Share

Bab 83. Dendam Besar dan Klub Malam

Aara terlihat duduk di pojok ruang kamarnya, dia memeluk erat kedua lututnya. Seraya pandangannya itu menatap lurus ke arah depannya.

Kepalanya tidak mau berhenti berpikir tentang apa sebenarnya yang terjadi padanya, kenapa semua ini tidak bisa dia mengerti.

Kenapa Zayden bisa menganggap dirinya sebagai simpanan papanya. Kenapa dia bisa salah paham, dan memandangnya dengan serendah itu.

“Aku sungguh tidak mengerti dengan semua ini. Bagaimana caraku menjelaskannya, dia sama sekali tidak percaya padaku. Aku bukan simpanan, aku bukan wanita yang sekotor itu hiks hiks,” ucapnya sembari terus menangis.

Tok tok!

Aara tidak memedulikan suara ketukan yang berasal dari luar pintu kamarnya itu.

Karena saat ini dia tidak ingin diganggu, dia ingin sendiri dan merenungkan semua hal yang terjadi padanya.

Tok tok!

“Nyonya, ini saya. Anda harus makan, jadi tolong keluarlah Nyonya!” Ternyata orang yang mengetuk pintu kamar Aara adalah pelayannya Feni, yang memintanya untuk makan karena sedari p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status