Share

Bab 5

“Nona, anda—”

Namun, sentuhan bibir ranum dan manis Susan di bibirnya membuatnya terhenti.

Ivan tahu jika tindakan Susan ini tak lain demi membuat Marco percaya.

Maka, Ivan berinisiatif untuk membantu Susan meyakinkan pria tersebut.

Demi membuat sandiwara itu sempurna, Ivan balas memeluk dan menekan pinggul dan bokong Susan di hadapan Marco.

Mendapati Ivan memeluk dan menyentuh bagian tubuhnya, wajah Susan seketika merona merah. Di saat yang sama, ia merasa malu dan marah.

Berani-beraninya Ivan menyentuh pinggul dan bokongnya?

Padahal, ia tak menyuruh pria itu untuk melakukan hal tersebut.

Tapi pria itu bertindak seenaknya sendiri!

Kalau saja apa yang kini tengah ia lakukan kepada Ivan hanya semata-mata karena untuk meyakinkan Marco, pasti sebuah tamparan sudah melayang keras di pipi Ivan atau sepatu hak tingginya akan langsung mendarat di wajah pria itu.

Tapi, ia terpaksa membiarkan hal itu seraya menekan emosinya supaya Marco dan semua orang percaya kalau Ivan adalah kekasihnya.

Tentu saja, Marco kalut dan marah saat melihat pemandangan yang baginya menjijikan dan menjengkelkan itu

Pria sampah itu bahkan menyentuh bagian tubuh yang sangat ia inginkan dari wanita itu! Ia pun buru-buru memisahkan mereka berdua.

Kemudian, ia meraih kerah baju Ivan dan mencengkramnya kuat dengan mata melotot. "Berani sekali kau memeluk Susanku!" bentak Marco dengan amarah menggebu. "Pria kampungan sepertimu itu ... sama sekali bukan sainganku untuk mendapatkan Susan!"

Mendapati Marco bersikap demikian, Ivan tidak gentar sedikit pun.

"Apanya yang tidak pantas?" ujar Ivan sambil tersenyum miring. "Anda dengar sendiri apa yang dikatakan Susan tadi, bukan? Jika saya adalah kekasihnya?"

Ucapan Ivan seketika membuat salah satu pewaris keluarga terkaya di kota itu gelagapan!

"Jadi, berhentilah mengganggunya." ancamnya tegas.

Mendengar jawaban Ivan tak elak membuat ekspresi wajah Marco kian buruk.

Tanpa mempedulikan ancaman Ivan, Marco menghempaskan tubuh pria itu dengan kasar.

Detik berikutnya, ia mengepalkan tangan, siap melayangkan tinju ke arah Ivan.

Namun, dengan cepat, Ivan menangkap tinju Marco dan memelintir tangannya seketika.

Marco terbeliak. Tak menyangka Ivan akan memelintir tangannya dengan cepat diikuti tatapan terkejut dari semua orang.

Selagi Marco tengah mencerna apa yang terjadi seiring pria itu langsung berontak, berusaha melepaskan tangannya, Ivan lalu menendang tubuh Marco sampai pria itu terlempar sejauh satu meter.

Sontak saja, Susan membelalak. Begitu pula dengan semua orang.

Mencerna dalam sepersekian detik, lalu Susan melemparkan tatapan mematikan ke arah Ivan.

Namun, tiba-tiba, semua orang yang ada di lobi itu tertawa.

Sebagian dari mereka menganggap bahwa apa yang Ivan lakukan kepada Marco sangat keren.

Namun sebagian yang lain mencemooh Ivan sebab pria itu pasti akan mendapat masalah karena menendang salah satu orang kaya dan berpengaruh di ibu kota seperti Marco.

Susan buru-buru mencengkram tangan Ivan dengan kuat. "Kamu sudah gila, Ivan!" Susan berseru marah. "Tidak kah kau tahu siapa Marco!?"

Ivan beralih menatap Susan.

Tapi belum sempat Ivan membalas, Susan sudah lanjut berkata. "Marco itu adalah salah satu orang kaya dan berkuasa di ibu kota yang berpotensi menjadi rekan bisnis Malice Inc. Tapi, apa yang malah kamu lakukan padanya!?"

"Nona tidak perlu bekerja sama dengan orang seperti dia!" balas Ivan tegas setelah terdiam sebentar sembari menunjuk ke arah Marco yang masih mengerang kesakitan di lantai.

Sementara itu, dua bodyguardnya Marco bergegas menghampiri sang boss dan membantu berdiri.

"Bajingan! Kau tidak tahu siapa aku pria kampungan? Kau ... akan habis setelah ini!" teriak Marco murka.

Setelah mengatakan hal itu, Marco pindah menatap dua bodyguardnya yang kini tengah menatap ke arah Ivan dengan marah.

"Hajar dia!" titah Marco dengan suara menggelegar.

Dua bodyguard itu mengangguk bersamaan.

Sementara Susan panik seketika. Di saat yang sama, ia menggigit bibirnya kuat-kuat. Tak menyangka jika kejadiannya akan menjadi rumit seperti ini.

Di sisi lain, ia mengkhawatirkan Ivan sebab pasti calon suami kontraknya itu akan berakhir di tangan bodyguardnya Marco.

Sudah pasti jika Marco akan memberi pelajaran dan tak akan memberi ampun kepada orang yang mencari masalah dengannya.

Kini dua bodyguardnya Marco tengah bersiap hendak membalas apa yang dialami oleh bosnya, mereka menyerang Ivan secara bersamaan.

Sama halnya dengan Ivan, pria itu segera memasang kuda-kuda, bersiap menghadapi serangan dari dua bodyguardnya Marco.

Tiba-tiba ...

"Tu—tuan muda!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status