Share

59. Nasib Janin di Ujung Tanduk

Sejak pertama kali tiba di lokasi promosi sampai siang hari, Kezia terus bersemangat. Siapa pun yang mengira dia hanya seorang istri yang selalu dimanja oleh Arnold, pasti akan langsung menganga takjub oleh bakat komunikasinya yang begitu luas. Dalam acara pesta peringatan hari lahir kota itu, Kezia menghampiri langsung para calon konsumen untuk menjelaskan segala macam hal tentang produk baru dari perusahaan Arnold.

"Lebih baik Bu Kezia istirahat dulu. Saya khawatir Pak Arnold akan sangat marah ketika mengetahui saya membiarkan Ibu bergerak sejak pagi," tutur Sherin dengan cemas. Sesekali ia melirik jam tangan. Masih sisa beberapa jam lagi untuk tinggal di tempat ini, sementara ia sudah sangat mencemaskan kondisi Kezia. 

"Kau tak perlu cemas, Sherin. Kalau Arnold marah, saya yang akan berbicara padanya," jawab Kezia dengan muka santai. Ia merasa masih punya banyak tenaga untuk melanjutkan aksinya. Hanya duduk diam sambil memandang akan jadi sesuatu yang sangat tida
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status