Share

81.Janda Beranak Satu

Author: Araya Noona
last update Last Updated: 2022-08-26 07:11:30

Happy reading....

"Apakah dia anakmu?" tanya Shila dingin.

Hera mengerjabkan matanya beberapa kali sebelum mendongak untuk menatap Ibunda dari kekasihnya itu. Wanita itu menarik dua sudut bibirnya hingga membentuk sebuah senyuman yang begitu menawan.

"Ya, Bu Shila. Juan putra saya," jawab Hera dengan nada begitu bangga.

Berbohong? Yang benar saja. Hera tidak mungkin berbohong apalagi hal itu menyangkut Juan. Hera sudah memikirkan konsekuensi terburuk dalam skenario ini. Di mana Shila mungkin tidak akan merestui hubungannya dengan Haidar setelah mengetahui statusnya.

Mengingat hal itu membuat hati Hera berdenyut sakit hingga membuat senyum bangga yang sempat terpancar berubah getir.

Keduanya membiarkan hening mendominasi untuk beberapa saat.

Terkejut.

Shila begitu terkejut akan pengakuan Hera. Sejak wanita itu datang dengan seorang bayi dalam gendongannya, Shila sudah menebak jika bayi itu adalah anak Hera. Namun dia menepisnya dan berpikir jika bayi itu adalah adik Hera. Walau hal i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   82. Konsultasi dan Reuni

    Happy reading..."Apakah Dokter Emi dipindahtugaskan kemari, Sayang?" tanya Elena menoleh ke arah Jayden setelah melihat bangunan rumah sakit dengan warna putih dan hijau yang mendominasi di depannya. "Kita tidak akan menemui Dokter Emi," ujar Jayden membantu Elena melepas sabuk pengamannya. Perlakuan kecil yang membuat semburat merah menjalar di pipi Elena. "Kenapa kita tidak menemui Dokter Emi? Bukankah kita ingin konsultasi tentang rencana kehamilanku?" Dahi Elena membentuk sebuah kerutan halus. Bingung. Karena selama ini yang dia tahu Dokter Emi adalah dokter kepercayaan keluarga Xavier. Lalu kenapa harus menemui dokter lain?Jayden tak langsung menjawab. Pria itu malah lebih dulu turun lalu membuka pintu untuk Elena. Senyum manis terpancar jelas di wajah Elena. Sungguh dia sangat bahagia dengan semua perlakuan manis Jayden. Inilah Jayden yang Elena kenal. Sosok pria yang sangat menyayangi dan menyanjungnya."Aku punya dokter kenalan yang kebetulan bekerja di sini. Dia salah sat

    Last Updated : 2022-08-29
  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   83. Apa Yang Terjadi?

    Happy reading...Elena tersenyum bangga melihat jajaran piring berisi masakannya. Sambil bersenandung kecil, Elena menuangkan air putih ke dalam gelas lalu menatanya sedemikian rupa. Saking indahnya meja makan sederhana itu seakan disulap menjadi meja makan restoran mewah.Elena melirik ke arah jam. Jayden sebentar lagi akan pulang. Sekarang tinggal Elena merubah penampilannya untuk menyambut sang suami.Tidak perlu berlebihan. Cukup dengan pakaian seksi yang pasti akan membuat Jayden tergoda. Entah pria itu akan memakan makanannya atau justru 'memakan' Elena. Mengingat hal itu membuat Elena terkekeh sendiri. Jika bersama dirinya Jayden memang sangat sulit menolak.Elena sudah duduk dengan manis di kursi meja makan. Sesekali merilik jam dinding. Hingga tiga puluh menit berlalu, Jayden belum juga menampakkan batang hidungnya. Elena mulai merasa gelisah membuat dia memutuskan menghubungi pria itu."Halo, Sayang," kata Elena saat sambungan telponnya diterima."Oh, halo," balas Jayden."K

    Last Updated : 2022-08-30
  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   84. Luapan Rasa Rindu

    Happy reading..."Kau masih punya aku, Vio."Perkataan Haidar tadi terus bergema dalam kepala Hera. 'Kau masih punya aku', apa maksudnya? Dalam artian apa? Saudara? Atau yang lainnya?Hera tahu bagaimana perasaan Viona terhadap Haidar. Dan Hera juga tahu bagaimana perasaan Haidar terhadap Viona. Namun rasa cemburu itu selalu saja timbul. Bahkan dia berada di sini juga karena rasa cemburunya.Hera menghela napas pelan lalu memejamkan matanya. Berharap perasaannya yang kacau bisa kembali normal. Dia mencoba untuk membatasi diri agar jangan sampai jatuh lebih dalam lagi. Hera sudah pernah merasakan bagaimana rasanya sakit hati karena orang yang ia cintai dan Hera tidak ingin hal seperti itu terulang lagi. Hera sudah kapok, sungguh. Hera bukannya tidak percaya pada Haidar, tapi tidak ada salahnya tetap waspada bukan?Di tengah kegelisahan dan rasa kacaunya, pintu kamar itu diketuk. Dengan langkah sedikit malas, Hera beranjak untuk membuka pintu."Hera!" Kata pertama yang sosok itu ucapkan

    Last Updated : 2022-09-01
  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   85. Alatha Center

    Happy reading....Alatha Center.Tempat yang dulunya dipandang sebelah mata. Tempat yang dulunya disebut orang-orang sebagai tempat kumuh di mana para orang-orang kurang beruntung berkumpul menjadikannya pemukiman. Walau berada dekat dengan pusat kota, entah kenapa tidak ada yang memandangnya istimewa. Tempat itu seakan tidak punya potensi atau pada dasarnya orang-orang tidak ada yang peduli.Namun siapa sangka Alatha Center kini disulap oleh Jayden menjadi tempat dengan harga saham tertinggi. Sekarang orang-orang berlomba agar bisa menanam saham di sana. Alatha Center kini setara atau bahkan lebih tinggi derajatnya dari pada tempat di sekitarnya.Apartemen mewah yang digadang-gadang akan menjadi salah satu bangunan termewah dan termegah di kota Alatha mencuri perhatian semua orang."Kurasa kini nama Alatha Center sangat cocok dengan tempat ini," komentar Jayden menatap bangga ke arah pembangunan apartemen mewahnya yang masih berlangsung. Dia pun tidak mengerti kenapa nama Alatha Cent

    Last Updated : 2022-09-02
  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   86. Menantu Idaman 1

    Happy reading...Tak pernah terlintas sedikitpun dalam pikiran Hera jika dirinya akan menghadapi suasana dengan atmosfer begitu berat bersama keluarga Haidar. Salahnya sendiri karena dengan mudah menerima ajakan Haidar untuk menemui orangtuanya.Tapi Hera tidak mungkin menghindar juga. Memangnya mau sampai kapan? Selama dia masih ingin bersama Haidar, dia harus siap menghadapi suasana seperti ini. Cepat atau lambat. Tak peduli bagaimana Shila tak ingin menatapnya lagi. Sungguh sikap wanita itu berubah seratus delapan puluh derajat. Tak ada lagi tatapan hangat, senyum ramah serta belaian kasih sayang. Namun Hera berusaha untuk tetap tenang. Tak ingin terusik sama sekali."Anakmu sudah tidur?" tanya Thomas setelah Hera dan Haidar duduk bersama mereka di ruang keluarga selama beberapa menit. Pertanyaan itu ditujukan untuk Hera."Sudah," jawab Hera singkat dengan perasaan yang mulai campur aduk. Ternyata ayah Haidar itu juga sudah tahu statusnya."Ah, syukurlah," tutur Thomas tersenyum si

    Last Updated : 2022-09-05
  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   87. Aku Akan Memperjuangkanmu

    Happy reading...Cukup lama Haidar hanya terdiam di dalam kamarnya. Menatap ubin berwarna putih itu tanpa berpaling. Pikirannya kacau, dipenuhi oleh perjanjian konyol yang Hera dan ibunya lakukan.Kenapa mereka melakukan hal itu? Tidakkah mereka memikirkan perasaan Haidar? Semakin memikirkannya, pikiran Haidar malah semakin tak karuan. Pria itu bangkit lalu mengusak-usak rambutnya yang sedikit panjang hingga berantakan.Setelah mendengar ucapan Hera tadi, tanpa pikir panjang Haidar segera beranjak masuk ke dalam kamar. Bahkan dia sempat membanting pintu sebagai bentuk protesnya. Sungguh dia sangat kecewa namun sulit meluangkannya. Apalagi pada kedua sosok wanita yang sangat ia cintai dan hargai. Membuat pria itu memilih melarikan diri.Dan di sinilah Haidar sekarang. Terkurung di dalam kamar dengan emosi yang terpendam. Segelas wine kini bertengger di tangannya. Haidar meneguk minumannya hingga menyisakan sedikit di dasar gelas tinggi itu.Tok ... Tok ... Tok ...Haidar hanya menoleh

    Last Updated : 2022-09-06
  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   88. Kepercayaan Yang Memudar

    Happy reading..."Kau baru pulang?" Jayden sedikit kaget mendengar sambutan yang kurang ramah mengalun cepat masuk ke rungunya."Mama?" lirihnya pelan melihat eksistensi Jane dengan Elena yang berdiri di belakangnya. "Apa yang Mama lakukan di sini?" tanya Jayden kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke dalam rumah. Pria itu menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan sambil memijat lembut tengkuknya yang terasa sangat kaku. "Tentu saja menemui kalian. Memangnya apa lagi. Mama hanya punya kau dan Elena sekarang," jawab Jane mengikuti langkah Jayden hingga sekarang mereka bertiga duduk di ruang tamu. "Seandainya Mama tidak malu pada Hera, mungkin Mama akan ke sana saja untuk bertemu Juan. Mama sudah sangat merindukan cucu kesayangan Mama itu," lanjutnya membuat ekspresi rindu yang berlebihan.Jayden memutar bola matanya malas mendengar segala ocehan wanita yang ia panggil Mama itu. Sedikit bingung juga dengan tingkah Elena. Baru kali ini dia melihat wanita itu hanya diam saja. Bahkan

    Last Updated : 2022-09-07
  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   89. Menantu Idaman pt 2

    Happy reading....Hari ini Hera dan Haidar berencana untuk pulang bersama ke Alatha. Saat berada di dapur untuk menyiapkan susu untuk Juan, Hera bertemu dengan Viona yang sepertinya baru saja bangun. Hera baru ingat jika sejak datang ke rumah Haidar dia belum sempat menyapa Viona karena keadaan wanita itu yang kurang memungkinkan. Lagi, Hera disibukkan dengan urusan pribadi juga. Bahkan Hera belum menyampaikan belasungkawanya."Selamat pagi, Viona," sapa Hera ramah. Hera bisa melihat jelas perubahan Viona sejak terakhir kali mereka bertemu. Sungguh, Hera merasa sangat kasihan pada gadis itu. Pasti sangat sulit baginya menghadapi kepergian sang Ayah. Apalagi Hera dengar Viona hanya punya Ayah tak ada lagi sanak keluarga dekat. Hanya keluarga Haidar satu-satunya tempat untuk ia lari.Viona mencoba untuk membalas senyuman Hera. "Selamat pagi. Kau akan membuat susu untuk anakmu?""Iya," jawab Hera singkat sambil mengangguk pelan.Tidak ada respon lagi. Viona sibuk membuat minuman hangat

    Last Updated : 2022-09-08

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   125. Pernikahan Hera Dan Haidar

    Happy reading....Hari yang tunggu akhirnya tiba. Pernikahan Haidar dan Hera. Para tamu sudah mulai memenuhi tempat duduk yang disediakan. Pernikahan yang di gelar di luar ruangan itu terlihat begitu mewah nan elegan. Warna putih mendominasi tempat itu. Di ujung altar Haidar sudah terlihat sangat gagah dengan balutan toxedo warna hitamnya. Senyum tak pernah luntur dari wajahnya namun perasaan gugup juga tak bisa dihindari. Haidar sampai harus menarik napas lalu menghelanya beberapa kali untuk menetralkan degub jantung yang berpacu. Mengobrol dengan beberapa teman juga bisa mengalihkan sedikit rasa gugupnya.Tak jauh beda dengan Haidar, Hera yang terlihat sangat cantik dengan gaun mewah namun tetap terlihat elegan itu pun merasa sangat gugup. Mungkin ini adalah pernikahan kedua untuk Hera, tapi hal itu tak sedikit pun bisa menyingkirkan rasa gelisahnya. Mungkin karena dulu dia menikah karena perjodohan membuat Hera tak terlalu memikirkan pernikahan tersebut namun kali ini dia akan men

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   124. Semuanya Berubah

    Happy reading.....Semuanya beransur membaik setelah kejadian mengerikan malam itu. Viona terpaksa ditembak mati oleh polisi karena dianggap mengancam keselamatan Hera. Kejadian malam itu juga termasuk rencana para polisi. Mereka tahu jika Viona pasti kembali. Namun soal penembakan sama sekali di luar rencana. Mereka tidak menyangka jika Viona memiliki senjata. Dan satu-satunya jalan agar Hera tak lagi terluka, mereka harus membekuk Viona. Dengan menembak mati wanita itu.Sampai saat ini Haidar masih belum menyangka jika Viona kini telah tiada. Belum lagi dia harus meninggal dengan cara yang begitu tragis. Masih teringat dengan jelas dalam benak Haidar bagaimana Viona menyatakan cintanya di saat terakhir. Selama ini Haidar pikir Viona hanya bercanda soal perasaannya. Betapa wanita itu sangat mencintai Haidar. Namun apa yang bisa Haidar lakukan? Haidar hanya mencintai Hera dan tidak akan pernah mencintai wanita lain lagi. Walau itu berarti Haidar harus menyakiti wanita yang juga sanga

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   123. Viona Kembali

    Happy reading...."Selamat malam, Hera. Apakah kau merindukanku?" tanya Viona mengulas senyum miring. Terlihat begitu mengejek Hera yang hanya bisa berbaring lemah. Wanita itu merapikan helai rambutnya yang jatuh di pipi kemudian berjalan ke arah Hera."Aku kecewa karena kau masih saja selamat," kata Viona. "Apakah kau memiliki sembilan nyawa hingga bisa bertahan sampai sekarang?" lanjutnya bertanya.Namun siapa yang bisa menjawab. Bahkan Hera masih harus dibantu banyak alat medis yang hampir menutupi sebagian tubuhnya.Viona menghela napas panjang. Duduk di samping Hera seraya menatap wanita itu dengan tatapan yang sulit diartikan."Kau begitu beruntung. Dicintai banyak orang," kata Viona dengan raut wajah sendu. "Terutama Haidar." Pancaran mata Viona tidak bisa berbohong. Dia begitu iri pada Hera. Wanita itu kemudian bangkit. Mengambil sesuatu dari dalam saku jaket yang ia kenakan.Sebuah pistol yang didapatkannya dari orang asing beberapa hari yang lalu. Barang ilegal yang sebenarn

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   122. Malam Yang Dingin

    Happy reading....Polisi terus melacak keberadaan Viona namun hingga tiga hari berlalu setelah kejadian naas itu, mereka tak kunjung menemukan wanita yang menjadi pelaku penculikan Hera dan Elena. Entah ke mana wanita itu kabur. Keluarga Hera dan Haidar juga sudah mengetahui semuanya. Shila dan Thomas adalah orang yang paling kecewa pasalnya mereka sudah menganggap Viona seperti anak sendiri. Awalnya mereka tidak percaya Viona akan berbuat hal sejahat itu namun setelah pihak kepolisian memperlihatkan video yang diberikan Elena, barulah mereka percaya.Shila sampai pingsan tak kuasa menerima kenyataan sosok yang dianggap seperti putrinya sendiri kini menjadi seorang kriminal."Hiks ... ini semua salahku. Aku yang telah gagal mendidik Viona," kata Shila terisak pilu. Thomas membawa tubuh Shila yang bergetar ke dalam pelukannya. Mencoba menenangkan istrinya itu."Ini bukan salahmu," katanya menepuk pelan punggung Shila.Sementara kedua orangtua Haidar larut dalam kekecewaannya, Haidar m

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   121. Tidak Akan Puas

    Happy reading....Tubuh Haidar gemetar hebat. Tangannya yang berlumur darah Hera masih belum ia bersihkan. Beberapa juga mengenai baju yang ia kenakan. Keadaan yang tak jauh beda dengan pria yang duduk di sampingnya, Jayden.Kini mereka sudah berada di rumah sakit. Tepatnya di depan UGD. Hera dan Elena yang terluka parah kini sudah ditangani oleh dokter. Keluarga Hera, Haidar dan Elena juga sudah berada di sana. Menunggu kabar putri dan calon menantu mereka.Tak lama kemudian, tiga orang pria menghampiri mereka."Selamat malam. Maaf mengganggu ... tapi kami harus membawa Pak Jayden ke kantor polisi," kata salah satu dari mereka.Mungkin karena sudah terlalu panik mereka jadi lupa jika Jayden masih berstatus buronan polisi. Pria yang sejak tadi menunduk itu kini mendongak. Jayden baru akan bangkit namun Haidar mendahuluinya."Tidak bisakah kalian menunggu sebentar? Istri Jayden sedang berada di dalam sana. Sedang sekarat!" kata Haidar emosi. Menurutnya para polisi itu tidak punya hati

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   Terimakasih!!

    Halo semuanya! Araya di sini. Terima kasih banyak yah udah mampir di ceritaku. Walaupun mungkin cerita ini masih jauh dari kata sempurna namun aku seneng banget jika cerita ini bisa menghibur kalian di sela-sela aktifitas sehari-hari. Aku juga gak nyangka jika cerita ini bisa dibaca sebanyak itu. Jujur aku gak pernah punya ekspetasi yang tinggi karena sadar akan kemampuanku yang belum seberapa. Namun melihat orang-orang menyukai karyaku itu sudah lebih dari cukup untuk membuatku semangat membuat karya yang lebih baik lagi kedepannya Nantikan cerita-cerita lain yang aku publish di sini. Jadi tetap stay yah. Oke deh sampai jumpa dicerita lainnya

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   120. Pertarungan Sengit

    Happy reading....Hera masih belum percaya jika wanita yang sedang menatapnya penuh kebencian itu adalah Viona."Sialan! Apa kau sudah gila?!" pekik Elena emosi."Ya. Aku memang sudah gila karena ingin membalas dendam pada Hera. Tapi, kau malah ikut campur," ujar Viona berseringai. Dia melirik ke arah Hera yang tengah menatapnya. "Hai, Hera. Apakah kau merindukanku?" tanyanya dengan nada mengejek."Membalas dendam? Memangnya apa salah Hera padamu?" tanya Elena.Viona mendengus pelan. Pertanyaan Elena terdengar begitu lucu di rungunya. "Kau masih bertanya? Itu karena wanita tidak tahu diri ini sudah merebut Haidar dariku!" ujarnya memekik sambil menunjuk Hera.Elena dan Hera sampai kehabisan kata-kata mendengar pernyataan Viona. Elena berdiri dari sana lalu menghampiri Hera. Membantu wanita itu untuk bangkit namun karena sudah terlalu lemah Hera memilih untuk tetap duduk saja. Sementara Elena menghampiri Viona."Kau benar-benar sudah gila, Viona! Bagaimana mungkin kau memaksakan perasa

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   119. Yang Menculik Hera

    Happy reading..."Baiklah. Ayo kita periksa."Walau sudah berkata seperti itu tak membuat kedua pria itu langsung membuka pintu."Apakah sungguh dia dalam keadaan sekarat?" tanya salah satu dari mereka memastikan."Menurutmu? Dia seorang pasien rumah sakit yang kalian culik. Bahkan keadaannya belum membaik sama sekali!" jawab Elena dari dalam. "Tolong beri obat atau apapun itu yang penting bisa menolongnya untuk saat ini!" katanya lagi.Kedua pria itu saling menatap beberapa saat sebelum akhirnya membuka pintu dengan perlahan. Keadaan yang cukup gelap membuat dua orang pria itu kesulitan melihat Elena dan Hera. Hingga ....Bugh!!!Satu pukulan keras Elena layangkan pada pria pertama. Yang kedua baru akan menoleh namun dengan cepat Elena juga memukul pria itu. Keduanya tumbang di atas lantai yang kotor. Tangan Elena yang gemetar menjatuhkan balok kayu yang menjadi senjatanya di samping pria-pria tadi."Ya Tuhan! Mereka tidak mati 'kan?" gumam Elena masih saja memperdulikan kedua pria i

  • Terjebak Pernikahan Yang Salah   118. Diculik

    Happy reading....Elena mengira dia tidak akan datang ke rumah sakit untuk menjenguk Hera dalam waktu dekat. Namun kenyataannya tidak, Tuhan lebih baik dari itu karena akhirnya Elena menemukan bukti jika dirinya tidak bersalah. Dia akan memberitahu Haidar semuanya.Mobil Elena---hadiah dari ayah tirinya---sudah terparkir dengan rapih di basement rumah sakit. Elena baru saja akan keluar namun pemandangan di hadapan menyita perhatian wanita pemilik mata hazel itu.Dua orang pria berpakaian dokter dan perawat tengah memindahkan seseorang yang duduk di kursi roda ke dalam mobil. Sosok itu ditutupi kain putih. Entah karena kecerobohan atau apa, tiba-tiba kain yang menutupi sosok di kursi roda tersingkap membuat Elena yang sejak tadi memperhatikan melihat sosok itu. Mata Elena seketika membulat."Ya Tuhan! Hera!" gumam Elena panik saat melihat jika sosok yang sedang dimasukkan ke dalam mobil ternyata Hera. Belum lagi Elena sama sekali tidak tahu siapa dua orang pria itu.Elena keluar dari m

DMCA.com Protection Status