Share

Bab 86. Isi Hati

Waktu sudah menunjukkan pukul 01.03 dini hari. Namun, Zayden tak kunjung pulang. Entah ini suatu kebaikan atau keburukan untuk Aara, yang jelas saat ini dia tidak sedang memikirkan Zayden. Di dalam pikirannya saat ini, hanya kehidupan gelapnya yang membuatnya sampai buta dan tidak bisa lagi melihat adanya kebahagiaan. Padahal bulan bersinar dengan terangnya di atas langit, tapi kenapa bulan itu hanya menerangi gelapnya bumi tapi tidak dengan hidupnya, padahal bintang berkerlip-kerlip dengan sangat indahnya, tapi kenapa bintang-bintang itu hanya memberikan keindahan pada langit tapi tidak pada hidupnya. Kenapa semua ini terasa tidak adil, kenapa penderitaan yang tidak dia ketahui sebabnya terus menghalangi cahaya yang ingin masuk ke dalam hidupnya.

Kenapa semuanya menjadi seperti ini, apakah Tuhan tidak mau lagi memberinya cahaya walaupun hanya sedikit. Sebenci itukah Tuhan padanya, memangnya apa salahnya.

Aara kembali menyeka air matanya yang terus turun membasahi pipinya. Entah bera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status