Share

4

Penulis: Zenkodok
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-09 08:24:55

Harsa-

Benar kata budi, kalau begini terus dorongan seksual aku semakin gak kendali. Dan bodohnya taruh hasil check up di meja. cewek itu kembali melihat apa yang gak harusnya dia lihat. ini cukup buat aku tertekan.

“Sorry gue telat harsa.. macet banget di jalan” suara budi masuk ke kantorku, memang aku sengaja panggil dia kesini.

“oke no problem” jawabku yang mondar mandir di ruangan. memikirkan kalau ada mata-mata dari perusahaan lain, sepertinya aku memikirkan berlebihan karena mata-mata perusahaan biasanya ada di film film sana.

“Gak bisa besok? Apa, udah sore pula” budi langsung kasih amplop coklat, dan pasti isinya hasil yang kemarin.

“Gue mau kasih tau hal penting, bud..” kataku..

“Itu cewek lihat berkas gue checkup ke psikiater” lanjutku, budi langsung noleh dengan wajah yang terkejut.

“Maksud lo Office Girl itu?” aku cuman angguk pelan.

“gila, kenapa gak lo langsung pecat?, kalau dia kasih tau tentang lo, bisa jadi scandal besar di perusahaan lo sendiri harsa!”

“Gue tau bud… tapi gue terangsang berat sama body dia. Tadi juga hampir gue mau onani di depan dia lagi, untungnya tadi pagi gue udah.” Budi cuman duduk sambil menghela nafas.

“ceweknya cakep banget?”

“Iah, bodynya ideal menurut gue, karena tuubhnya gak terlalu tinggi, tapi buah dadanya cukup besar” jelasku,

“Harus cepet-cepet theatment harsa, durasi onani lo semakin sering belakangan ini. “ ucap budi dengan nada yang serius, tapi memang dalam situasi genting.

“Tapi sama siapa?”

“Ini masalahnya, lo gak punya cewek yang lo percaya gitu?” aku hanya menghela nafas, karena dalam mencari cewek sangat sulit bagiku.

“Kalau sama PSK gimana bud? Kita gak saling kenal, dan pasti dia jaga privasi kita.”

“NO!, gue gak rekomendasi lo ke PSK harsa, kalau lo kebablasan, bisa-bisa lo jadi penjahat kelamin.” Budi benar, lagi pula aku gak mua penisku ini masuk ke vagina cewek sembarangan,.

Aku dan budi terdiam sejenak, ini sangat sulit di banding masalah lainnya. Mencari seseorang yang bisa di ajak kerja sama.

Dan terlintas cewek itu, aku lupa ada janji sama dia sore hari ini juga. Aku langsung hubungi ibu ayu agar dia yang membawakan kopi ke ruanganku,

***​

Suara ketukan pintu, “ bud tolong bukain donk, tapi lo ngumpet di belakang pintu ya” pintuku, budi menuruti permintaanku.

Karena yang datang mengantarkan kopi ya cewek itu, “ini pak kopinya” suaranya sedikit lirih, seolah takut melihatku.

“ckrek” budi tutup pintu sekaligus langsung kunci. Cewek itu langsung terlihat terkjut ternyata ada orang selain aku disini.

“Duduk silahkan~” Dengan sedikit ragu dia duduk tepat di depanku.

“Ini orangnya?” bisik budi melangkah ke sampingku.

“Iah dia,” jawabku, budi tak berkedip melihat dia, dan gak berani lama-lama pandangin dia karena penisku mulai ekresi kembali.

“Ada alasan saya panggil kamu kesini, selain ambil kopi” bersamaan budi langsung noleh ke arah gue.

“Satu hal penting.. hanya kalian berdua yang tau masalah saya,”

“Maaf” ucap cewek itu, aku sendiri lupa namanya. Aku langsung cari namanya di email yang ibu ayu kasih.

“Nia, nama kamu kan?” tanyaku

“Iah pak” jawabnya tundukin kepala.

“Untuk itu, saya sudah putuskan hari ini Kamu saya pecat hari ini juga” kataku,

“ta ta tapii pak, tadiii” sontak dia langsung menatap kearahku, dengan tatapan kosong. Dari raut wajahnya dia menahan buat tak menangis, dan mencoba mengalihkannya dengan gigit bibirnya sambil menghela nafas.

“Sebagai gantinya, kamu saya terima jadi sekretasis pribadi saya, mulai besok” nia langsung menatapku dengan wajah terkejut, termasuk budi juga,

“Seketaris?” tanyanya masih agak terkejut.

“iah,”

“Dengan satu syarat, kamu mau?” anggukannya dengan yakin,

“Saya mau, saya siap, dan saya gak akan pernah ingat soal kejadian sebelumnya, sa saya janji!!” jawabnya duduk bersikap sempurna.

“Tapi apa syaratnya?” tanyanya pelan.

“Kamu jadi patner treatment saya nanti..” kataku udah putuskan sementara memilih dia jadi patner.

“treatment apa pak?”

“Harsaaa gila lo??” budi terlihat terkejut saat aku ambil keputusan seperti ini.

“Dokter budi, tolong jelaskan,” budi cuman menghela nafas, dan membuka amplopnya. semoga budi juga percaya keputusanku untuk menjadikan nia seketaris, dalam arti lain patner.

“Yang kamu perlu tahu, sebelum menjadi patnernya, kalau Harsa itu teman baik saya, dan dia mempercayakan masalahnya selain diri saya,”

“ada hal sedikit ini bocor keluar, harsa dan saya gak akan tinggal diam” ucapnya lirik kearahku

“Silahkan membaca” ucapnya, menggelengkan kepalanya, seolah tak setuju keputusanku untuk merektrut nia sebagai patner.

Budi langsung memberikan hasil kemarin , aku bisa menilainya sedikit. Dia benar-benar membaca dari awal, dan terlihat serius. Aku rasa dia bukan orang kebanyakan. Dalam arti dia orang yang berpendidikan. insting aku gak pernah salah soal menilai orang dari sikapnya memperhatikan suatu hal.

Selesai membaca dia langsung terdiam sejenak, “Sudah baca semuanya?” Tanya budi, nia cuman angguk pelan.

“kesimpulannya apa?”, Tanya budi lagi, tapi kalau dia bisa menyimpulkan ke intinya, bearti dia orang berpendidikan.

“Ituuu”

“Jawab aja, kamu udah bukan Office girl saya lagi, ” kataku,

“Pak boss harsa mempunyai kelainan gen, yang mengakibatkan menjadi kelainan seksual, dan butuh treatment,”

“gangguan seksual yang di alami adalah, Paraphila, dimana seseorang mempunyai ketertarikan seksual pada objek yang bukan umumnya. Dan karena itu libidonya gampang meninggi” Ucapnya, buat gue cukup kagum. Simple padat.

“smart girl,” ucap budi sambil tepuk tangan lirik ke arah gue, sama sepertinya aku kagum,

“Tapi saya, gak mau menjadi sex patnernya, walau kerjaan saya rendah seperti ini. Bukan bearti saya bisa di beli dengan jabatan” ucapnya lagi di luar dugaan,

“no no no. bukan seperti itu” potong budi,

“Saya jelaskan, dalam hal ini, bukan kamu membantunya dengan berhubungan sex, melainkan kamu yang mengatur ejakulasi harsa sampai dia normal”

“Ada jaminan untuk itu?”

“kamu mau jaminan apa?”

“Kalau Pak boss harsa melanggar, dalam arti dia memasukan itu nya ke ini saya, dia harus membayar dendan senilai satu miliar” katanya buat aku kembali terkejut. Jelas dia bukan cewek sembarangan sampai berani memberikan tuntunan setinggi itu.

“Karena saya masih virgin, dan tidak pernah melakukan hubungan sex” lanjutnya dengan nada tegas. Aku sama budi saling tatap sebentar.

“Baiklah saya setuju, tapi begitu juga saya, kalau penis saya masuk ke vagina kamu dengan sengaja tau tak sengaja, kamu harus bayar denda dua miliar” ucapku serius, karena bisa saja dia akan sengaja melakukannya agar aku membayar denda.

“gimana?” tanyaku lagi saat dia terdiam, dugaan aku benar, pasti dia akan berpikir untuk melakukannya demi uang sebesar itu.

“Tapi gaji saya untuk satu bulan?”

“untuk sementara lima juta per bulan, dan akan bertambah selama treatment” kataku,

“Cukup?”

“Jadi perkerjaan saya sebagai seketaris sekaligus partner treatment sampai selesai?” angguk aku bersamaan dengan budi.

“yup, sampai selesai, apa uangnya kurang?” aku berharap dia menerimanya, karena akan susah lagi mencari orang yang sudah tau masalah yang aku alami sekarang.

“Saya siap, dengan perjanjian tadi” aku langsung print surat perjanjian kontrak, dengan isi inti tidak melakun hubungan intim masing-masing. Dan mengikuti prosedur yang udah di susun sama budi.

Tanda tangan selesai, dengan begini surat perjanjiannya sah. akku berharap gak salah merekrut nia sebagai patner ku, aku harus yakin demi kesembuhanku juga.

***​

Mada-

Kalau lapar udah menerpa cocoknya makan warteg, karena disini satu-satunya warteg yang satu porsinya kayak dua porsi di rumah. Dan pasti habis gue makan semua,

‘eeegghhhh, kenyangggg’

“tehhh eka berapa?”

“lima belas ribu, gak nambah gorengan?” tanya teteh eka,

“gak ah, sariawan” gue makan memang tunggu sepi, karena lebih menikmati. Lain sisi teteh eka janda anak dua, banyak yang godain. makanya pasti banyak yang makan kesini kalau jam dua belas keatas.

Dia janda karena laki nya kawin lagi, dia milih jadi janda di banding nikah lagi. Walau usianya masih empat puluhan, itu yang gue dengar dari orang-orang yang coba dekatin teteh eka.

Dan yang jelas masakannya enak untuk perut seorang kuli kayak gue, satu porsi cukup sampai nanti sore.

“mad.. lagi ada kerjaan gak?” Tanya bang nasir, dia mandor di pasar, kerjaan mandorin bongkar muat di pasar ini. Agar semua terbagi rata gak ada yang iri satu sama lainnya.

“Gak kok, kenapa bang?”

“Bongkar tepung terigu, kayak biasa?”

“ boleh, dah., tapi ke mana?”

“Nohh.. si nci, “ tunjuknya ke kios yang jual aneka kue, memang panggilannya nci, karena keturunan Chinese, walau udah usia enam puluh tahunan, tapi masi semangat buat macam-macam kue, termasuk roti juga.

Dan pesanan terigunya khusus buat dia semua satu mobil pick up. Gue bongkar berdua sama bang nasir. Walaupun dia cuman cek doang, dan sepenuhnya gue yang angkutin barang.

Bukan karena yang lain gak mau, tapi memang lagi gak ada orang buat bongkar, dan bayarannya lumayan buat beli pecel.

Sekitar tiga puluh menitan udah kelar, karena gue sekali bawa dua karung sekaligus. Waktu dulu satu karung terigu udah sesak nafas.

“makasih nci” kata gue pas dia kasih bayaran buat gue.Nci buat kue ber empat sama kedua anaknya termasuk suaminya, yang gue dengar anaknya sekarang buka usaha lain, jadi yang kerja cuman berdua, dan sisanya ada karyawannya.

Hampir semua gue tau latar belakang yang dagang di pasar ini, dan mereka semua juga kenal gue. Sedikit senang juga,

Paling gak senang sama gue para preman pasar, cuman mereka doang yang menurut gue gak bersahabat selama ini, tapi gak masalah asal dia gak ganggu gue, dan sebaliknya.

Kalau di Tanya gue takut apa engak, jawabannya ya tergantung. Tergantung masalahnya apa, kalau dulu memang gue takut, tapi sekarang lebih baikan.

“Mattt.. tuh duit bonus karena lo bongkar sendiri” kata bang nasir,

“sip, makasih bang” lambaian tangan gue terima duit dua puluh ribu.

***​

Belum terlalu sore, masih jam lima lewat. Matahari juga masih terang, gue pilih duduk sambil ngobrol sama kuli yang lainnya,

Gak terlalu akrab memang, tapi bergaul menurut gue gak pandang itu namanya siapa. Karena gue pangil semuanya abang.

Udah gak ada kerjaan gue pilih pulang, ya siapa tau jam segini ketemu tuh cewek lagi. “Sial” gumam gue kepikiran lagi buah dadanya.

“Wah, baru di omongin udah nongol” dia lagi mondar mandir sambil kipas –kipas hidungnya seperti menahan bau pasar. Pasti ada sesuatu dia tunggu, gak mungkin dia tungguin gue. Siapa gue.

“Heiii” teriaknya pas gue lewatin dia, sengaja gue liatin siapa tau memang dia gak ada keperluan sama gue.

“sayaa??” Tanya gue tunjuk diri sendiri”

“Iah” dia lari kecil, secara kasat mata ada yang bergejolak di dalam kemejanya.

“Ada apa?” Tanya gue gak turun dari motor.

“Aku belum ucapin terima kasih, “ ucapnya senyum, ini cewek imut juga, atau tepatnya chubby, gue gemes pas dia senyum gitu, Dan lagi, gue cuman kagumin dia aja gak lebih.

“Buat?”

“Antar aku tadi pagi, dan kita belum kenalan, aku nia, kalau kamu?” dia langsung julurin tangan.

“Mada, panggil aja mamat, hehe, maaf tangan kotor banget” gue langsung tunjukin telapak tangan yang udah kayak adonan kue, campuran antara, terigu, minyak, dan sebagainya menjadi satu.

“Okeh, gak apa-apa” ucapnya, reflek gue bersihin tangan di baju gue sendiri dan langsung berjabat tangan.

“Mau nebeng lagi?, kali ini gratis karena kita satu arah” tawaran gue, ada udang di balik bakwan.

“boleh” nia langsung naik di belakang, sama seperti kemarin arah ke rumah dia jalannya tak terlalu bagus. Dan lagi terasa punggu gue terdorong saat motor gue lewatin salah satu lubang agak besar.

“sorry” nia cuman diam aja, tangannya pegang ujung baju gue. Seolah takut jatuh. Gue gak banyak bicara karena buah dadanya bikin salah focus.

“Thanks” lambaikan kecil langsung ke rumahnya, gue juga ikut lambaikan tanganya,

Seperti biasa gue pulang lewatin rumah si iwan, dan biasanya dia nongol kalau sore kayak gini. Emang hobinya nongol setiap sore.

“Nah kan” baru juga di omongin.

“Stoopppp Oi haraaaaa!”

“Nyokap lo telepon, dan mau ngomong sama lo, seriusan!” teriaknya lagi pas gue sengaja ngebut pas lewat depan rumahnya. Dan gue langsung rem mendadak.

“Tanya apaan?”

“Tanya aja sendiri, telepon gak di angkat katanya dari pagi” iwan langsung masuk ke dalam rumah, gue langsung cek telepon gue yang ternyata mati,

Gue langsung ngebut ke kontrakan, sepertinya gue lupa cas tiga hari. Biasanya sampai empat hari baru batreinya mati, ponsel gue emang jadul. yang penting itu cukup buat nerima telepon, kalau mau tau ponselnya nokia 3310.

Tarikan nafas panjang pas telepon balik lagi ke mama, dua sampai tiga kali gak di angkat. Mungkin lagi sibuk urusan restorannya

“Kamu kemana aja udah tiga hari susah di hubungin!!!” ucap mama antara kesal sama gregetan.

“Hehe, lupa gak di cas ponselnya ma” jawab gue sambil tawa pelan.

“Ganti yang bagusan, mama kirimin lewat iwan yah” kini suaranya berubah sedikit kwahtir, seolah tak tega gue seperti ini.

“gak usah ma, hara udah terbiasa jalanin kayak gini” helaan nafas panjang.

“ayolah har, lupain masa lalu sama papa kamu” gue cuman terdiam kalau bahas masalah gue sama papa dulu, masalah yang membuat gue pilih kehidupan seperti ini. Sakit tak berdarah dan sedikit sesak.

“Mama telepon hara cuman tanya itu?”

“Gak kok, mama mau dengar kondisi kamu aja secara langsung, mama kangen ketemu kamu, tatap muka,”

“tapi kamu selalu hindarin,” lanjut mama,

“Ada alasannya kok ma, ada saatnya hara kasih tau kenapa, mama jangan kwahtir, Kak max, kak yua, sama si harsa apa kabarnya ma?” gue coba alihin pembicarannya, karena percuma gue gak akan jawab tentang hal itu.

“Baik semua kok seperti sebelum kamu tinggalin, cuman bedanya kak yua empat bulan lagi nikah, kamu harus datang yah?”

“lihat kondisi ma, dengar semua baik-baik aja udah cukup kan.”

“kalau harsa ma?” gue belum dengar jawaban tengang itu orang.

“dia ganti posisi kamu di perusahaan yang harus kamu pegang, harsa bilang ke mama, kalau dia suruh mama minta kamu pulang, karena jabatannya bukan hak nya”

“haaaa,~~”

“cocok kok si harsa jadi BOSS, dia lebih baik dari hara, lagian hara udah gak berhak apapun” kata gue sambil lepas nafasa panjanga,

“yang jelas hara baik-baik kok disini, mama jangan kwahtir, oke “ lanjtu gue saat mama terdiam saat telepon.

“iah, jaga diri baik-baik yah, mama cuman bisa tunggu dari kalian berdua siapa yang mau mengalah” lanjut mama, gue cuman senyumin aja.

Kalau mama telepon gue, biasanya satu bulan satu kali, pertanyaan yang sama dan jawabam yang hampir sama.

Dan belum saatnya gue pulang ke rumah, entah kapan…..

Bersambung

Bab terkait

  • Terjebak Pesona Bos   5

    Nia-Antara senang, takut, kaget, semua menjadi satu. Tepatnya aku bingung kenapa aku mau menerimanya, apa mungkin karena gajinya akan terus bertambah.“Aku pulanggg”“Kamu bawa apa lagi?, mama masak hari ini, papa kamu pulang tadi siang, kasih uang buat makan kita satu bulan ke depan” ucap mama,“Aku udah kerja kok ma, jadi papa juga gak perlu bolak balik kesini” kataku“San,, kamu jangan gitu terus dong”“Aku nia disini ma, bukan santi” kataku sedikit emosi, rasanya aku gak mau cerita kerjaan aku. Dan aku putusin ceritanya nanti kalau suasana lebih tenang,Aku gak akan cerita tentang perjanjian itu, aku cerita soal jadi seketaris aja gak lebih dari itu.Selesai mandi, di meja makan masih ada masakan mama, aku gak tega juga rasanya kalau gak makan buatan mama,Sepertinya cuman aku yang belum makan, albert juga belum pulang, aku pilih masakan mama yaitu capcay,Makanan yang paling aku suka dari kecil sampai sekarang, aku langsung habisin tanpa sisa. Nasi uduk yang aku beli, aku pisah

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Terjebak Pesona Bos   34

    HarsaHari ini aku sengaja langsung bertemu papa budi, sekaligus di temanin budi juga, ada hal lain selain check up yaitu mau lebih tau lebih dalam tentang nia dari test kepribadian yang di lakukannya kemarin.,“ini hasil tentang partner kamu” ucap papa budi kasih lembaran berkas.“dan ada kabari baik untuk kondisi kamu,”“saya nyatakan gak perlu obat penurun hormon,.”“serius om??” angguk senyum, kabar baik yang aku tunggu-tunggu.“jadinya harus perlu treathment lagi?”“Kalau di bilang butuh, masih butuh, kalau di bilang gak perlu yang bisa juga”“kalau tidak mau threatment lagi, harus banyakin kegiatan di luar kantor, jalan-jalan, atau sejeninsnya. yang penting ”“oh ia, ada penyebab libido kamu selain genetic, yaitu tekanan psikis kamu, mungkin jabatan yang kamu emban sekarang membuat kamu tertekan” ucapan papanya budi benar-benar tepat adanya.“jadi selama kamu bisa lepasin beban itu, dan s

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-09
  • Terjebak Pesona Bos   6

    Harsa-Beberapa Hari ini yang membuat pikiran aku campur aduk, Antara takut, bingung karena apa yang aku ambil sekarang keputusan bena atau tidak menjadikan nia partner.Tak ada yang tau masalahku, kalau aku kasih tau masalah yang aku hadapi sekarang bisa-bisa mereka akan berpikir macam-macam,“lo bengong pikiran apa?” tanya budi.“Campur aduk,”“Pasti horny lo ya liat buah dadanya si nia pas kemarin di kantor bokap gue?” aku langsung noleh, tapi ucapannya betul, itu terlintas di pikirannku saat ini.“ia” jawab gue karena memang kepikiran buah dadanya yang terlabut tangktop putih saat putih, apa lagi gak sengaja aku memegangnya saat itu,.“gue penasaran ukuran berapa ya itu buahdada nya, gue rasa 36D, tangktopnya aja kayak gak muat” gue setuju sama budi,Tapi daya tarik nia bukan dari situ saja tapi pinggulnya juga, walau lebih berisi dari wanita lain, tapi dia masih bisa di bilang langsing. Karena pinggangnya t

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Terjebak Pesona Bos   7

    NiaRasanya masih ada yang menganjal di tenggorkanku, Pertama kalinya aku menelan sperma.“san kamu kenapa,? tanya mama pas aku habisin satu jus jambu karena untuk membuang rasa yang aneh di tenggorokanku.“hehe iah mah, panas dalam“ kataku tutup kulkas.“gimana hari ini?”“lancar ko mah, tapi aku belum terbiasa aja kali yah,”“tapi mama jangan kwahtirin aku yah, aku udah kerja dan semoga aku betah dengan pekerjaan aku sekarang” lanjutku.“iah, makan dulu, mama tadi belanja ke pasar buat irit jangan beli makanan terus” aku cuman senyum aja,‘kamu beli apa lagi?’“pecel ayam, hehe katanya enak’‘beli empat?’‘iah, buat mama albert aku,’ kataku‘papa?’‘kan gak pulang, jadinya aku makan dua’ awal sih ia, tapi seperti keadaan belum bisa memperbaiki hubungan aku sama papa saat ini.Aku langsung menuju kamar buat mandi, albert sedang di kamar juga karena baru sele

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Terjebak Pesona Bos   8

    Harsa-Semalaman aku benar-benar tak bisa tidur, bukan karena libido aku naik lagi tetapi, pertama kalinya aku merasakan sakit perut seperti ini. Hampir 2 jam sekali buang air besar. Rasanya badanku terasa lemas hari ini,Dan sianganya aku langsung info ke nia kalau aku tak kantor, membatalkan meeting termasuk janji sama client dan dia boleh masuk apa tidak. Aku memilih menunggu budi di sini sambil membawa obat sakit perut.Aku harap nia bisa membantu karena kembali mengundur jadwalnya,Hampir satu jam, budi akhirnya datang, aku hanya tergeletak lemas sambil pegang perut.“gue periksa dulu har…” aku cuman meringis pasrah.“keracunan makanan lo ini, makan dimana?”“makan makanan sushi gitu’ jawabku.“bisa jadi itu penyebabnya, dan lo minum ini, jangan minum obat treatment dulu selama sakit perut lo sembuh.”“kalau belum membaik, gue panggil ambulans dan harus di rawat inap”“seserius itu kah?”

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Terjebak Pesona Bos   9

    Nia-Hari ini aku di suruh ke kantor untuk mengambil berkas untuk di tanda tangani langsung oleh pak harsa.Dan pulangnya aku ke rumah sakit, karena sakit perutnya belum juga membaik, dan juga ia sering muntah saat menelan makanan.Tapi setelah dua hari di rawat intensif kondisi membaik, keracunan makanannya cukup parah karena kerang yang di makannya tidak matang dan benar-benar mentah, itu kata dokter yang aku dengar.Aku menerima telepon dari boss harsa kalau ada managernya bernama rudy akan jemput aku sekaligus membawa berkasnya. Dia tak kasih tau orang seperti apa dan hanya bilang dia bakalan temuin aku di loby.“upss sorry” ucap seseorang yang menabrakku saat dia masuk masuk ke lift buru-buru, Bersama orang yang aku kenal yaitu sherly.“iah gpp” jawab gue pelan sambil masuk ke dalam membawa tumpukan berkas. Sherly hanya terdiam seolah kami tak saling kenal, mungkin ini karena ada orang ini sherly jadi jaga jarak.“s

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Terjebak Pesona Bos   10

    Harsa-Andai di hari kedua tak ada nia, mungkin aku meninggal di tempat dengan tubuh yang tak karuan.Nia yang melihat kondisi bertamabah dengan sigap panggil ambulance, walau orang ambulan sempat kira gue over dosis karena obat kuat.Kebetulan saat itu memang mulutku agak berbusah, dan cuman pakai celana kolor. Untungnya nia tak memperdulikan omongan itu.Aku benar-benar keracunan makan, tak hanya sakit perut, melainkan ke muntah-muntah sampai harus di rawat intensif seperti ini selama dua hari.Selama itu juga tubuhku drop sampai tak nafsu untuk apa-apa termasuk memikirkan buah dada nia.Kedatangnya kemarin membawa hal postif, termasuk hari ini aku boleh pulang ke rumah. Mama sama papa udah urus adminitrasinya. Jadinya tunggu dokter boleh pulang aku bisa pulang.“Gimana kondisi kamu har??” tanya kak yua Bersama calon tunangannya, kak yua sendiri adalah kakak ke dua dari ku. Yang beberapa bulan lagi akan menikah.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-12
  • Terjebak Pesona Bos   11

    Nia-Rasa berdebar masih belum hilang, karena pertama kalinya aku langsung ketemu orang tua boss harsa. Aku takut mereka berpikir macam-macam tentang aku yang berada di apartement boss harsa.Yang bikin aku terkejut, umurnya sama dengan usiaku. Sedikit kagum rasanya melihat kesuksesannya di usia sangat muda, memegang tanggung jawab yang cukup besar.Di tambah wajahnya seolah tak asing, aku seperti pernah melihatnya, mungkin di artikel atau sejenisnya.hanya kebetulan saja aku seperti mengenalnya.“aku pulanggggg!”“Tumben san pulang masih siang?”“iah ma, lagi gak ada kerjaan, “ aku langsung rebahan di sofa yang gak terlalu empuk,“besok aku suruh orang tambahin daya ya ma, mati terus listriknya hehe, sekalian punya mama akua da duit lebih kok ” kataku pelan.“gak usah, kamar kamu sama albert aja, mama udah biasa kok, “ mama langsung ke dapur membuat sesuatu.Aku langsung mandi, memandang wajahku sebentar sambil menghapus make up. aku merasaka

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-13

Bab terbaru

  • Terjebak Pesona Bos   bab 43

    Pagi pagi sekali aku dibangunkan oleh bik Sri. Mataku perlahan mengerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Ku lihat bikbsri yang tersenyum di hadapanku dengan wajah berbinar."Bangun den, udah pagi." Katanya lagi.Ku lihat sebentar penampilan bik Sri yang masih seperti malam tadi. Tanpa busana dan masih sedikit bekas seperma dari beberapa pria yang menjamah dirinya malam tadi.Melihat itu tentu saja nafsuku langsung bangkit, hingga aku lupa jika pagi itu aku juga sama seperti mereka, telanjang tanpa busana yang membuat penisku jelas terlihat menegang.Bik Sri yang menyadari hal itu langsung tersenyum manis. "Masih bisa bangun toh den. Kirain udah loyo setelah di kuras habis isinya tadi malam." Ujar bik Sri.Aku tak bisa menjawab, selain karena baru bangun tidur, aku juga masih belum bisa mengontrol diriku sendiri.Melihat aku diam saja, tangan bik Sri dengan jahil merambat ke arah penisku. Di usap pelan kepala penisku yang su

  • Terjebak Pesona Bos   bab 42

    Setelah giliran ku selesaikan, kini tiga orang pria naik ke atas panggung, tidak seperti aku yang langsung mendapat pelayanan dari tiga wanita itu sekaligus, mereka hanya bisa mendapat satu wanita yang bisa mereka gilir bergantian, yah bisa dibilang mereka mendapat 3 wanita itu juga, tapi secara bergantian, tidak secara langsung seperti aku tadi.Dan dari posisi aku duduk inilah aku bisa melihat semua hal yang ada di sana.Mulai dari pak Supri yang tengah asik menggenjot seorang wanita paruh baya. Lalu Joni yang menggenjot wanita tanggung, dan juga bapak Dinda yang jugaemberikan pelayan pada wanita paruh baya lainnya.Abaikan mereka, karena jujur saja aku melihat mereka bertiga ada rasa iri di dalam hati, terlebih melihat penis mereka yang ukurannya bisa dibilang besar, yah walau milikku lebih besar dari pada milik mereka, tapi tetap saja melihat seorang pria bermain rasanya agak aneh. Terlebih tidak ada yang menarik dari pasangan tiga orang itu. Wanita ya

  • Terjebak Pesona Bos   bab 41

    Sabtu pagi tepat pukul 7 aku dan kedua temanku sudah berkumpul di meja makan dan tengah menikmati sarapan, hanya aku dan rudi. Karena Adi masih sibuk dengan laptop.Pagi itu kami dibuatkan sarapan oleh Jumirah. Karena bik Sri tidak bisa hadir lantaran malam nanti Joni akan lamaran dengan gadis desa sebelah. Dan sepetinya akan ada pesta nanti malam. Jika infomasi dari Jumirah benar, maka akan ada acara suku yang dinamakan lelang, bertujuan untuk mengumpulkan dana untuk membantu pihak mempelai.Jujur aku baru mendengar acara seperti itu di tempat ini, ya maklum aku belum lama tinggal di tempat ini jadi belum terlalu paham dengan banyaknya adat di ini."Jadi sistem acara nanti malam itu gimana Jum?" Tanya Rudi yang tengah asik menyantap ikan gabus goreng.Jumirah yang masih sibuk mengulum penisku mendongak dan menjawab. "Sistemnya ya gitu pak. Nanti pihak mempelai bakal kasih sajian yang bakal di lelang. Dan undangan khusus akan menawar harga untuk m

  • Terjebak Pesona Bos   bab 40

    Cukup lama nur memainkan kedua penis itu dengan tangan dan juga mulutnya, jilatan serta hisapan dia kerahkan untuk memberikan kenikmatan bagi dia batang yang sebentar lagi akan mengobok-obok lubang peranakannya itu.Dan benar saja, Rudi yang saat itu tengah mendapat kocokan dari tangan lembut nur langsung menjauh. Rudi yang mulai bosan dan sudah tidak sabar untuk mengobok-obok vagina nur langsung menarik diri dan merebahkan tubuhnya di samping tubuh nur. Segera dia tarik tubuh nur dan dia tuntun agar naik ke atas tubuhnya.Kini Rudi telentang sedangkan nur masih sibuk mengulum penis joko.Rudi dengan santainya menggerakkan penisnya, mencari-cari lubang vagina nur. Namun dengan ukuran penis yang besar membuat dia sedikit kesulitan untuk memasukkan penisnya ke dalam sana.Merasa Rudi kesulitan, nur mencoba membimbing penis Rudi dengan tangannya. Hingga saat dirasa pas pada posisi nur mulai menurunkan tubuhnya.Tepat saat itu. Mata nur langs

  • Terjebak Pesona Bos   bab 39

    Siang hari dipertengahan perkebunan sawit itu terlihat ada beberapa orang yang tengah berkumpul dan beradu peluh satu sama lain. Mereka terlihat asik menikmati suasana dan alur dari permainan yang diciptakan oleh Adit.Adit yang baru saja mencapai puncak orgasmenya kini tengah terlentang bersamaan dengan Pariyem yang tergeletak di atas dadanya. Tubuh mereka menempel bagaiman cicak. Peluh membasahi tubuh keduanya. kelamin keduanya masih menyatu satu sama lain, menyusahkan lendir putih yang keluar dari kemaluan Pariyem. Dia baru saja selesai untuk satu wanita.Di sisi lain pak Supri tengah asik mendoggy seorang ibu dengan tubuh paling gempal bernama Suryati, atau kerap di sapa Yati. Di hadapan Yati satu batang penis tengah asik keluar masuk di dalam mulutnya."Shhhh ohhh yatii sepongan mu memang luar biasa!" Lenguh pria itu saat penisnya dengan asik di hisap oleh Yati. Namanya Badarudin atau sering di sapa Udin. Matanya merem melek menikmati sepongan Yati. T

  • Terjebak Pesona Bos   bab 38.2

    Hingga menampakkan paha montok yang terlihat kenyal dan bergelambir itu.Aku mengintip dari belakang pundaknya. Menantikan apa yang akan lakukan selanjutnya. Dan siapa sangka, sifat binal Pariyem sungguh diluar prediksi ku. Dengan sengaja dia mengarahkan batang penisku dan dia gesekkan pelan di belahan vaginanya, perlahan tapi pasti aku merasakan kepala penisku menembus daging sempit itu, daging yang seolah memijat kepala penisku dengan ramah dan lembut.Tak sampai 10 detik penisku luruh sepenuhnya. Pariyem sengaja mendiamkan penisku untuk beberapa saat. Lalu di menoleh ke arahku dan berbisik. "Kontol pak Adit besar banget! Memek aku penuhhh!" Lenguhnya sembari tersenyum puas.Mendapatkan pujian seperti itu membuatku seakan terbang, aku segera mengecup lehernya meremas kedua payudaranya sembari sesekali ku pelintir putingnya."Shhhh.... Ennakkkkk pakk...."Dalam posisi duduk ini. Pariyem mulai memaju mundurkan pinggulnya. Maju mundur yang

  • Terjebak Pesona Bos   bab 38

    Setelah kembali dari kota, aku segera kembali ke rumah sedangkan Bu Isti yang kelelahan karena sepanjang jalan melayani kami berdua secara bergantian langsung diantar oleh pak Supri ke rumahnya.Sedangkan aku langsung disambut oleh bik Sri yang saat itu hanya mengenakan apron tipis tanpa selembar kain lagi di baliknya, aku tersenyum lantas mendekatinya dan segera ku peluk tubuhnya. Ku tarik tubuh itu agar lebih merapat ke tubuhku dan segera ku kecup bibirnya."Kangen bibik!" Kataku lembut.!Halah! Padahal di sana asik-asik sama Bu Isti, sok-sokan kangen sama bibik!" Ujar bibik sembari menyubit pinggang ku."Hehe ya gimana ya bik, punya Bu isti nggak sebesar punya bibik. Jadi nggak enak!""Jadi punya bibik masih yang paling enak dong!""Iya jelas dong, punya bibi tuh paling juara!" Jawabku lagi sembari meremas gundukan payudara besar itu.Bi Sri langsung terkekeh kecil seraya mendesah tatkala remasan ku semakin brutal.

  • Terjebak Pesona Bos   bab 37

    Di tengah cahaya remang dan juga suara bising dari film yang di putar, Bu Isti tengah asik menggoyangkan pinggulnya dengan posisi sedikit membungkuk. Dia berusaha memberikan kenikmatan yang aku cari sedari tadi, otot vaginanya mencengkram penisku sesekali. Lalu pantatnya bergoyang dengan indah bak di dalam film porno yang dulu sering aku tonton. Goyangan indah yang membuat gairahku semakin membumbung tinggi. Membuat kebahagiaan dalam diri seolah membuncah. Aku tidak pernah berpikir akan melakukan hubungan intim di tengah keramaian seperti ini. Apalagi di dalam bioskop yang katanya kursi paling pojok adalah tempat orang sering berbuat mesum. Yah... Karena itulah aku memilih tempat paling pojok agar mengikuti tradisi yang ada. Aku melirik ke kiri di mana seorang bapak duduk sembari kepalanya fokus ke arah layar. Tapi aku yakin sesekali dia melirik ke arah kami. Apalagi dengan posisi yang begitu dekat itu dia pasti sadar dan mendengar apa yang kami lakukan

  • Terjebak Pesona Bos   bab 36

    "pak! Apa ini nggak terlalu ketat, saya malu kalo harus pake pakaian ini untuk pergi!" Ujar Bu Isti yang tengah protes karena aku menyuruhnya memakai legging panjang yang sangat ketat hingga pres bodi. Yang membuat pantat bulatnya itu terbentuk dengan sempurna, belum lagi bagian atas yang hanya mengenakan kaos lengan panjang yang begitu ketat dengan atasan hijab.Dia terlihat tidak nyaman dan berusaha menutupi bagian intim seperti selangkangan dan juga buah dadanya.Aku terkekeh pelan lalu berjalan menghampirinya. "Nggak papa Bu! Ibu cantik pake baju kayak gini.""Tapi ini terlalu ketat! Saya malu pak!""Kenapa harus malu Bu? Badan ibu bagus. Wajah ibu cantik. Pasti orang akan suka melihat kecantikan ibu, apalagi ibu sangat cantik ketika mengenakan pakaian ini."Dia memandangi wajahku lekat lalu berkata lirih. "Baju ini sama sekali nggak menutupi tubuhku pak, malah terlihat seperti telanjang!"Aku terkekeh pelan. "Nggak papa Bu.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status