak di antara Hugo bersaudara / Part 41 | "Oh, Damn! She's dangerous when she's drunk."

Share

Part 41 | "Oh, Damn! She's dangerous when she's drunk."

Penulis: Mrs.Juno
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-10 13:15:38

Panggilan pada ponsel Eve tertera nomor dengan nama Leonard muncul dalam beberapa detik.

"Sudah selesai sekarang kau bisa sedikit tenang," ujar Eve pada Leon yang menutup panggilan teleponnya.

"Ya, setidaknya ini mengurangi kekesalanku pada Jayden," ujar Leon.

"Aku sungguh minta maaf untuk Jay. Dia hanya lupa mengabariku agar mengambil nomor baru yang sudah dibeli," tutur Eve sedikit menyesal.

"Bukan masalah seandainya dia berkata jujur. Lagipula semua sudah berlalu dan ini hanya masalah komunikasi jadi mari kita lupakan," tutur Leon mengangkat gelas minumannya untuk mendapat sambutan cheers dari Eve.

Keduanya kini sudah berada di sebuah bar tempat minum mewah yang cukup nyaman dan aman karena tak akan ada orang lain yang mengenali Eve sebagai Ara. Bahkan Leon bertaruh sekali pun ada yang mengenalnya. Mereka tak akan histeris untuk meminta foto. Jelas saja begitu karena kalangan elit yang mengunjungi bar langganannya juga sang kakak tak ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 42 | My Secret Place

    Antara sadar dan tidak Eve tak percaya dirinya melakukan kegilaan itu. Dia mencium Leon. Ya! Dia yang memulainya dan entah kenapa kini Eve enggan melepasnya.Aku sudah gila! Ya, aku sangat gila melakukan ini dan menikmatinya. Hah, kenapa aku menyukai ini, apa karena rasa minuman yang tersisa di mulutnya? Eve terus membatin ditengah pagutan yang berlangsung.Bukan dia kehilangan kesadaran, ia sadar dan ia menikmati itu. Mengecap rasa manis diiringi aroma minuman yang memabukkan membuatnya kehilangan akal sehat. Kekalutan karena memikirkan peliknya masalah yang datang seakan dilupakannya. Dia hanya ingin sedikit bersenang-senang menjadikan karakter Eve hidup sebagai sosok menantang dan berani melakukan hal yang selama ini ditakutkan dari sosok Arabelle. Bukan karena ia memiliki kepribadian lain, tetapi dirinya hanya menghayati peran Eve. Seolah mengembalikan masa bahagia yang telah lama terkubur semenjak kehidupan indahnya terenggut.Aku tak tahu apak

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 43 | Caught up in these damn desires

    Leon tersenyum dan memakaikan asal mantelnya pada Eve yang mengucap terima kasih. "Hanya beberapa orang yang mungkin menginginkan ketenangan dan butuh mengeluarkan kekecewaannya melalui teriakan," jawab Leon tersenyum.Eve terkekeh dan menggeleng tak percaya. "Kau akan dianggap gila jika orang mendengar teriakanmu, Leon," ujarnya.Leon duduk tanpa merasa segan ia tak peduli dengan tanah kering yang diinjaknya akan mengotori celananya. Lalu Eve mengikuti jejaknya karena yakin tak mampu berdiri terlalu lama akibat pusing masih terasa berdenyut."Kau bisa mencobanya ikuti aku," tawar Leon.Lalu pria itu berteriak kencang mengeluarkan suara bariton dari dalam hingga rasanya begitu melegakan. Eve tercengang dan kesadarannya kini hampir sepenuhnya kembali."See, tak ada kendaraan yang lewat di sini dan sekalipun ada yang mendengar semua orang di bawah sana tak akan bisa melihat kita. Masih tak ingin mencobanya?" bujuk Leon membuat Eve ters

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 44 | This is crazy

    Ciuman yang berlangsung membawa Leon bergerak untuk menggendong Eve dari pangkuannya berpindah ke atas kap mobil dan mendudukkannya di sana. Masih dengan ciuman yang kian menuntut dibarengi remasan gemas dari tangan Eve pada rambut Leon. Begitu juga dengan tangan Leon yang telah menjelajah menyusuri pinggang. Kedua kaki Eve melingkari tubuh Leon menempelkan diri mereka membuat Leon menuruni leher jenjang Eve juga memberikan kecupan-kecupan kecil di sana sesekali mengisapnya hingga membuat pemiliknya meloloskan desahan halus.Tangan Eve turun menuju dada Leon mengusapnya lalu menemukan resleting jaket pria itu dan mulai menurunkannya memberikannya akses untuk menyusuri dada liat itu lebih intens. Leon tak mau kalah, ia menyelipkan tangannya melalui celah blazer yang dikenakan Eve. Jarinya menggelitik ke bagian perut membuka separuh blazer yang hanya dilapisi tanktop satin tipis dengan sehelai tali melintasi bahu.Kini bibir Leon mulai mencumbu separuh bagian yang sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 45 | "Eve, are you okay?"

    Leonard turut tersenyum membalasnya dan mulai menjalankan mobilnya kembali ke pusat kota dalam waktu dua puluh menit. Setelah tiba ia mengantarkan Eve ke atas yakni ke unit apartemennya berniat menawarkan tumpangan pada Nick untuk kembali. Akan tetapi, ternyata Nick dan Kim malah pergi dengan Jayden ke tempat Paul. Alhasil Eve tak bisa masuk karena kuncinya tertinggal di dalam tas yang berada di mobil Jayden.Eve merasa bodoh karena emosinya tadi memaki Jayden dan kini dirinya bahkan tak bisa meminta Leon kembali ke rumah. Selain akan membongkar identitas aslinya, dirinya juga tak memiliki kunci."So, kau mau menginap di hotel kakakku? Atau kau ingin ke apartemenku?" tawar Leon akhirnya setelah mereka kembali ke mobil. Tentunya keduanya sudah menghubungi Kim dan Nick yang malah menyuruh Eve menyusul ke tempat Paul. "Tenang saja kedua tempat itu gratis untukmu bermalam dan aku menawarkan karena kau tak ingin ke tempat Paul."Aku tak mau ke sana karen

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-10
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 46 | I won't let you go!

    Leon mendekati Eve dan membawa wanita itu beranjak dari tempat terbuka untuk langsung menuju kamarnya. Setelah sampai ia segera memberikan sebotol air mineral dan membiarkan Eve menenggaknya sedikit."Kau pucat. Apa karena terkena hujan hingga kau merasa tak enak badan?" terka Leon. "Atau kau ingin cokelat hangat?" tawar Leon tampak cemas dan memegang kening Eve untuk mengecek suhu tubuh wanita itu.Eve menggeleng dan menutup botol air mineralnya. "Aku butuh minuman penghangat," lirih Eve masih tak dapat dipahami oleh Leon."Cokelat hangat yang kuanjurkan, Eve. Jika alkohol lagi aku tak akan memberinya. Kau baru saja membaik dari sebelumnya. Aku tak ingin kau kembali mabuk," tuturnya. Karena kau berbahaya jika mabuk sekarang atau mungkin kau yang dalam bahaya sebab aku tak jamin bisa menahannya lagi jika kau menggodaku, batin Leon melanjutkan.Namun, Eve kembali bergeming dan dalam benaknya ia memutar ulang ucapan wanita di resepsionis barusan. Sepertinya Chris sudah lama tak melakuka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 47 | Eve Meet Christian

    Eve tersadar pada pagi harinya saat matahari belum terlalu tinggi. Dia mencoba meregangkan otot tubuh dan merasakan seluruh tubuhnya seperti remuk. Belum lagi dengan pengar akibat mabuk semalam membuatnya harus menyesuaikan kondisi tubuhnya saat ini. Namun, saat membuka mata betapa terkejutnya ia mendapati tempat yang di huninya saat ini. Ditambah sosok Leon yang berada di sampingnya sontak Eve membulatkan matanya sambil menutup mulut yang menganga ketika menyadari kesalahannya semalam. Sekelebat bayangan percintaannya dengan Leon terlintas ketika ia mengedarkan penglihatannya dan menangkap sofa single sehingga mengingatkan tindakan agresifnya semalam yang memulainya serta menikmati kelanjutan dari percintaan mereka.Oh shit! Kebodohan apa yang kulakukan bersama Leon! umpatnya dalam hati memijat sejenak pelipisnya sambil menutup sekilas matanya.Setelah itu ia mencoba bangun dari baringnya secara perlahan agar tak membangunkan Leon yang tampak nyenyak. Eve menyadari keadaannya masih

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 48 | Something odd

    "Oh My God!" Chloe memekik saat melihat dari kaca spionnya banyak tanda kissmark di dada dan leher sahabatnya ketika mengganti pakaian di kursi belakang mobilnya. "Seliar apa Christian bercinta sehingga membuat sebanyak itu? Jadi itu alasanmu meminta sweater?" terka Chloe."Perhatikan jalan, Chloe. Lagi pula siapa yang bilang aku bersama Christian." Eve atau kini bisa kita sebut Ara saat ia mengikat rambutnya ke atas dan menggunakan kacamata tebal cadangannya yang diambil Chloe beserta sweaternya tadi.Pagi tadi Eve merasa bodoh tak mengingat bahwa ia memiliki Chloe yang menyimpan kunci rumahnya. Namun, akibat semalam Leon yang berkeras tetap ingin mengantarkannya kemana pun, maka hal tersebut sama sekali tak terpikirkan. Lagi pula Leon juga sudah mengenali Chloe adalah sahabatnya dalam wujud Ara."Wait, kau bilang pergi ke tempat Kim kukira kau sekalian makan malam bersama Christian lalu karena terlalu larut jadi kau menginap di hotelnya. Kau sendiri mengetikkan pesan bahwa kau berma

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 49 | Bad Boy Fall in love

    Leonard terbangun dan tak mendapati Eve di sampingnya ia mengerutkan keningnya saat mengingat apa yang terjadi dengan mereka pada semalam. Leon beranjak dan mencari ponselnya berharap ada pesan yang ditinggalkan wanita itu, tetapi nihil karena tampaknya Eve kembali menghilang dari radar."Oh, sial! Jangan bilang dia marah karena aku seakan memanfaatkan keadaan mabuknya semalam." Leon mengusap wajahnya dan bergegas ke kamar mandi berniat mendatangi apartemen Eve untuk menjelaskan apa yang terjadi semalam.Usai membilas diri dan merapikan penampilan, Leonard kembali mencoba melihat ke sekeliling mengingat reka adegan untuk mencerna apa yang membuatnya tak tahan untuk melakukan percintaan dengan Eve."Apa yang salah denganmu, Eve?""Harusnya aku yang bertanya, ada apa dengan kalian para Hugo. Apa kalian sedang mempermainkanku. Kalian bersikap seolah menginginkanku, tetapi kalian selalu menahan setiap cumbuan.""Itu dia!" serunya. "Aku harus bertanya pada Chris apa dia mengenal Eve. Perka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12

Bab terbaru

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 115 | The Wedding | Epilogue

    Hamparan ladang perkebunan berumput luas di Woodstock kini tampak indah dengan lampu hias bergantung dari pohon ke pohon yang lain. Tenda-tenda berwarna putih membuat suasana kian teduh. Konsep Outdoor wedding venue menjadi pilihan bagi Leonard dan Arabelle. Beberapa meja panjang tertata lengkap dengan deretan kursi yang dilapisi kain putih lalu diikat menggunakan kain tile berwarna gading membentuk pinta disetiap sandarannya.Gaun indah yang dikenakan Arabelle begitu pas melekat di tubuh ramping dengan perut yang sedikit membuncit, membuatnya tampil menggemaskan di mata Leonard. Pria itu tak sedetik pun melepaskan rengkuhan tangannya pada pinggang Arabelle dan sesekali mengusap perut wanitanya dengan lembut. Leonard tak kalah menawan saat mengenakan kemeja putih yang dilapisi rompi dan jas hitam serta dasi kupu-kupu. Meskipun terlihat seperti setelan klasik, tetapi Leonard tetap memukau mengingat ketampanannya sudah tercipta sejak lahir. Semua gaun dan setelan jas adalah desain terb

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 114 | One day is enough! (The End)

    “Kau membuatku penasaran, Leon. Sebenarnya apa yang tengah kau lakukan?”“Menunggu posisi yang tepat beberapa detik lagi.” Leonard mengangkat sebuah benda melingkar ke hadapan Arabelle memposisikannya tepat dengan matahari yang mengisi kekosongan dari lingkaran silver tersebut. “Now, open your eyes.” Leonard melepaskan tangannya sebagai penutup mata untuk Arabelle. Seketika netra abu Arabelle menatap takjub sesuatu yang ada di depannya. Sebuah cincin bermata satu tampak bercahaya memenuhi lingkaran matahari yang membuat tampilan cincin tersebut begitu bersinar terang. Arabelle bergeming dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya ini. “Leon, w-what this is?” tanyanya tak yakin pemikirannya salah, tetapi ia tetap ingin menanyakan kebenarannya. “A ring for you, Sweetheart.” Leonard mengubah posisi menjadi berhadapan. Setelah itu Leonard terkekeh mengingat niatnya sebelum hari ini. “Sesungguhnya sudah kusiapkan ini saat kita bermalam di pantai ketika syuting terakhir kita, tetapi huja

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 113 | He is our baby

    “Leonard?” Arabelle mendekati sosok yang dirindukannya itu. Dirinya tampak tak percaya hingga mendekat sampai ke hadapan pria itu dan meraih rahang berbulu halus Leonard. “Apa itu sungguh kau?” “Ya, Arabelle ini sungguh aku. Akhirnya aku menemukanmu, bukan?” Leonard menatap dalam netra abu Arabelle. Tak lama tatapannya turun tertuju pada perut Arabelle yang sudah terlihat sedikit membuncit dari sebelumnya tampak begitu rata. Sontak arah tatapan Leonard membuat Arabelle tersadar. Mendadak dirinya melepaskan tangannya dari rahang Leonard dan berbalik hendak menjauh. Akan tetapi, tubuhnya malah terhuyung mundur hingga punggungnya menatap dada bidang Leonard. Pelukan pun tak dapat terhindari, Leonard mendekap tubuh Arabelle dengan erat dan meletakkan kepala di bahu wanita itu seraya mengendus serta menghirup aroma tubuh Arabelle dalam-dalam. Seakan tengah melepaskan rasa rindunya selama tiga bulan lebih. “Leonard …. Aku—” “I know, Arabelle. Please, forgive me. I know it’s too late to

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 112 | Leon's arrival

    Arabelle melangkahkan kaki di atas hamparan rumput dengan pemandangan pepohonan yang mengelilingi danau. Dress putih sederhana berkibar dari tubuhnya searah angin berembus, seirama dengan rambutnya yang berterbangan. Sore hari cuaca di tempatnya itu cukup tenang dan menyejukan. Hal itu membuat wanita berbadan dua tersebut tampak menikmati waktu bersama calon buah hatinya. Arabelle duduk di atas rumput dan menatap ke sekeliling. Pandangan matanya menjurus ke bukit yang terdapat deretan pohon berdaun jingga tampak luas menyejukan mata lalu ia berbaring melihat langit cerah bertumpuk awan putih membentuk abstrak. Ia kembali mengingat kali terakhir dirinya bersama sosok pria yang kini begitu dirindukan.Setelah mengingat kejadian sebelum dirinya berakhir di sana. Dirinya hanya ingin memastikan bahwa janin yang ada di dalam kandungannya adalah benar calon anak Leonard. Arabelle tak ingin keliru mengakui semua itu, tetapi kelak kenyataannya tak ada yang tahu. Arabelle berusaha menekan per

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 111 | Pregnant

    Malam sebelum hari H launching parfum. Akibat mengkhawatirkan keadaan Arabelle malam itu, Chloe akhirnya memutuskan menginap, menemani sahabatnya mencurahkan segala pengalamannya bersama Leon hingga sampai di titik ini. Membuat Chloe mengerti kenapa Arabelle tetap berusaha untuk mendapatkan maaf pada pria itu. Keduanya pun terlelap hingga larut malam. Namun, pada keesokan paginya Arabelle mengalami mual dan muntah ketika terbangun dari tidurnya. “Hoekkk, hoeeek!” “Ara, ada apa denganmu? Apa kau sakit?!” pekik Chloe terperanjat dari tidurnya langsung bergegas menuju toilet di mana Arabelle tengah berusaha memuntahkan sesuatu. Arabelle menggeleng seraya membasuh mulutnya dengan air dan mengelapnya menggunakan tisu. Wajahnya sedikit pucat dan kepalanya terasa pusing saat menatap pantulan diri di depan cermin. Chloe mengusap punggung Arabelle, masih memasang wajah bantalnya yang mendadak panik.“Entahlah, Chloe. Mungkin karena terkena hujan semalam.” Arabelle menatap Chloe dari pantul

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 110 | Christian effect

    “Mom, apa kau bercanda?” tanya Christian begitu melihat kertas hasil DNA-nya dengan Arabelle yang menyatakan ketidakcocokan. Awalnya Christian tak mengerti dan tak mengingat kapan mereka memeriksakan DNA. Namun, dirinya diingatkan perihal pendonoran darah dua minggu lalu.“Maafkan Mommy, Chris. Seharusnya tak aku setujui rencana mereka. Namun, Arabelle yang memintaku langsung dan Mom merasa ini adalah saat tepat untuk membantu kalian. Mom sungguh tak memihak siapa pun di antara kau dan Leon.” “W-what?” tanya Christian malah tak fokus lantaran pikirannya malah kembali saat bertemu perawat manis dan lucu di sana. Katherine menunjuk hasil tes DNA yang masih dipegang oleh putra sulungnya. “Oh, ya!” Christian kembali pada hasil tes tersebut “It’s okay. Ini kabar baik, bukan? Jadi Leon akan memiliki anak dengan Arabelle?” tanyanya setelah melihat lembar hasil DNA milik Leon. Golongan darah ayah Christian dan Leon yakni AB, hal itulah yang dengan mudahnya membedakan hasil DNA Leonard ya

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 109 | The Nurse

    Leonard dan Nick tiba di rumah sakit yang dikirimkan oleh Kimber. Mereka segera memasuki IGD dan langsung menemukan Chloe juga Kim sedang menunggu di depan tirai yang tertutup. “Hai, Baby,” sapa Nick pada Kim. Wanita hamil itu langsung melerai pelukannya pada Chloe dan berhambur memeluk Nick usai saling mengecup. Leonard menghampiri Chloe dan menanyakan keadaan Jayden. “Chloe, bagaimana dengan Jay? Apa parah?” “Dia masih ditangani dan belum sadarkan diri. Kepalanya mengeluarkan banyak darah saat aku tiba. Dokter spesialis bilang dia butuh darah B negatif dalam jumlah banyak. Persediaan di rumah sakit ini dirasa tak cukup. Aku tak tahu harus mencari kemana, darahku dan Kim A.” Chloe menjawab dengan nada bergetar menahan tangis. Tampak jelas kecemasan tersirat di wajahnya. Leonard mengusap bahu Chloe agar wanita itu sedikit tenang. “Hei, it’s okay. Jay tak selemah yang kau pikirkan. Dan, sangat kebetulan darahku B negatif. Aku bersedia membantunya, “Sungguh?” tanya Chloe tak percay

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 108 | Where is she?

    Leonard kembali dengan perasaan kesal dan dongkol. Berpikir dengan menemui Christian ia akan mendapatkan titik terang, tetapi malah membuatnya semakin merasa bersalah pada sang kakak. Dia tahu dirinya sudah sangat keterlaluan dengan menuduh Christian menyembunyikan Arabelle. Namun, kepalanya sudah hampir pecah untuk mencari celah demi menemukan wanitanya. Malam yang sunyi dan terasa sepi itu membuat Leonard memutuskan untuk kembali ke apartemen. Berusaha menghindari masalah baru adalah pilihan terbaik. Diakuinya selama tiga bulan terakhir, emosinya begitu mudah meluap. Kembali ke apartemennya bukan berarti dirinya menyerah. Ia hanya berusaha untuk tenang agar bisa memikirkan cara lain untuk menemukan Arabelle. Setibanya Leonard di apartemennya, dia langsung melemparkan tubuhnya ke atas sofa seraya mengusap wajah penatnya dan memijat pelan pelipis kepala yang terasa pusing. Hal yang ingin dilakukannya adalah mengguyur tubuh dengan air dingin, berharap bisa menjernihkan seluruh pikira

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 107 | Leon accuses Chris

    Sudah tiga bulan lamanya Leonard mondar mandir apartemen dan rumah Arabelle, tetapi tak mendapati keberadaan wanita itu. Sebelumnya selama satu bulan dia sudah membiarkan Arabelle tak menghubunginya. Namun, hanya itu waktu yang mampu dia tahan untuk tak bertemu dengan wanita yang dia cintai. Firasatnya semakin tak tenang ketika tak mendapati keberadaan Arabelle di mana pun. Dirinya sudah sempat menanyakannya pada Kim, Nick juga Jayden yang diperkirakan mengetahui keberadaan wanita itu melalui Chloe. Namun, tetap tak menemukan titik terang. Keberadaan Arabelle seakan hilang ditelan bumi. Leonard cukup frustrasi dan berniat menanyakannya pada Christian. Pikirannya buntu hingga mengira Christianlah yang membantu Arabelle pergi bersembunyi darinya. Lantas, di sinilah Leonard sekarang. Sesampainya ia di kediaman Christian, waktu sudah cukup malam dan Leon baru saja pulang usai berkeliling mencari Arabelle. Sialnya, hari ini pun hasilnya nihil sehingga membuat otaknya semakin kacau dan

DMCA.com Protection Status