Share

12

Penulis: Lavender
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-28 11:12:06

“Urus segera!” Suara di seberang sana mengerang frustrasi. Sesiang ini waktunya terbuang untuk mengurusi titah Raja. Tapi siapa pun takkan bisa membantah si otoriter ganteng bak tiang listrik ini. “Sesuai alamat. Eksekusi. Selesaikan. Dan lapor!”

Astaga! Bisakah manusia satu ini sadar akan kadar ketampanannya? Tidakkah ia lihat mata-mata yang melintas mengagumi, berdecak, berseru girang tanpa malu?

Yang sebal maksimal justru Leora. Kafenya mendadak ramai. Tempatnya sesak. Pembeli antre. Hanya untuk memandang Raja dari radius terdekat.

“Mbak …” Leora menoleh. Di belakang meja kasir kedua matanya bekerja sangat capet dan fokus. Satu sisi memerhatikan gerak-gerik Raja, satu sisi melayani customer yang ingin membayar. Dan panggilan dari sampingnya membuatnya meringis kala bisikan terdengar. “Dia itu ganteng banget. Coba aku punya suami kayak dia.”

Ringisan berderet memperlihatkan gigi rapi Leora. Aldila namanya. Perempuan berumur dua puluhan semester empat jurusan manajemen bisnis melam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    13

    Dulu itu … begini ceritanya.Raja, 15 tahun sudah menduduki bangku SMA kelas satu. Lewat prestasinya yang cemerlang, ia dengan mudah menembus sekolah mana pun—baik negeri mau pun swasta. Di samping itu, sandingan nama belakangnya ‘Anggoro’ benar-benar berpengaruh untuk sebagian sekolah yang mendapat kucuran dana dari papinya. Maka berbangga sedikit dengan kondisi keluarganya patut Raja acungi jempol. Namun lama-kelamaan Raja sadar bahwa bersikap seperti itu bertolak belakang dengan nasihat maminya. Yang katanya: “Mami nggak suka kalau anak-anak mami pamer atau sesumbar.”Sejak itu, Raja membaur dengan siapa pun. Tanpa memilih lingkungan. Yang ia tahu, dirinya harus mengenal dunia luar yang luas ini. Mengenyampingkan berbagai tantangan buruk yang menunggu. Menjadi siswa baru di sekolahnya yang cukup tenar, Raja bisa cepat akrab dengan kakak tingkat. Tidak hanya lelaki, perempuan juga tidak jarang menyapanya. Sekadar berbasa-basi yang berujung: “Raja, ke kantin bareng yuk.” Jawaban R

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-28
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    14

    Setelahnya, tidak ada obrolan yang keduanya angkat ke permukaan. Hari-hari berjalan dengan normal. Meski belum ada kesiapan dari jawaban Leora perkara perpisahan, Raja tetap berpikir bahwa semuanya baik-baik saja. Satu bulan berlalu dan Leora tidak menyinggung apapun lagi. Waktu yang melaju amatlah cepat. Detik ke menit. Menit ke jam. Jam ke hari. Hari ke minggu. Minggu ke bulan. Bulan ke tahun.Selama itu, hubungan Raja dan Leora baik-baik saja. Perihal perpisahan tidak di angkat ke permukaan. Seakan menyerah pada usia, keduanya memilih berdamai. Meski belum ada perubahan signifikan, setidaknya, Raja berani mengutarakan niatnya. Serius dengan perbuatannya. Membuktikan dengan tingkah konyolnya yang menghibur hati Leora.Perlahan, kesepian yang sempat menyambangi relungnya dulu pudar. Tawa yang Raja tawarkan lebih dari obat. Sekedar menjadi candu yang Leora simpan rapat-rapat dalam hatinya. Masa lalu yang buruk, terukir hingga jejak kaki yang melangkah akan terus mengikuti. Tapi Raja

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    15

    Untuk Leora dari Raja dan dari Raja untuk Leora. Kata-kata romantis yang tersusun menjadi sebuah kalimat saja tidaklah cukup. Sikap Leora masih seperti biasa. Menyiapkan sarapan lebih untuk dirinya dan tidak peduli apakah Raja akan memakannya. Setelah kejadian itu, Raja kembali menggila. Membawa perempuan lain ke rumahnya. Bercinta di mana pun tanpa peduli etika. Di ruang tamu, ruang tengah, sesekali di dapur. Leora jijik. Tapi tak banyak yang bisa dirinya lakukan. Sampai dua garis merah di benda berwarna biru membuatnya tergugu; tertawa sekaligus menangis. Bak menguak kisah yang tak ingin diungkapkan oleh tabir. Leora bukan apa-apa di mata Raja maka diam menjadi jalan pilihannya.“Kamu hadir di saat yang tidak tepat.”Inginnya Leora sesali. Tapi ibarat kata: nasi sudah menjadi bubur. Semuanya tidak bisa kembali utuh. Piring yang sudah pecah mustahil bisa merekat.“Kenapa?”Yang langsung Leora tinggalkan. Menjinjing tas tangannya lantas memasuki garasi menuju mobilnya.Sejatinya, L

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    16

    Kecil dulu Raja pernah berkata begini ke papinya.“Aja mau Ora.”Yang di balas senyuman oleh Radit Anggoro. Kelam matanya menatapi sang putra pertama penuh saksama. Minat yang di minta putranya tidak main-main. Lantaran begitu dekat dengan sang anak, Radit tahu binar apa saja yang akan anaknya pancarkan. Ekspresi serta raut yang di tunjukkan putranya tentu Radit pelajari sejak dini. Dan saat ini, tatapan putranya mengarah pada obsesi objeknya.Leora Yudantha. Yang takkan Radit sebutkan umurnya tapi putranya memang sudah berengsek sejak bayi. Bukan bermaksud tidak sopan mengatai darah dagingnya demikian, tapi—yeah—apakah pantas bocah umur lima tahun menyatakan cinta pada balita tiga tahun?Itu hanya anaknya saja pelakunya. “Mau berjanji sama Papi?” Bukan persetujuan yang Radit ucapkan. Ingat ketika Radit sampaikan janjinya bahwa masa depan anak-anaknya harus di gapai lewat jaminannya tapi penuh dengan kesungguhan untuk menggapainya? Detik ini sedang Radit jalankan perannya.“Apa?”Te

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    17

    Tubuh Leora terbaring nyaman. Dengan infus yang terpasang di tangan kanannya.Tapi kondisi yang di rasakan tidak demikian. Matanya menatap luas hamparan padang ilalang di depannya. Rambut panjangnya tergoyang semilir angin. Matahari senja mulai menampakkan lukisan orange di langit barat. Suara gemerisik daun yang bergesekan bagaikan melodi lagu di pergantian hari.Begitu ia hirup bau segar bunga lavender yang entah dari mana datangnya dan kedua tangannya yang sulit untuk di gerakkan sebuah suara membuatnya terpaku.“Mami … Kakak mau pulang.”“Adik juga.”Kelopak mata Leora mengerjap. Mencoba mencerna pada apa yang di dengarnya. “Mami … di sini dingin.”Belum juga Leora sadar apa yang sedang terjadi. Sampai benar-benar dirinya rasakan dengan gerakan kepala yang menoleh. Mendapati satu wajah bocah lelaki yang tadi bersuara dan memanggil dirinya sendiri dengan sebutan kakak. Ukiran familiar nampak sempurna di wajah putihnya. Kedua bibirnya tertarik ke belakang mencetak dimple sebagai pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    18

    Memulai. Dari situ ingin Raja ungkapkan makna bahagia yang sesungguhnya. Bahwa hatinya begitu terisi penuh oleh cinta. Bahwa jantungnya berdebar kencang tiap kali memandang wajah lelap di sampingnya. Bahwa inginnya terus bersama tanpa menepis jarak. Bahwa inginnya selalu mengukir kisah berdua untuk di kenang pada masa tuanya nanti. Bahwa harapan-harapan baru untuk memulai sedang di gaungkan dalam hatinya.Dan keinginan Leora pada pembicaraan: ‘Aku mau kamu’ di realisasikan lewat adegan suami istri pada umumnya. Entah perasaan siapa yang tumpang tindih, di bandingkan memikirkan itu, Raja lebih suka membayangkan tindakan Leora semalam.Yang begitu panas. Itu terekam jelas dalam ingatannya. Yang bergerak liar mengikuti irama pinggul Raja. Yang mendesahkan suaranya dengan sensual namun memekik penuh tahanan. Ini lingkup rumah sakit. Memang gila bisa melakukan hal senikmat itu di fasilitas umum.“Mikirin apa?” Pertanyaan Leora terdengar tidak selow di rungu Raja. “Mesum!” cibirnya.Yeah!

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    19

    Malam itu Leora diam. Kesal maksimal dengan sikap Raja yang mengambil jalan tengah tanpa mau berunding dengannya. Tapi namanya dadakan, mau debat kusir di hadapan orangtua rasanya nggak etis sekali. Pikiran Raja hanya melintas bahwa; biarkan begini dulu. Sedang Leora tidak mau mengerti sama sekali.Yang telah Raja bujuk mati-matian, hasilnya tetap saja merajuk. Sudah Raja elusi kepalanya sesuai kebiasaan baru Leora sejak di rumah sakit, tidak juga ada perubahan. Yang perutnya telah Raja kecupi, tetap saja masam terpasang di wajah Leora. Lantas, Raja harus bagaimana?Bengek sekali kalau boleh jujur. Di diamkan istri sendiri nggak ada enak-enaknya sama sekali. Serba salah ini mematik perselisihan yang tiada akhir.“Kamu mau buah?” Tawarkan saja dulu. Hasilnya cukup di lihat nanti.“Nggak!” Nggak perlu lama-lama langsung di tolak. Raja lunglai di tempat.Meletakkan mangkok berisi potongan buah-buahan bersamaan dengan kepalanya di paha Leora.“Aku sedih.” Raja curahkan isi hatinya. “Ngga

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30
  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    20

    “Mataku tertuju padamu. Hatiku untukmu. Jiwaku untukmu. Cintaku untukmu.” Yang Raja bacakan sebuah tulisan artikel ungkapan cinta untuk Leora dalam pangkuannya. Satu tangannya mengelusi kepala perempuan hamil itu sesuai keinginannya. Jujur saja, itu bukan dari dalam lubuk hatinya namun terasa pas didengar dan ditujukan untuk Leora.“Aku seperti di rumah di manapun kamu berada. Kamu adalah tempat amanku. Aku sangat terobsesi dengan dirimu. Impian terbesarku hanyalah menua bersamamu. Dan aku tidak menyangka kamu milikku selamanya.”Raja tutup ponselnya. Menyerapi susunan kalimat yang baru saja dirinya ungkapkan. Sekali pun sekadar contekan lewat media sosial, kata-kata itu menggambarkan jelas bagaimana perasaannya saat ini tertuju. Yang hanya fokus untuk menjaga dan menggapai Leora. Yang berdengung sumpah bahwa hanya Leora dan jabang bayinya yang akan Raja jaga hingga embusan napas terakhirnya. Yang telah Raja janjikan rasa aman dan nyaman untuk ke depannya.“Jangan berhenti!”Sejak ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-30

Bab terbaru

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    99

    Langit tiba di Jakarta. Membawa Dinda dan anaknya. Meski Dinda terlihat ragu dan takut dalam langkahnya meninggalkan pelataran bandara, tapi Langit meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dinda percaya Langit, sepenuhnya tanpa rasa ragu.Yang jadi masalah adalah diri Dinda sendiri. Apakah Dinda orang yang tepat untuk Langit? Apakah semesta mau menerima hubungan mereka sedangkan Dinda banyak luka di masa lalu. Apakah mereka pantas untuk bersama? Semua pertanyaan itu terus berputar di kepala Dinda dan belum ditemukan jawaban yang tepat."Kalau kamu ragu sama diri kamu sendiri, seenggaknya kamu lihat aku, Din." Langit genggam tangan Dinda saat masuk ke dalam mobil. "Ada aku yang mau sama kamu dan cukup kuatkan aku kalau kamu bakal selalu ada di samping aku. Kalau kamu ragu tapi pergi yang kesusahan itu aku, Din. Jadi, bisa, 'kan jangan ragukan perasaanku buat kamu?"Setulus itu Langit dalam mencintai Dinda dan nggak ada yang bisa Langit lakukan kalau Dinda nggak ada di sampingnya.

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    98

    Kalau di kasih pilihan, semua orang di muka bumi ini maunya punya kisah yang bagus. Nggak ada satu pun di antara mereka yang mau kisahnya berakhir tragis. Jangankan tragis, putus dan berpisah dari orang yang selalu ada bareng kita di setiap harinya aja dunia udah runtuh. Apalagi dipisahkan dengan maut. Jadi kalau ada pilihan bagus buat berakhir indah maka jawabannya adalah ya.Tapi yang namanya takdir siapa yang tahu, sih? Jalannya aja udah nggak ketebak. Itu rahasia Tuhan dan selalu jadi misteri. Manusia itu cuma bidak-bidak dalam permainan catur. Dari awal bermain sampai akhirnya di mana Tuhan yang jadi penentunya. Jadi jangan terlalu sombong ketika mendapatkan sesuatu yang lebih."Kok ada, sih orang kayak gitu?" tanya Ratu kepada Ratu yang baru selesai bercerita. "Padahal mbak udah sebaik ini dan ngasih banyak fasilitas buat dia. Tapi kenapa balesannya bikin geleng-geleng kepala, sih?"Leora nggak mau ambil pusing soal karyawan yang membawa kabur uangnya. Leora cuma kecewa kenapa n

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    97

    Langit sadar, yang paling mengerti tentang diri kita adalah diri sendiri. Namun begitu Langit juga tahu ada Dinda yang selalu memahami dirinya tanpa diminta dan diberi penjelasan secara gamblang. Dinda lebih dewasa dari yang Langit kira. Selain statusnya yang janda, Dinda sudah ditimpa banyak masalah dalam hidupnya. Jadi wajar kalau wanita satu anak itu telah mengambik banyak pelajaran dari perjalanan di hidupnya."Ngapain?" tanya Dinda saat melihat Langit berdiri di depan pintu masuk apartemennya. "Kamu mau bikin suasana makin kacau?"Hari masih pagi. Mentari belum sepenuhnya menyinari bumi. Udara pagi hari di Malang segar dan sejuk. Yang bisa Langit lakukan hanyalah menunduk dan menggelengkan kepalanya atas tanya yang Dinda ajukan. Baru setelah beberapa menit dan menarik napasnya dalam-dalam, Langit memberanikan diri menautkan matanya pada Dinda."Aku udah biasa," kata Langit yang dibalas kerutan dahi oleh Dinda. "Tapi kali ini aku menolak menerimanya."Dinda makin nggak ngerti ke m

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    96

    "Sebenarnya aku punya banyak ketakutan," aku Leora malam itu pada Raja yang sedang membaca beberapa berkas kantor. Helaan napas Leora yang berat dan diembuskan dengan kasar membuat Raja paham jika istrinya sedang tidak baik-baik saja. Ada yang Leora rasakan dan hendak dibagi pada Raja. Maka menutup berkas dan sepenuhnya memfokuskan diri pada Leora segera Raja lakukan."Tentang apa?" balas Raja bertanya. Raja larikan jarinya ke kepala Leora dan mengusap rambutnya yang halus. "Kamu bisa memulainya dari hal yang paling ringan sampai nanti menemukan jawaban ketakutan apa yang membuatmu gelisah."Leora menoleh dengan senyum. Wajahnya ayu nan teduh. Sehingga siapa pun yang memandangnya akan suka dan terbuai. Raja tatapi dalam-dalam netra gelap Leora yang cerah."Banyak. Terlalu banyak sampai aku nggak bisa ngungkapin perasaan apa yang aku rasain. Aneh, 'kan istrimu ini?" kekeh Leora setelah menilai dirinya sendiri."Anggap aja itu kelebihanmu. Kalau kamu nggak unik, kita nggak ada terjebak

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    95

    Dalam hidup apa benar-benar ada yang namanya akhir bahagia?Kalau pertanyaan itu ditujukan pada Langit, maka mulutnya akan terkunci rapat. Langit aja belum sepenuhnya mengerti tentang arti hidup kok malah ditanya soal kebahagiaan. Langit walaupun umurnya sudah terbilang matang buat nikah, ternyata nikah juga nggak segampang balikin tangan atau kayak yang orang lain lakukan. Mereka menikah setelah ketemu dan menjalani hubungan dengan orang yang menurutnya tepat. Lah Langit? Mubeng dulu kayak bianglala."Jadi kapan mau bawa Dinda ketemu mami sama papi, Lang?" Radit Anggoro semakin berumur semakin berkharisma. Aura kewibawaan bapak tiga anak itu terlihat dengan jelas. Langit yang ditanya kayak gitu cuma bisa nelen nasi dan ayamnya bulat-bulat. Untung nggak kesedak."Kalau udah di rasa siap, pi," jawaban Langit bukan jawaban tegas yang mau di dengar Radit. "Papi sendiri belum ngasih restu," lanjutannya bikin Radit diam. Langit ada benarnya juga."Kamu udah izin waktu itu. Papi izinin."

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    94

    Hidup Raja ya begitu-begitu saja. Nggak ada yang istimewa atau yang wajib dikepoi sama semua orang. Walau sebagai seorang suami bersikap hangat, Raja tetaplah Raja yang dingin dengan orang luar. Nggak pandang bulu siapa orangnya. Yang nggak Raja kenal atau terlalu akrab, Raja nggak mau terlalu banyak terlibat. Say hai saja sudah cukup. Selebihnya jalani kehidupan masing-masing tanpa saling merepotkan."Mami sama papi jadi dateng, Ra?" Raja bertanya pada Leora yang sedang menyiapkan kopinya. "Pasti rempong, deh."Raja duduk di kursinya dengan kedua tangan membuka koran paginya. Bukan asal Raja ngomong. Semua orang yang bekerja di rumahnya juga tahu gimana mami dan papinya kalau datang ke rumahnya. "Namanya juga orang tua ke anak, wajar," jawab Leora sambil meletakkan kopi dihadapan Raja. "Kamu kenapa sensi banget tiap mami sama papi ke sini? Nggak seneng orang tua kamu datang berkunjung? Kenapa nggak kamu aja yang pulang ke rumah mami papi?"Nah, salah satu keribetan yang Raja miliki

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    93

    Tolok ukur kebahagiaan seseorang itu gimana, sih?Pertanyaan semacam itu kerap mampir ke benak Dewa. Termasuk hari ini saat dirinya akan menjemput Ratu untuk makan siang bersama. Dewa juga manusia biasa. Punya rasa penasaran dan keingintahuannya sering membludak. Kayak misalnya: Ratu bahagia nggak, ya sama aku? Ratu udah ngerasa cukup belum, ya sama aku? Aku ini pilihan yang Ratu mau atau cuma sekadar alat menutupi rasa cintanya kepada Langit dan masih banyak lagi. Misal diluapkan dalam sebuah obrolan, Dewa yakin sehari semalam nggak bakal kelar. Lawan bicaranya butuh waktu berhari-hari buat memecahkan masalah ini dan mencari tahu jawabannya. Belum lagi meyakinkan Dewa kalau itu cuma rasa takutnya aja yang sedang menyelimuti."Jadi orang pemikir emang nggak enak banget!" gerutu Dewa kepada dirinya sendiri yang sedang menyetir di tengah kepadatan kendaraan lain siang itu. "Udah sejauh ini kok gue bisa mikir Ratu bahagia apa enggak? Kalau orangnya denger bisa melayang ini kepala gue."

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    92

    Kalau wanita bisa patah hati, pria juga bisa bahkan bisa lebih hancur berkeping-keping lebih daripada wanita. Cinta pria itu nyata tulusnya walaupun banyak mulut-mulut bajingan di luar sana yang jual omongan. Bukan berarti semua pria berengsek dan bernilai sama. Ada istilah soal high value women maka pria juga punya harga yang sama untuk dirinya sendiri. Nggak cuma wanita doang yang punya nilai. Sayangnya ketutup sama para bajingan yang demen nyakitin wanita. Langit cuma tersenyum kecil mendengar curahan hatinya sang asisten. Nggak aneh kok kalau Yudha senang ngomel sana sini soal asmaranya. Padahal Langit juga butuh di say hallo untuk hari-harinya. Tapi buat apa, sih? Langit bukan remaja yang baru jatuh cinta kok. Langit sadar soal nilai yang ada di dalam dirinya. Itu semua nggak lepas dari didikan kedua orang tuanya."Hidup kenapa harus ada plot twistnya, sih?" Yudha bertanya setelah mondar-mandir kayak setrikaan panas. "Gue mau heran tapi nggak siap juga dengar jawaban: hidup ema

  • Terjebak Pernikahan yang Tak Sempurna    91

    "Menurut kamu Tuhan itu baik nggak?" tanya Ratu pada Dewa yang bersiap untuk terlelap. "Kadang aku pengen marah sama Tuhan," sambung Ratu tanpa berkedip menatap ke depan.Malam sudah larut. Di usir dari apartemen Langit, Ratu dan Dewa nggak gagal pesta. Mereka minum wine sendiri di rumahnya dengan alunan musik lembut dan dansa ala kadarnya. Mereka tertawa bersama dan sesekali terbahak-bahak. Sekarang waktunya bagi mereka berbagi kisah untuk hari ini. Padahal mereka satu kantor, cuma beda ruangan. Tapi beban hari ini tetap jadi topik saat mau tidur."Bagiku Tuhan itu baik. Kenapa?" Dewa pandangi wajah istrinya yang ayu natural tanpa polesan make up. Memang dasarnya Ratu ini cantik dan anggun. Bermake up atau tidak, dasarnya ayu tetaplah ayu. "Kamu pasti punya alasan kenapa marah sama Tuhan."Ratu menarik napasnya dalam-dalam. Mengembuskan perlahan dan tersenyum kecil."Aku pernah punya rencana. Konyolnya aku selalu yakin kalau setiap rencana yang aku susun bakal berhasil. Aku selalu pe

DMCA.com Protection Status