Ayu tidak bermaksud marahi atau mengusir wanita ini tapi sikap wanita dihadapannya ini yang membuat Ayu tak tahan. "Okey aku pergi, tapi kamu harus inget! Aku pergi saat itu karna aku hamil anak Kenzo dan aku gak mau hamil saat itu jadi aku pergi jauh buat gugurin anak gue kandung!" setelah mengatakan itu Sena pergi dari hadapan Ayu yang terlihat diam. "Apa? Anak?" tanya Ayu dalam hati.Ayu masih terdiam di taman dengan pandangan menetap di hadapannya. Pikirannya masih dipenuhi perkataan Sena yang merasa ada sesuatu yang menjalar dihatinya saat mendengar jika Sena pernah hamil anak Kenzo, apa itu benar? Berarti Sena dan Kenzo pernah berhubungan layaknya suami - istri? Dia sakit mendengar itu tapi perkataan itu belum tentu benar juga, dia harus menanyakan prihal ini pada Kenzo tapi jika laki - laki itu tidak mau mengakuinya atau Kenzo tidak tahu jika Sena pernah mengandung anaknya? Apa jika Kenzo tahu, mereka berdua akan balikan? Terus bagaimana dengannya? "Apa yang harus ku
Hari sudah menunjukan pukul 5 sore yang artinya sebentar lagi Kenzo akan pulang dari kantornya. Ayu sudah selesai mandi sekarang jadi dirinya akan menunggu suaminya pulang di lantai bawah. Setelah istirahat tadi badan Ayu sudah lumayan enak jadi memutuskan untuk keluar dari kamar. Dengan wajah tersenyum, Ayu menjawab sapaan dari maid yang melintas dihadapannya. Ayu turun dari tangga dan melihat adik iparnya sedang menunggu dirinya didekat tangga. "Loh Lia, kamu ngapain disini?" tanya Ayu. Lia biasanya berdiri di dekat tangga yang sakit-sakit gini, biasanya gadis ini akan keluar dari kamar disaat makan malam tiba-tiba jadi saat pulang sekolah dia akan menemui Ayu terlebih dahulu setelahnya dia akan pergi ke kamar dan mengurung dirinya disana. " Gak ngapa - ngapain kok kak, hehe," ucap Lia dengan sedikit terkekeh.Ayu menatap curiga pada adik iparnya. "Beneran?" Mendengar nada tak percaya dari kakak iparnya, Lia menaikkan kedua telunjuk dan jari tengahnya. "Beneran kaj, su
Sena berjalan memasuki gedung besar dan tinggi dihadapannya. Ia menatap ke arah semua karyawan yang hormat, ya! Mereka semua masih menyatakan bahwa dirinya adalah pacar dari bos mereka, calon istri dari seorang Kenzo. Ternyata pernikahan Kenzo dan juga wanita kampung itu tidak dibuka, ini memudahkan untuk merebut kembali Kenzonya. la berjalan menuju ke arah ruangan Kenzo yang berada di lantai atas.Sena berjalan dengan anggunnya agar semua orang terkesan melihat dirinya. "Heh Jimmy! Kenzonya ada kan di dalam ruangannya?" tanya Sena saat melihat Jimmy yang berada di luar ruangan Kenzo. Jimmy menatap wanita di hadapannya ini yang berpenampilan seperti ingin pergi ke bar saja, bagaimana sekarang tidak mantan pacar dari bosnya ini memakai pakaian kurang bahan yang dibawakan tubuhnya sendiri. "Memangnya non Sena ada perlu apa ingin bertemu dengan tuan? " tanya Jimmy balik dan memastikan wanita itu ingin melakukan apa disini. Sena melipatkan kedua tangannya di atas dada dan menat
Ayu menutup pintu ruangan Kenzo dan mengambil tas yang sempat terjatuh dari genggamannya. Hatinya sakit melihat pemandangan seperti itu apalagi ini jelas sekali dimatanya. Dengan segera Ayu melangkah pergi menjauh dari ruangan Kenzo dan berlari untuk turun dari lantai ini. Air mata Ayu sudah tidak bisa dibendung lagi, dirinya tidak kuasa menahan air matanya. Laki - laki yang sekarang ia cinta sedang bermesra - mesraan dengan wanita lain apalagi sampai berciuman dan wanita lain adalah wanita masa lalu dari Kenzo.Sungguh hati mana yang tidak sakit melihat itu? Ketika sampai di lantai bawah, dirinya langsung berlari menuju meja resepsionis yang tadi. Ia masih mencoba menahan air mata agar tidak jatuh kembali. " Maaf mbak, saya titip makanan ini buat tuan Kenzo ya." Ayu memberikan tas yang ia bawa tadi dan langsung pergi dari sana. Dia tidak ingin mereka tahu jika dirinya sedang menangis. Lain ekspresi kedua wanita yang masih diam dimeja resepsionis. "Dia kenapa?" tanya salah
Jimmy melangkah masuk ke dalam perusahaan bosnya itu dengan peta yang ia pegang di samping tangan. "Tuan Jimmy!" ucap seseorang yang memanggilnya. Jimmy langsung melihat siapa yang memanggilnya barusan, dia pun menghampiri meja resepsionis karna tadi yang memanggilnya adalah salah satu karyawan. "Ada apa?" tanya Jimmy dingin pada wanita yang duduk di kursi tersebut. Wanita itu kemudian bangkit dan menyerahkan tas yang berwarna hijau Jimmy. "Ini tuan ada makanan untuk tuan Kenzo," ucap resepsionis tersebut dengan sopan. Jimmy menatap binggung pada tas itu, ia menaikkan salah satu alisnya menatap karyawan perusahaan ini. " Ini dari mension tuan Kenzo, tadi ada salah satu pembantu yang mengantarkannya kesini," ucap kembali resepsionis itu karna tahu jika Jimmy meminta penjelasan lebih perihal tas ini. Pembantu ? Untuk apa pelayan itu mengantarkan makanan ? Memangnya tuan Kenzo meminta dibawakan makan ? Jimmy heran karna tak biasanya ada pelayan yang menerima makanannya dat
Ayu terbangun saat merasakan sinar matahari yang mengenai wajah cantiknya. la membuka matanya untuk melihat cahaya yang masuk ke dalam ruangan. Ketika matanya terbuka lebar ia bangun dan duduk dikasur tersebut."Apa tuan masih marah?" tanya Ayu pada diri sendiri karna tak melihat wujud laki-laki itu di kamar ini. Segera, ia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju arah kamar mandi, penampilannya masih tidak karuan karna pristiwa kemarin itu. Sampai di kamar mandi, Ayu melihat dirinya di depan cermin, wajahnya sembab dan bengkak karna tangisan kemarin ia mencoba muka muka agar wajahnya kembali normal. "Aw!" Ayu meringis saat memeganginya karna tiba - tiba ia merasakan sakit yang mendalam. "Sakit banget ya." gumam Ayu dengan tangan yang masih memegang perutnya. Apa dirinya akan mengalami haid? Tapi rasanya bukan seperti ini, rasa yang ia alami jauh lebih sakit sekarang. Ia merasa tak kuat mandi dan akhirnya Ayu berjalan perlahan menuju kasur dan kembali duduk disana siapa pun ta
Sena tertawa dengan melipatkan kedua tangannya di depan dadanya. "Suka - suka aku dong, aku mau ada dimana saja bukan urusan kami!" Ayu mencoba melepaskan ditubuhnya tapi hasilnya nihil karna kondisi tubuhnya masih lumayan lemas sekarang. "Gak bisa ngelepasinnya ? Kasian." sahut Sena dengan ekspresi sedih yang dibuat - buatnya. Tapi tak lama-lama kemudian, Sena pun kembali terkekeh. " Gue bisa saja lepasin kamu tapi kamu harus pergi jauh dari kehidupan Kenzo!" lanjutnya. Ayu terdiam dengan perasaan yang berkecamuk saat melihat Sena menatapnya dengan penuh kebencian. "Seharusnya kak Sena yang pergi jauh dari rumah tangga aku sama Kenzo." jawab Ayu dengan penuh penekanan di setiap katanya. "Yang harusnya pergi itu kamu ! Kamu yang tiba-tiba saja masuk ke dalam hubungan aku sama Kenzo. Asal kamu tahu, aku itu sama dia belum ada kata putus," ucap Sena membuat Ayu membukakan mulutnya."Tapi itu masa lalu kan? Kak Sena gagal moveon ya? Sampai ngejar - ngejar Kenzo segininya. Lagian
"Bawa dia ke jurang, lenyapkan dia disana," ucap Sena pada para bawahannya yang berdiri tak jauh dari keberadaan Ayu. Ayu yang melihatnya langsung melihatnya dan masih melepaskan ikatan ini. "Baik nona." Sena tersenyum puas, ia menoleh ke arah Ayu lalu setelah itu ia melanjutkan langkah kakinya pergi dari gudang ini. "Cepat kita bekerja." sahut para bawahan kepada rekannya. Mereka ketiga mendekat ke arah Ayu. "Lepasin gak! Untuk panjang!" teriak Ayu mencoba meminta bantuan pertolongan. "Ibu tolong aku,hiks..." "Nona manis, percuma anda teriak - teriak karna disini gabakal mungkin ada yang mendengarmu,hahaha..." kekeh salah satu pria berbadan tegap. Pria lainnya mencoba melepaskan dari tubuh Ayu. Setelah dilepas, Ayu mencoba kabur tapi lengannya terlebih dahulu dipegang erat oleh pria berbadan tegap itu. " Hey, jangan coba - coba kabur !" ucap yang memegang erat tangan Ayu. "Lepasin gak !" Ayu tidak putus begitu saja, ia masih berusaha untuk lari dari sini. Kondisi t