Share

Tentang Jason

Author: Smallie
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Papa?!”

Jason, bocah berusia delapan tahun itu melepaskan genggaman tangannya dari Anna dan berlari menghambur ke pelukan Sean yang telah siap merengkuhnya dengan hangat.

Sungguh  pemandangan yang hangat kala sepasang ayah dan anak itu saling berpelukan dan menyalurkan kasih sayang seolah telah lama berpisah.

Tak jauh dari sana, wanita muda dengan setelan semi formalnya tampak berdiri menunduk tak nyaman.

Setelah cukup puas melepaskan rindu untuk sang putra, Sean lantas mengalihkan pandangan pada sang wanita muda yang masih berdiri dengan kikuk di tempatnya semula.

“Jadi ... namamu Anna?” tanya Sean datar.

“Benar! Dia ibu guruku, Bu Anna yang kemarin membantuku melukis, Pa.”

Bukan Anna yang menjawab pertanyaan itu, melainkan Jason. Yang tampak bersemangat dan berbinar.

Sean melukis senyuman tipis di wajahnya, mendekatkan sang putra dalam dekapannya sebelum kembali fokus pada Anna.

“Jadi ... kau guru di sini?” tanyanya kemudian.

“Benar,” jawab Anna setengah kikuk, tak mampu mempertemukan netra mereka.

“Jadi ... yang mana pekerjaan utamamu? Yang semalam, atau yang sekarang?”

Mendengar pertanyaan gila yang terlontar dari mulut Sean tak ayal membuat Anna melotot tak percaya.

Terlebih beberapa guru dan wali murid tampak melintas di antara mereka. Tak hanya melintas, tentu saja mereka sambil mencuri dengar.

“Apa maksud Anda?” tanyanya setengah berteriak.

“Kau wanita yang di hotel bersamaku pagi tadi kan?” tanya Sean datar.

“Tuan-“

“Hotel itu apa Pa?”

Anna hampir meledak dalam amarah lagi sebelum lontaran polos dari mulut Jason mengudara. Sean pun tak kalah terkejut dengan pertanyaan polos Jason.

Lelaki bertubuh kekar itu lantas membungkuk sejenak untuk mencium pipi sang putra sebelum akhirnya menyuruh Jason bergabung bersama teman-temannya.

Dan tentu saja ia berniat menahan Anna dan menginterogasinya dengan berbagai pertanyaan setelahnya.

Namun Anna bukanlah gadis bodoh, dengan sigap ia berbalik dan meninggalkan lelaki itu seorang diri di depan pintu masuk.

“Anna! Bu Anna!”

Ia mengabaikan setiap panggilan menyebalkan namun seksi dari Sean dan terus berjalan cepat menuju aula.

Sepanjang acara pun guru muda itu hanya diam dan menunduk, tak banyak melakukan interaksi dengan siapa pun. Anna hanya melakukan tugas seperlunya.

Terlebih Sean yang duduk di barisan paling depan di antara para wali murid tampak menaruh minat terhadapnya.

Meskipun nampak santai dan acuh, sebenarnya Anna tengah berusaha mengendalikan dirinya.

Tubuhnya gemetar dan berkeringat dingin. Ia teramat takut Sean akan membongkar rahasia gelapnya dan mengakhiri kariernya sebagai seorang guru.

Sudah hampir dua tahun sejak ia menerima gelarnya sebagai sarjana, dan baru kali ini ia mendapatkan kesempatan yang layak untuk menempuh karier.

Anna bukanlah gadis pemalas, selama ini ia berjuang dengan kesehatan mentalnya yang buruk untuk segera mendapatkan pekerjaan dan membantu keluarganya terbebas dari hutang.

Pertemuan wali murid sudah berakhir sejak lima menit yang lalu, namun Anna masih tampak sibuk dengan segala berkas di atas meja.

Di saat rekan-rekannya yang lain telah pergi meninggalkan ruangan, guru muda itu masih disibukkan dengan berbagai hal kecil di meja rapat.

“Biar kubantu,” kata Sean.

Anna lantas mendongak dan menatap lelaki di hadapannya dengan tatapan tak percaya.

“Tidak perlu! Ini tugas saya, sebaiknya Anda segera pergi meninggalkan ruangan.”

Tidak ada siapa pun di sana selain mereka berdua dan itu semakin membuat Anna takut juga salah tingkah. Takut jika seseorang berpikiran yang tidak-tidak tentang mereka.

“Kenapa? Aku hanya ingin menolongmu, bukan berniat melakukan apa pun padamu.”

Tatapan mereka bertemu, dan dari sorot matanya dengan jelas Anna mengatakan ‘apa maksudmu?’

“Kau bahkan berani tidur satu ranjang denganku, berada dalam kamar hotel yang gelap bersamaku, tapi tiba-tiba sekarang kau merasa ketakutan dan-“

“Diam!”

Gadis itu melirik ke kanan dan ke kiri, memeriksa apakah ada orang lain yang mendengarkan pembicaraan mereka.

Ia sudah cukup muak dan marah dengan semua perlakuan Sean, terlebih lelaki itu bersikap seolah ia tak mengetahui apa pun.

“Kau ingin menghancurkan karierku ya? Ini caramu balas dendam? Seharusnya aku membunuhmu dan merampas semua harta milikmu sejak semalam!” terianya dengan emosi yang hampir meledak.

Sedangkan Sean hanya menatap wanita di hadapannya itu dengan tatapan datar tanpa berniat menginterupsi.

“Apa yang akan terjadi jika para wali murid tahu seperti inilah kelakuan pendidik anak-anak mereka?”

“Cukup.”

“Aku belum selesai Nona.”

“Kumohon, pergi dari sini sekarang juga.”

Sean menghela nafas berat, ia ingin berbicara lebih jauh namun jadwal padatnya telah menunggu hari ini.

“Baiklah jika itu yang kau inginkan. Kuharap kita tidak akan bertemu lagi setelah ini.”

Dingin dan sunyi yang mampu Anna rasakan setelah kepergian Sean. Wanita itu mematung dengan setumpuk berkas yang hampir tak mampu ia tahan lagi dengan tangan mungilnya.

***

“Bagaimana pertemuannya?”

“Hah ....”

Helaan nafas kasar yang keluar dari mulut Sean sudah cukup menjadi jawaban bahwa pertemuan wali murid itu tak berjalan baik. Begitu pikir Bima.

Tak ada yang lebih buruk dari suasana hati Sean saat ini, bahkan udara kotor Jakarta sekali pun. Niatnya untuk membuka jendela mobil pun urung kala polusi di luar sana semakin memburuk.

“Kau perlu istirahat dari pekerjaan sejenak Sen, Jason juga perlu menghirup udara segar. Pergilah berlibur.”

“Kau benar, lagi pula sudah lebih dari enam bulan saat terakhir kali aku mengunjungi rumah lama di Bandung.”

“So ... kau bisa meninggalkan dunia memuakkan ini dan pergi ke Bandung akhir pekan ini.”

Tak semudah itu, orang lain mungkin menganggap hidup Sean sangat mudah dan sempurna. Memiliki kekayaan, popularitas dan cinta dari setiap orang. Ia bebas melakukan banyak hal.

Namun nyatanya tidak demikian, uang yang banyak malah membuatnya kalap dan tak tenang, popularitas tak memberinya banyak ruang dan cinta dari orang-orang malah memberinya banyak beban.

Hidup sebagai mantan atlet menempatkannya dalam dua posisi sulit. Ia adalah panutan dan kebanggaan, namun di sisi lain dunia impiannya itu sangat keras dan menimbulkan trauma yang mendalam.

“Bim, apa mimpimu di masa depan? Impian yang kau harapkan segera terwujud.”

“Tentu saja aku ingin hidup bahagia dengan semua aset mewah yang kumiliki,  lalu ... memiliki seorang wanita cantik.

Aku mungkin akan membangun bar terbesar di negeri ini jika memiliki semua uang itu, Sen,” jawabnya yang diakhiri kekehan pelan.  

Sean tersenyum tipis, setiap orang menginginkan hal yang sama. Yang tanpa mereka sadari semua itu hanyalah kebahagiaan semu yang dapat lenyap kapan saja.

“Hidupmu sudah sempurna Sen, kau hanya butuh seorang wanita untuk benar-benar menyempurnakannya.”

“Dalam kasusku, justru wanita lah yang menghancurkan semuanya dan membuat hidupku berantakan.”

“Come on, lima belas tahun menjomblo sudah cukup, ok? Kau perlu menemukan pasangan sejatimu, juga sosok ibu yang tepat untuk Jason.”

“Cih! Ibu bagi Jason? Wanita mana lagi yang mampu menjadi ibunya, jika ibunya sendiri menelantarkannya

Bukankah wanita itu mengerikan? Menggunakan kedok sebagai makhluk lemah yang ternyata menyimpan kekejaman.”

“Sen, tidak semua wanita seperti itu,” ucap Bima dengan nada jengah.

“Kau hanya belum mengerti Bim, bahkan seorang wanita muda yang tampak lugu dan suci nyatanya menyimpan rahasia gelap yang menjijikkan. Aku tak bisa membuat putraku berada dekat dengan wanita seperti itu.”

Bima menaikkan sebelah alisnya. “Seorang wanita muda? Siapa?”

Related chapters

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Bos Misterius

    Malam ini dengan pakaian lusuhnya yang setengah basah, Anna datang ke bar. Perasaannya kacau sejak beberapa hari kemarin.Ia tak mendapatkan jatah tidurnya dengan baik dan kehilangan minat akan segala hal. Namun Anna sadar ia harus tetap bekerja dan menghasilkan uang.“Oh, Anna? Aku tak melihatmu selama beberapa hari terakhir. Kau ada tugas malam ini?”Wanita itu mendudukkan diri di kursi bar di hadapan Bima tanpa berniat menjawab pertanyaan lelaki itu. Meletakkan kepalanya dengan malas hingga menimbulkan kekehan pelan dari yang lebih tua.“Siapa targetmu kali ini?” tanya Bima lagi.“Siapa lagi, seorang pria tua kaya yang menyebalkan pastinya.”Kekehan lain yang lebih keras keluar dari mulut Bima, lelaki bertubuh tegap dan jangkung itu sibuk membersihkan gelas dan memandangi wanita di hadapannya.“Itu bagus, setidaknya kau bisa mendapatkan banyak uang dari mereka. Namun hati-hati saja, terkadang mereka bukan orang sembarangan, jangan sampai kau berurusan panjang dengan lelaki-lelaki t

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Skandal Video Syur

    ‘Breaking News: Mantan Atlet Nasional Sean Nagara Terlibat Skandal Video Syur’‘Siapakah Sosok Wanita Muda dalam Video Syur Berdurasi 10 Detik Sean Nagara?’‘Mengungkap Sosok Wanita Misterius Sean Nagara: Ibu dari Jason Nagara?’Sean memijit kepalanya yang berdenyut sakit, berbagai kabar miring mengenai video syur dan berbagai foto yang tersebar di media sosial tak mampu ia lenyapkan begitu saja.Tim cyber perusahaan memang sudah bertindak, pun dengan agensi yang sempat menaunginya dulu. Meskipun setiap foto dan video sudah dihapus, tentu jejak digital itu tak akan menghilang begitu saja.“Tuan, tim cyber sudah berhasil menyelesaikan tugasnya. Kami sudah menghubungi semua perusahaan media dan membuat klarifikasi. Semua artikel, video dan foto yang tersebar juga tidak dapat ditemukan.”“Kau yakin? Ares, kau paham betul menghapus artikel dan menghubungi media tak akan menyelesaikan masalah ini. Tak semudah itu. Aku benar-benar ... Akh!”Sean tak mampu menahannya lagi, ia benar-benar ma

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   CEO Neo Sport

    Sambil mencuri-curi pandang Ares berusaha melihat lebih jelas apa yang tengah terjadi di ruangan CEO saat ini.Sampai-sampai ia tak menyadari bahwa Sean dan Anna tak lagi berada di sana.“Ares, apa yang kau lakukan?”Dan benar saja, dua orang berbeda usia itu telah berdiri di ambang pintu, memaksa Sean terduduk kembali di tempatnya.“Maaf Tuan, ada yang Anda butuhkan?”Sean membawa Anna yang tengah berdiri di sampingnya mendekat ke arah Ares. “Tolong antarkan Nona Anastasya pada Mia. Aku sudah berbicara dengannya.”“Baik Tuan.”Anna tak mengerti sama sekali rencana Sean saat ini, ia harus bersikap tegar dan wajar demi lelaki itu. Kini Anna harus tegar, demi Sean ia harus tegar dan bersikap wajar. Ia tak ingin membuat Sean malu.Lorong panjang di lantai teratas perusahaan itu nampak sunyi dan asing, hanya suara sol pantofel milik sekretaris Sean yang ia dengar.Ares tampaknya seorang lelaki muda yang sopan dan baik hati. Anna merasa nyaman saat bersamanya.“Masuklah Nona.”Anna menundu

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Bertemu dengan Jason

    Mobil sedan putih yang ditumpangi Anna mendarat dengan mulus di halaman sekolah Jason, tempatnya mengajar. Meskipun tak ada satu pun yang tahu mengenai skandal yang menjeratnya, rasanya Anna masih terlalu takut untuk sekedar bertemu manusia lain di sana. Namun ia ingat tujuannya datang untuk Jason dan memudahkan segala urusan Sean. Entah mengapa ia sangat percaya CEO Neo Sport itu akan membantunya. “Jason.”Tepat saat mobil yang mengantarnya pergi dan menghilang ditelan keramaian jalan, Anna melambaikan tangan agar Jason dapat menemukannya. “Bu Anna ....”Bocah lelaki berwajah lucu itu berlari menghambur ke arahnya. Memeluk tubuh Anna yang telah berjongkok untuk menyamakan tinggi badan Jason. “Bagaimana sekolahnya hari ini?” tanyanya lembut.“Seru ...! Jason belajar di perpustakaan bersama teman-teman,” ujarnya riang. “Kenapa Bu Anna tidak ada di sekolah pagi tadi?”Anna tersenyum lembut, berusaha menyembunyikan wajah sendunya juga senyuman tipis yang tampak getir kala ingatannya

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Makan Malam Pertama

    Anna meringkuk dalam balutan selimut tebalnya yang tampak lusuh sebab hampir satu bulan ini belum sempat ia cuci. Kepalanya menyembul dari balik selimut untuk memeriksa betapa kacaunya keadaan di luar sana. di dalam rumahnya tentu saja. Gadis berusia dua puluh lima tahun itu melemparkan ponselnya asal dan turun dari sofa, ia harus mengisi perutnya yang kosong setelah seharian penuh hanya melamun dan tertidur. Ia hampir tak peduli lagi dengan hidupnya, jika harus mati hari ini pun rasanya tidak apa-apa. Anna akan menemukan seseorang yang mampu membunuhnya dan menghilangkan semua beban hidupnya yang berat. “Akh ...!”Namun lagi-lagi ingatan tentang skandal yang menjeratnya membuat guru muda itu bersedih dan kalut. “Bagaimana jika aku mati dan mereka menuduhku sebagai sosok dalam video syur itu? Bagaimana jika Sean melimpahkan semua masalah padaku? Mereka mungkin benar-benar berpikir jika aku mati karena depresi. Argh ...!”Anna merasa pemikiran dalam kepalanya itu terlalu menakutk

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Insiden

    Ya, bagaimana mungkin Anna lupa dengan wanita berparas kejam yang kini tengah duduk manis seraya bergelayut manja di pundak Sean itu.Lelaki di hadapannya memperkenalkannya sebagai Jessica, namun Anna tak peduli. Ia hanya ingat pernah diancam dan dijambak dengan keras oleh wanita itu. Sesekali Anna hampir gagal menahan dirinya untuk tak tersenyum sebab tingkah risih Sean dari sentuhan Jessica.“Jadi, ada apa Anda memanggilku kemari?” tanya Anna datar, setelah melihat Jessica ia telah mati rasa. “Tentu saja ada yang harus kita bicarakan, Anna. Kupikir kita sudah mulai berbicara non-formal sejak beberapa hari yang lalu.”Anna tak terlalu peduli sekarang, ia malah mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan tak mengerti mengapa tak ada yang menaruh perhatian pada kehadiran Sean bersama dua orang wanita aneh di sana.“Jika orang lain sedang berbicara maka simak dengan baik.” Namun ucapan tiba-tiba yang dilontarkan Jessica membuat Anna tersadar dari dunianya sendiri. “Dasar norak dan tid

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Kekacauan dalam Restoran

    KLANG! TAR!!! BRUGH! Bising yang timbul kali ini mampu menyedot perhatian seluruh pengunjung restoran mewah itu. Suara-suara memekakkan telinga silih berganti mengejutkan setiap pasang mata yang menyaksikan kekacauan di sana. tak terkecuali Anna. Sang guru muda bahkan berdiri dari tempat duduknya dan menutup mulut tak percaya. Sepasang netranya berkaca-kaca dan tubuhnya tiba-tiba saja membeku tak mampu berbuat apa-apa. Di hadapannya, sosok kharismatik Sean Nagara telah jatuh tersungkur dengan cairan bening yang terus ia muntahkan dari mulutnya. Sesekali lelaki itu tampak memegangi perutnya, seolah menahan sakit yang teramat sangat. “T-tuan ....” Anna benar-benar merasa bodoh dan tak berdaya sekarang, Sean pun tak sepenuhnya membiarkan rasa sakit itu mengendalikannya. Ia berulang kali menghela nafas panjang dan berusaha menetralkan efek mematikan sialan yang kini mulai merampas kesadarannya. Situasi itu semakin membuat Anna tercekik sebab tak dapat ia temukan satu pun m

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Wanita Asing Bergaun Merah

    ‘Sean ... bangun, Sean ....’Bisikan dan dengung panjang dalam telinga Sean terasa semakin menyakitkan, suara yang teramat ia kenal memanggilnya dari tempat yang teramat jauh.Memaksanya bangun saat itu juga, meskipun rasanya sangat sulit.“Hah ...!”Dengan deru nafas memburu juga keringat dingin yang bercucuran di sekujur tubuhnya, Sean berhasil terbangun.Hal pertama yang ia lakukan kala kedua matanya terbuka adalah mengedarkan pandangan ke sekelilingSebuah tempat asing dengan aroma yang asing pula. Kebingungan yang ia rasakan semakin membuat kepalanya berat.Hingga ia mengalihkan pandangan ke sisi kiri dan menemukan seorang gadis bergaun merah dengan tangannya yang terlipat rapi di depan dada.“Sudah bangun, Tuan? Bagaimana tidurmu tadi malam?” tanya si wanita asing dengan nada datar.Tak ... tak ... tak ....Ketukan heels tinggi yang dikenakannya pun memecah sunyi yang teramat nyata di dalam kamar hotel mahal bernuansa klasik itu.Ia melangkahkan kakinya pelan menuju tengah ruang

Latest chapter

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Kekacauan dalam Restoran

    KLANG! TAR!!! BRUGH! Bising yang timbul kali ini mampu menyedot perhatian seluruh pengunjung restoran mewah itu. Suara-suara memekakkan telinga silih berganti mengejutkan setiap pasang mata yang menyaksikan kekacauan di sana. tak terkecuali Anna. Sang guru muda bahkan berdiri dari tempat duduknya dan menutup mulut tak percaya. Sepasang netranya berkaca-kaca dan tubuhnya tiba-tiba saja membeku tak mampu berbuat apa-apa. Di hadapannya, sosok kharismatik Sean Nagara telah jatuh tersungkur dengan cairan bening yang terus ia muntahkan dari mulutnya. Sesekali lelaki itu tampak memegangi perutnya, seolah menahan sakit yang teramat sangat. “T-tuan ....” Anna benar-benar merasa bodoh dan tak berdaya sekarang, Sean pun tak sepenuhnya membiarkan rasa sakit itu mengendalikannya. Ia berulang kali menghela nafas panjang dan berusaha menetralkan efek mematikan sialan yang kini mulai merampas kesadarannya. Situasi itu semakin membuat Anna tercekik sebab tak dapat ia temukan satu pun m

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Insiden

    Ya, bagaimana mungkin Anna lupa dengan wanita berparas kejam yang kini tengah duduk manis seraya bergelayut manja di pundak Sean itu.Lelaki di hadapannya memperkenalkannya sebagai Jessica, namun Anna tak peduli. Ia hanya ingat pernah diancam dan dijambak dengan keras oleh wanita itu. Sesekali Anna hampir gagal menahan dirinya untuk tak tersenyum sebab tingkah risih Sean dari sentuhan Jessica.“Jadi, ada apa Anda memanggilku kemari?” tanya Anna datar, setelah melihat Jessica ia telah mati rasa. “Tentu saja ada yang harus kita bicarakan, Anna. Kupikir kita sudah mulai berbicara non-formal sejak beberapa hari yang lalu.”Anna tak terlalu peduli sekarang, ia malah mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan tak mengerti mengapa tak ada yang menaruh perhatian pada kehadiran Sean bersama dua orang wanita aneh di sana.“Jika orang lain sedang berbicara maka simak dengan baik.” Namun ucapan tiba-tiba yang dilontarkan Jessica membuat Anna tersadar dari dunianya sendiri. “Dasar norak dan tid

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Makan Malam Pertama

    Anna meringkuk dalam balutan selimut tebalnya yang tampak lusuh sebab hampir satu bulan ini belum sempat ia cuci. Kepalanya menyembul dari balik selimut untuk memeriksa betapa kacaunya keadaan di luar sana. di dalam rumahnya tentu saja. Gadis berusia dua puluh lima tahun itu melemparkan ponselnya asal dan turun dari sofa, ia harus mengisi perutnya yang kosong setelah seharian penuh hanya melamun dan tertidur. Ia hampir tak peduli lagi dengan hidupnya, jika harus mati hari ini pun rasanya tidak apa-apa. Anna akan menemukan seseorang yang mampu membunuhnya dan menghilangkan semua beban hidupnya yang berat. “Akh ...!”Namun lagi-lagi ingatan tentang skandal yang menjeratnya membuat guru muda itu bersedih dan kalut. “Bagaimana jika aku mati dan mereka menuduhku sebagai sosok dalam video syur itu? Bagaimana jika Sean melimpahkan semua masalah padaku? Mereka mungkin benar-benar berpikir jika aku mati karena depresi. Argh ...!”Anna merasa pemikiran dalam kepalanya itu terlalu menakutk

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Bertemu dengan Jason

    Mobil sedan putih yang ditumpangi Anna mendarat dengan mulus di halaman sekolah Jason, tempatnya mengajar. Meskipun tak ada satu pun yang tahu mengenai skandal yang menjeratnya, rasanya Anna masih terlalu takut untuk sekedar bertemu manusia lain di sana. Namun ia ingat tujuannya datang untuk Jason dan memudahkan segala urusan Sean. Entah mengapa ia sangat percaya CEO Neo Sport itu akan membantunya. “Jason.”Tepat saat mobil yang mengantarnya pergi dan menghilang ditelan keramaian jalan, Anna melambaikan tangan agar Jason dapat menemukannya. “Bu Anna ....”Bocah lelaki berwajah lucu itu berlari menghambur ke arahnya. Memeluk tubuh Anna yang telah berjongkok untuk menyamakan tinggi badan Jason. “Bagaimana sekolahnya hari ini?” tanyanya lembut.“Seru ...! Jason belajar di perpustakaan bersama teman-teman,” ujarnya riang. “Kenapa Bu Anna tidak ada di sekolah pagi tadi?”Anna tersenyum lembut, berusaha menyembunyikan wajah sendunya juga senyuman tipis yang tampak getir kala ingatannya

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   CEO Neo Sport

    Sambil mencuri-curi pandang Ares berusaha melihat lebih jelas apa yang tengah terjadi di ruangan CEO saat ini.Sampai-sampai ia tak menyadari bahwa Sean dan Anna tak lagi berada di sana.“Ares, apa yang kau lakukan?”Dan benar saja, dua orang berbeda usia itu telah berdiri di ambang pintu, memaksa Sean terduduk kembali di tempatnya.“Maaf Tuan, ada yang Anda butuhkan?”Sean membawa Anna yang tengah berdiri di sampingnya mendekat ke arah Ares. “Tolong antarkan Nona Anastasya pada Mia. Aku sudah berbicara dengannya.”“Baik Tuan.”Anna tak mengerti sama sekali rencana Sean saat ini, ia harus bersikap tegar dan wajar demi lelaki itu. Kini Anna harus tegar, demi Sean ia harus tegar dan bersikap wajar. Ia tak ingin membuat Sean malu.Lorong panjang di lantai teratas perusahaan itu nampak sunyi dan asing, hanya suara sol pantofel milik sekretaris Sean yang ia dengar.Ares tampaknya seorang lelaki muda yang sopan dan baik hati. Anna merasa nyaman saat bersamanya.“Masuklah Nona.”Anna menundu

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Skandal Video Syur

    ‘Breaking News: Mantan Atlet Nasional Sean Nagara Terlibat Skandal Video Syur’‘Siapakah Sosok Wanita Muda dalam Video Syur Berdurasi 10 Detik Sean Nagara?’‘Mengungkap Sosok Wanita Misterius Sean Nagara: Ibu dari Jason Nagara?’Sean memijit kepalanya yang berdenyut sakit, berbagai kabar miring mengenai video syur dan berbagai foto yang tersebar di media sosial tak mampu ia lenyapkan begitu saja.Tim cyber perusahaan memang sudah bertindak, pun dengan agensi yang sempat menaunginya dulu. Meskipun setiap foto dan video sudah dihapus, tentu jejak digital itu tak akan menghilang begitu saja.“Tuan, tim cyber sudah berhasil menyelesaikan tugasnya. Kami sudah menghubungi semua perusahaan media dan membuat klarifikasi. Semua artikel, video dan foto yang tersebar juga tidak dapat ditemukan.”“Kau yakin? Ares, kau paham betul menghapus artikel dan menghubungi media tak akan menyelesaikan masalah ini. Tak semudah itu. Aku benar-benar ... Akh!”Sean tak mampu menahannya lagi, ia benar-benar ma

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Bos Misterius

    Malam ini dengan pakaian lusuhnya yang setengah basah, Anna datang ke bar. Perasaannya kacau sejak beberapa hari kemarin.Ia tak mendapatkan jatah tidurnya dengan baik dan kehilangan minat akan segala hal. Namun Anna sadar ia harus tetap bekerja dan menghasilkan uang.“Oh, Anna? Aku tak melihatmu selama beberapa hari terakhir. Kau ada tugas malam ini?”Wanita itu mendudukkan diri di kursi bar di hadapan Bima tanpa berniat menjawab pertanyaan lelaki itu. Meletakkan kepalanya dengan malas hingga menimbulkan kekehan pelan dari yang lebih tua.“Siapa targetmu kali ini?” tanya Bima lagi.“Siapa lagi, seorang pria tua kaya yang menyebalkan pastinya.”Kekehan lain yang lebih keras keluar dari mulut Bima, lelaki bertubuh tegap dan jangkung itu sibuk membersihkan gelas dan memandangi wanita di hadapannya.“Itu bagus, setidaknya kau bisa mendapatkan banyak uang dari mereka. Namun hati-hati saja, terkadang mereka bukan orang sembarangan, jangan sampai kau berurusan panjang dengan lelaki-lelaki t

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Tentang Jason

    “Papa?!”Jason, bocah berusia delapan tahun itu melepaskan genggaman tangannya dari Anna dan berlari menghambur ke pelukan Sean yang telah siap merengkuhnya dengan hangat.Sungguh pemandangan yang hangat kala sepasang ayah dan anak itu saling berpelukan dan menyalurkan kasih sayang seolah telah lama berpisah.Tak jauh dari sana, wanita muda dengan setelan semi formalnya tampak berdiri menunduk tak nyaman.Setelah cukup puas melepaskan rindu untuk sang putra, Sean lantas mengalihkan pandangan pada sang wanita muda yang masih berdiri dengan kikuk di tempatnya semula.“Jadi ... namamu Anna?” tanya Sean datar.“Benar! Dia ibu guruku, Bu Anna yang kemarin membantuku melukis, Pa.”Bukan Anna yang menjawab pertanyaan itu, melainkan Jason. Yang tampak bersemangat dan berbinar.Sean melukis senyuman tipis di wajahnya, mendekatkan sang putra dalam dekapannya sebelum kembali fokus pada Anna.“Jadi ... kau guru di sini?” tanyanya kemudian.“Benar,” jawab Anna setengah kikuk, tak mampu mempertemu

  • Terjebak Gairah Semalam Presdir Tampan   Wanita Asing Bergaun Merah

    ‘Sean ... bangun, Sean ....’Bisikan dan dengung panjang dalam telinga Sean terasa semakin menyakitkan, suara yang teramat ia kenal memanggilnya dari tempat yang teramat jauh.Memaksanya bangun saat itu juga, meskipun rasanya sangat sulit.“Hah ...!”Dengan deru nafas memburu juga keringat dingin yang bercucuran di sekujur tubuhnya, Sean berhasil terbangun.Hal pertama yang ia lakukan kala kedua matanya terbuka adalah mengedarkan pandangan ke sekelilingSebuah tempat asing dengan aroma yang asing pula. Kebingungan yang ia rasakan semakin membuat kepalanya berat.Hingga ia mengalihkan pandangan ke sisi kiri dan menemukan seorang gadis bergaun merah dengan tangannya yang terlipat rapi di depan dada.“Sudah bangun, Tuan? Bagaimana tidurmu tadi malam?” tanya si wanita asing dengan nada datar.Tak ... tak ... tak ....Ketukan heels tinggi yang dikenakannya pun memecah sunyi yang teramat nyata di dalam kamar hotel mahal bernuansa klasik itu.Ia melangkahkan kakinya pelan menuju tengah ruang

DMCA.com Protection Status