Share

86. Menantu Idaman 1

Happy reading...

Tak pernah terlintas sedikitpun dalam pikiran Hera jika dirinya akan menghadapi suasana dengan atmosfer begitu berat bersama keluarga Haidar. Salahnya sendiri karena dengan mudah menerima ajakan Haidar untuk menemui orangtuanya.

Tapi Hera tidak mungkin menghindar juga. Memangnya mau sampai kapan? Selama dia masih ingin bersama Haidar, dia harus siap menghadapi suasana seperti ini. Cepat atau lambat. Tak peduli bagaimana Shila tak ingin menatapnya lagi. Sungguh sikap wanita itu berubah seratus delapan puluh derajat. Tak ada lagi tatapan hangat, senyum ramah serta belaian kasih sayang. Namun Hera berusaha untuk tetap tenang. Tak ingin terusik sama sekali.

"Anakmu sudah tidur?" tanya Thomas setelah Hera dan Haidar duduk bersama mereka di ruang keluarga selama beberapa menit. Pertanyaan itu ditujukan untuk Hera.

"Sudah," jawab Hera singkat dengan perasaan yang mulai campur aduk. Ternyata ayah Haidar itu juga sudah tahu statusnya.

"Ah, syukurlah," tutur Thomas tersenyum si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status