Share

Bab 24

“Sandra aku ingin berbicara denganmu!” Rahman menghentikan Sandra yang akan keluar rumah.

“Bicara apa?” Sikap Sandra begitu ketus dan tak acuh pada Rahman.

Wanita itu membawa beberapa paper bag yang berisi tas mewah miliknya. Sandra benar-benar sudah kehabisan uang. Sedangkan, Maharatu tak kunjung memberikan uang dan mengaktifkan kartu kreditnya. Minta pada Bagaskara juga percuma, menantunya itu bilang bahwa urusan kartu kredit dan uang bulanan itu urusan Maharatu. Jadi, terpaksa dia harus menjual sebagian koleksi tas mewah miliknya untuk mendapatkan uang.

“Coba sekali saja peduli pada putri dan putramu, San!” tutur Rahman.

“Memangnya selama ini aku kurang peduli pada mereka?” tampik Sandra yang mulai terlihat kesal.

“Kalau kamu peduli, kemarin malam seharusnya kamu ikut merayakan hari ulang tahun Maharatu,” tegur Rahman. Dia memandang lekat ke arah Sandra berharap istrinya itu bisa sadar dan mau menyayangi anak-anak mereka.

“Kenapa juga aku harus merayakan ulang tahun anak durhaka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status