Share

Bab 4

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-27 09:59:34

"Tidak ada orang yang mirip di foto itu di sekolah ini, Nona," jawab Ilyaz gemetar seraya menatap Hernomo dengan ketakutan.

Ilyaz tidak mau terlibat lebih jauh dengan urusan orang itu yang sepertinya bukan orang main-main dilihat dari penampilan dan sikapnya, dikawal oleh banyak bodyguard pun iring-iringan SUV mewah.

Demikian, pasti bukan Ivan yang mereka maksud walau foto itu mirip dengan Ivan.

Lagi pula, mana mungkin Ivan berhubungan dengan orang kaya dan berkuasa?

Perempuan misterius itu menatap Ilyaz dan Hernomo bergantian dengan saksama.

Kemudian ia berkata, "Kalian berdua yakin?" tanyanya hendak memastikan. "Tidak ada orang yang mirip di foto ini di sekolah ini?"

Mereka berdua saling pandang dan kemudian mengangguk cepat-cepat ke arah perempuan itu.

Selama sesaat, rahang perempuan itu mengeras.

"Jika kalian berdua ketahuan berbohong," ujar perempuan misterius itu seraya menuding muka mereka bergantian. "Kalian akan mendapatkan hukuman yang setimpal!"

Setelah mengatakan hal itu, perempuan itu bangkit dari duduknya dan melenggang pergi bersama para pengawalnya.

"Bukankah foto yang ditunjukan orang itu mirip dengan Ivan, Pak Ilyaz? Kenapa kita tidak memberitahukannya saja?" ucap Hernomo sekaligus heran.

“Jangan-jangan Ivan terlibat penipuan dan menyeret orang kaya itu! Kenapa kita mempertahankan kriminal sepertinya di sekolah ini?!”

Hernomo berusaha memengaruhi Ilyaz. Namun, usahanya sepertinya tidak berhasil.

"Sebaiknya kita tidak usah ikut campur karena urusannya akan menjadi panjang nantinya."

Hernomo mengumpat kesal di dalam hati. Kenapa kepala yayasan justru malah melindungi Ivan?!

Hal tersebut membuat rencananya mendepak Ivan keluar dari sekolah ini akan terancam gagal!

***

Sementara itu, tiba di kantor Malice Inc, Susan yang mengenakan blazer, kemeja putih, rok span dan sepatu hak tinggi menggandeng seorang pria yang mengenakan batik dan celana bahan. Mereka berdua tampak berjalan menuju ke ruangan CEO.

Tentu saja pemandangan itu menarik perhatian semua orang yang ada di lobi. Mereka menatap tak percaya ke arah mereka berdua sekaligus heran.

Sang CEO Malice Inc menggandeng seorang pria berpakaian sederhana?

Di saat yang sama, menimbulkan pertanyaan di benak mereka masing-masing.

Siapa pria yang sedang digandeng oleh CEO itu?

Tapi, pasti pria itu memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Susan.

Jika tidak, mana mungkin Susan menggandengnya!

Namun, Susan tidak mempedulikan tatapan-tatapan itu. Tetap berjalan menuju ke ruangannya.

Sedangkan Ivan membiarkan Susan melakukan hal itu padanya.

Ia paham mengapa Susan melalukan hal demikian sebab mereka berdua akan menikah kontrak.

Tiba-tiba ...

"Susan!"

Terdengar suara pria yang memanggil Susan.

Mendengar hal tersebut, Susan dan Ivan menghentikan langkah, balik badan dan menoleh ke arah sumber suara.

Tampak seorang pria berjas mahal tengah berjalan ke arah mereka berdua dengan senyum yang terkembang lebar di bibirnya.

Awalnya, pria itu kaget saat melihat Susan menggandeng seorang pria. Berpakaian sederhana pula.

Namun, ia memilih tak menghiraukan dan langsung memanggilnya.

Mendadak, Susan menggeram marah sebab teringat dengan kejadian tadi malam bersama pria itu.

Pria itu adalah Marco yang kemarin malam mengajaknya minum teh.

Susan yang tidak berpikir aneh-aneh terhadap pria itu pun langsung mengiyakan ajakannya.

Namun, setelah ia meminum tehnya, ia tiba-tiba merasakan gairahnya terbakar.

Di saat itu, ia menduga jika Marco telah memasukan obat yang mengandung afrodisiak ke dalam minumannya.

Beruntung, ia berhasil meloloskan diri dan bertemu dengan Ivan.

Jika tidak?

Mungkin ia akan berakhir di ranjang bersama Marco, alih-alih dengan Ivan.

Marco menyukai Susan dan sedang mengejar wanita itu.

Tapi, Susan tidak menaruh hati kepada pria tersebut.

Susan bersikap baik kepada Marco sebab perusahaannya berpotensi bekerja sama dengan Malice Inc.

Tapi, ia tidak menyangka jika Marco akan bertindak sejauh ini.

Sesampainya di hadapan Susan, Marco langsung menatap Susan dengan tatapan mesum. Dia kemudian berkata, "Bagaimana jika nanti siang kita minum teh lagi?"

"Aku tidak bisa!" Susan langsung memotong perkataan Marco yang membuat pria itu tersentak.

Selagi Marco terdiam kaget, Susan lanjut berkata. "Karena aku sudah memiliki kekasih."

Sontak saja, Marco tambah melebarkan matanya.

Tidak mungkin! Gumam Marco dalam hati.

Ia tahu bahwa Susan tak memiliki kekasih. Oleh sebab itu, ia mencoba mendekati CEO Malice Inc tersebut.

Tapi, kenapa sekarang Susan mendadak memiliki kekasih?

Ada yang aneh!

Kemudian, Marco pindah menatap Ivan.

Melihat Susan yang masih menggandeng Ivan, membuat Marco terbakar api cemburu.

"Jangan bilang ... dia adalah kekasihmu yang kamu maksud?" tanya Marco hendak memastikan, sesekali menatap ke arah Ivan dengan jijik.

Susan mengangguk. "Benar sekali." Dia kemudian menambahkan. "Dia adalah kekasihku."

Mata Marco melebar kembali mendengar hal itu!

Mencerna perkataan Susan dalam sepersekian detik, lantas tertawa. "Jangan bercanda kamu, Susan," ejeknya menohok. "Pria kampungan ini ... adalah kekasihmu?"

Susan mendengus dingin mendengar perkataan Marco.

Namun, ia tidak mempedulikannya karena ia berpikir dengan ia mengatakan telah mempunyai kekasih kepada Marco, pria itu tidak akan mengejarnya lagi.

Apalagi, ia akan segera menikah dengan Ivan. Lebih tepatnya menikah kontrak!

Marco masih tertawa mengejek. Tak percaya jika pria yang berpakaian sederhana itu adalah kekasihnya Susan. "Lihat lah. Pria kampungan seperti ini yang kamu pilih sebagai kekasih, Susan?"

Sementara Ivan balik menatap Marco dengan santai tanpa terintimidasi.

"Aku tidak peduli dengan penilaianmu terhadap kekasihku, Marco, karena aku tulus mencintainya," jawab Susan sinis. "Jadi, jangan ganggu aku lagi karna aku sudah memiliki kekasih!"

Mendadak, tawa Marco terhenti. Ekspresi wajahnya menjadi buruk.

"Aku tidak percaya kalau dia itu adalah kekasihmu!" elak Marco separuh kesal.

"Ya sudah kalau kamu tidak percaya. Tak masalah. Tak ada untungnya juga bagiku," balas Susan sinis.

Kemudian, Susan beralih menatap Ivan. "Kita lanjut ke ruangan—"

"Coba kau cium dia di sini, di hadapanku, di hadapan semua orang yang ada di sini untuk membuktikan kalau pria kampungan ini benar-benar kekasihmu," potong Marco mendadak yang membuat Susan terperanjat.

Mendapati keterkejutan di wajah Susan, seketika terbit senyum penuh kemenangan di bibir Marco.

Ia yakin jika Susan tidak berani melakukan hal demikian. Menganggap Susan berbohong.

Tak hanya Marco, Ivan sendiri menatap perempuan di sampingnya dengan ragu, seakan bertanya apa dia yakin akan melakukan itu.

Sementara Susan sendiri membeku. Mencium pria rendahan di sampingnya ini? Yang benar saja?!

Tapi, ia tahu tak ada cara lain untuk meyakinkan Marco selain menuruti perintahnya.

Ivan yang tak mau Susan terpengaruh oleh Marco berusaha untuk menyadarkannya, “Nona, tidak seharusnya anda—”

Namun, tindakan Susan selanjutnya justru membuat senyum di bibir Marco mendadak pudar.

Susan justru langsung mendekapkan gundukan miliknya ke arah Ivan dan mencium bibirnya.

Asetnya yang begitu berisi itu bahkan hampir menyembul keluar dari kemeja putihnya.

“No…nona, aku tak bisa bernafas—”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yayat Dedi Mulyana
Ho..ho..asik nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 5

    “Nona, anda—” Namun, sentuhan bibir ranum dan manis Susan di bibirnya membuatnya terhenti. Ivan tahu jika tindakan Susan ini tak lain demi membuat Marco percaya. Maka, Ivan berinisiatif untuk membantu Susan meyakinkan pria tersebut. Demi membuat sandiwara itu sempurna, Ivan balas memeluk dan menekan pinggul dan bokong Susan di hadapan Marco. Mendapati Ivan memeluk dan menyentuh bagian tubuhnya, wajah Susan seketika merona merah. Di saat yang sama, ia merasa malu dan marah. Berani-beraninya Ivan menyentuh pinggul dan bokongnya? Padahal, ia tak menyuruh pria itu untuk melakukan hal tersebut. Tapi pria itu bertindak seenaknya sendiri! Kalau saja apa yang kini tengah ia lakukan kepada Ivan hanya semata-mata karena untuk meyakinkan Marco, pasti sebuah tamparan sudah melayang keras di pipi Ivan atau sepatu hak tingginya akan langsung mendarat di wajah pria itu. Tapi, ia terpaksa membiarkan hal itu seraya menekan emosinya supaya Marco dan semua orang percaya kalau Ivan adalah ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 6

    Seruan itu membuat perhatian semua orang yang ada di situ teralihkan. Kepala-kepala kompak tertoleh, mencari sumber suara. Seorang perempuan yang memiliki tubuh berisi, mengenakan blazer dipadu dengan rok span serta kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya tampak bergegas menghampiri mereka. "Bu Renata, manager Investasi Graha Group!" seru salah satu orang, mengenali sosok terkenal itu diikuti tatapan terkejut yang lainnya. Ivan langsung terperanjat! Renata?Jelas panggilan 'tuan muda' itu ditujukan untuknya. Renata adalah salah satu orang kepercayaan keluarganya. Ivan seketika merutuki diri sebab Renata menemukan dirinya.Mendadak, ia cemas akan sesuatu. Lalu, semua orang langsung melemparkan senyuman lebar ke arah perempuan itu seraya membungkuk hormat. Namun, Renata tak mempedulikan mereka. Tetap melangkahkan kakinya hendak menghampiri Ivan. Akhirnya ia menemukan tuan muda keluarga Graha yang sedang ia cari. Sebelumnya, ia yang sedang berjalan hendak pergi dar

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 7

    Marco mendelik, “Cih! Sampah sepertimu memangnya tahu apa?! Tempatmu hanya di kalangan orang miskin, bukan seperti kami para keluarga kaya di kota ini!!”Kemudian, ia mengangkat tangan dan menunjuk ke arah Ivan. "Ingat. Urusan kita belum selesai. Aku akan membalas perbuatanmu ini!" ancamnya dengan suara menggelegar.Setelah mengatakan hal itu, Marco melenggang pergi bersama dua bodyguardnya dari sana. Setelah kepergian Marco, Susan melangkah mendekat ke arah Renata dan berujar. "Apakah anda mencari saya, Nona Renata?" tanya Susan hati-hati hendak memastikan. Susan berpikir demikian sebab Graha Group adalah pemilik saham mayoritas di perusahaannya. Pun seperti yang sudah-sudah, jika Renata datang ke perusahaannya, maka sudah pasti dia memiliki urusan dengannya. Renata yang masih curi pandang ke arah Ivan yang kini juga tengah balik menatapnya sembari masih memberikan kode buru-buru menguasai diri, kemudian beralih menatap Susan dan mengangguk. Mendapati hal itu, Ivan tak elak

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 8

    "Kau tetap tidak bisa memenuhi syarat yang dibuat oleh kakek, Susan!" ucap Herlambang tegas, sesekali menatap Ivan dengan jijik. Susan menautkan alis. "Kenapa tidak bisa?" tanya Susan bingung. "Aku sudah memiliki calon suami dan kami akan segera menikah. Demikian, aku telah memenuhi syarat yang diberikan!" Herlambang mendengus dingin. Tentu saja ia bersikap demikian sebab sebenarnya ia tengah mencoba menghalangi pernikahan Susan supaya wanita itu melepaskan jabatannya. Dengan begitu, ia bisa menggantikan posisinya setelahnya. Dengan wajah mengeras, Herlambang kembali bicara. "Tapi tidak dengan sampah ini yang pekerjaanya hanya sebagai guru! Dia akan mencoreng nama baik keluarga Rahardian!" Susan begitu tersentak mendengarnya. Sang paman tak setuju? Menentangnya?Sebelumnya, Susan telah menduga hal itu sebab status sosial dan pekerjaan Ivan yang memang begitu rendahan. Namun ia tak terlalu mempedulikannya karena kini yang ia pikirankan adalah ia harus segera m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 9

    Dengan tatapan merendahkan ke arah Ivan, Herlambang menggeleng sambil berkata. "Dasar bodoh! Memangnya kau itu pemilik Graha Group? CEO Graha Group? Sehingga bisa melakukan hal demikian?" Begitu pula dengan Felix yang kentara gemas sebab perkataan Ivan yang ngaco. Dengan tatapan yang sama seperti sang Ayah, Felix menambahi. "Heh, sampah! jangan berkhayal kau. Bangun dari mimpimu. Kau itu hanya seorang guru rendahan yang tidak mengerti bisnis sama sekali!" Namun, Ivan tak peduli, masih menatap keduanya dengan dingin. Dalam hati ia tertawa sebab apa yang diucapkan Herlambang itu memang benar adanya. Lalu, sambil kembali menggeleng selagi menatap Ivan dengan kebencian, Herlambang dan Felix melangkahkan kakinya hendak pergi dari ruangan tersebut. Berjalan menuju ke arah pintu, Herlambang menatap Susan sambil mencibir. "Ingat Susan keluarga kita akan malu jika Malice Inc sampai bangkrut!""Dan kau yang akan bertanggung jawab jika hal itu sampai terjadi!" ucap Felix menambahi s

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 10

    Pagi itu, Ivan tengah mengajar seperti biasa di salah satu kelas. Tiba-tiba, pintu kelas diketuk membuat Ivan yang tengah menjelaskan materi pelajaran seketika berhenti dan menoleh ke arah pintu. Juga para murid. Rekan guru pria nampak berdiri di ambang pintu dan berkata. "Bisa keluar sebentar Pak Ivan," Setelah izin kepada para murid lebih dulu, Ivan melangkah keluar menemui guru tersebut. "Ada apa?" tanya Ivan penasaran begitu tiba di luar kelas. "Kau dipanggil kepala sekolah untuk ke ruang guru, Ivan."Ivan menautkan alis. Ada apa ia dipanggil kepala sekolah? Guru pria itu lanjut berkata. "Di ruang guru sedang ada rapat dadakan membahas uang yang hilang di ruang TU yang merupakan SPP para murid, Van." Lalu, mereka berdua pun berjalan menuju ruang guru setelah sebelumnya Ivan masuk kelas kembali dan menyuruh para siswa untuk mengerjakan soal selagi ia tinggal ke ruang guru. Sesampainya di sana, Ivan langsung disambut dengan tatapan tajam dari k

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-05
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 11

    Dibalik sosok Ivan yang dikenal sebagai guru teladan ternyata memiliki sifat yang begitu buruk! Kini pandangan serta penilaian guru-guru terhadap Ivan seketika berubah. "Sudah jelas sekarang, uang yang ada di dalam loker anda menunjukan bukti yang kuat bahwa anda lah yang mencuri uang di TU!" seru Hernomo. Tiba-tiba, Ivan yang mendengar itu tersadar. Lalu, ia balik menatap kepala sekolah yang kini tengah menatapnya dengan marah sekaligus jijik. Merasa itu adalah tuduhan yang begitu keji, Ivan cepat-cepat menggeleng. "Itu fitnah, Pak Hernomo. Itu tidak benar. Saya tidak mengambil uang itu. Pasti ada yang sengaja mau menjebak saya!" balas Ivan tegas tak terima, berusaha membela diri. "Pasti ada orang yang sengaja menaruh uang di dalam loker saya, supaya seolah-olah saya lah yang mengambil uang itu!" kata Ivan lagi sambil menatap rekan gurunya satu persatu. Sebenarnya Ivan menduga jika orang yang menjebaknya tak lain adalah Hernomo sendiri dan Andreaz. Ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-06
  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 12

    Hernomo dan Andreaz saling pandang sambil menyeringai. "Akhirnya kali ini kita berhasil mendepak Ivan..." Namun karena tidak mau guru-guru lain curiga, keduanya buru-buru mengondisikan diri kembali. Memasang wajah serius, Hernomo menatap guru-guru satu persatu seraya berkata, "Untuk kalian semua, jangan tiru i'tikad buruk yang dilakukan oleh Pak Ivan ini! Mengerti!?" Mendengar itu, semua guru mengangguk. Sementara Ivan bergeming, merasa sudah tak bisa membela diri lagi. Akhirnya, dengan menahan amarah dan kekecewaan, dibawah tatapan jijik dan sinis para guru-guru, Ivan mengemasi barang-barang di atas meja miliknya. Di lorong, ketika Ivan tengah melangkah hendak pergi dengan membawa tas beserta buku-bukunya seruan seorang perempuan menahan langkahnya. Ivan seketika berbalik. Nampak Silvia tengah bergegas mendekat. "Sangat disayangkan sekali sebab Pak Ivan harus pergi, dipecat dari sekolah ini,"ucap Silvia dengan suara parau begitu tiba di hadapan Ivan.Mendengar itu, I

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-07

Bab terbaru

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 207

    "Jika alasannya demikian, maka, tidak ada keraguan lagi bagi kami berdua sekarang untuk tidak menerima bantuan dari anda, tuan muda Charles, dari keluarga Fairuz," ucap Doni, "mohon bantuannya untuk kami menghadapi tuan muda Ivan!" "Kami begitu tidak siap, tuan muda Charles dengan apa yang kini tengah terjadi. Pun sebelumnya, kami tidak menduga jika kasus itu akan naik kembali ke permukaan dan keluarga Graha lah yang mengusutnya! Tentu, kami tidak akan bisa menghadapinya. Tapi, dengan bantuan anda, kami yakin, kami akan bisa melawan keluarga Graha!" ucap Samuel menambahi Doni. Mendengar jawaban dari keduanya, Charles menyeringai sambil menghisap rokoknya. "Keputusan yang tepat tuan Doni dan tuan Samuel," "Jadi, mulai sekarang, kalian tidak perlu khawatir, tidak perlu takut lagi kepada keluarga Graha, karena ada kami di belakang kalian!" Tentu saja mereka berdua akan menerima bantuan darinya, sebab tidak ada pejabat tinggi, keluarga pebisnis sekaligus mafia di negara Ferania yan

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 206

    Sedangkan Herlambang, Hesti dan Irene, mereka menatap Ivan dengan ekspresi wajah buruk. Bagaimana tidak, Ivan kini semakin berani di depan mereka, tanpa mempedulikan keberadaan sang kepala keluarga. Juga, merasa berkuasa di keluarga mereka. Seakan-akan, mereka harus tunduk dan takut pada apa yang dikatakannya. Padahal, yang seharusnya bersikap seperti itu adalah dirinya. Ini tidak boleh dibiarkan! Soal Ivan dan Susan yang memberi maaf dan ampunan kepada Felix, mereka tidak terlalu mempedulikannya. Sebab, sejatinya mereka tidak mau merasa bersalah dan kalah dari Susan mau pun Ivan. Kini, dengan pandangan tertunduk ke bawah, Felix menggertakan giginya, serta kedua tangannya yang tengah terkepal kuat. Namun, ia tidak bisa bertindak gegabah saat ini karena malah akan memperburuk suasana. Alhasil, ia hanya bisa memaki Ivan dalam hati dan menahan amarah yang membara. Setelah berhasil menguasai diri, Felix mendongak. Lalu, menatap Ivan sembari mengangguk dan berkata, "Aku ja

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 205

    Sementara itu, di tempat lain, tampak Doni dan Samuel yang tengah saling menenggak minuman alkohol dengan wajah buruk di sebuah bar terkenal. Setelah beranjak dari kediaman keluarga Graha yang tentu saja pergi dalam keadaan panik dan bingung bukan main. Alhasil, mereka berdua pun singgah di bar tersebut. Selain untuk sekadar menenangkan diri, keduanya hendak membahas apa yang dibicarakan dengan tuan muda Ivan tadi dan mencari solusi. "Apa yang harus kita lakukan, Tuan Doni?" ucap Samuel dengan mulut dan suara bergetar, "sepertinya, tuan muda Ivan tetap mencurigai kita berdua dan tidak percaya bahwa pelakunya adalah Mahendra!" Doni mendecakan lidah, "Buntu, Samuel! Aku tidak tahu apa yang harus kita lakukan! Ini mendadak sekali, kita begitu tidak siap..." Mendengus kesal, mulut Doni kembali bicara, "Jika sudah berhadapan dengan keluarga Graha, kita sudah tidak akan bisa berkutik!" Hal tersebut membuat wajah Samuel semakin pucat. Samuel, sambil menelan ludah berkata, "Itu a

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 204

    Kakek Rahardian menatap tajam ke empat orang itu secara bergantian. "Aku tidak mau mendengar lagi dari mulut kalian yang mempermasalahkan status Ivan yang hanya berprofesi sebagai guru, kepala sekolah dengan gaji kecil dan pria miskin yang dianggap tidak berguna di keluarga kita!" "Toh, pria yang kalian hina-hina dan kalian rendahkan itu ternyata memiliki uang yang lebih banyak daripada kalian, bukan?! Memiliki mobil yang lebih mahal dan mewah daripada milik kalian? Bahkan, bisa langsung meminjamkan uang satu triliun saat itu juga kepada perusahaan besar seperti perusahaan kita!" Mendengar nada yang begitu menggelegar, anggota keluarga Rahardian yang dimaksud itu hanya bisa termangu dan membeku di tempat duduk masing-masing. Masih menggertakan giginya, mulut kakek Rahardian kembali bicara, "Aku tahu, kalian tidak sungguhan senang mendengar kabar Susan hamil. Maka dari itu, jika kalian berani mencoba mencelakai Susan dan bayi yang sedang dikandungnya. Maka, aku tidak akan mengangg

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 203

    Tiba-tiba, kening kakek Rahardian berkerut saat melihat raut muka para anggota keluarganya yang seperti tidak menunjukan reaksi senang. Lalu, ia pun menatap tajam ketiga orang itu sekaligus Felix yang berdiri diantara mereka semua secara bergantian. "Kenapa kalian tampak tidak senang dengan kabar kehamilan Susan?" Perkataan kakek Rahardian tersebut seketika langsung membuyarkan lamunan keempat orang itu. Kemudian, keempatnya gelagapan, "Memang kami tidak senang...!!!" Namun, tentu saja, ungkapan itu tidak sampai terlontar keluar dari mulut mereka masing-masing. Bagaimana mungkin mereka senang, mereka sudah sangat membenci Susan dan Ivan. Dulu, benci karena pernikahan mereka berdua. Jika sekarang, benci karena mereka berdua yang semakin mendapat tempat di hati kakek Rahardian. Apalagi Susan sampai hamil yang pasti akan mengancam posisi anggota keluarga yang lain! Demikian, mereka tidak akan bisa membuat jabatan Susan lengser! Selain itu, Ivan yang telah berkontribusi besa

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 202

    Lebih mengesalkannya lagi adalah, Felix diawasi dengan ketat oleh orang-orang suruhan kakeknya. Ditambah, Herlambang dan Hesti yang tidak diizinkan menjenguk atau pun memberi segala kebutuhannya Felix. Kakek Rahardian memperingati keduanya jika sampai melanggar, maka, hukuman Felix akan diperpanjang. Bahkan, ditambahi. Oleh karena itu, meski tidak tega, juga berat merelakan anaknya yang harus hidup selayaknya orang miskin. Keduanya memilih mematuhi perintah sang Ayah. Sementara itu, selain untuk memberi efek jera, kakek Rahardian sekalian ingin mendidik cucunya dengan kehidupan yang keras, sebab anak itu begitu dimanja oleh kedua orang tuanya. Malam ini, Felix pulang, sebab akan ikut keluarganya menghadiri acaranya Susan dan Ivan. Hesti, dengan ekspresi wajah tidak berdaya berkata, "Di hotel nanti, memohon lah dengan sungguh-sungguh pada kakekmu, Felix. Supaya kakek iba dan meringankan hukumanmu. Syukur-syukur, bisa langsung mencabutnya! Juga, kepada Susan dan Ivan!" Felix me

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 201

    Doni dan Samuel yang tidak mau mengaku, malah mengumpankan orang lain, menjadikannya kambing hitam, akhirnya Ivan pun memutuskan menghentikan interogasi dan melepaskan mereka berdua. Sebab, Ivan yang belum menghadirkan orang-orang suruhan yang terlibat di hadapan keduanya kali ini. Tentu saja, Ivan tidak percaya dengan apa yang mereka berdua katakan. Bagaimana tidak, ia telah memiliki bukti-bukti kuat yang mengarah bahwa Doni adalah otak dibalik kejadian 18 tahun silam itu! Bagaimana jika mereka berdua kabur? Berbuat macam-macam? Malah menyerang balik? Karena dibiarkan pergi? Ivan tidak cemas, sebab ia memiliki rencana. Ivan akan memerintahkan orang-orang untuk memantau dan mengawasi mereka berdua dengan ketat. Jika mereka berdua bertindak gegabah, Ivan akan segera tahu. Sebelum Doni dan Samuel beranjak dari kediaman keluarga Graha, Ivan dan para bawahannya mengancam mereka untuk tidak berbuat macam-macam atau mereka berdua akan menerima akibatnya! Nantinya, Ivan akan meman

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 200

    Tentu saja mereka berdua menjelaskan demikian, sebab keduanya berpikir bahwa Ivan telah menyelidiki kasus itu sebelumnya. Juga, pasti mengetahui jika ada banyak hal janggal! Jika tidak, mana mungkin putra tunggal keluarga terkaya di negara ini memanggil mereka berdua untuk diintrogasi? "Apa yang kalian jelaskan itu sama persis dengan apa yang diberitakan! Aku tidak butuh penjelasan seperti itu!" ucap Ivan sinis. Kemudian, Ivan membusungkan dada sambil menatap keduanya tajam secara bergantian. "Langsung to the poin saja, aku sedang mengusut kasus itu dan menemukan banyak kejanggalan. Kakek Rahardian dan istriku percaya bahwa Natasha tidak meninggal karena terseret arus, melainkan diculik oleh saingan bisnis Malice yang bertujuan untuk merenggut kebahagiaan keluarga mendiang Pak Robin!" "Sebenarnya, kunci utama adalah pada mendiang Pak Robin dan istrinya. Tapi, mereka berdua sudah meninggal. Jadi, kami tidak bisa langsung tahu apa yang sebenarnya terjadi. Meski demikian, bagik

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 199

    Sontak saja, kemunculan Ivan ketika menyambut tamunya membuat Doni dan Samuel terhenyak! Bagaimana tidak, menantu keluarga Rahardian yang dicap miskin dan tidak berguna itu memiliki wajah yang mirip dengan putra tunggal keluarga Graha. Mungkin kah mereka berdua adalah orang yang sama? Doni mengetahuinya, sebab ia datang ke pesta pernikahan Susan dan Ivan. Selain itu, Doni berpikir demikian, mengingat rumor yang mengatakan tentang tuan muda Ivan ... Doni, dengan suara tercekat sekaligus bergetar berkata, "Bu-bukan kah anda adalah suaminya Susan? CEO Malice Inc? Menantu keluarga Rahardian?" Doni menunjuk ke arah Ivan dengan tangan gemetaran. Mendapatkan pertanyaan itu, Ivan hanya mengangguk seraya tersenyum. Doni dan Samuel seketika membelalak, "Jadi, sebenarnya anda, adalah tuan muda Ivan!!!" Ivan kembali tersenyum miring saat melihat wajah keduanya berubah pucat. Tanpa mempedulikan dua tamunya yang tiba-tiba membeku di tempat, Ivan berkata, "Silahkan masuk!" *** Di sebua

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status