Share

Bab 17

Sofi dengan sigap menyodorkan es teh ke arahku. Aku meminumnya sampai habis. Masih shock dengar cerita Sofi mengenai kakaknya. Benar kan dugaanku, aku pernah melihat mbak Nia. Ya benar, dia cewek yang papi peluk di stadion kemarin.

Tadi Sofi bilang pacar kakaknya seorang duda? Busyet dah papi! Berani-beraninya bilang duda! Dianggap apa selama ini mami di mata papi. Aku harus balas pengkhianatan papi.

" Kamu baik-baik saja, Han? " Tanya Sofi yang melihatku terlihat murung.

" Hmm,,,, aku gak papa kok Sof. Yuk buruan di habiskan. Keburu makin siang sampai rumah Dian. Nanti Dian tidur lagi. " Aku berusaha setenang mungkin di hadapan Sofi.

Walaupun hati ini rasanya sakit mendengar penjelasan Sofi. Kasihan sekali mami. Aku akan menyelidiki ini semua. Harus aku hentikan hubungan terlarang papi sebelum terlalu jauh.

Pagi ini seperti biasa aku tetap berada di meja makan untuk sarapan bersama. Seperti tidak terjadi apa-apa, aku tetap bersikap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status