Share

Bab 21

Penulis: ning idos
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

[Halo mas]

[Ayank jam berapa nyampai stasiun Gubeng?] Suara lirih Jordan terdengar lembut.

[Jam 9 an kayaknya mas. Lagi dirumah atau diluar rumah ini? Kok berani telpon aku! Kan mas baru pulang piket?] Cecarku penasaran.

[Lagi ngajak Dira jalan jalan beli es krim. Makanya bisa telepon ayank. Kangen mas yank. ] Rengeknya lagi. Hmmm kumat.. dasar bayi gede. Sungutku dalam hati.

[Kangen apanya? Palingan juga kangen kepingin cepat besok ya mas?] Kekehku menggoda dengan suara manja.

[Hahahahha salah satunya sih itu yank! Mas sudah gak sabar pingin nerkam kamu.]

[Dasar tirex jantan. Pinter suruh gombal.] Ledekku lagi. Jordan terdengar tertawa ketika aku menyangkal semua gombalannya.

[Yank, vicall ya? Bentar! Kangen mas.!]

Aku pun mengalihkan panggilan menjadi video call.

[Kok ada dalam mobil yank? Mau kemana lagi itu?] Tanyanya heran.

[ Gak ada, aku cuma pengen di dalam mobil. Biar gak ketahuan orang rumah kalau aku lagi teleponan sama suami orang.] Jelasku dengan merapikan anak rambu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 22

    Suara adzan subuh berkumandang beberapa menit yang lalu. Tapi mataku serasa enggan untuk bangun. Aku baru tertidur di jam 3 dini hari. Saking asyiknya aku teleponan sama Jordan, sampai tidak sadar kalau sudah menghabiskan waktu ngobrol dan bercanda selama kurang lebih 5 jam. Suara ketukan pintu dari luar memaksa aku untuk segera bangun dari tidur singkatku. "Fi, sudah subuh. Ayo bangun. "" Nggeh Bu, sebentar.." aku bangkit dari tempat tidur dan bergegas menunaikan shalat subuh." Kamu itu semalam telponan kok sampai malam fi! Apa tiap hari seperti itu kebiasaan kamu? Kalau ada waktu kosong, gunakan istirahat sebaik mungkin. Kalau kebangun tengah malam, usahakan untuk sholat tahajjud." Bapak yang baru pulang dari masjid menegurku."Nggeh pak. Semalaman lagi telponan sama beberapa reseller buat persiapan acara pagi ini. Kebetulan acaranya di adakan di Pasuruan pak. Jadi kami semalam bahas itu." Elakku menanggapi teguran bapak. "Lha mosok pembahasane akeh guyone. Jaman Saiki ancen bed

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 23

    Lagi-lagi Jordan membuatku malu dengan candaannya. Aku mencubit kecil pinggang Jordan, sampai ia meringis menahan sakit. " Istri mudaku mulai nakal ya.. udah buruan kalau mau pipis atau mules ke kamar mandi. Gantian. " " Idih... Siapa yang mules.. " jawabku terus melangkah ke kamar mandi. Setelah merasa bersih, aku mengganti bajuku dengan lingerie berwarna dusty pemberian Jordan kala itu. Kulangkahkan kaki seanggun mungkin menuju ranjang yang di bungkus sprei warna putih bersih. Jordan menatapku tanpa berkedip sedikit pun. Aku melingkarkan tanganku ke lehernya, dan disambut remasan lembut di kedua sisi pinggangku. Ku tundukkan kepalaku menyentuh kepala Jordan. Hidung kami menyatu. Hembusan nafas beraroma mint menguar dari bibir tebalnya. "Aku sudah siap kamu miliki mas." Desahku di sela kecupan lembut bibirnya. Jordan menatapku dengan sayu dan penuh nafsu. Dagunya yang di tumbuhi bulu kasar menggesek di bagian leherku, membuat aku makin menggelinjang menahan gejolak nafsu yang mul

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 24

    Matahari mulai tenggelam, aku ingin beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Tapi tangan Jordan menahan gerakan ku."Yank, pulang besok subuh ya?sekalian langsung dinas akunya." Pintanya dengan mengendus-endus leher jenjangku. " Tapi aku tidak bilang kalau nginap mas ke orang tuaku."" Astaga...! Ponselku dari tadi pagi belum aku charger! Pasti orang rumah kepikiran aku gak ada kabar seharian. Mas bawa charger gak?" Seruku panik sambil mencari ponsel dalam tas aku. " Ada dalam tas aku itu sayang. Ambil saja sudah." Jawabnya dengan santai dan menatapku yang tanpa busana dengan nakal. " Ih.. mas ngapain liatin aku seperti itu.. nih tasnya, aku gak berani buka tas mas." Aku melotot dan pura-pura ketus ke Jordan, tapi yang ada malah Jordan tertawa melihat aku melotot seperti itu." Hahahahah, kamu lucu sayang. Ngapain malu mas liatin kamu. Telat kalau malu. Sudah dua ronde baru bilang malu. Hahhahaha." Aku melempar tas Jordan ke perutnya dengan kesal.. gegas aku pakai lingerik

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 25

    Aku melirik jam di kamar villa, sudah jam 22.00 WIB. Aku mematikan ponsel dan langsung membaur dengan Jordan yang tengah duduk di luar kamar. Memandangi keindahan alam saat malam hari. Kilauan lampu jalanan dan rumah penduduk yang dibawah puncak, terlihat seperti kerlipan cahaya yang indah menghiasi indahnya malam. Ku jatuhkan kepalaku di pundak tegap Jordan, sedangkan tanganku melingkar di pinggangnya. "Sudah telponnya?" Tanyanya dengan merengkuh tubuhku makin erat dalam dekapan hangat Jordan. Aku mengangguk mengiyakan. Berkali-kali aku menciumi dada bidangnya. Wangi parfum Jordan membuat aku semakin ingin memeluk erat. " Kita seperti pengantin baru ya yank. Yang lagi menikmati honeymoon. Hehehehhe. Makasih ya yank, mas bahagia hari ini bisa berduaan lama tanpa rasa takut ketahuan sama orang yang mengenal kita." Dengan lembut Jordan merapikan anak rambutku yang menutupi pipi, mengecup pucuk kepalaku berulangkali. " Iya mas, aku merasakan sensasi yang berbeda disaat aku disamping k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 26

    " Mam, tadi papi telpon adek. Tanya kapan mami pulang katanya? Ya adek jawab, suruh tanya mami sendiri, gitu. Tapi papi malah ngedumel gak jelas."Aku hanya mendengar cerita Farah tanpa mau bertanya lebih lanjut. Entah kenapa bayangan Kelvin sudah hilang dari pelupukku. Yang ada hanya bayangan Jordan dimana-mana. Sampai pak Lik Burhan, berasa mirip wajah Jordan. Sepertinya aku sudah terjordan - jordan deh. Benar kata syair lagu yang di nyanyikan oleh penyanyi kondang Evi Tamala, jika sudah cinta dan rindu, akan selalu terbayang-bayang."Mami, aku ada rahasia! Tapi jangan bilang eyang. Kata mbak Rinda, Bu Dhe Ambar punya cowok. Mbak Rinda pernah mergokin Bu Dhe Ambar berduaan di kamarnya pas siang hari. Dikiranya mbak Rinda belum pulang sekolah. " Bisik Farah menceritakan cinta terlarang mbak kandungku. "Hust,,, jangan ngomong sembarangan. Dikiranya fitnah nanti." Kataku melotot ke Farah. "Ih mami! Adek taunya juga dari mbak Rinda. Kan gak mungkin mbak Rinda mau jelek-jelekin mamany

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 27

    POV JordanBerawal dari seringnya aku nongkrong di cafe pak Kelvin. Saat itu aku tidak terlalu memperhatikan istri pak Kelvin yang biasa duduk di bagian kasir. Seperti istri pada umumnya, Fiona selalu bersikap ramah pada semua pembeli. Dan Hal itu sudah biasa dilakukan oleh setiap penjual kan?! Tapi beda dengan hari-hari sebelumnya, aku melihat istri pak Kelvin malam ini sangat berbeda. Dengan balutan dress merah, dandanan yang natural, lipstik dengan warna nude menambah kecantikannya. Berbeda dengan malam ini, istri pak Kelvin duduk seorang diri. Makin leluasa aku mencuri pandang ke wajahnya. Dewa keberuntungan berpihak ke aku, begitu aku ingin membayar, ternyata dompetku ketinggalan di laci kantor. Aku menghubungi temanku yang dinas piketnya bareng aku untuk mengantar dompet ke cafe. Iseng-iseng aku tanya ke istri pak Kelvin. Dan selalu di jawab dengan ramah dan senyuman yang memabukkan. Aku pun membayar dengan uang lebih dan tidak mau mengambil kembaliannya. Sengaja, biar ada kesa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 28

    Tidak aku sangka, seorang Kelvin yang pendiam menurut aku, ternyata tidak beda jauh denganku. Sama-sama suka main serong. Tapi entah kenapa hatiku tidak terima jika seorang perempuan secantik dan sebaik Fiona di sakiti suaminya. Aku yakin, Fiona tidak akan pernah menduga kelakuan buruk suaminya. Sejak saat itu, aku memantapkan hatiku untuk mengutarakan isi hati ini ke Fiona. Dengan tangan gemetar, aku menggenggam tangan Fiona dan mendekapnya erat di dadaku. Irama jantungku sudah tak beraturan. Ada rasa tenang dan tentram bersama Fiona. Hal yang tidak aku temukan saat aku bersama istriku sendiri. Almira. Fiona yang selalu menghargai aku sebagai seorang pria, mampu membuatku menghabiskan waktuku dengan bertelepon dengannya saat jam kerjaku. Sehari tanpa mendengar suara manjanya, membuat aku tidak bisa konsentrasi dalam bertugas. Bagiku Fiona adalah vitamin buatku. Sebagai pria normal , munafik jika aku tidak menginginkan lebih dari sekedar ciuman. Aku sering merayu Fiona untuk melakuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 29

    Dengan pikiran yang penuh tanda tanya, aku masih bersabar menunggu mbak Ambar di ruang tengah. Aku tidak ingin mencampuri urusan mbak Ambar dengan pria yang tengah bersamanya saat ini. " Kok kamu kesini gak bilang dulu dek?" Sapa mbak Ambar menghampiri aku. Ia menghempaskan tubuhnya di kursi panjang di sebelahku." Suntuk di rumah mbak. Farah keluar sama Rinda. Ibuk sama bapak sedang tidur siang. Makanya aku kesini. " Jawabku datar."Tadi itu pacar aku dek. Namanya Ryan. Aku kenal dia saat aku mengantarkan makanan untuk pasien yang di karantina karena covid. Setahun yang lalu. Dia duda tanpa anak. Awalnya sih berteman biasa. Tapi empat bulan terakhir ini, kami memutuskan untuk menjalin hubungan lebih serius lagi. " Mbk Ambar menceritakan hubungannya tanpa Aku pinta. Aku mendengar dengan seksama." Usia Ryan lebih muda enam tahun dari aku. Tapi sikap dia sangat dewasa. Makanya mbak makin sayang sama Ryan." Lanjutnya." Kalau sudah serius ke jenjang pernikahan, kenapa tidak mbak kenalk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 38

    POV Kelvin " sayang,, kamu jangan pulang dulu. Aku masih kangen sama kamu." Rengek Tsania yang sedang bergelayut manja di lenganku. " Beb, jangan begitulah. Kamu tahu aku masih ada istri dan anak yang ada di rumah. Nanti mereka curiga kalau aku tidak pulang malam ini. " Tolakku halus. Sudah setahun lebih aku menjalin hubungan asmara dengan Tsania. Seorang gadis periang yang aku kenal saat motorku mogok kehabisan bensin diwaktu touring ke gunung Ijen. Seorang gadis tiba-tiba berhenti di sampingku dan menawarkan bantuan. Tanpa aku pinta, dia menawarkan diri untuk membelikan aku bensin eceran. Itulah awal pertemuan aku dengan Tsania. Sebagai ucapan rasa terimakasih aku yang sudah di bantu olehnya, aku mengajak Tsania untuk makan nasi goreng keliling yang kebetulan lewat. Siapa sangka, pertemuan yang tak sengaja membawaku pada sebuah hubungan yang terlarang bersama Tsania. Wajahnya yang cantik, periang dan memiliki wawasan yang luas membuat aku terpikat akan pesonanya. Awalnya aku men

  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 37

    Udara malam ini terasa sangat dingin setelah diguyur hujan sejak sore tadi. Suara nyanyian kodok saling bersautan menambah sunyinya suasana di sekitaran perumahan yang aku tempati. Aku termenung seorang diri di teras rumah. Menunggu Kelvin yang sedari tadi susah di hubungi. Ku lirik jam tangan sudah menunjukkan pukul 23.18 WIB. Seharusnya Kelvin sudah sampai rumah sejam yang lalu. Kemana dia?"Mami belum tidur? " Tanya Farhan yang tiba-tiba nongol dengan membawa dua gelas coklat hangat. "Biasanya habis hujan begini enaknya itu minum yang hangat-hangat mi." Ujarnya dengan menyodorkan segelas coklat hangat. Aku menerimanya sambil mengulum senyum. "Makasih ya kak." Farhan membalas dengan senyum. Aku kembali menatap lurus ke arah jalanan. Pikiran yang menumpuk di otak sangat menggangguku." Nungguin papi ya mam?" Tanya Farhan melirikku. "Hu'um." Jawabku sambil menyeruput coklat hangat. " Boleh mami tanya sesuatu kak?""Mau tanya apa mam?" Jawabnya dengan balik bertanya." Kalau boleh

  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 36

    POV Fiona " Mamiii,,," seru Farah lemah ketika melihatku di pintu UGD. Aku menghambur memeluk Farah yang baru sadar. Putri manjaku menangis dalam pelukanku. " Adek apanya yang sakit sayang?" Tanyaku setelah mengurai pelukannya. Aku meneliti setiap inci tubuh anak gadisku. Tangan dan kakinya terdapat luka lecet-lecet. " Tidak apa-apa mi, hanya luka ringan." Jawabnya sambil meringis. Aku mengelus rambut anakku. Mataku menoleh ke ranjang di depan Farah. Ada Farhan yang masih di jahit pelipisnya oleh pihak puskesmas. Aku mendekati Farhan dengan hati yang miris. " Maaf ya mam, Farhan belum bisa jaga adek dengan baik. " Ujarnya setelah selesai ia di jahit. Aku mencium keningnya sesaat. " Tidak ada yang perlu di maafkan kak. Ini musibah. Jangan merasa bersalah begitu. " Jawabku lembut dengan mengelus rambutnya. " Farhan, motor kamu mengalami kerusakan. Papi mau bawa ke bengkel motor langganan kamu. Oh ya, apa kalian sudah hubungin pihak sekolah kalau hari ini tidak bisa masuk?" Kelvin b

  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 35

    Aku membantu Almira menyiapkan perlengkapan Dira sekolah. Pagi-pagi aku sudah antri membeli sarapan untuk kami bertiga. Almira memang bisa di hitung kalau mau masak. Tidak seperti istri muda aku. Sesibuk apapun, selalu menyempatkan waktunya untuk menyiapkan makan untuk keluarganya. Ups,,, istri muda aku. Kedengarannya sangat menggelitik telinga. " Pa, habis antar Dira, langsung pulang! Jangan mampir kemana-mana dulu." Seru Almira saat aku tengah memanaskan mesin motor. " Iya. Kamu jangan balik tidur lagi. Mandi kek, atau beberes rumah gitu." Balasku dengan mengingatkan Almira akan tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga." Ogah." Cibirnya sambil masuk ke dalam rumah. Istri macam apa yang telah aku nikahi ini. Andai tidak memiliki ke tiga anak, sudah aku kembalikan ke orang tuanya. Hampir semua kerjaan rumah aku yang handle. Kalau aku suami pengangguran mungkin aku tidak akan mengeluh, tapi disini aku sudah menjadi suami yang tidak melalaikan tanggung jawab aku untuk mencukupi kelu

  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 34

    POV JORDANSetelah kejadian di puncak, aku semakin mencintai Fiona. Bukan hanya karena nafsu, tapi memang aku benar-benar mencintai dia. Karena kepribadian Fiona yang sangat menyenangkan. Bersama Fiona, aku merasa menjadi diri sendiri. Fiona yang humoris bisa mengimbangi sifat aku yang sebenarnya suka bercanda. Tapi sayangnya aku hidup dengan istri yang selalu serius dalam hidup. Susah diajak bercanda. Yang ada omelan yang kerap aku dapatkan. Tapi aku adalah seorang suami yang tidak suka mencari keributan, jadi jika istriku Almira suka uring-uringan, aku tidak pernah menanggapi. Memilih keluar rumah mencari ketenangan dengan kumpul bersama para pecinta burung.Sore ini Dira memaksa makan di gacoan. Almira juga merengek mengajak jalan-jalan. Kebetulan aku sedang tidak dinas, jadi aku menyanggupi ajakan Almira dan Dira. Kami menikmati makan dengan santai. Sesekali Dira bertingkah berlarian kecil. Aku hanya memantau saja. Wajar menurut aku,anak sekecil Dira bertingkah seperti itu. Tapi s

  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 33

    Aku, Renata, dan Laras sebenarnya memiliki masalah yang sama. Kami sama-sama sedang bermain api dalam rumah tangga kami. Entah sampai kapan permainan ini akan berakhir. Dan entah api ini akan padam dengan sendirinya, atau apa justru akan membakar diri kami sendiri. Kami tidak tahu. Biarlah ini berjalan dengan seiring berjalannya waktu. Kami tahu ini salah. Tapi kami terlanjur masuk dalam kubangan dan sulit untuk bangkit. " Kita tidak akan menjadi buaya betina seperti ini kalau suami kita tidak egois dengan dirinya sendiri. Kita akan menjadi ratu di kerajaan rumah tangga kita, jika kita berada dalam genggaman lelaki yang tepat." Ucapan Laras tadi siang masih terngiang di telingaku. Apa betul selama ini aku berada dalam genggaman lelaki yang salah? Tanpa sadar, aku sudah menghabiskan waktu satu jam lamanya di dalam kamar mandi tanpa melakukan apa-apa. Jika tidak karena Farhan yang menggedor pintu kamar mandi, mungkin aku masih tetap bertapa didalam. " Mami tumbenan lama banget di dal

  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 32

    Siang ini aku kedatangan Renata di rumah. Kami mengobrol lama sambil uprek di dapur membuat cemilan. Aku dan Renata memang sudah dari remaja hobi masak. Jadi kegiatan di dapur sangat menyenangkan tersendiri bagi aku dan Renata." Re, hubungan gelap kamu sama Ahmad gimana? Masih lanjut?" Tanyaku saat ingat bahwa Renata juga tidak jauh beda kelakuannya dengan aku. Bedanya, dulu saat Renata curhat tentang perselingkuhannya, aku selalu menasehati Renata. Tapi sekarang justru aku yang mengikuti jejak Renata yang keliru." Entahlah fio, aku sekarang sedang berada di titik jenuh dengan Ahmad maupun suamiku. Sepertinya menjadi janda itu lebih menyenangkan ya fio?" Jawabnya ambigu. " Lha kok kamu ngomongnya begitu? Tidak baik bilang mau jadi janda. Ntar di aminkan malaikat nangis kejer kamu." Omelku menasehati Renata. Ia hanya tersenyum kecut mendengar ocehan aku. Aku dan Renata kembali berkutat membuat cemilan tahu walik. Renata sibuk menggoreng. Dan aku sudah menyelesaikan membuat saos sam

  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 31

    Setelah dua Minggu tanpa melakukan pekerjaan rumah, pagi ini aku kembali ke aktivitas sebelumnya. Beberes rumah yang mulai banyak debu bersarang di beberapa tempat. Mungkin Farhan atau Kelvin menyapu bagian pentingnya saja. Sampai kolong meja sudah tebal oleh gumpalan debu. Aku mengerjakan pekerjaan rumah dengan cekatan dan cepat. Sehingga saat anak-anak berangkat sekolah, semua sudah kelar. " Mi, aku mau ngomong sama mami. Ada hal penting yang harus kita bahas. Mumpung anak-anak sudah berangkat." Kelvin memulai obrolan disaat aku tengah merapikan etalase kecil yang menyimpan berbagai skincare jualanku. Tanganku terhenti dan menoleh heran. Ada gurat gelisah di wajah Kelvin saat aku tatap." Mau ngomong apa pi? Ngomong saja. Sepenting apa sih yang mau dibahas? Kok mukanya tegang gitu." Jawabku sengaja menyindir. Kelvin tengah mengelap keringatnya dengan lengannya. "Emh begini, mami masih ingat ruko yang di jual oleh pak Jordan itu? Ternyata suami Renata tidak mau dengan ruko yang ak

  • Terjebak cinta semu sang polisi   Bab 30

    "Apaan sih... Ngaco deh... Dah ah aku lapar, mau makan. Mbak masak apa sekarang?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan. Tidak habis pikir dengan mbak Ambar. Bisa-bisanya dia yang dulunya pendiam, bahkan sangat tabu membahas urusan ranjang secara terang-terangan, sekarang bisa bar - bar begitu. Apa karena si Ryan pacar barunya itu yang membawa dampak buruk.. ah biarlah. Itu urusan mbak Ambar. "Huh,, orang pingin tahu juga Segede apa pistolnya. Pelit amat kamu dek." Sungutnya sambil melempar bantal kecil ke arahku. Aku membalas dengan menjulurkan lidah. " Mbak, sampean ini kesambet setan mana, kok Sekarang gaya bicaranya bar-bar gitu? Serius tanya aku!" Sambil mencomot perkedel singkong aku kembali bertanya tentang perubahan mbak Ambar. " Semua orang itu ada fasenya dek. Dulu saat aku sama papanya Rinda, masih sangat malu dan riskan membahas urusan ranjang secara blak-blakan. Permainan ranjang kami juga monoton. Dan hal itulah yang membuat papanya Rinda mencari pelampiasan di luar. Aku

DMCA.com Protection Status