Share

Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis
Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis
Author: Kenzi Hinata

Bab 1. Nikah paksa

Author: Kenzi Hinata
last update Last Updated: 2021-09-28 17:39:59

"Jangan lakukan itu, Tuan! Saya mohon!" ucap Arimbi dengan wajah ketakutan. Wanita itu meringkuk bagaikan anak anjing yang kedinginan. Polos yang biasanya ceria itu kini kuyu dan terlihat cemas. Manik bening yang biasa bekerjab indah itu terlihat berkaca-kaca. Buliran bening berdesakan bak air bah.

Namun itu semua tak membuat Sagara iba justeru tangis dan ratapan membuatnya makin bersemangat dan hasratnya kian membuncah.

"Berteriaklah jalang, yang keras! Menngislah, memohonlah!" bentak Sagara.

🥀🥀🥀🥀

Udara siang ini terasa terik sekali, sang Bagaskara menunjukkan kuasanya. Kemarau yang melanda desa Wetan Alas sebuah desa pertanian di ujung Jawa Timur, menyebabkan seluruh warga desa yang mayoritas petani padi, siap mengalami gagal panen. Bendungan irigasi yang biasanya memiliki air melimpah ruah kini kering kerontang. 

"Suruh anakmu itu pulang. Kita tidak bisa lagi membiayai kursusnya!" ujar pria dengan rambut yang mulai memutih. Kepulan asap dari rokok lintingan di tangannya membumbung memenuhi seluruh ruang tamu sederhana. Wanita berusia sekitar tiga puluhan itu mendesah pelan dengan ucapan pria yang ternyata adalah suaminya.

"Sih, krungu ra, ne dijak ngomong?" tanya pria itu dengan intonasi meninggi. Dia mulai kehilangan kesabaran karena Asih, sang istri tak juga menanggapi ucapannya, tangan dan kaki wanita itu lincah memainkan benang dan jarum mesin jahit. Suaranya meningkahi detak jarum jam di dinding.

"Bapak nyuruh Arimbi pulang itu untuk apa? Dia sudah melepaskan cita-citanya untuk kuliah, sekarang dia lagi kursus menjahit pun bapak suruh berhenti." ucap Asih akhirnya menanggapi ucapan sang suami.

"Mau tak kawinin sama anaknya Juragan Atmaja. Itu lho, pengusaha intan dan batu bara yang sekarang berada di Jakarta!" jawab pria itu, kembali menyedot lintingan putih di antara jari jemarinya yang hitam legam karena paparan sinar matahari.

"Apa Bapak kenal baik dengan pemuda itu. Sifat dan sikapnya?" tanya Asih, menatap lekat suami yang dinikahinya delapan belas tahun lalu saat Arimbi masih bayi merah. Ya, Asih menikahi duda beranak dua. Yaitu kakak iparnya sendiri. Melupakan cita-citanya yang ingin melanjutkan sekolah menjahit di Surabaya, dia iba melihat sang ponakan yang sudah kehilangan bundanya di usia hitungan hari.

"Dia itu orang kaya, terpandang. Dengan menikahinya kita akan terbebas dari segala masalah. Hutang di bank modal tanam padi dan juga hutang-

"Pras, karena judi!" potong Asih. Joko menatap Asih tak suka. "Benar kan yang aku katakan? Bapak mau menikahkan Arimbi dengan anak juragan Atmaja karena hutang Prasetyo anak ke sayanganmu itu?!" Mata Asih menatap nyalang. Selalu saja seperti ini. Mereka harus berkorban untuk Prasetyo anak lelaki kesayangan Joko yang kini mendekam di penjara.

"Kali ini Arimbi yang akan jadi korban? Begitu Pak? Setelah berhektar-hektar sawah, kalung dan uang simpananku untuk menyelamatkan anak kesayanganmu, sekarang Arimbi ku yang akan dijadikan korban demi dia, aku tak izinkan!" teriak Asih. Dadanya terasa sesak.

"Kau tahu, Sih? Rumah ini dan sawah sehektar itu juga akan di sita bank kalau kita tak bisa melunasi hutang! Aku sudah ndak punya apa-apa, Sih. Ndak tau kemana lagi harus mencari bantuan. Lagi pula Arimbi bukan akan menikahi Atmaja, tapi anaknya!" Joko masih terus membujuk, berusaha meluluhkan wanita terkasihnya itu.

"Orangnya ganteng. Sopan, ramah! Aku sudah ketemu sama dia!" kata Joko dusta. Padahal tak sekali pun dia pernah berbicara pada anak Atmaja itu. Pernah memang melihat wajahnya tapi tak pernah terlibat pembicaraan dengan pria itu. Pria berusia tiga puluh tahun itu berwajah dingin dan menakutkan. Membuat siapa saja merasa takut dan enggan berbicara dengannya. Untuk wajah, Joko tak salah. Pria itu memang rupawan. Kalau diibaratkan, pria itu perpaduan antara Arjuna dan Dasamuka. Wajah tampan bak Arjuna, tapi sikap dingin dan kejam seperti Dasamuka.

Maka berakhirlah pembicaraan suami isteri itu dengan kesepakatan. Arimbi menikah tapi dengan syarat dia akan tetap melanjutkan sekolahnya.

Atmaja bukan tak punya alasan menikahkan Arimbi dan puteranya Sagara. Joko telah menyelamatkan nyawa Atmaja saat akan dimakan harimau hutan. Sejak itu dia berjanji akan mengabulkan apa pun permintaan Joko. Selama ini Joko belum menagih janji, maka kali ini adalah waktunya. Saat dia terjepit tak berdaya. Sebenarnya dia juga tak tega. Tapi demi keberlangsungan hidup terutama putera tersayangnya, langkah ini diambil Joko.

Sah!

Ucapan itu mengikat Arimbi saat ini dengan Sagara Atmaja. Pernikahan yang jauh dari impian. Tak ada pesta mewah. Hanya pernikahan sederhana. Arimbi pun tak banyak bicara, ia hanya alat pembayar hutang jadi dia tak punya hak untuk meminta. 

"Tak ada pesta. Ayah boleh memberinya uang sebanyak yang Ayah mau, tapi aku tak ingin ada pesta. Yang penting sah di mata negara dan agama!" ucap Sagara kala sang Ayah memintanya menikahi gadis dari desa tempatnya lahir dan membesar. 

Ketika sang Ayah memintanya pulang, Sagara sangat enggan menginjakkan kaki di tanah ini. Tanah yang mengingatkan pengkhianatan sang Ayah, penderitaan sang bunda dan juga tentang ... ah, Sagara muak mengingatnya.

Arimbi melirik pria di sampingnya. Pria yang kini sah menjadi suaminya.

"Jaga matamu bocah. Jangan sampai kau tak dapat melihat matahari esok hari karena terlalu lama memandangku!" kata Sagara pada gadis berhijab merah maroon yang kini resmi menjadi isterinya. Sagara melihat dari kaca spion gadis itu berulang kali meliriknya.

"Cih, memangnya dia Dewa Surya sampai orang akan buta karena memandang wajahnya!" umpat Arimbi. Tentu saja hanya dalam hati. Mana berani dia menyumpahi pria ini? Wajahnya saja sangat menakutkan. Aura dingin menyelimutinya itu yang ada di pikiran Arimbi.

"Turun!" titah Sagara. Saat tiba di depan rumah mewah bergaya Eropa. Arimbi membuka mulut takjub. Dia sering melihat rumah-rumah mewah seperti ini tapi itu hanya di televisi. Rumah bercat putih, dengan lampu kristal menjuntai seperti buah aren, pilar-pilar kokoh dengan aneka bunga rambat yang melingakar, masuk ke dalam rumah mulut Arimbi tambah terbuka lebar karena takjubnya. Guci-guci indah dan mahal terjejer rapi di lantai di meja. Semua furniture mengkilat penuh ukiran jepara itu terbuat dari kayu jati.

"Aaah!" teriak Arimbi saat melihat lantai yang dia pijak. Lantai itu seperti kaca yang di bawahnya terdapat kolam dan ... ular dalam berbagai bentuk dan jumlah yang banyak.

"Astaghfirullah! Apakah dia beternak ular, kenapa ular-ular itu banyak sekali jumlahnya!" Arimbi menatap ngeri ke arah lantai. Hewan melata itu ribuan jumlahnya.

"A-a-pa-kah aku akan di jadikan tumbal, ah apakah dia memakai pesugihan ular?" pertanyaan-pertanyaan konyol itu terus berkeliaran di otak Arimbi.

"Mas Saga!" panggil Arimbi pada pria yang berjalan di depannya. Saga menoleh menatap tak suka.

"Jangan panggil aku dengan sebutan menggelikan seperti itu!!" tukas Sagara. "Panggil aku Tuan, Tuan Saga! Kau tak lupa kedudukan kita kan? Aku membeli mu dari Ayahmu!" Kalimat Sagara menohok hati Arimbi. Ada yang berdenyut nyeri, seperti luka di tusuk sembilu, luka itu tak mengeluarkan darah tapi mengapa sakitnya merambati seluruh tubuhnya.

"Kau tahu berapa banyak jumlah uang yang kuberikan pada Ayahmu?" Arimbi menggeleng karena dia memang tak tahu. "Dua milyar. Hargamu dua milyar. Jadi saat ini kau adalah barang yang ku beli, dan aku adalah pembeli. Kata orang pembeli itu adalah raja. Tapi di Indonesia raja sudah tak ada. Jadi, aku ini adalah Tuanmu. Kau paham, bocah!?" tanya Saga lagi dengan senyum meremehkan.

"Baiklah Yang Mulia Tuan Sagara Atmaja. Hamba paham!" jawab Arimbi. Wajah Sagara terlihat memerah, pria itu mengatupkan rahang. 

"Aneh!" desis Arimbi, "tadi dia yang memintaku menganggapnya Raja, dan menyuruhku memanggilnya tuan. Sekarang aku sudah menuruti permintaannya. Kenapa wajahnya marah seperti itu!"gumam Arimbi.

"Ah ya, aku hampir lupa!" pekik Arimbi tertahan. "Yang Mulia Tuan Sagara!" panggil Arimbi lagi, gadis itu tak ambil pusing dengan ekspresi wajah pria itu. " Apakah ular-ular di dalam sana itu biasanya naik dan masuk ke dalam rumah?" tanya Arimbi menunjuk ke arah lantai. Wajahnya bergidik ngeri.

"Apakah kau tak tahu bahwa itu bukan ular? Ck,ck, darimana kau dapat rusa kecil itu? Dia bahkan mengira efoksy tiga dimensi itu nyata! Ular-ular itu bukan nyata sayang!" ucap seoarang wanita yang muncul tiba-tiba di hadapan mereka.

Arimbi terkejut melihat wanita itu. Gadis itu kemudian merunduk, mencoba meraba lantai yang dipijaknya. Benar saja ini hanya lantai tapi di cat dengan efek seperti ular, "wah, keren sekali. Benar-benar mirip!" gumam Arimbi. Yang di sambut gelak tawa dari wanita tadi.

Mata Arimbi memindai wanita itu dari atas ke bawah. Seolah menilai penampilannya. Dress merah tanpa lengan selutut. memperlihatkan bahu putih, lengan mulus dan betis indahnya. Rambut wanita itu dibiarkan tergerai melewati bahu. Warna rambut dark ash blond membuat wajah putih mulusnya lebih bercahaya. Jangan lupakan lipstik merah menyala itu membuat bibirnya sangat seksi.

Arimbi melihat dirinya. Dia insecure sekali dengan perbedaan mereka.

"Kau sudah pulang Beib? Apa kabarnya?" wanita itu mendekati Sagara. Berdiri tepat di depan pria itu. Mengikis jarak antara mereka. 

Dan, Cup!

Arimbi membeliakkan mata. "Apa wanita ini mencium suaminya, dan itu di bibirnya, di depan matanya? Kurang ajar tak bisa dibiarkan!" teriak Arimbi, tapi hanya dalam hati. Arimbi mengurungkan niat melontarkan sumpah serapah dan menyerang perempuan itu kala suara Sagara yang dingin membentak wanita itu.

"Jaga sikapmu, Felicia!" 

Wanita bernama Felicia itu terlihat mundur, wajahnya tiba-tiba menjadi sendu, air mata mengalir di sudut pipinya.

Sagara mendesah "Maaf, aku tak bermaksud membentakmu. Hanya saja aku merasa lelah!" ucap Sagara dengan raut menyesal.

"It's oke. Never mind. Aku selalu memaafkan mu bahkan sebelum kau memintanya. Now, give me a warm hug!" Felicia merentangkan tangan, yang kemudian di sambut Sagara dengan menarik tubuh ramping itu ke dalam rengkuhannya.

"I miss you Beib, so much!" bisik Felicia . Mata wanita itu menatap Arimbi dengan tajam, melempar sebuah senyuman sinis dan meremehkan.

Arimbi meremas ujung jilbabnya. Sepertinya bapak Arimbi salah mengambil langkah. Dia telah memaksa Arimbi memasuki sebuah pernikahan yang tak mudah. Arimbi tak sadar bahwa bukan hanya wanita yang tengah dipeluk suaminya itu yang akan menjadi ujian dalam rumah tangga yang baru satu hari di jalani. Akan ada ujian yang lebih berat dari ini, bahkan itu bisa mengambil nyawa Arimbi dan orang-orang terkasihnya.

Catatan: 

Krungu ra, ne dijak ngomong= dengar tidak kalau diajak bicara?

Related chapters

  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 2. Istri ke dua?

    "Jaga sikapmu, Felicia!"Wanita bernama Felicia itu terlihat mundur, wajahnya tiba-tiba menjadi sendu, air mata mengalir di sudut pipinya.Sagara mendesah "Maaf, aku tak bermaksud membentakmu. Hanya saja aku merasa lelah!" ucap Sagara dengan raut menyesal."It's oke. Never mind. Aku selalu memaafkanmu bahkan sebelum kau memintanya. Now, give me a warm hug!" Felice merentangkan tangan, yang kemudian di sambut Sagara dengan menarik tubuh ramping itu ke dalam rengkuhannya."I miss you Beib, so much!" bisik Felicia. Mata wanita itu menatap Arimbi dengan tajam, melempar sebuah senyuman sinis dan meremehkan.Arimbi meremas ujung jilbabnya. Sepertinya bapak Arimbi salah mengambil langkah. Dia telah memaksa Arimbi memasuki sebuah pernikahan yang tak mudah. Arimbi tak sadar bahwa bukan hanya wanita yang tengah dipeluk suaminya itu yang akan menjadi ujian dalam rumah tangga yang baru satu hari di jalani. Akan ada ujian yang lebih berat da

    Last Updated : 2021-09-28
  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 3. Jaga Matamu, bocah!

    Pagi ini Arimbi bangun agak kesiangan, sebabnya tadi malam ia susah memejamkan mata. Setelah melaksanakan sholat subuh, ia keluar kamar. Menuruni tangga dengan perlahan. Rumah mewah ini terlihat lengang. Arimbi berjalan ke arah taman. Menghirup segarnya udara pagi hari. Perasaan asing langsung menyapa. Ini adalah pagi pertama Arimbi berada di rumah orang lain. Biasanya kalau di rumah, pagi seperti ini menjadi tugas Arimbi memberi makan ayam dan membersihkan kandang kambing.Harumnya bunga mawar dan juga cempaka membuat pikiran tentang kampung halaman teralihkan. Ia memetik setangkai mawar, menghirup kelopaknya, setelah itu mendudukkan bokongnya pada ayunan di samping pohon manggis.Saat asyik menatap asrinya tanaman di kebun, tatapan Arimbi bersirobok dengan Sagara yang tengah berolahraga dengan bertelanjang dada. "Astaga kenapa dia tak memakai baju sih, mataku ternodai!" gerutu Arimbi. "Kenapa dada, dan perutnya sekencang itu?" Lagi-lagi Arimbi melayangk

    Last Updated : 2021-09-28
  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 4. Kabur

    "A-a-pa, Tuan Sagara yang telah melakukakan ini pada tubuh Mbak Felicia?" tanya Arimbi lagi. Felicia masih juga bungkam. Wanita itu tengah asyik menikmati juice dalam gelasnya."Mbak !!" bentak Arimbi, dia terlihat tak sabar melihat wanita itu masih saja bungkam."Ck, berisik! Benar dia yang melakukan ini semua. Bagaimana ... indah kan? Aku sangat menyukai tanda ini!" Felice nampak menghidu lebam di lengannya sambil memejamkan mata membayangkan sesuatu yang erotik. "Ah, aku jadi merindukannya!" gumam wanita dengan mata terpejam, membayangkan wajah Sagara.Arimbi menatap tak percaya pada wanita yang wajahnya terlihat mengerikan itu. Pelipisnya pecah, ujung bibirnya juga pecah. Dan yang paling mengerikan adalah lebam-lebam biru di seluruh lengannya."Apakah Tuan Sagara selalu melakukan hal itu--menyiksamu, tiap kali kalian melakukan hubungan suami isteri?" Arimbi bergidik ngeri saat melihat Felicia menjawab dengan senyum dan anggukan kepala.

    Last Updated : 2021-09-28
  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 5. Gadis berdada rata

    Arimbi hanya bisa menatap lurus kedepan. Otak wanita itu terus saja memikirkan apa yang akan terjadi dalam hidupnya. Rumah tangga seperti apa yang tengah ia jalani? Berapa lama dia akan bertahan dengan pernikahan ini? Istri ke dua, suami sadomasis. Ah, lengkap sudah penderitaan Arimbi.Membicarakan kelainan seks ini, Arimbi sudah mencari tahu tentang apa itu sadomasokis, dan itu membuat Arimbi ketakutan hingga kini."Kita sudah sampai, Nyonya kecil!" ujar seorang pengawal. Arimbi menarik napas, memenuhi seluruh rongga dadanya, untuk menekan rasa tegang dalam hati.Arimbi turun dari mobil itu. Berdiri menatap rumah megah yang dua hari lalu sempat membuat gadis itu kagum akan tetapi kini malah membuatnya di landa rasa cemas, ngeri dan takut. Membayangkan bagaiman penghuni rumah ini bertingkah laku. Melebihi kelakuan bintang."Hm,hm!" deheman keras seseorang membuat Arimbi berjengit."Apa yang sedang kau rencakan dengan menat

    Last Updated : 2021-09-28
  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 6. Jangan besar kepala

    Mereka telah sampai di sebuah butik di kawasan Kemang. Sebuah bangunan lima lantai berdiri menjulang kokoh. Bangunan berdinding pastel itu terlihat sangat aseri. Bunga-bunga dengan aneka macam dan warna.Saat akan memasuki butik tadi Arimbi terlihat berdecak kagum dengan keindahan bunga morning glori yang menjalar pada pagar tembok butik. Warna ungu dan pink membuat mulut gadis itu tak berhenti berdecak."Ck, ck, ck. Cantik bener!!" Kini mobil memasuki halaman butik, sebelum masuk mereka di sambut bunga-bunga yang sangat indah. Bunga mandevilla nampak ditanam dengan cara bergerombol pada tiang, di atasnya dipasangi lampu yang akan menyala pada malam hari, dan keindahan bunga ini akan semakin terpancar.Saat akan memasuki butik di samping kiri kanan pintu, bunga anggrek, mawar dan juga sedap malam tumbuh subur,dan sedang berbunga. Wangi bunga mawar dan sedap malam menghentikan langkah Arimbi. Gadis itu berjalan mendekat ke arah bebungaan

    Last Updated : 2021-10-06
  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 7. Wanita genit

    Makan malam berjalan hening. Makanan aneka rupa sudah terhidang di meja. Sejak masuk ke rumah Sagara dua hari yang lalu. Arimbi selalu dihantui rasa bersalah. Menghidangkan makanan sebanyak ini, yang makan hanya bertiga dan Arimbi yakin mereka hanya akan memakannya sedikit setelah itu akan meninggalkan sisanya. Kalau di rumah ada pelayan yang akan menghabisikan lauk pauknya tidak tahu kalau di restoran ini. "Kau kenapa? Apa tidak suka dengan makanannya?"tanya Sagara, entah kenapa di telinga Felicia menangkap ada hal berbeda dari cara Sagara memperlakukan Arimbi. Suara pria itu boleh saja datar dan dingin seperti biasa, tapi Felicia mengenal dengan cukup baik bagaimana seorang Sagara. Dan bisa Felicia pastikan bahwa Sagara menyimpan ketertarikan pada Arimbi. "Tentu saja ini bukan seleranya. Biasanya dia makannya tahu tempe, sayur asem dan-- "Jengkol goreng, dan ikan asin. Terus nasinya yang anget-anget. Aduh, Mbak Felicia kamu so sweet banget si

    Last Updated : 2021-10-06
  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 8. Nafsu yang menakutkan

    Mata Felicia menatap lekat wajah Arimbi. Sedangkan Sagara mempertajam pendengarannya. Ia ingin tahu jawaban apa yang akan diberikan oleh Arimbi."Aku tak akan menjawab. Karena itu adalah masalah pribadiku. Meski aku ini adalah alat pembayar hutang tapi aku juga masih punya hak untuk memiliki privacy, kan?" Suara Arimbi terdengar pelan. Ada rasa kecewa dalam hati Sagara saat Arimbi tak menjawab pertanyaan Felicia.Suasana mobil kembali sunyi. Arimbi fokus menatap ke arah lampu kerlap kerlipnya membuat Arimbi teringat kampung halaman.Mobil kini memasuki halaman rumah Sagara. Begitu berhenti, Arimbi gegas keluar berjalan mendahului mereka. Menyisakan kerutan pada wajah Sagara. Melihat Arimbi diam seperti itu tentu saja membuatnya heran. Hampir seminggu tinggal bersama Arimbi, baru kali ini mulutnya diam. Biasanya ia berkicau laksana burung murai.Felicia sedari tadi mengamati gerak gerik Sagara. Berkali-kali ia melihat sorot mata Sagara

    Last Updated : 2021-10-06
  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 9. Aku ingin kamu

    Huek, huek, huek!!!Berulang kali Arimbi memuntahkan isi perutnya. Masih terbayang dengan jelas gambaran bagaimana Sagara memukuli Felicia tanpa ampun. Sebelum kemudian melakukan penyatuan mereka. Felicia, wanita itu bagaimana dia bisa berteriak ke sakitan tapi juga mengiringinya dengan desahan menikmati?"Kau kenapa?""Astaghfirullah!" teriak Arimbi, matanya membeliak sàat melihat Sagara duduk di atas tempat tidur dengan menatap tajam ke arahnya."Anda ... sedang apa di sini?" tanya Arimbi dengan wajah pucat pasi seperti habis melihat hantu."Kenapa? Ini rumahku jadi aku bebas ada di mana saja selagi masih di wilayah rumah ini!" balas Sagara. Netra bak elang itu masih saja menyorot tajam ke arah Arimbi membuat wanita itu ketar ketir."Kamu belum menjawab pertanyaanku. Kamu kenapa?" Sagara mengulangi pertanyaannya"Tidak apa-apa! Mungkin masuk angin!" jawab Arimbi asal. Wanita itu kemudian berj

    Last Updated : 2021-10-07

Latest chapter

  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 27. Wanita penipu.

    Tubuh Arimbi gemetar mendapati tatapan membunuh dari Sagara. Pria itu, Sagara Atmaja, menatap dengan sorot amarah yang tak pernah dilihat Arimbi.Sagara kemudian menarik tangan Arimbi dengan kasar."Jangan sakiti dia!" Hans menahan tangan Arimbi. "Menolaklah kalau kau tak ingin pergi!" ucap Hans lirih. Sagara bergerak maju mendekati Hans. Melihat sorot mata Sagara yang siap menghancurkan apa pun membuat Arimbi cemas."Maaf, Mas. Saya harus pulang bersama suami saya. Tolong lepasin!" pinta Arimbi dengan sorot mengiba. Setelah mengatakan hal itu, Arimbi mengamit tubuh besar Sagara dengan tangan kecilnya. Mereka berdua berjalan keluar kafe, menuju tempat parkir di mana mobil Sagara berada. Dengan kasar Sagara membuka pintu mobil, mendorong tubuh Arimbi masuk ke dalam dengan kasar.Ia sendiri kemudian masuk ke dalam mobil. Menginjak pedal gas, melajukan sedan lexusnya dengan kecepatan tinggi. Arimbi dengan tergesa memasang sabuk pengaman.

  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 28. Sedingin kutub selatan

    Pagi hari Arimbi terbangun dengan perasaan kosong. Sekosong tempat tidur di sampingnya. Perempuan muda itu meraba tempat di sampingnya. Tempat di mana biasa Sagara tidur. Dingin.Arimbi mengembuskan napas pelan. Badannya terasa lemas. "Salahku sendiri, kenapa tidur lagi setelah subuhan, jadinya badan lemes kayak gini!" Arimbi bermonolog seorang diri. Ia kemudian meraih ponsel. Berharap akan ada pesan dari Sagara.Nihil. Tak ada satu pun pesan dari pria itu."Dia sangat menakutkan saat cemburu!" gumam Arimbi sembari menuang susu ke dalam gelas.Ting.Ugh,ugh. Arimbi tersedak. Dia amat terkejut dan senang dengan bunyi notifikasi ponselnya. Berharap itu adalah Sagara. Akan tetapi harapannya sirna karena ternyata yang mengiriminya pesan adalah Wira. Bukan Sagara."Lain yang gatal, lain yang digaruk. Lain yang diharap lain yang datang!" Arimbi kemudian membuka pesan Wira."Nyonya kecil tak usah khawati

  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 26. Curhatan Hans

    Pagi hari Arimbi bangun seperti jam biasa. Memasak sarapan pagi untuk Sagara dan juga dirinya. Menu sarapan kali ini adalah nasi goreng seafood."Hmm, harum sekali!" ucap Sagara. Memeluk tubuh Arimbi dari belakang. Arimbi hanya mengulas senyuman. Rambut basah Sagara sehabis keramas membuat aroma samphoo menguar memenuhi indera penciuman Arimbi."Duduk dulu. Aku siapin tehnya!" titah Arimbi. Namun, Sagara tak juga beranjak. Tetap setia dengan posisinya saat ini. Sagara sangat menyukai wangi tubuh istrinya ini. Aromanya selalu menenangkan."Sayang, apa kau tak merasakan hal aneh akhir-akhir ini?" tanya Sagara setelah kini duduk di kursi dengan hidangan nasi goreng di depannya.Arimbi mengerutkan kening dengan pertanyaan Sagara. "Seperti apa?" tanya Arimbi. Wanita itu meletakkan teh di depan Sagara. Di samping nasi gorengnya."Aku terus merasakan mual, apalagi saat pagi seperti ini. Tapi, begitu mencium wangi tubuhmu rasa mual itu

  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 25. Cinta bertepuk sebelah tangan.

    Hans menghempaskan tubuh ke sofa. Rasa kesal merajai hatinya saat ini. "Kenapa harus seperti ini? Kau tak bisa terus seperti ini, Hans? Hentikan rasa yang kau miliki kalau kau tak ingin terluka. Ingat, Arimbi, wanita itu adalah istri dari orang yang ingin kau hancurkan, jadi ... hentikan sampai di sini, kegilaan ini!" Hans bermonolog seorang diri.Ting nong, ting nong.Dahi Hans mengerut. Ia tak ada janji. Mengapa ada orang yang membunyikan bel. Dengan malas ia pun bergegas menuju pintu. Hans terkejut melihat siapa yang datang ke rumahnya.Felicia tersenyum lebar menampakkan gigi putih yang berbaris rapi"Dari mana kau tahu rumahku?" tanya Hans. Pria itu masih berdiri di ambang pintu. Enggan mempersilahkan wanita berambut cokelat itu masuk ke dalam apartmennya."Kau tak mempersilahkan tamumu untuk masuk?" tanya Felicia menatap tajam ke arah Hans. Pria itu berjalan ke arah ruang tamu, diikuti Felicia di belakangnya.

  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 24. Bayi tuaku sakit

    Pagi ini udara terasa dingin, bekas hujan semalam yang turun tanpa henti. Arimbi terbangun dari sejak pukul 03. 00 dini hari, setelah menunaikan sholat subuh menyibukkan diri di dapur. Sebulan sudah tinggal di rumah hadiah dari Sagara katanya untuk merayakan prestasi seorang Arimbi karena dapat membuat beruang kutub itu jatuh cinta.Arimbi sangat menyukai rumah ini. Sesuai dengan rumah impiannya. Apalagi kolam renang itu, dia sangat menyukainya. Hampir tiap hari Arimbi akan berenang di sana dan kadang ia dan Sagara akan menjadikan kolam renang itu tempat mereka bercinta. Kata Sagara 'bercinta di ruang terbuka lebih terasa sensasinya' kalau mengingat kemesuman Sagara Arimbi jadi terkikik geli, karena kini Arimbi pun tertular dengan kemesuman Sagara.Arimbi melihat jam di dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul 6. 30, tak ada tanda-tanda suaminya keluar dari kamar. Biasanya jam begini pria dengan mata setajam elang itu sudah duduk manis menunggu sarapan di m

  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 24. Bayi tuaku sakit

    Pagi ini udara terasa dingin, bekas hujan semalam yang turun tanpa henti. Arimbi terbangun dari sejak pukul 03. 00 dini hari, setelah menunaikan sholat tahajud dsn kemudian disambung sholat shubuh dua jam setelahnya, perempuan muda itu menyibukkan diri di dapur. Sebulan sudah tinggal di rumah hadiah dari Sagara katanya untuk merayakan prestasi seorang Arimbi karena dapat membuat beruang kutub itu jatuh cinta. Arimbi sangat menyukai rumah ini. Sesuai dengan rumah impiannya. Apalagi kolam renang itu, dia sangat menyukainya. Hampir tiap hari Arimbi akan berenang di sana dan kadang ia dan Sagara akan menjadikan kolam renang itu tempat mereka bercinta. Kata Sagara 'bercinta di ruang terbuka lebih terasa sensasinya' kalau mengingat kemesuman Sagara Arimbi jadi terkikik geli, karena kini Arimbi pun tertular dengan kemesuman Sagara. Arimbi melihat jam di dinding. Waktu sudah menunjukkan pukul 6. 30, tak ada tanda-tanda suaminya keluar dari kamar. Biasanya jam

  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 23. Pov Sagara

    Sagara Atmaja. Itu namaku. Pria dingin, angkuh, dan tak tersentuh. Begitulah orang-orang mengenal bagaimana kepribadianku.Bukan tanpa alasan aku membentuk pribadiku seperti itu. Semua karena aku berusaha membentengi luka dalam hati ku agar tak ada seorang pun yang dapat melihat luka itu.Luka itu pula yang membuat perilaku seks ku jadi menyimpang jauh dari kenormalan. Kepuasan itu kudapatkan apabila pasanganku berteriak kesakitan. Erangan, lolongan rasa sakit itu membuat gairahku tak terbendung. Rintihan dan tangisan pasanganku mengingatkan kenangan burukku yang pernah kualami puluhan tahun lalu."Jangan lakukan itu tante, Saga tidak mau!" Tangis dan ratapanku tak menghentikan wanita itu melakukan aksi bejatnya. Saat itu usiaku sepuluh tahun, entah bagaimana wanita dewasa itu memiliki nafsu menjijikkan pada pemuda seusiaku. Tak hanya berhenti sampai di sana kegiatan laknat itu ia lakukan hingga aku berusia empat belas tahun. Di mana batas ra

  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 22. Taktik Hans

    Hans terus saja mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan Arimbi dan Sagara. Sedangkan Felicia dengan orang suruhannya mengikuti kemana pun Hans pergi.Felicia merasa sudah cukup ia mengumpulkan bukti tentang Hans. Sekarang waktunya bergerak. Ia tahu harus ke mana menemui pria pemilik wajah oriental itu.Di restoran tempat Hans bekerja. Pria itu nampak sedang asyik memasak. Memamerkan bakat memasak yang dimiliki pria itu pada dua orang wanita di pojok resto, yang terus saja mengamati tanpa berkedip.Ke dua wanita itu adalah Letta dan juga Arimbi.Beberapa jam sebelumnya."Hai, Imbi!" sapa Hans pada Arimbi yang tengah asyik memilih buku. Wanita itu sedikit terkejut dengan kehadiran Hans. Terbesit dalam pikirannya, apakah pria ini mengikutinya? Mengapa selalu saja bertemu tanpa sengaja? Namun, Arimbi segera menepis pikiran itu."Hai, Mas Hans!" balas Arimbi tersenyum ramah. Dan, itu cukup membuat deguban di jantung Hans dua kali l

  • Terjebak Pernikahan Dengan pria Sadomasokis   Bab 21. Wanita masa lalu Sagara

    Felicia membuka satu persatu foto yang dikirimkan oleh orang bayarannya. Luka di hati wanita itu makin menganga saat melihat bagaimana perlakuan Sagara pada Arimbi. Romantis, penuh perhatian. Mata menatap penuh cinta, bibir tersenyum amat manis yang tak pernah dilakukan Sagara selama bersamanya.Kening Felicia mengerut saat melihat sebuah Video yang dikirim oleh orang bayarannya. Di dalam video berdurasi sekitar sepuluh menit itu nampak Arimbi sedang tertawa bersama seorang pria yang tampak tak asing bagi Felicia."Bukankah dia adalah Chef yang bekerja di resto milik Sagara!" gumam Felicia. "Wanita itu mengulas senyum sinis. Melihat dari cara pria ini manatap jalang kecil ini, aku tahu ada rasa yang pria itu simpan. Bukankah ini adalah kabar yang sangat bagus?" Senyum di bibir Felicia makin lebar.Sementara itu Arimbi yang tanpa sengaja bertemu dengan Hans di sebuah toko buku kini tengah menikmati makan siang bersama Hans dan juga Let

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status