Beranda / Romansa / Terjebak di antara Hugo bersaudara / Part 13 | "How Stupid, You Chris!"

Share

Part 13 | "How Stupid, You Chris!"

Penulis: Mrs.Juno
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-03 16:39:25

Leonard melesat membelah jalanan berniat menghabiskan malam dengan mencari hiburan untuknya sendiri. Tak peduli berita apa yang akan terpampang besok yang ia tahu ia menyelamatkan kakaknya dari rencana ibu mereka yang begitu gencar ingin menguasai seluruh peninggalan ayahnya untuk Christian—setidaknya begitulah pemikiran Leon.

Leonard masih mengingat bagaimana perpisahan terjadi antara ayah dan ibunya. Sang ayah yang sering bersikap kasar dan membawa wanita lain untuk bercinta dibalas oleh ibunya yang berselingkuh pada pria lain. Lalu dikala keadaaan sang ayah baru saja mengalami kegagalan lalu Christian yang secara kebetulan juga baru lulus kuliah dengan otak pintarnya mencetuskan sebuah ide hingga membuat ayah mereka bangkit.

Sejak saat itu Christian menjadi kesayangan ayahnya, sedangkan dia terpaksa ikut dengan ibu mereka atas permintaan sang ayah agar tetap bisa menjaga ibu mereka. Namun, nyatanya ia malah melihat bagaimana sang ibu tak segan berganti pasangan dan membawa pulang s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 14 | Cookies and donuts

    Ara melebarkan senyumnya menatap mobil Christian hingga menghilang di ujung tikungan. Ia bergegas masuk ke rumahnya berniat ingin tidur lebih cepat. Akan tetapi, baru saja menutup pintu dirinya dikejutkan dengan dering ponselnya dari nomor tak dikenal lagi. Arabelle mengingat tawaran Jayden tadi sore membuatnya mengabaikan panggilan asing lainnya, tak peduli jika itu penting pastinya orang tersebut akan mengirim pesan padanya. Namun, nyatanya tidak.Sampai keesokkan harinya Ara kembali melakukan kegiatan seperti biasa. Akan tetapi, Kali ini dia bangun lebih awal karena berniat menitipkan kue kering buatannya kemarin juga donat yang pagi-pagi sekali sempat dibuatnya, untuk di bawa ke kedai kopi di persimpangan jalan yang akan dilewatinya ketika turun dari bus dekat sekolah tempatnya mengajar."Baiklah, Arabelle. Semoga hari ini titipanmu habis terjual," ujar wanita paruh baya masih menggunakan celemek khas kedai kopinya."Terima kasih, Nyonya Beatrice. Aku akan mengambil berapa pun has

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 15 | Arabelle lies

    "Arabelle," panggil pria yang semalam membuatnya merona tak karuan."Ya, Chris— maksudku Tuan Hugo," ujar Ara meralat mengingat masih di lingkungan sekolah.Cristian terkekeh melihat Ara meringis dengan panggilan tersebut. "Aku lebih suka mendengarmu memanggilku Christian. Sungguh jangan membuat dirimu canggung, Arabelle," ujarnya tersenyum ramah.Ara membalas senyumannya. "Ya, aku juga. Namun, kepala yayasan sangat ketat dengan tata tertib. Jadi aku harus mematuhinya," jawab Ara."Daddy!" seru Christopher dari ujung koridor."Hei, Jagoan! Bagaimana sekolahmu? Kertas permintaan maafmu sudah diterima?""Kertas permintaan maafnya sangat bagus, Tuan. Aku tak menyangka adikmu sungguh membuktikannya," ujar Ara."Yeay, Paman Leon memang terbaik di bidang kreatifitas!" seru Christopher memasuki mobil ayahnya. "Dad, aku sangat lapar, bisa kita mampir makan siang sebelum kau mengantarku pulang?" pinta bocah itu dijawab anggukan oleh sang ayah."Ya, Leon memang ahli melakukan sesuatu yang tak b

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 16 | Handsome driver

    "Apa kau gila, Jay!" pekik Ara menuntut jawaban setelah melihat plang jalan mengarah ke luar kota dan dengan entengnya Jayden bilang iya."Maaf, Ara. Bukan maksudku menipumu lagi, tapi aku baru dikabari saat di kedai kopi ketika aku mengabari Paul bahwa kau bersedia ikut lalu dia baru mengirimkan lokasinya," ujar Jayden.Ara memijat keningnya pusing. "Jay kau tahu aku tak memiliki waktu untuk bolak balik keluar kota menjadi Eve dalam semalam dan kembali menjadi Ara pada pagi harinya. Kapan tubuhku istirahat?!" geram Ara membuat Jayden tak mampu membalas.Pria itu hanya meringis memohon untuk ijin satu hari menjadi Eve dan meliburkan sosok Ara. "Kumohon Ara. Aku sudah menyiapkan kostummu untuk menjadi Eve di kursi belakang." Jayden menunjuk ke paperbag di kursi belakangnya.Ara menoleh dan mengambil paperbag tersebut. "Kau memang sudah berniat, Jay!" pungkasnya terpaksa berpindah kursi belakang."Kau bisa menutup tirai saat mengganti baju, aku membuatnya untukmu," ujar lagi Jayden sang

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 17 | Thank you and sorry

    Bukannya langsung naik Eve malah menatap Jayden menuntut penjelasan. Lagi-lagi Jayden juga hanya bisa meringis sambil mengedikkan bahunya."Sudah cukup berdiskusinya. Kau ingin ikut aku atau membiarkan pemotretan kita diundur lebih lama karena harus menunggu model spesial kita yang sangat tidak tepat waktu," sindirnya sarkas masih enggan mengganti sorot tajamnya.Jayden memberikan tatapan memohon pada Eve yang memang tak berkata apa pun, tetapi dapat dipahami Jayden bahwa dirinya harus memohon untuk menurut saja pada penjemputnya itu, maka dengan terpaksa Eve bergegas memutari mobil Leon. Wanita itu masih memberikan sorot tajam yang tak putus dari pria itu bahkan sampai ia masuk dan duduk di samping Leon keduanya masih sama-sama saling menatap dengan tajam.Leonard menaikan dagunya seolah menunjuk sesuatu untuk Eve lakukan sebelum jalan. Akan tetapi, Eve mengira bahwa Leon menantangnya menggunakan dagunya, sedangkan Jayden sudah berpura-pura tak melihat apa pun yang tengah mereka laku

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 18 | Wood and Mint sensation

    "Bisa kau melakukannya dengan benar untuk kali ini?" ulang Leonard memastikan Eve mendengar perkataannya."Ya, aku tak janji untuk yang ini, we'll see, okay?""Kau hanya cukup mengikuti arahan Paul dan percaya pada pasanganmu untuk saat ini pasanganmu adalah aku. Jadi jika kau merasa kurang nyaman dengan sentuhan atau apa pun kau bisa bicarakan padaku, kau mengerti?" tanya lagi Leon lalu meninggalkan Eve lebih dulu masuk ke area syuting.Sikapnya itu terasa mencurigakan bagi Eve. Karena sebelumnya pria itu bahkan bertindak menyebalkan padanya, tetapi dalam hitungan detik sikapnya berubah dan itu sangat mengganggu pikiran Eve yang masih bergeming di samping mobil dan menatap punggung tegap Leonard."Ada apa dengannya, kenapa sebentar baik sebentar menyebalkan?" gumam Eve mengerucutkan bibirnya."Leon memang begitu, dia akan membaik dengan sendirinya jika kau tak membuat masalah dengannya," ujar suara Paul tiba-tiba sudah berada di samping Eve."Oh, Paul. Maafkan aku semalam tak menjawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 19 | Eve's allegations

    Aku mungkin sudah gila, kenapa aku terbawa suasana dan malah melakukan ini? batin Eve saat dengan nekatnya mencium Leon.Apa dia sedang ingin bermain denganku?! pikir Leon lagi dalam hati. Baiklah, kau ingin menunjukkan dirimu yang sebenarnya. Leon membalas pagutannya berusaha mengganti posisi dengan menggulingkan tubuh Eve untuk berbaring agar dirinya bisa mengontrol ciuman tersebut.Sementara itu ketika kedua model tersebut tengah melakukan pergulatan dalam ciuman. Jayden akhirnya tiba dan terkejut melihat pemotretan serta shoot video tengah berlangsung dalam keadaan seperti itu."Oh, sial ini terjadi lagi," umpatnya bergumam sambil berlari ke arah Paul untuk menegur penata gaya tersebut. "Paul apa kau tak ingat kata-kataku? Ar-Eve tak mau melakukan ini, terakhir dia marah dan-""Tahan dulu amarahmu Jay dan tanyakan siapa yang melakukan ciuman lebih dulu." Ucapan Paul sukses membuat Jayden mengernyit tak percaya."Eve yang ...."Paul mengangguk saat Jayden hanya menggantung ucapanny

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 20 | The assessment of Leon

    "Oh, jangan begitu, Tampan. Tak ada salahnya sekali-kali kau membantu rekanmu saat melakukan improvisasi," tutur Paul."Nope! Aku sudah mengulurkan dua kali tanganku, tetapi dia menolaknya dan-""Dia melakukannya sambil mengejekku!" sela Eve dan sontak membuat Paul juga Jayden kembali menatap Leon kesal."Leon ...!" geram Paul dengan intonasi khas miliknya."Kau keterlaluan Leon. Jangan begitu pada modelku," sambung Jayden mendukung."Oh, c'mon. Kalian sungguh percaya padanya?" tukas Leon tak percaya dirinya disudutkan karena tuduhan tak berdasar."Mengingat tingkahmu selama ini. Kami percaya pada ucapannya," ujar Paul mendapat anggukan setuju dari Jayden. "Tanggung jawab dan gendonglah dia ke ruangannya," pinta Paul."Ti-tidak, Paul. Dia tak perlu melakukan itu. Lagi pula sudah ada Jayden di sini," tolak Eve."See! Dia yang menolakku!" ketus Leon kesal hendak kembali meninggalkan mereka."Tidak begitu caranya, Darlin' biarkan Leon bertanggung jawab. Lagi pula Jayden masih ingin memba

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 21 | Master of Women

    Malam sebelumnya di tempat Christian.Christian memasuki ruang santainya usai memerhatikan kedekatan Christoph dengan adiknya. Ia hanya duduk dan memikirkan ucapan Leonard memang sangat benar hingga membuatnya hanya bisa terdiam memerhatikan kegiatan sang putra tampak menyenangkan saat bersama Leonard seolah putranya merasakan perhatian Leon begitu tulus pada keponakannya.Terlalu sibuk dengan pikirannya sampai membuat Christian tak sadar kini putranya sudah diangkut oleh Leon untuk dipindahkan ke kamar usai mengerjakan ucapan permintaan maaf yang diminta Arabelle untuk teman Christoph di sekolah esok hari. Christian berinisiatif merapikan barang Christopher kembali ke tempatnya lalu ia berbalik dan menemukan Leon berada di ambang pintu menatapnya seolah menunjukkan dirinya peduli pada kehidupannya bersama Christoph."Let's talk," ajak Leonard.Christian mengangguk dan tersenyum. "Ambil minuman dan tunggu aku di kolam. Aku ingin melihat Christoph sebentar." Christian beranjak keluar d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04

Bab terbaru

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 115 | The Wedding | Epilogue

    Hamparan ladang perkebunan berumput luas di Woodstock kini tampak indah dengan lampu hias bergantung dari pohon ke pohon yang lain. Tenda-tenda berwarna putih membuat suasana kian teduh. Konsep Outdoor wedding venue menjadi pilihan bagi Leonard dan Arabelle. Beberapa meja panjang tertata lengkap dengan deretan kursi yang dilapisi kain putih lalu diikat menggunakan kain tile berwarna gading membentuk pinta disetiap sandarannya.Gaun indah yang dikenakan Arabelle begitu pas melekat di tubuh ramping dengan perut yang sedikit membuncit, membuatnya tampil menggemaskan di mata Leonard. Pria itu tak sedetik pun melepaskan rengkuhan tangannya pada pinggang Arabelle dan sesekali mengusap perut wanitanya dengan lembut. Leonard tak kalah menawan saat mengenakan kemeja putih yang dilapisi rompi dan jas hitam serta dasi kupu-kupu. Meskipun terlihat seperti setelan klasik, tetapi Leonard tetap memukau mengingat ketampanannya sudah tercipta sejak lahir. Semua gaun dan setelan jas adalah desain terb

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 114 | One day is enough! (The End)

    “Kau membuatku penasaran, Leon. Sebenarnya apa yang tengah kau lakukan?”“Menunggu posisi yang tepat beberapa detik lagi.” Leonard mengangkat sebuah benda melingkar ke hadapan Arabelle memposisikannya tepat dengan matahari yang mengisi kekosongan dari lingkaran silver tersebut. “Now, open your eyes.” Leonard melepaskan tangannya sebagai penutup mata untuk Arabelle. Seketika netra abu Arabelle menatap takjub sesuatu yang ada di depannya. Sebuah cincin bermata satu tampak bercahaya memenuhi lingkaran matahari yang membuat tampilan cincin tersebut begitu bersinar terang. Arabelle bergeming dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya ini. “Leon, w-what this is?” tanyanya tak yakin pemikirannya salah, tetapi ia tetap ingin menanyakan kebenarannya. “A ring for you, Sweetheart.” Leonard mengubah posisi menjadi berhadapan. Setelah itu Leonard terkekeh mengingat niatnya sebelum hari ini. “Sesungguhnya sudah kusiapkan ini saat kita bermalam di pantai ketika syuting terakhir kita, tetapi huja

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 113 | He is our baby

    “Leonard?” Arabelle mendekati sosok yang dirindukannya itu. Dirinya tampak tak percaya hingga mendekat sampai ke hadapan pria itu dan meraih rahang berbulu halus Leonard. “Apa itu sungguh kau?” “Ya, Arabelle ini sungguh aku. Akhirnya aku menemukanmu, bukan?” Leonard menatap dalam netra abu Arabelle. Tak lama tatapannya turun tertuju pada perut Arabelle yang sudah terlihat sedikit membuncit dari sebelumnya tampak begitu rata. Sontak arah tatapan Leonard membuat Arabelle tersadar. Mendadak dirinya melepaskan tangannya dari rahang Leonard dan berbalik hendak menjauh. Akan tetapi, tubuhnya malah terhuyung mundur hingga punggungnya menatap dada bidang Leonard. Pelukan pun tak dapat terhindari, Leonard mendekap tubuh Arabelle dengan erat dan meletakkan kepala di bahu wanita itu seraya mengendus serta menghirup aroma tubuh Arabelle dalam-dalam. Seakan tengah melepaskan rasa rindunya selama tiga bulan lebih. “Leonard …. Aku—” “I know, Arabelle. Please, forgive me. I know it’s too late to

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 112 | Leon's arrival

    Arabelle melangkahkan kaki di atas hamparan rumput dengan pemandangan pepohonan yang mengelilingi danau. Dress putih sederhana berkibar dari tubuhnya searah angin berembus, seirama dengan rambutnya yang berterbangan. Sore hari cuaca di tempatnya itu cukup tenang dan menyejukan. Hal itu membuat wanita berbadan dua tersebut tampak menikmati waktu bersama calon buah hatinya. Arabelle duduk di atas rumput dan menatap ke sekeliling. Pandangan matanya menjurus ke bukit yang terdapat deretan pohon berdaun jingga tampak luas menyejukan mata lalu ia berbaring melihat langit cerah bertumpuk awan putih membentuk abstrak. Ia kembali mengingat kali terakhir dirinya bersama sosok pria yang kini begitu dirindukan.Setelah mengingat kejadian sebelum dirinya berakhir di sana. Dirinya hanya ingin memastikan bahwa janin yang ada di dalam kandungannya adalah benar calon anak Leonard. Arabelle tak ingin keliru mengakui semua itu, tetapi kelak kenyataannya tak ada yang tahu. Arabelle berusaha menekan per

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 111 | Pregnant

    Malam sebelum hari H launching parfum. Akibat mengkhawatirkan keadaan Arabelle malam itu, Chloe akhirnya memutuskan menginap, menemani sahabatnya mencurahkan segala pengalamannya bersama Leon hingga sampai di titik ini. Membuat Chloe mengerti kenapa Arabelle tetap berusaha untuk mendapatkan maaf pada pria itu. Keduanya pun terlelap hingga larut malam. Namun, pada keesokan paginya Arabelle mengalami mual dan muntah ketika terbangun dari tidurnya. “Hoekkk, hoeeek!” “Ara, ada apa denganmu? Apa kau sakit?!” pekik Chloe terperanjat dari tidurnya langsung bergegas menuju toilet di mana Arabelle tengah berusaha memuntahkan sesuatu. Arabelle menggeleng seraya membasuh mulutnya dengan air dan mengelapnya menggunakan tisu. Wajahnya sedikit pucat dan kepalanya terasa pusing saat menatap pantulan diri di depan cermin. Chloe mengusap punggung Arabelle, masih memasang wajah bantalnya yang mendadak panik.“Entahlah, Chloe. Mungkin karena terkena hujan semalam.” Arabelle menatap Chloe dari pantul

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 110 | Christian effect

    “Mom, apa kau bercanda?” tanya Christian begitu melihat kertas hasil DNA-nya dengan Arabelle yang menyatakan ketidakcocokan. Awalnya Christian tak mengerti dan tak mengingat kapan mereka memeriksakan DNA. Namun, dirinya diingatkan perihal pendonoran darah dua minggu lalu.“Maafkan Mommy, Chris. Seharusnya tak aku setujui rencana mereka. Namun, Arabelle yang memintaku langsung dan Mom merasa ini adalah saat tepat untuk membantu kalian. Mom sungguh tak memihak siapa pun di antara kau dan Leon.” “W-what?” tanya Christian malah tak fokus lantaran pikirannya malah kembali saat bertemu perawat manis dan lucu di sana. Katherine menunjuk hasil tes DNA yang masih dipegang oleh putra sulungnya. “Oh, ya!” Christian kembali pada hasil tes tersebut “It’s okay. Ini kabar baik, bukan? Jadi Leon akan memiliki anak dengan Arabelle?” tanyanya setelah melihat lembar hasil DNA milik Leon. Golongan darah ayah Christian dan Leon yakni AB, hal itulah yang dengan mudahnya membedakan hasil DNA Leonard ya

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 109 | The Nurse

    Leonard dan Nick tiba di rumah sakit yang dikirimkan oleh Kimber. Mereka segera memasuki IGD dan langsung menemukan Chloe juga Kim sedang menunggu di depan tirai yang tertutup. “Hai, Baby,” sapa Nick pada Kim. Wanita hamil itu langsung melerai pelukannya pada Chloe dan berhambur memeluk Nick usai saling mengecup. Leonard menghampiri Chloe dan menanyakan keadaan Jayden. “Chloe, bagaimana dengan Jay? Apa parah?” “Dia masih ditangani dan belum sadarkan diri. Kepalanya mengeluarkan banyak darah saat aku tiba. Dokter spesialis bilang dia butuh darah B negatif dalam jumlah banyak. Persediaan di rumah sakit ini dirasa tak cukup. Aku tak tahu harus mencari kemana, darahku dan Kim A.” Chloe menjawab dengan nada bergetar menahan tangis. Tampak jelas kecemasan tersirat di wajahnya. Leonard mengusap bahu Chloe agar wanita itu sedikit tenang. “Hei, it’s okay. Jay tak selemah yang kau pikirkan. Dan, sangat kebetulan darahku B negatif. Aku bersedia membantunya, “Sungguh?” tanya Chloe tak percay

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 108 | Where is she?

    Leonard kembali dengan perasaan kesal dan dongkol. Berpikir dengan menemui Christian ia akan mendapatkan titik terang, tetapi malah membuatnya semakin merasa bersalah pada sang kakak. Dia tahu dirinya sudah sangat keterlaluan dengan menuduh Christian menyembunyikan Arabelle. Namun, kepalanya sudah hampir pecah untuk mencari celah demi menemukan wanitanya. Malam yang sunyi dan terasa sepi itu membuat Leonard memutuskan untuk kembali ke apartemen. Berusaha menghindari masalah baru adalah pilihan terbaik. Diakuinya selama tiga bulan terakhir, emosinya begitu mudah meluap. Kembali ke apartemennya bukan berarti dirinya menyerah. Ia hanya berusaha untuk tenang agar bisa memikirkan cara lain untuk menemukan Arabelle. Setibanya Leonard di apartemennya, dia langsung melemparkan tubuhnya ke atas sofa seraya mengusap wajah penatnya dan memijat pelan pelipis kepala yang terasa pusing. Hal yang ingin dilakukannya adalah mengguyur tubuh dengan air dingin, berharap bisa menjernihkan seluruh pikira

  • Terjebak di antara Hugo bersaudara   Part 107 | Leon accuses Chris

    Sudah tiga bulan lamanya Leonard mondar mandir apartemen dan rumah Arabelle, tetapi tak mendapati keberadaan wanita itu. Sebelumnya selama satu bulan dia sudah membiarkan Arabelle tak menghubunginya. Namun, hanya itu waktu yang mampu dia tahan untuk tak bertemu dengan wanita yang dia cintai. Firasatnya semakin tak tenang ketika tak mendapati keberadaan Arabelle di mana pun. Dirinya sudah sempat menanyakannya pada Kim, Nick juga Jayden yang diperkirakan mengetahui keberadaan wanita itu melalui Chloe. Namun, tetap tak menemukan titik terang. Keberadaan Arabelle seakan hilang ditelan bumi. Leonard cukup frustrasi dan berniat menanyakannya pada Christian. Pikirannya buntu hingga mengira Christianlah yang membantu Arabelle pergi bersembunyi darinya. Lantas, di sinilah Leonard sekarang. Sesampainya ia di kediaman Christian, waktu sudah cukup malam dan Leon baru saja pulang usai berkeliling mencari Arabelle. Sialnya, hari ini pun hasilnya nihil sehingga membuat otaknya semakin kacau dan

DMCA.com Protection Status