Lia terkekeh mendengar ucapan mommynya itu. Akhirnya memutuskan untuk duduk kembali ke sofa ruang tamu. Lia merasa bosan di Mension , ia ingin sekali berkeliling mencari udara segar tapi dirinya tidak memiliki teman. Jika mengajak mamanya pasti Rena tidak mau karna sibuk . "Kalau tahu begini mending sekolah. " gumam Lia sebal . Tadi ia sempat menemukan keberadaan kakak iparnya tapi nihil Lia tidak menemukan keberadaan Ayu. Akhirnya, ia menanyakan keberadaan kakak iparnya pada kepala maid dan jawaban bibi itu mengatakan Ayu pergi karna ada urusan penting entah urusan apa bibi itu tidak tahu . Jadi, Lia memutuskan berkeliling di Mension ini walau dibuat bosan. Metta yang merupakan anak dari Biksur - kepala pembantu pun sedang tidak ada dirumah jadi Ayu benar - kesepian sekarang . "Lia, kamu tahu kemarin perempuan itu kesini," ucap Rena duduk di samping anak keduanya. Lia menatap kearah mommynya dengan kedua bola mata malas . " Sudah tahu mama, kemarin dikasih tahu kakak i
Ayu menatap ke arah jam dinding yang berada di atas lemari kamarnya. Jam sudah menunjukan pukul 8 malam tapi belum ada tanda - tanda kepulangan dari Kenzo. Ia tahu bahwa mungkin Kenzo masih berduaan dengan wanita itu. Ayu harus kuat menerima kenyataan jika sewaktu - waktu Kenzo mencampakkan dirinya karna cinta pertama Kenzo sudah berada disisinya sekarang. Sudah dari awal seharusnya Ayu membentengi perasaannya pada tuannya itu. Ia tahu jika dia tidak pantas berada dengan Kenzo atau pun menjadi menantu dari Mension ini.Tapi suasana sekarang sudah berbeda, dirinya sendiri telah jatuh cinta pada Kenzo. Ia juga tidak bisa menyangkal jika dirinya mencintai suaminya itu tapi dirinya juga mendengarkan ucapan Lina saat itu "Jatuh cinta sama sakit hati itu paket komplit, jika kamu berani jatuh cinta kamu juga harus berani patah hati." dirinya harus kuat menerima semua apapun yang akan terjadi nanti antara mereka.Ayu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar mandi. Akhir - akhir i
Sekarang Kenzo dan Ayu sudah berada di dapur. Saat memasuki dapur, ada beberapa pelayan yang masih ada di sini, mungkin mereka masih melakukan pekerjaan mereka, tetapi disaat mereka masuk, Kenzo menyuruh dapur dikosongkan, jadi hanya Kenzo dan Ayu yang tersisa di ruangan ini. Ayu terlihat senang, akhirnya Kenzo mau menuruti keinginannya untuk memasak nasi goreng yang langsung dibuat oleh tuannya. Kapan suaminya akan mencoba memasaknya? Ayu berdoa semoga hasilnya bagus. "Jadi, apa yang harus aku lakukan?" Kenzo bertanya pada Ayu. Ayu yang berdiri di samping Kenzo segera berjalan ke lemari es untuk memeriksa bahan-bahan untuk membuat nasi goreng. Di sana, Ayu melihat beberapa bumbu dan rempah-rempah. Dia segera membawa bahan-bahan ke meja dapur dan menutup lemari es lagi. Kenzo berjalan menuju Ayu yang tampak sibuk memegang beberapa materi yang tidak diketahuinya. "Ini tuan," kata Ayu sambil memberikan bahan dan pisau di tangannya. Kau ingin membunuhku?” Ayu tersentak kag
Ayu tidak bermaksud marahi atau mengusir wanita ini tapi sikap wanita dihadapannya ini yang membuat Ayu tak tahan. "Okey aku pergi, tapi kamu harus inget! Aku pergi saat itu karna aku hamil anak Kenzo dan aku gak mau hamil saat itu jadi aku pergi jauh buat gugurin anak gue kandung!" setelah mengatakan itu Sena pergi dari hadapan Ayu yang terlihat diam. "Apa? Anak?" tanya Ayu dalam hati.Ayu masih terdiam di taman dengan pandangan menetap di hadapannya. Pikirannya masih dipenuhi perkataan Sena yang merasa ada sesuatu yang menjalar dihatinya saat mendengar jika Sena pernah hamil anak Kenzo, apa itu benar? Berarti Sena dan Kenzo pernah berhubungan layaknya suami - istri? Dia sakit mendengar itu tapi perkataan itu belum tentu benar juga, dia harus menanyakan prihal ini pada Kenzo tapi jika laki - laki itu tidak mau mengakuinya atau Kenzo tidak tahu jika Sena pernah mengandung anaknya? Apa jika Kenzo tahu, mereka berdua akan balikan? Terus bagaimana dengannya? "Apa yang harus ku
Hari sudah menunjukan pukul 5 sore yang artinya sebentar lagi Kenzo akan pulang dari kantornya. Ayu sudah selesai mandi sekarang jadi dirinya akan menunggu suaminya pulang di lantai bawah. Setelah istirahat tadi badan Ayu sudah lumayan enak jadi memutuskan untuk keluar dari kamar. Dengan wajah tersenyum, Ayu menjawab sapaan dari maid yang melintas dihadapannya. Ayu turun dari tangga dan melihat adik iparnya sedang menunggu dirinya didekat tangga. "Loh Lia, kamu ngapain disini?" tanya Ayu. Lia biasanya berdiri di dekat tangga yang sakit-sakit gini, biasanya gadis ini akan keluar dari kamar disaat makan malam tiba-tiba jadi saat pulang sekolah dia akan menemui Ayu terlebih dahulu setelahnya dia akan pergi ke kamar dan mengurung dirinya disana. " Gak ngapa - ngapain kok kak, hehe," ucap Lia dengan sedikit terkekeh.Ayu menatap curiga pada adik iparnya. "Beneran?" Mendengar nada tak percaya dari kakak iparnya, Lia menaikkan kedua telunjuk dan jari tengahnya. "Beneran kaj, su
Sena berjalan memasuki gedung besar dan tinggi dihadapannya. Ia menatap ke arah semua karyawan yang hormat, ya! Mereka semua masih menyatakan bahwa dirinya adalah pacar dari bos mereka, calon istri dari seorang Kenzo. Ternyata pernikahan Kenzo dan juga wanita kampung itu tidak dibuka, ini memudahkan untuk merebut kembali Kenzonya. la berjalan menuju ke arah ruangan Kenzo yang berada di lantai atas.Sena berjalan dengan anggunnya agar semua orang terkesan melihat dirinya. "Heh Jimmy! Kenzonya ada kan di dalam ruangannya?" tanya Sena saat melihat Jimmy yang berada di luar ruangan Kenzo. Jimmy menatap wanita di hadapannya ini yang berpenampilan seperti ingin pergi ke bar saja, bagaimana sekarang tidak mantan pacar dari bosnya ini memakai pakaian kurang bahan yang dibawakan tubuhnya sendiri. "Memangnya non Sena ada perlu apa ingin bertemu dengan tuan? " tanya Jimmy balik dan memastikan wanita itu ingin melakukan apa disini. Sena melipatkan kedua tangannya di atas dada dan menat
Ayu menutup pintu ruangan Kenzo dan mengambil tas yang sempat terjatuh dari genggamannya. Hatinya sakit melihat pemandangan seperti itu apalagi ini jelas sekali dimatanya. Dengan segera Ayu melangkah pergi menjauh dari ruangan Kenzo dan berlari untuk turun dari lantai ini. Air mata Ayu sudah tidak bisa dibendung lagi, dirinya tidak kuasa menahan air matanya. Laki - laki yang sekarang ia cinta sedang bermesra - mesraan dengan wanita lain apalagi sampai berciuman dan wanita lain adalah wanita masa lalu dari Kenzo.Sungguh hati mana yang tidak sakit melihat itu? Ketika sampai di lantai bawah, dirinya langsung berlari menuju meja resepsionis yang tadi. Ia masih mencoba menahan air mata agar tidak jatuh kembali. " Maaf mbak, saya titip makanan ini buat tuan Kenzo ya." Ayu memberikan tas yang ia bawa tadi dan langsung pergi dari sana. Dia tidak ingin mereka tahu jika dirinya sedang menangis. Lain ekspresi kedua wanita yang masih diam dimeja resepsionis. "Dia kenapa?" tanya salah
Jimmy melangkah masuk ke dalam perusahaan bosnya itu dengan peta yang ia pegang di samping tangan. "Tuan Jimmy!" ucap seseorang yang memanggilnya. Jimmy langsung melihat siapa yang memanggilnya barusan, dia pun menghampiri meja resepsionis karna tadi yang memanggilnya adalah salah satu karyawan. "Ada apa?" tanya Jimmy dingin pada wanita yang duduk di kursi tersebut. Wanita itu kemudian bangkit dan menyerahkan tas yang berwarna hijau Jimmy. "Ini tuan ada makanan untuk tuan Kenzo," ucap resepsionis tersebut dengan sopan. Jimmy menatap binggung pada tas itu, ia menaikkan salah satu alisnya menatap karyawan perusahaan ini. " Ini dari mension tuan Kenzo, tadi ada salah satu pembantu yang mengantarkannya kesini," ucap kembali resepsionis itu karna tahu jika Jimmy meminta penjelasan lebih perihal tas ini. Pembantu ? Untuk apa pelayan itu mengantarkan makanan ? Memangnya tuan Kenzo meminta dibawakan makan ? Jimmy heran karna tak biasanya ada pelayan yang menerima makanannya dat