Share

49

Jadi saking kangennya, akhirnya Langit menelepon Maminya—Senja. Dan bercerita panjang lebar tentang banyak hal.

“Dulu Eyang kakung galak ya, Mi?”

Termasuk ini. Dari dulu sampai sekarang, Langit selalu menanyakan tentang Eyangnya. Karena saat Langit lahir, sang Kakek sudah tutup usia. Di samping itu juga, Langit sedang gabut. Pertanyaan random selalu muncul sejak dulu kala.

“Nggak galak, sih. Tapi lebih ke tegas. Eyang kalau ngomong A wajib A. Nggak bisa berubah. Mau kamu nangis darah pun.”

Senja mana pernah lupa sama sosok Atmojo. Disiplin dan jujur selalu jadi andalan di keluarga mereka. Seberapa besar pun kesalahan kamu, selama kejujuran bisa kamu ungkap dan nama kamu dijaga baik-baik, Atmojo bukan orang yang mudah ngasih hukuman. Atmojo bukan orang tua yang kejam yang menindas anak-anaknya.

“Untung banget.” Langit merasa lega bercampur dengan penasaran. “Tapi nyesal juga nggak bisa main-main sama Eyang.”

Kekehan Senja terdengar. Langit menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Pikir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status