Share

Bab 5

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Nona, anda—”

Namun, sentuhan bibir ranum dan manis Susan di bibirnya membuatnya terhenti.

Ivan tahu jika tindakan Susan ini tak lain demi membuat Marco percaya.

Maka, Ivan berinisiatif untuk membantu Susan meyakinkan pria tersebut.

Demi membuat sandiwara itu sempurna, Ivan balas memeluk dan menekan pinggul dan bokong Susan di hadapan Marco.

Mendapati Ivan memeluk dan menyentuh bagian tubuhnya, wajah Susan seketika merona merah. Di saat yang sama, ia merasa malu dan marah.

Berani-beraninya Ivan menyentuh pinggul dan bokongnya?

Padahal, ia tak menyuruh pria itu untuk melakukan hal tersebut.

Tapi pria itu bertindak seenaknya sendiri!

Kalau saja apa yang kini tengah ia lakukan kepada Ivan hanya semata-mata karena untuk meyakinkan Marco, pasti sebuah tamparan sudah melayang keras di pipi Ivan atau sepatu hak tingginya akan langsung mendarat di wajah pria itu.

Tapi, ia terpaksa membiarkan hal itu seraya menekan emosinya supaya Marco dan semua orang percaya kalau Ivan adalah kekasihnya.

Tentu saja, Marco kalut dan marah saat melihat pemandangan yang baginya menjijikan dan menjengkelkan itu

Pria sampah itu bahkan menyentuh bagian tubuh yang sangat ia inginkan dari wanita itu! Ia pun buru-buru memisahkan mereka berdua.

Kemudian, ia meraih kerah baju Ivan dan mencengkramnya kuat dengan mata melotot. "Berani sekali kau memeluk Susanku!" bentak Marco dengan amarah menggebu. "Pria kampungan sepertimu itu ... sama sekali bukan sainganku untuk mendapatkan Susan!"

Mendapati Marco bersikap demikian, Ivan tidak gentar sedikit pun.

"Apanya yang tidak pantas?" ujar Ivan sambil tersenyum miring. "Anda dengar sendiri apa yang dikatakan Susan tadi, bukan? Jika saya adalah kekasihnya?"

Ucapan Ivan seketika membuat salah satu pewaris keluarga terkaya di kota itu gelagapan!

"Jadi, berhentilah mengganggunya." ancamnya tegas.

Mendengar jawaban Ivan tak elak membuat ekspresi wajah Marco kian buruk.

Tanpa mempedulikan ancaman Ivan, Marco menghempaskan tubuh pria itu dengan kasar.

Detik berikutnya, ia mengepalkan tangan, siap melayangkan tinju ke arah Ivan.

Namun, dengan cepat, Ivan menangkap tinju Marco dan memelintir tangannya seketika.

Marco terbeliak. Tak menyangka Ivan akan memelintir tangannya dengan cepat diikuti tatapan terkejut dari semua orang.

Selagi Marco tengah mencerna apa yang terjadi seiring pria itu langsung berontak, berusaha melepaskan tangannya, Ivan lalu menendang tubuh Marco sampai pria itu terlempar sejauh satu meter.

Sontak saja, Susan membelalak. Begitu pula dengan semua orang.

Mencerna dalam sepersekian detik, lalu Susan melemparkan tatapan mematikan ke arah Ivan.

Namun, tiba-tiba, semua orang yang ada di lobi itu tertawa.

Sebagian dari mereka menganggap bahwa apa yang Ivan lakukan kepada Marco sangat keren.

Namun sebagian yang lain mencemooh Ivan sebab pria itu pasti akan mendapat masalah karena menendang salah satu orang kaya dan berpengaruh di ibu kota seperti Marco.

Susan buru-buru mencengkram tangan Ivan dengan kuat. "Kamu sudah gila, Ivan!" Susan berseru marah. "Tidak kah kau tahu siapa Marco!?"

Ivan beralih menatap Susan.

Tapi belum sempat Ivan membalas, Susan sudah lanjut berkata. "Marco itu adalah salah satu orang kaya dan berkuasa di ibu kota yang berpotensi menjadi rekan bisnis Malice Inc. Tapi, apa yang malah kamu lakukan padanya!?"

"Nona tidak perlu bekerja sama dengan orang seperti dia!" balas Ivan tegas setelah terdiam sebentar sembari menunjuk ke arah Marco yang masih mengerang kesakitan di lantai.

Sementara itu, dua bodyguardnya Marco bergegas menghampiri sang boss dan membantu berdiri.

"Bajingan! Kau tidak tahu siapa aku pria kampungan? Kau ... akan habis setelah ini!" teriak Marco murka.

Setelah mengatakan hal itu, Marco pindah menatap dua bodyguardnya yang kini tengah menatap ke arah Ivan dengan marah.

"Hajar dia!" titah Marco dengan suara menggelegar.

Dua bodyguard itu mengangguk bersamaan.

Sementara Susan panik seketika. Di saat yang sama, ia menggigit bibirnya kuat-kuat. Tak menyangka jika kejadiannya akan menjadi rumit seperti ini.

Di sisi lain, ia mengkhawatirkan Ivan sebab pasti calon suami kontraknya itu akan berakhir di tangan bodyguardnya Marco.

Sudah pasti jika Marco akan memberi pelajaran dan tak akan memberi ampun kepada orang yang mencari masalah dengannya.

Kini dua bodyguardnya Marco tengah bersiap hendak membalas apa yang dialami oleh bosnya, mereka menyerang Ivan secara bersamaan.

Sama halnya dengan Ivan, pria itu segera memasang kuda-kuda, bersiap menghadapi serangan dari dua bodyguardnya Marco.

Tiba-tiba ...

"Tu—tuan muda!"

Bab terkait

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 6

    Seruan itu membuat perhatian semua orang yang ada di situ teralihkan. Kepala-kepala kompak tertoleh, mencari sumber suara. Seorang perempuan yang memiliki tubuh berisi, mengenakan blazer dipadu dengan rok span serta kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya tampak bergegas menghampiri mereka. "Bu Renata, manager Investasi Graha Group!" seru salah satu orang, mengenali sosok terkenal itu diikuti tatapan terkejut yang lainnya. Ivan langsung terperanjat! Renata?Jelas panggilan 'tuan muda' itu ditujukan untuknya. Renata adalah salah satu orang kepercayaan keluarganya. Ivan seketika merutuki diri sebab Renata menemukan dirinya.Mendadak, ia cemas akan sesuatu. Lalu, semua orang langsung melemparkan senyuman lebar ke arah perempuan itu seraya membungkuk hormat. Namun, Renata tak mempedulikan mereka. Tetap melangkahkan kakinya hendak menghampiri Ivan. Akhirnya ia menemukan tuan muda keluarga Graha yang sedang ia cari. Sebelumnya, ia yang sedang berjalan hendak pergi dar

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 7

    Marco mendelik, “Cih! Sampah sepertimu memangnya tahu apa?! Tempatmu hanya di kalangan orang miskin, bukan seperti kami para keluarga kaya di kota ini!!”Kemudian, ia mengangkat tangan dan menunjuk ke arah Ivan. "Ingat. Urusan kita belum selesai. Aku akan membalas perbuatanmu ini!" ancamnya dengan suara menggelegar.Setelah mengatakan hal itu, Marco melenggang pergi bersama dua bodyguardnya dari sana. Setelah kepergian Marco, Susan melangkah mendekat ke arah Renata dan berujar. "Apakah anda mencari saya, Nona Renata?" tanya Susan hati-hati hendak memastikan. Susan berpikir demikian sebab Graha Group adalah pemilik saham mayoritas di perusahaannya. Pun seperti yang sudah-sudah, jika Renata datang ke perusahaannya, maka sudah pasti dia memiliki urusan dengannya. Renata yang masih curi pandang ke arah Ivan yang kini juga tengah balik menatapnya sembari masih memberikan kode buru-buru menguasai diri, kemudian beralih menatap Susan dan mengangguk. Mendapati hal itu, Ivan tak elak

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 8

    "Kau tetap tidak bisa memenuhi syarat yang dibuat oleh kakek, Susan!" ucap Herlambang tegas, sesekali menatap Ivan dengan jijik. Susan menautkan alis. "Kenapa tidak bisa?" tanya Susan bingung. "Aku sudah memiliki calon suami dan kami akan segera menikah. Demikian, aku telah memenuhi syarat yang diberikan!" Herlambang mendengus dingin. Tentu saja ia bersikap demikian sebab sebenarnya ia tengah mencoba menghalangi pernikahan Susan supaya wanita itu melepaskan jabatannya. Dengan begitu, ia bisa menggantikan posisinya setelahnya. Dengan wajah mengeras, Herlambang kembali bicara. "Tapi tidak dengan sampah ini yang pekerjaanya hanya sebagai guru! Dia akan mencoreng nama baik keluarga Rahardian!" Susan begitu tersentak mendengarnya. Sang paman tak setuju? Menentangnya?Sebelumnya, Susan telah menduga hal itu sebab status sosial dan pekerjaan Ivan yang memang begitu rendahan. Namun ia tak terlalu mempedulikannya karena kini yang ia pikirankan adalah ia harus segera m

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 9

    Dengan tatapan merendahkan ke arah Ivan, Herlambang menggeleng sambil berkata. "Dasar bodoh! Memangnya kau itu pemilik Graha Group? CEO Graha Group? Sehingga bisa melakukan hal demikian?" Begitu pula dengan Felix yang kentara gemas sebab perkataan Ivan yang ngaco. Dengan tatapan yang sama seperti sang Ayah, Felix menambahi. "Heh, sampah! jangan berkhayal kau. Bangun dari mimpimu. Kau itu hanya seorang guru rendahan yang tidak mengerti bisnis sama sekali!" Namun, Ivan tak peduli, masih menatap keduanya dengan dingin. Dalam hati ia tertawa sebab apa yang diucapkan Herlambang itu memang benar adanya. Lalu, sambil kembali menggeleng selagi menatap Ivan dengan kebencian, Herlambang dan Felix melangkahkan kakinya hendak pergi dari ruangan tersebut. Berjalan menuju ke arah pintu, Herlambang menatap Susan sambil mencibir. "Ingat Susan keluarga kita akan malu jika Malice Inc sampai bangkrut!""Dan kau yang akan bertanggung jawab jika hal itu sampai terjadi!" ucap Felix menambahi s

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 10

    Pagi itu, Ivan tengah mengajar seperti biasa di salah satu kelas. Tiba-tiba, pintu kelas diketuk membuat Ivan yang tengah menjelaskan materi pelajaran seketika berhenti dan menoleh ke arah pintu. Juga para murid. Rekan guru pria nampak berdiri di ambang pintu dan berkata. "Bisa keluar sebentar Pak Ivan," Setelah izin kepada para murid lebih dulu, Ivan melangkah keluar menemui guru tersebut. "Ada apa?" tanya Ivan penasaran begitu tiba di luar kelas. "Kau dipanggil kepala sekolah untuk ke ruang guru, Ivan."Ivan menautkan alis. Ada apa ia dipanggil kepala sekolah? Guru pria itu lanjut berkata. "Di ruang guru sedang ada rapat dadakan membahas uang yang hilang di ruang TU yang merupakan SPP para murid, Van." Lalu, mereka berdua pun berjalan menuju ruang guru setelah sebelumnya Ivan masuk kelas kembali dan menyuruh para siswa untuk mengerjakan soal selagi ia tinggal ke ruang guru. Sesampainya di sana, Ivan langsung disambut dengan tatapan tajam dari k

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 11

    Dibalik sosok Ivan yang dikenal sebagai guru teladan ternyata memiliki sifat yang begitu buruk! Kini pandangan serta penilaian guru-guru terhadap Ivan seketika berubah. "Sudah jelas sekarang, uang yang ada di dalam loker anda menunjukan bukti yang kuat bahwa anda lah yang mencuri uang di TU!" seru Hernomo. Tiba-tiba, Ivan yang mendengar itu tersadar. Lalu, ia balik menatap kepala sekolah yang kini tengah menatapnya dengan marah sekaligus jijik. Merasa itu adalah tuduhan yang begitu keji, Ivan cepat-cepat menggeleng. "Itu fitnah, Pak Hernomo. Itu tidak benar. Saya tidak mengambil uang itu. Pasti ada yang sengaja mau menjebak saya!" balas Ivan tegas tak terima, berusaha membela diri. "Pasti ada orang yang sengaja menaruh uang di dalam loker saya, supaya seolah-olah saya lah yang mengambil uang itu!" kata Ivan lagi sambil menatap rekan gurunya satu persatu. Sebenarnya Ivan menduga jika orang yang menjebaknya tak lain adalah Hernomo sendiri dan Andreaz. Ke

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 12

    Hernomo dan Andreaz saling pandang sambil menyeringai. "Akhirnya kali ini kita berhasil mendepak Ivan..." Namun karena tidak mau guru-guru lain curiga, keduanya buru-buru mengondisikan diri kembali. Memasang wajah serius, Hernomo menatap guru-guru satu persatu seraya berkata, "Untuk kalian semua, jangan tiru i'tikad buruk yang dilakukan oleh Pak Ivan ini! Mengerti!?" Mendengar itu, semua guru mengangguk. Sementara Ivan bergeming, merasa sudah tak bisa membela diri lagi. Akhirnya, dengan menahan amarah dan kekecewaan, dibawah tatapan jijik dan sinis para guru-guru, Ivan mengemasi barang-barang di atas meja miliknya. Di lorong, ketika Ivan tengah melangkah hendak pergi dengan membawa tas beserta buku-bukunya seruan seorang perempuan menahan langkahnya. Ivan seketika berbalik. Nampak Silvia tengah bergegas mendekat. "Sangat disayangkan sekali sebab Pak Ivan harus pergi, dipecat dari sekolah ini,"ucap Silvia dengan suara parau begitu tiba di hadapan Ivan.Mendengar itu, I

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 13

    Mendengar nama Marco disebut, Ivan merasa ada yang tidak beres. Demikian, pasti preman-preman itu adalah suruhan Marco. Apalagi Marco yang dendam mengancam dirinya jika akan membalas perbuatannya waktu di lobi Malice Inc itu. Jika orang lain yang dihadang belasan preman yang semuanya memiliki tampang garang seperti saat ini akan langsung ketakutan. Juga gentar pastinya. Tapi tidak dengan Ivan yang tetap berdiri tenang. Bagaimana tidak tenang? Ia bahkan bisa dengan mudah melumpuhkan mereka semua saat ini juga. Di titik ini, Ivan teringat bagaimana posisi Marco di mata Susan dan tekanan yang dihadapi olehnya dari Paman dan sepupunya. Tiba-tiba, Ivan menyipitkan mata. Ia melihat logo naga pada lengan salah satu preman. Lalu, ia teringat sesuatu... Ivan buru-buru mengkondisikan diri, lalu menatap satu persatu preman-preman itu dengan memasang wajah dingin. "Jika kalian ingin membunuhku, lakukan di markas kalian. Jangan di sini!" seru Ivan lantang. Iv

Bab terbaru

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 116

    Hal tidak terduga kembali terjadi untuk kesekian kali, Ivan berhasil membuat semua bodyguardnya Rasya KO! Satu bodyguard telah Ivan habisi lebih dulu yang kini tergeletak di lantai tidak sadarkan diri ; pingsan. Dua orang lagi ditendang Ivan hingga terpental menabrak ke meja tamu. Ivan mengakhiri pertarungan itu dengan sebuah pukulan tepat di ulu hati dua bodyguard tersisa. Suara keduanya pun seketika menggema di seluruh ruangan. Kini mereka berdua tengah meraung dan berguling-guling di lantai. Satu tangan keduanya sama-sama patah. Setelah itu, segalanya mendadak senyap. Semua orang kompak membuka mulut lebar-lebar ke arah Ivan. Mendapati kekalahan bodyguardnya, Rasya murka bukan main. Namun ia sudah tidak berdaya, tidak tahu harus membalas Ivan dengan cara apa lagi. Bagaimana tidak, keadaan dirinya pun sudah mengenaskan akibat keganasan pria itu tadi. Juga ia yang sudah malu dengan semua orang. Kini harga dirinya benar-benar telah jatuh ke dalam jurang yang paling dal

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 115

    Namun, tentu saja Ivan akan membalas, balik menyerang Rasya. Kini Ivan tengah menatap Rasya dengan tersenyum miring seraya menyeka sudut bibirnya yang berdarah dengan santai, giliran Ivan yang merangsek maju, melayangkan pukulan di wajah pria tersebut. Dalam sekejab, situasi telah berbalik! Rasya yang tidak menduga Ivan akan balas menyerang tidak mampu melindungi diri. Dan ketika mau membalas, tak sempat sebab pukulan Ivan sangat cepat. Juga tanpa jeda. Melihat hal itu, seruan desakan dari pendukung Ivan dan Susan pun terdengar saling bersahut-sahutan. "Ayo! Hajar Rasya, Van!" "Dia pantas diberi pelajaran!" Susan sendiri menyeringai, bersikap tenang menyaksikan hal tersebut, mendukung apa yang dilakukan Ivan sepenuhnya sebab Rasya memang pantas diberi pelajaran! Sementara pendukung Rasya panik. Menyuruh Rasya untuk melawan Ivan balik. BUGH! BUGH! BUGH! Kini Ivan terus mencecar wajah Rasya dengan pukulan. Gerakan Ivan yang begitu cepat tidak memberikan jeda sedik

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 114

    Beberapa saat kemudian... Lagi-lagi, semua orang harus dibuat terkejut. Bagaimana tidak, ketika Manager hotel kembali ke ruangan tempat diadakannya acara reuni itu, dia mengatakan jika pembayaran berhasil. Saldo yang ada di dalam kartunya Ivan cukup untuk membayar total biaya reuni sebesar 295 juta. Seketika ruangan tersebut menjadi riuh oleh orang-orang yang langsung ribut. Susan kaget sejadi-jadinya, bak disambar petir di siang bolong! Kini semua orang menjadi bertanya-tanya. Kenapa Ivan memiliki banyak uang? Dari mana dia mendapatkan uang itu? Di titik ini, mereka menduga bahwa uang itu adalah milik Susan. Alhasil, mereka mencecar Susan dengan pertanyaan. Susan yang merasa itu bukan uangnya langsung buru-buru membantah, "Kalian tidak melihatku yang panik sekali tadi? Aku sendiri saja shock, tidak percaya kalau Ivan akan dapat membayarnya. Aku pikir, dia berbohong tadi!" "Asal kalian tau saja, aku sendiri sedang tidak memiliki cash sebanyak itu! Dan kalau pun aku p

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 113

    Namun, yang terjadi selanjutnya diluar dugaan! Ivan mematahkan kartu itu! Terang saja hal tersebut membuat semua orang terkejut bukan main. Senyum lebar di wajah Rasya dan para pendukungnya mendadak pudar. Alhasil, mereka berseru-seru marah. "Apa kau sudah gila, Ivan!" "Di dalam kartu itu terdapat uang 500 juta dan kau patahkan begitu saja!?" "Bodoh kau, Ivan! Bodoh sekali! Tidak punya otak kau!" "Kau pikir, kartu itu mainan, yang bisa kau patahkan seenak jidatmu! Di dalam kartu itu berisi uang! Kau benar-benar... " "Bisa-bisanya seorang pria bodoh sepertimu menjadi guru?!" Ivan tidak menghiraukan hardikan mereka yang begitu nyaring di telinga, malah tertawa puas dalam hati. "Aduh, aku tidak sengaja mematahkan kartunya, gimana dong ini?" balas Ivan seraya memasang wajah tertekuk. Mendapati Ivan bersikap demikian, semua orang tahu kalau Ivan sengaja mematahkan kartunya. Bukan tidak sengaja. Demikian, sepertinya Ivan menolak pemberian uang dari Rasya. Namun se

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 112

    "Kau harus sujud di kakiku sambil meminta maaf dan menggonggong layaknya seekor anjing," ucap Rasya seraya tersenyum penuh kemenangan. Seketika wajah Ivan berubah. Susan sendiri terkejut, begitu pula dengan yang lain. Kasak-kusuk pun terdengar, membicarakan Rasya yang dianggapnya sangat keterlaluan. Setelah sebelumnya Rasya hendak merebut Susan dari Ivan, duel minum, hingga Rasya tidak mau mengakui kekalahan. Dilanjut menjebak Ivan dan sekarang?! Kini mereka benar-benar dibuat jengkel oleh kelakuan Rasya. Sementara itu, Susan mendelik, "Apaan! Sudah jelas-jelas kalau kau yang menjebak Ivan!" bentak Susan menggelegar. Terang saja Rasya geregetan bukan main sebab Susan yang begitu pintar. Puas menghardik Rasya, Susan beralih menatap Manager hotel yang langsung menundukan kepala, merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan kepada Ivan tadi. Apalagi saat tahu jika Susan adalah CEO Malice Inc—yang perusahaannya telah diakuisisi oleh Graha Group! Hal tersebut membuat

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 111

    Di saat ini, Susan menoleh ke arah Rasya yang kini sudah turun dari panggung yang langsung mengalihkan pandangan. Bersikap acuh tak acuh. Juga sedikit menahan senyuman. Seperti puas menyaksikan kejadian tersebut. Apakah ini ulah Rasya? Pikir Susan. Selagi semua orang ribut, Ivan yang masih membela diri. Susan buru-buru menatap Manager hotel kembali dengan tajam dan berkata, "Pak, kami bisa melaporkan Bapak dan hotel ini atas tindakan penipuan dan pemerasan loh. Termasuk orang-orang yang mungkin saja ikut terlibat. Jelas-jelas suami saya tidak merasa memesan ruangan ini dan tidak pernah mengatakan akan membayar semua biayanya!" Sontak saja, Manager hotel itu mengerjap. Sedikit gelagapan sebelum kemudian mendengus, "Jadi, suami anda tidak mau membayarnya?!" "Baik lah, maka—" "Bapak mempunyai buktinya atau tidak? Bisa tunjukan bukti itu pada kami? Jika benar ada buktinya, kami pasti akan membayarnya. Jika tidak, kami tidak akan! Kami hanya akan membayar biaya per orang saja

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 110

    Dengan senyum penuh arti, mulut Rasya kembali bicara, "Tenang saja, Pak. Orang itu tidak akan bisa kabur!" Sementara itu, Ivan dan Susan berbalik diikuti yang lain, tampak seorang pria paruh baya berpakaian jas rapi bersama dua karyawan hotel tampak berjalan menghampiri mereka berdua. Ternyata orang yang baru memanggil Ivan adalah manager hotel tersebut. Tertambat pin manager di dadanya. "Ada apa, Pak?" tanya Susan diikuti tatapan penasaran Ivan begitu manager hotel itu tiba di hadapan keduanya. "Anda istrinya Pak Ivan?" tanya Manager itu hendak memastikan yang langsung diiyakan oleh Susan. Menghembuskan napas berat, Manager itu beralih menatap Ivan tajam, "Bagaimana mungkin anda mau main pergi begitu saja tanpa membayar terlebih dahulu!" Mendengar itu, Susan mengernyitkan kening. Hanya perkara belum membayar saja mereka berdua harus didatangi Manager! Sebagai seorang CEO, tentu, hal tersebut merupakan penghinaan terbesar! Menurut mereka, ia tidak sanggup membayar? A

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 109

    Ivan berdiri di hadapan Rasya sambil menatapnya tajam, "Kau tetap tidak mau mengakui kekalahanmu? Kau pikir, semua orang akan mengangung-agungkan dirimu hanya karena kaya? Dan dengan bertindak curang, seenak jidat seperti ini, kau berharap semua orang akan memihakmu?" Kemudian, Ivan berdecih, "Tidak. Semua orang juga tahu kalau apa yang tengah kau lakukan ini adalah tindakan pengecut! Berkilah untuk menutupi kekalahanmu!" Seketika wajah Rasya berubah. "Kau pasti iri dengan diriku, kan, guru miskin berandalan? Ah, kau pasti merasa insecure, bukan? Karena tidak bisa memiliki banyak uang, jadi merasa putus asa," balas Rasya sambil tergelak. Kemudian, pria itu memicingkan mata! "Orang-orang berduit dan berkuasa sepertiku itu bebas melakukan apa saja dan dirimu yang miskin ini tidak akan pernah bisa menang melawanku! Mengerti?!" Ivan balas tegelak, "Aku? Iri denganmu? Cuih! Tidak sudi! Untuk apa aku iri denganmu. Toh, dengan keadaanku yang seperti ini, Susan menerima dan mencint

  • Terjebak Bersama Bos Cantik yang Angkuh   Bab 108

    Bukan kah seharusnya Wakil Presdir muda itu menenggak minuman lagi kalau masih kuat? Tapi apa yang malah dia lakukan? Ivan yang mendapati Rasya malah mempermasalahkan skill minumnya di depan semua orang cukup geram. Tapi dia masih menahan diri, bergeming di tempat duduk, menunggu respon dari mereka. Ia cukup tenang sebab ada orang-orang yang berpihak padanya. Ia tahu betul bahwa Rasya tengah berkilah sebab sudah tidak kuat menenggak minuman lagi. Benar saja, para pendukung Ivan langsung protes. Mengatai Rasya pengecut! Namun, Rasya tidak peduli. Pokoknya ia tidak mau menenggak minuman lagi, tapi ia juga tidak mau dianggap kalah dari Ivan. "Rasya... apa-apaan kau itu! Jelas-jelas Ivan itu jago minum. Cara minum Ivan itu sangat lah keren. Kami mengakui kehebatannya. Bahkan, dia bagaikan dewa minum. Tidak banyak orang yang bisa minum sebanyak itu dan masih dalam keadaan baik-baik saja setelahnya!" "Dan seharusnya kau itu minum lagi jika masih kuat!" "Apa kau sudah tidak ku

DMCA.com Protection Status