Setelahh melepas kerinduan entah berapa kali mereka lakukan. Kini keduanya terlelap hingga tak terasa sudah pukul 7 pagi hingga dering ponsel Regan membangunkan.
Kring.. kring
"Hallo nanty aja meeting diundur 1 jam lagi masih capek jadi jangan ganggu." Regan menutup telpon ia tak tahu yang menelpon adalah kakeknya.
Dan ponsel Regan kembali berdering hingga ia mengangkat dengan nada agak keras.
"Hay brow masih ganggu gue aja tahu nggak gue masih kangen sama istri gue,"
"Dasara bocah nakal kamu membentak Opa hah."
Regan seketika bangun dan melihat panggilannya dan ia terkejut ternyata Opanya ia segera minta maaf.
"Heee mqaf Opa aku kira tadi Delon."
"Bocah nakal mana menantu kesayanganku kamu jangan buat ia capek-capek."
"Masih tidur Opa. Kalau nggak capek mana jadi Regan juniornya."
"Iya ya kenapa Opa nggak kepikiran . Tapi jangan terlalu tar malah nggak jadi."
"Oh ya Opa mau apa telpon Regan."
"Nanty malam pulanglah kerumah utama, orang tuamu pulang soalnya besok."
"Ok baiklah Opa, Regan tutup ya."
Regan menutup telpon sepihak membuat Opa nya gemas. Opa bahagia sekerang Regan mau kerumah utama semenjaka nikah dengan Shafa. Opa Regan segera menyiapkan penyambutan untuk anak dan cucunya.
Regan yang ingin membangunkan Shafa terlihat istrinya sudah selesai mandi. Sedang mengeringkan rambutnya.
"SAYANG, kok kamu udah mandi sih. Tahu nggak aku masih kangen sama kamu, sini." Regan menepuk sisi kanan agar istrinya duduk sebelahnya.
"Iya mas kenapa."
Regan memeluk istrinya erat membuat istrinya geli karena menciuminya.
"Mas mandi ya tar malem aja ok. Udah siang nih."
"Ok benar ya."
Cup
"Morning kiss." Regan menuju kamar mandi Shafa hanya tersenyum manis melihat kelakuan suaminya. Shafa berganti baju setelahnya ia menyiapkan baju ganti suaminya.
15 menit Regan sudah selesai mandi dan berganti pakaian.
"Mas, tadi siapa yang telpon?"
"Oh itu sqyang Opa tar malem kita pulabg kerumah utama ya. Besok orangtuaku pulang soalnya."
"Iya mas aku ikut aja kata mas."
"Baiklah sayang ayo kita sarapan cacing perutku sudah teriak."
Diruqng mqkqn terlihat ibu Shafa sudah selsai menata makanan dan sedang duduk sembari nonton tv.
"Pagi bu."
"Pagi Re. Ayo kalin makqn dulu."
"Iya bu."
Setelah makan Regan ingin berjalan-jalan sekitar rumah. Sebelumnya ia minta ijin pada mertua.
"Oh ya bu, habis ini Regan mau mengajak Shafa jalan-jalan mumpung disini dan udaranya sejuk."
"Iya silahkan nak."
"Dan nanaty malam Regan mengajak Shafa pulang kerumah utama bu. Orangtua Regan besok pulang."
"Oh ya titip salam buat orangtuamu ya."
"Iya bu, kita jalan dulu ya mumpung belum panas."
"Kami pamit bu. Assalamulaikum."
"Waalaikumsalam."
Regan dan Shafa berjalan bergandengan tangan menelusuri kampung dan sesekali mereka terlihat canda tawa hingga seseorang menyapa Shafa.
"Hay Fa."
"Hay kita duluan ya."
Cowok itu mematung melihat cewek pujaan sudah dengan yang lain.
"Sayang tadi tuh siapa, kayaknya dia kenal banget sama kamu."
"Hanya temen kampung sini dan dia dulu juga pernah suka Shafa tapi aju nggak pernah merespon. Udah gak usah bahas mas karena itu nggak penting."
"Iya sayang mas percaya sama kamu. Aku sangat bahagia bisa bersamamu."
"Oh ya kita berhenti disitu ya minum es kelapa muda seger kayaknya."
"Ok sayang."
Setelah membeli dan menikmati Regan dan Shafa kembali pulang. Mereka istirahat sejenak dikamar hingga jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.
"Bu, kita pamit pulang. Makasih."
"Iya Re sama-sama."
"Kita pulang ya bu, lain kali Shafa kesini lagi. "
"Iya nak hati-hati."
"Assalamulaikum."
"Waalaikumsalam."
Regan dan Shafa menggunakan mobil sport menuju kediaman dikota meluncur kerumah utama. Perjalanan melelahkan bagi keduanya sesampainya disana mereka diaambut para maid dan Opa Regan.
"Assalalamulaikum Opa."
"Waalaikumsalam cucu menantuku. Apa kabarmu Fa."
"Alahamdulullah baik , Opa juga segeran sekarang."
"Oh ya makasih fa."
"Idih cucu sendiri dicuekin."
"Hahhhaha jangan ngambek Re."
Setelah menyapa Opanya, Regan mengajak istrinya istirahat sejenak. "Sayang, kapan ini ada Regan junior ya." "Mas udah kepengen banget ya. Emm kalau Shafa tak bisa punya anak, Apa mas akan menceraikanku?" "Ngomong apa sih sayang, kita bisa adopsi sayang. Udah jangan mikir macem-macem sekarang kita tidur." Keduanya akhirnya tertidur berpelukan dan tanpa terasa istirahat mereka sudah 2 jam dan diliat jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Shafa perlahan bangun tanpa menggu suaminya yang masih di alam mimpi. Saat Shafa beranjak dari tempat tidur tangannya ditarik Regan hingga jatuh menimpa Regan. "AWW, Mas udah bangun sejak kapan?" "Sejak kamu akan turun sayang, itu menggangguku." "Maaf Mas." Cup Regan mendaratkan kecupan
Pagi hari entah mengapa Shafa ingin jalan disekitar kompleks perumahan. Ia sesungguhnya ingin mengajak suaminya tapi ia tahu kelelahan. Shafa beranjak dari ranjang dan mencuci muka berjalan kebawah menggunakan lift. Dibawah sudah ada para maid keluarga sedang bersih-bersih dan ada juga yang memasak. "Pagi nona." "Pagi bik, oh ya aku mau jalan dulu sekitar sini nanty kalau Mas Regan nanya bilang gitu ya." "Iya nona, apa perlu saya temenin." "Nggak usah deh bik." "Emm klau gitu sama Dea maid yang lain ya, nona. takut nanty dimarahin tuan besar jika nona sendirian." "Baiklah mari Dea." Dea pamitberjalan mengikuti nonanya, Shafa yang merasa tak enak segera menyuruh Dea jalan beriringan. "De, barengan aku tuh gak enak." "I-iya nona." &n
Saat akan pulang kekediaman rumah utama diperjalanan Shafa melihat ada minimarket. Ia meminta suaminya untuk berhenti. "Mas aku mau keminimarket sebentar ya." "Baiklah." Sesampainya Regan ikut mengekori istrinya. Regan yang sudah mulai lelah ia memutuskan untuk menunggu istri didepan minimarket. Saat menunggu Shafa, ada cewek berteriak histeris melihat Regan. "Kak Regan ya." Regan hanya membalas senyum. Sedangkan yang ada didalam sudah tak sabar menceloteh. Dan beberapa menit segerombolan abg mendekati Regan, tepat Shafa sudah selesai. "Hay kak Regan boleh minta tanda tangan." "Maaf saya lagi sibuk ya." "Ayolah Kak kita minta foto bareng." Dari dalam minimarket Shafa sudah ingin memarahi para abg &nb
"Sayang, udah nggak usah ngambek tar Mas beliin apa yang kamu mau." "Bener nih." "Iya yuk." Saat sampai dirumah Maxton ada beberapa mobil mewah terparkir cantik. Mereka berdua segera masuk. "Assalamulaikum." "Waalaikumsalam." "Hay mantuku sayang, apa kabar?" Sapa mertua atau Mama Regan memeluk Shafa "Alhamdulillah Ma, Mama gimana, kapan datengnya?" "15 menit yang lalu. Kalian darimana bawq apaan tu banyak bener." "Mantu Mama hamidun." "What! Benerkah sayang." "Alhamdulillah Ma." "Selamat ya Fa. Jangan buat istrimu stress Re. Perempuan hamil mood gampang berubah. Your understand." "Yes mom. Udah deh kalian istirahat . Aku mau ngajak istriku istirahat capek kita habis jalan."
Cup "Itu hukuman buat istri bandelku,"menoel hidung istrinya. Membuat Mama Regan menggeleng melihat bucin anaknya Merekapun mulai sarapan. Hanya dentingan alat makan yang terdengar setelah 15 menit mereka selesai. Papa mertua berpamitan untuk berangkat kekantor. Sedangkan Regan mengajak istrinya kekamara sebentar. "Ma, Regan ngajak istri kekamar bentar." "Iya hati-hati Fa." Mama mertua cekikikan. Dikamar Regan mendudukan istri dan membelai wajah lembut. "Sayang, mas ijin kekantor ya ada urusan harus selesein. Kamu baik-baik dirumah atau kamu pengen keluar tapi jangan lupa kabari aku." "Iya mas makasih." Shafa beranjak menuju walkin closet mengambil setelan untuk suaminya kerja. Setelah selesai Shafa membantu memakaikan dasi pada leher suami Regan menatap lekat wajah cantik istri yang tiada duanya.
Mertua Shafa menatap heran melihat menantunya mengaduk aduk makqnan sampe tak terbentuk lagi. Shafa juga sudah mencoba menghubungi 3 kali dan mengirim beberapa pesan tapi tak direspon Regan ia tak tahu ponsel disilent modenya. "Sayang, kamu kenapa? Makanannya tak enak kah?" "Enggak kok Ma. Cuma nggak selera aja. Kita pergi yuk Ma." Shafa sudah bernajak dan mengambil tas selempangnya berjalan keluar resto bersama mamanya hingga dari kejauhan Delon melihat istri sahabatnya cemeberut segera ia menoleh kearah sahabatnya dan terlihat sahabat sedang bercengkrama dengan wanita rekan bismis mereka. "Mati elo Re."Delon menghampiri Regan dengan wajah piias. "Kenapa Del." "Iya kenapa tuan anda terlihat pucat." Ucap rekan bisnis Regan "Emm, Re bisa kita bicara berdua saja." "Ok bentar nona . Saya tinggal bentar." &
Regan dan Shafa sudah baikan mereka kini juga sudah kembali ke apartemennya. Sesampainya beberes kamar selanjutnya menuju dapur untuk masak. Setelah berkutat didapur selama kurleb 30 menit makanan sudah tersaji diatas meja makan. Ada ayam goreng crispy, nasi goreng sop ayam. "Dah siap." Shafa kembali kekamar membangunkan Regan saat membuka pintu kamar terlihat panggilan ponsel Regan. dilihatnya hanya nomor Shafa tqk menghiraukan dan menuju ranjang. "MAS,ayo bangun." "Jam berapa nih sayang." "Sudah jam 7 sayangkuh." Regan terlonjak kaget dan duduk mengumpulkan nyawanya. "Hahhaha." "Kenapa ketawa sayang," "Kamu lucu mas. Ini masih jam setengah 7." "Emmm kamu ya mau ngerjain Mas." "Abis susah kalau dibangunin." Cup "Morning kiss." Cup "Buat calon anak sayang."Regan terkekeh. "Mas mandi dulu ya."
Dikantor Regan sudah mulai mendingan tak seperti pagi tadi mual. Ia segera membereskan pekerjaan dan segera pulang menemui istrinya. "RE, tanda tangan dulu ini semua sebelum pulang." Regan menghembuskan nafas kasaar melihat tumpukkan didepanya. 15 menit Regan sudah selesai ia berpamitan pada Delon. "Gue balik dulu" "Ok Re. Oh ya ini ada undangan buat nanty malam." "Ok thanks Del." Regan meluncur pulang keapartemennya. Diperjalanan ia melihat ada tukang rujak ia menepi sejenak dan membelinya. "Makasih bang." Regan pun melanjutkan menuju apartemen sesampainya ia clingukan mencari istri. Dan ternyata istrinya tertidur diruang tv. Regan tersenyum dan mngecup kening Shfa. Cup Shafa menggeliat dan melihat wajah tampan suami ada didepannya. "Mas kapan pulang. Maaf kau ketiduran."