Share

BAB 34

Penulis: LaSheira
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-27 13:23:28

"Gen," Nuansa sendu langsung tercipta saat suara lembut Ale terdengar. "Aku berikan Ana padamu, berjanjilah untuk membuatnya bahagia. Hiks." Kakak yang hatinya selembut donat itu mulai berkaca-kaca lagi. "Tolong jaga dia dan jangan membuatnya menangis."

"Terimakasih sudah mengizinkanku menikah dengan adikmu." Suara tegas Argen menjawab.

Para tamu sedang termangu melihat dua sahabat yang sedang berdialog dengan keharuan. Kakek menatap Argen dan Ale masih dengan pandangan penuh selidik.

"Hiks maaf aku malah menangis di hari bahagia ini, berbahagialah adikku Ana." Ale mengusap kepala Ana dengan penuh kasih sayang. Lalu dia mendekati Argen dan meraih bahu laki-laki itu dalam pelukannya. Menepuk-nepuk bahu Argen. Menunjukkan sejauh apa kedekatan mereka.

Melihat adegan mengharukan itu tanpa sadar ada yang bertepuk tangan. Akhirnya susul menyusul orang bertepuk tangan. Apalagi saat melihat tangan Argen yang menepuk bahu sabahatnya yang sekarang sudah menjadi kakak iparnya.

Persahabatan yan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 35

    "Cih, dia sombong sekali.""Karena hanya dia yang menikah dan dihadiri kakek langsung, dia sudah besar kepala.""Istrinya cantik juga, walaupun dari keluarga yang tidak punya apa-apa. Hahaha.""Jangan ganggu dia, kau tidak lihat kalung yang dipakai olehnya."Glek, mereka meneguk minuman masing-masing. Mereka tahu arti kalung itu bagi anggota keluarga Domaz Group. Para wanita yang ada dalam keluarga, bermimpi mendapatkan kalung itu. Entah itu anak, menantu, atau cucu kakek, semua menginginkannya "Ah, ikut aku. Aku kesal melihat wajah Argen yang tersenyum senang begitu." Mereka berjalan menuju tempat yang lebih sepi. "Sebentar lagi dia juga tidak akan bisa tersenyum sesenang itu, kalau dia harus menyelesaikan masalah pasokan stok buah yang tiba-tiba terhenti masuk ke supermarket.""Kita lihat, apa kakek masih akan membanggakannya.""Haha, membayangkan dia dituding tidak becus saja sudah membuatku senang."Para tikus yang bukannya bekerja keras dan menjilat kakek, malah hanya sibuk bers

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 36

    Ini kisah hidup asisten Rene, seseorang yang mungkin suatu hari nanti akan menjadi bagian penting dalam Domaz Group.Irene, begitulah nama panjang gadis itu. Orang-orang terdekatnya memanggilnya Rene. Rambutnya lurus pendek menutupi telinga. Panjangnya mungkin hanya sampai menutup leher. Tubuhnya tinggi semampai, tidak gemuk namun juga tidak kurus. Otot lengannya kuat, ketika berjabat tangan dengannya, bisa dirasakan seberapa keras gadis itu sudah bekerja. Melalui ketebalan telapak tangannya. Dia sudah makan banyak asam garam kehidupan sebagai pekerja sambilan, pekerja tidak tetap, atau pesuruh serabutan.Rene adalah anak tunggal dari seorang ibu baik hati. Keluarganya hanyalah keluarga menengah dari segi ekonomi. Namun, sejak kecil Rene selalu di ajarkan arti berbagi dan menyayangi. Ibunya adalah pemilik panti di sebuah pinggiran kota. Tempat dia menampung anak-anak yang dibuang dan tidak diinginkan keluarga. Anak-anak yang diasuh dengan kasih sayang. Semoga kelak, ketika mereka dewa

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 37

    Sambil menenangkan diri dan menahan gemetar, Rene meminta izin berganti pakaian. Tenanglah Rene, tidak apa-apa. Tidak apa-apa. Kau hanya perlu menggantikan Nona Angela berlutut dan memohon pengampunan. Kau sudah dimarahi di kantor sekali lagi dimarahi tidak akan melukaimu.Begitulah akhirnya untuk pertama kalinya dia berdiri di depan Presdir Domaz Group. Selama ini jika bertemu, dia pun tidak berani melihat langsung. Laki-laki yang tidak pernah terlihat tersenyum itu duduk di sofa dengan tenang. Di belakangnya pengawal pribadinya, di samping pengawal nona sekretaris yang menjemputnya. Dalam perjalanan tadi, mereka bahkan tidak bicara, Rene sibuk menyusun kata-kata permohonan di pikirannya."Toko pakaian pernikahan." Suara dingin Argen memecah keheningan.Rene langsung ambruk, duduk berlutut, dengan kepala tertunduk. Bibirnya gemetar bicara."Maaf, maafkan saya Tuan, saya mewakili Nona Angela memohon maaf Tuan." Tangan Rene terlihat ikut gemetar menahan berat tubuhnya.Bagaimana ini,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 38

    "Apa Anda bersedia bekerja untuk Tuan Argen Nona Rene? Itu tujuan Anda dibawa ke mari."Dia pandai menutup mulutnya, dia juga berfikir dengan dewasa sebelum bicara. Dia juga setia, dan menyayangi adik-adiknya. Padahal statusnya mereka tidak berhubungan darah.Terlepas aku ingin membalas apa yang kau lakukan untuk Ana, terlalu sayang membiarkanmu berasa di tangan orang-orang bodoh itu. Apalagi Presdir cabul itu. "Rene, tugasmu hanya menjalankan perintahku melalui Miria. Kalau selama satu bulan ini kau lulus dari penilaian ku." Argen bangun dari duduk. "Kau akan jadi bagian dari Domaz Group."Argen meregangkan bahunya. Aku lelah gumamnya. "Apa jawabanmu."Rene gelagapan, tidak punya pilihan yang lain. Laki-laki dingin di depannya atau Presdir menjijikkan itu. Tentu tali yang ingin dia pegang adalah benang harapan, bahwa sebenarnya Tuan Argen adalah laki-laki baik seperti yang pernah dituturkan pengawal pribadinya."Terimakasih Tuan, Terimakasih atas kebaikan Anda. Saya tidak akan meng

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 39

    Di atas meja makan, makanan yang sama sekali tidak mengundang selera. Tersaji. Telur orak-arik ada campuran daun hijau, berantakan ditaruh Ana di mangkuk. Sosis yang sepertinya dia goreng setelah dia potong tidak beraturan, sudah terlihat menciut. Dua piring nasi, satu diletakkan di depan jangkauan Argen satunya di depan Ana.Ah, bagaimana ini, walaupun Ana yang membuatnya dan aku makan dengannya, apa aku bisa menelannya. Tidak, tidak, ini buatan Ana. Memo pink itu saja menyelamatkanku saat makan. Apalagi sekarang aku duduk di depannya langsung."Maaf Kak, aku cuma bisa memasak ini." Wajah sedih Ana langsung membuat Argen meraih sendoknya."Aku makan ya, kau pasti sudah bekerja keras menyiapkannya sejak pagi." Sesuap telur orak Arik masuk ke dalam mulutnya. Krek, krek, yang dia takuti terjadi. Ana membuat telur orak Arik dengan menambahkan beberapa serpihan kulit telur di dalamnya.Bagaimana sebenarnya kau mengajari adikmu kakak sialan.Sambil mengunyah Argen melihat wajah Ana, gadis

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 40

    "Ah, kakak jangan meledekku." Mereka tergelak bersama, melihat senyuman dan tawa kecil Argen hati Ana langsung bergemuruh dengan debaran yang kuat. Dia sampai ikut-ikut minum teh jahe. Hangat, gumamnya. Kak Ale memang yang terbaik.Seperti itu, saling pandang sampai teh jahe di gelas mereka habis. Argen menggeser gelasnya, pusing dikepalanya sudah berangsur pergi. Dia terlihat akan mulai bicara serius. Ana memindahkan piring kotor ke tempat cuci piring."Biarkan itu, duduklah, ada yang mau kubicarakan.""Baik Kak."Ah, Kak Argen mau bicara apa?Mereka sudah duduk saling berhadapan. "Ale mungkin sudah mengatakannya, tentang sekolahmu. Kau bisa tetap kuliah seperti biasanya, tapi ada beberapa hal yang harus kau perhatikan."Ah, perkara kuliah ya. Apa tentang biaya kuliah. Aku kan sudah punya beasiswa. "Jaga sikapmu dengan laki-laki di luar sana."Eh, maksudnya? Apa Kak Argen berfikir aku akan berselingkuh dengan laki-laki lain."Walaupun kau tidak dipublikasikan secara terbuka oleh D

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 41

    Dua hari berlalu, Argen masih berhasil mengendalikan diri, dengan cara sederhana. Membatasi diri melihat Ana, hanya melihat gadis itu di pagi hari. Masalah berhentinya pasokan buah ke semua cabang Domaz Group memberinya alasan pulang hingga jam 2 dini hari. Dengan rasa lelah dan muak selepas kembali dari rumah kakek, dia mendapati sepi menyambut kepulangannya. Lampu sudah dipadamkan. Dia memang melarang Ana menunggunya, dan gadis itu sepertinya patuh mendengarkan. Walaupun terselip sedih, karena berharap Ana menunggunya.Sial, aku ingin dia menungguku karena merindukanku, tapi aku juga tidak mau dia menungguku.Argen membuka pintu kamar Ana.Dia kan tidak melarang ku masuk ke kamarnya. Gumamnya mengusir rasa bersalah.Ana sedang terlelap, di dalam selimut yang berantakan. Tubuhnya melintang, tidak tidur di atas bantal. Dia bergerak beberapa kali, saat Argen berdiri memandanginya.Kenapa cara tidurnya menggemaskan begitu.Argen menunduk membetulkan selimut, karena tidak bisa menahan d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 42

    Pagi kembali menyapa.Ana membantu bibi menyusun makanan di meja makan. Seorang wanita paruh baya yang cekatan bekerja. Dulu, bibi hanya bekerja seminggu dua kali membersihkan rumah Argen. Namun sejak hari ini, sepertinya dia akan datang setiap hari, karena tugas baru memasak sarapan.Ana sudah tampak rapi. Dia juga akan pergi ke kampus hari ini. Saat Argen keluar dari kamarnya, Ana melihat gurat lelah di mata suaminya."Kakak nggak papa? Semalam pulang jam berapa?" Duduk di kursinya. "Kak Argen keliatan capek banget." Ana menarik tangannya yang ingin menyentuh tangan Argen. Jangan menyentuh Kak Argen sembarangan Ana!"Ada sedikit masalah di kantor, maaf ya. Kau tidur dengan nyenyak." "Jangan lupa makan siang ya Kak, walaupun Kak Argen banyak pekerjaan."Aku ingin menciumnya, rasa lelah ini pasti hilang.Argen melihat ke arah bibi yang berdiri tidak jauh dari meja."Kalau kau sudah selesai, keluarlah.""Baik Tuan Muda, selamat menikmati sarapan Nona." Dia menundukkan kepala. Ana bah

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30

Bab terbaru

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 199 (Final Episode 4)

    Meja mereka memang tidak memiliki nomor, namun diatur berdasarkan nama keluarga. Kakek berjalan menuju mejanya, Ana tersenyum hangat saat kakek mendekat. Gadis itu dan Argen duduk di meja kakek. Ale dan Miria bergabung bersama Gara dan ibunya.Saat kakek menggerakkan tangannya mereka semua duduk dengan teratur. Setelah semua orang duduk, kakek mengambil sendok dan membenturkannya ke gelas. Suara dentingan itu membuat suasana senyap."Apa kalian menyukai suasana baru makan malam kali ini?"Hening, tidak ada yang berani menjawab. "Kalian pasti merasa aneh, apalagi saat melihat banyak sekali yang hadir di acara makan malam kali ini. Kalian semua adalah anak-anak dan cucu-cucuku, aku mengundang kalian semua tanpa terlewat satupun." Kakek mengedarkan pandangan. "Kedepannya aku akan mengundang kalian semua juga."Hening... Hati semua orang berdebar."Jadi, jangan saling bertengkar dan menjatuhkan. Dukung Argen membangun Domaz Group dan mempertahankan kejayaan Domaz Group. Jangan ada dari k

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 198 (Final Episode 3)

    Perjamuan makan malam bulan ini di rumah vila tepi pantai, akan sangat berbeda dengan perjamuan bulan yang lalu atau bulan-bulan sebelumya. Karena bulan ini bertepatan dengan ulang tahun kakek. Perayaan ulang tahun kakek disiapkan bibi dengan sepenuh hati. Wanita itu bahkan menawarkan apakah tuan besar juga ingin membuat pesta kembang api seperti kejutan yang diberikan Tuan muda. Kakek menghardik bibi dengan marah."Maaf Tuan, karena saya melihat Anda menyukainya jadi saya pikir Anda ingin melakukannya. Apa Anda menyukainya karena itu kejutan dari tuan muda?" Kakek tidak mau menjawabnya. Tapi terlihat sekali, kalau dia menikmati kembang api yang diberikan cucu kepada cucu menantunya.Perjamuan makan malam seperti apa yang disiapkan bibi untuk merayakan ulang tahun kakek?Mari kita lihat, sedikit persiapan yang dilakukan orang-orang yang akan datang ke perjamuan makan malam. Rumah Gara.Pengantin baru itu terlihat kaget saat menerima undangan yang dikirimkan seorang pengawal ke rumah

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 197 (Final Episode 2)

    Gadis di depan Gara tersenyum malu. Mereka tidak saling memberi tahu isi dari janji pernikahan, bukan untuk kejutan, namun karena mereka ingin menunjukkan ketulusan. Bahwa janji pernikahan yang mereka buat bukan sekedar membaca tulisan, namun memang curahan isi hati terdalam mereka."Rene, terimakasih sudah melihatku dengan cara yang berbeda saat pertama kali kita bertemu. Aku bukan siapa-siapa saat pertama kali melihatmu. Tapi entah kenapa, kau bahkan sudah tersenyum padaku saat itu." Tangan keduanya semakin tergenggam dengar erat. "Semakin aku mengenalmu, semakin aku tahu, kau gadis yang luar biasa. Tanpa ayah dan ibu, kau membesarkan adik-adikmu dengan penuh cinta. Bagiku kau adalah berlian terindah Rene, terimakasih sudah menerima sebongkah batu tak berharga ini dalam hidupmu. Aku mencintaimu Rene dengan sepenuh hatiku. Aku akan membahagiakanmu dan melindungimu." Kecupan manis mengakhiri janji pernikahan Gara.Airmata menetes membasahi pipi Rene. Saat mic yang dipegang Gara tersod

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 196 (Final Episode 1)

    Dan akhirnya, hari yang sudah dinantikan oleh semua orang. Mereka sudah duduk ditempat yang telah disediakan. Deretan kursi sudah ditempati para tamu. Musik dengan tim yang di bawa WO dari ibu kota. Para pelayan yang merapikan hidangan serta mengecek semua kelengkapan untuk terakhir kali.Sepupu Miria menggangkat tangannya, sebagai isyarat acara dimulai.Acara pernikahan Gara dan Rene pun dimulai.Ruben maju ke atas podium, dia ditunjuk sebagai MC acara. Ya, kemampuan bicaranya memang cukup baik. Dia pun mengajukan diri saat WO bertanya apakah dari pihak keluarga yang menentukan MC acara. Sebenarnya dalam hati kecilnya, dia ingin terlihat di antara banyaknya orang. Terlihat oleh kakek.Ruben mengetuk mik di depannya. Menyapukan pandangan pada orang-orang yang ada di depannya. Dia mencari sosok seseorang. Apa kakek tidak ada gumamnya, melihat lagi memastikan. Sekilas tertangkap rasa kecewa di matanya, namun buru-buru dia tersenyum. Karena tugasnya jauh lebih penting sekarang. Ternyata

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 195

    Hari pernikahan Gara dan Rene.Untuk sampai pada hari ini, seorang laki-laki bernama Anggara, telah melewati banyak hal, jalan yang tidak mudah. Namun, seperti janji Tuhan, Dia menjawab setiap usaha dan doa manusia, hari ini laki-laki itu merasakan kebahagiaan yang teramat sangat. Memetik buah dari usahanya selama ini.Ibu yang ia sayangi, telah masuk ke dalam keluarga Domaz Group, bukan hanya sebagai wanita pelayan yang menggoda majikan, namun sebagai ibu dari cucu sang pendiri Domaz Group.Adik laki-laki yang dulu dia panggil tuan muda, dengan manisnya memanggilnya kakak. Itu adalah buah dari kesabaran seorang laki-laki bernama Anggara. Membayar semua pengorbanan yang sudah dia lakukan.Kesibukan pagi sudah dimulai sejak sebelum matahari terbit, memperbaiki dekorasi yang kurang atau kelengkapan yang lainnya dilakukan oleh para panitia WO. Waktu bergerak perlahan, ditengah semua orang bersiap.Langit hari ini berwarna biru, secerah hati calon mempelai yang akan mengikat janji. Mataha

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 194

    Siang hari kesibukan di halaman vila mulai terlihat untuk persiapan acara besok. WO acara saudara Miria sudah datang. Mereka dengan cekatan menata setiap sudut taman menjadi sangat indah. Para karyawan toko Daisy sudah datang juga. Amira juga ikut. Dokter William akan menyusul dan sampai malam hari, karena masih ada pekerjaan yang tidak bisa dia wakilkan. Semoga dia bisa menemani Amira saat pesta kembang api nanti malam. Setelah meletakan barang masing-masing, mereka terlihat membantu ini dan itu. Ada yang menata bunga-bunga, ada yang memberi pita pada kursi. Setelah selesai membantu dekorasi mereka lari ke pantai, bermain di laut dan menikmati liburan gratis yang diberikan Kak Ale, memakai uang Argen tentunya. Semua orang bahagia, pesta pernikahan sederhana Gara dan Rene memberi kebahagiaan pada semua orang. Bahkan Ben menyapa takut-takut menyapa kakek, dengan perantara Argen. Kakek tidak bereaksi, namun dia menanyakan kepada bibi siapa nama orangtua Ben.Begitulah hari ini berlal

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 193

    Bibi sempat menolak, tapi bukan Ana kalau tidak bisa memohon cenderung memaksa. Kalau nanti bibi dimarahi, biar aku gantikan dimarahi kakek. Begitulah, akhirnya Ana dan Rene bisa masuk ke kamar kakek."Pasti dia acuh dan bilang tidak perlu berterimakasih, karena dia sebenarnya mau membuang perhiasan itu." Argen yang menyahut, sekarang ana yang terkejut. Walaupun tidak sama persis seperti yang Kak Argen katakan tapi memang yang kakek ucapkan agak mirip seperti itu.Kakek merestui Kak Rene tapi tidak ingin terlalu terlihat kalau di memperdulikan dan menantikan pernikahan Kak Rene dan Kak Gara. Begitu yang ditangkap Ana dari sikap acuh kakek."Kakek kan suka menyebalkan kalau bicara." Argen mengangkat bahu sambil mengejek."Gen...""Kak..."Gara dan Ana bersamaan bicara."Ia, ia, aku nggak boleh bilang begitu. Dia kakekku. Cih. Kalian ini kompak sekali." Ana mangut-mangut mengusap pipi suaminya.Argen menatap Gara, tatapannya artinya pengusiran, menyuruh kakaknya keluar dari kamar. Yang

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 192

    Masih di hari yang sama dengan waktu kedatangan mereka ke vila, tempat berlangsungnya pernikahan Gara dan Rene.Malam hari setelah makan malam. Dua kakak beradik sedang ada di dalam kamar, sedangkan Ana tertahan menemani kakek selepas makan malam.Argen duduk dengan mengangkat kakinya ke pijakan meja, dari mulutnya terdengar dia mengomel yang entah ditujukan untuk siapa. Mungkin pada alam yang tidak bersahabat dengan rencananya, atau kecewa pada Gara yang tidak bisa mewujudkan keinginannya. Masih terdengar dia mengomel sambil menyandarkan kepala malas.Wajah muram Argen melihat kakaknya yang sedang berdiri di dekat jendela.Gara menghela nafas perlahan, dia menyibak tirai dengan tangan kiri, berharap cuaca akan segera berganti. Tapi hujan yang jatuh dari langit selepas senja telah menghancurkan rencana malam ini. Sekarang saja masih gerimis. Tangannya mengusap jendela, masih terasa dingin. Uap air memang tidak merembes ke telapak tangannya, tapi dia bisa memprediksi hujan belum akan

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 191

    "Suruh mereka kesini, dan berangkat bersama kita." Kakek menjawab singkat, lalu berlalu, senyum bahagia tertangkap sekilas dibibirnya.Dasar, sesenang itu kau mendengar Ale mau mempunyai anak. Kalau Ana sampai hamil, bisa-bisa kau menari dengan bibi di teras rumah. Argen melihat punggung kakek yang berjalan menuju pesawat. Pilot dan pramugari menundukkan kepala saat kakek berjalan mendekat.Kakek bahkan menelepon dokter pribadinya, untuk datang dan ikut dalam penerbangan.Kabar kehamilan Miria memang sungguh diluar dugaan, bahkan gadis itu tidak merasakan keanehan dalam tubuhnya. Sehari setelah kecurigaan Ale dia membeli alat tes kehamilan, saat dia menunjukkan garis dua di alat tes itu Ale memegangnya dengan tangan gemetar. Airmata kebahagiaan langsung bercucuran. Calon ayah itu sangat berbahagia.Ale menelepon Ana sambil menangis, saking kagetnya Ana dia berlari masuk lift turun ke lantai bawah, tanpa mendengar penjelasan Ale berikutnya. Gadis itu yang awalnya ketakutan karena mend

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status