Share

BAB 39

Author: LaSheira
last update Last Updated: 2025-03-30 18:09:24

Di atas meja makan, makanan yang sama sekali tidak mengundang selera. Tersaji. Telur orak-arik ada campuran daun hijau, berantakan ditaruh Ana di mangkuk. Sosis yang sepertinya dia goreng setelah dia potong tidak beraturan, sudah terlihat menciut. Dua piring nasi, satu diletakkan di depan jangkauan Argen satunya di depan Ana.

Ah, bagaimana ini, walaupun Ana yang membuatnya dan aku makan dengannya, apa aku bisa menelannya. Tidak, tidak, ini buatan Ana. Memo pink itu saja menyelamatkanku saat makan. Apalagi sekarang aku duduk di depannya langsung.

"Maaf Kak, aku cuma bisa memasak ini." Wajah sedih Ana langsung membuat Argen meraih sendoknya.

"Aku makan ya, kau pasti sudah bekerja keras menyiapkannya sejak pagi." Sesuap telur orak Arik masuk ke dalam mulutnya. Krek, krek, yang dia takuti terjadi. Ana membuat telur orak Arik dengan menambahkan beberapa serpihan kulit telur di dalamnya.

Bagaimana sebenarnya kau mengajari adikmu kakak sialan.

Sambil mengunyah Argen melihat wajah Ana, gadis
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 40

    "Ah, kakak jangan meledekku." Mereka tergelak bersama, melihat senyuman dan tawa kecil Argen hati Ana langsung bergemuruh dengan debaran yang kuat. Dia sampai ikut-ikut minum teh jahe. Hangat, gumamnya. Kak Ale memang yang terbaik.Seperti itu, saling pandang sampai teh jahe di gelas mereka habis. Argen menggeser gelasnya, pusing dikepalanya sudah berangsur pergi. Dia terlihat akan mulai bicara serius. Ana memindahkan piring kotor ke tempat cuci piring."Biarkan itu, duduklah, ada yang mau kubicarakan.""Baik Kak."Ah, Kak Argen mau bicara apa?Mereka sudah duduk saling berhadapan. "Ale mungkin sudah mengatakannya, tentang sekolahmu. Kau bisa tetap kuliah seperti biasanya, tapi ada beberapa hal yang harus kau perhatikan."Ah, perkara kuliah ya. Apa tentang biaya kuliah. Aku kan sudah punya beasiswa. "Jaga sikapmu dengan laki-laki di luar sana."Eh, maksudnya? Apa Kak Argen berfikir aku akan berselingkuh dengan laki-laki lain."Walaupun kau tidak dipublikasikan secara terbuka oleh D

    Last Updated : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 41

    Dua hari berlalu, Argen masih berhasil mengendalikan diri, dengan cara sederhana. Membatasi diri melihat Ana, hanya melihat gadis itu di pagi hari. Masalah berhentinya pasokan buah ke semua cabang Domaz Group memberinya alasan pulang hingga jam 2 dini hari. Dengan rasa lelah dan muak selepas kembali dari rumah kakek, dia mendapati sepi menyambut kepulangannya. Lampu sudah dipadamkan. Dia memang melarang Ana menunggunya, dan gadis itu sepertinya patuh mendengarkan. Walaupun terselip sedih, karena berharap Ana menunggunya.Sial, aku ingin dia menungguku karena merindukanku, tapi aku juga tidak mau dia menungguku.Argen membuka pintu kamar Ana.Dia kan tidak melarang ku masuk ke kamarnya. Gumamnya mengusir rasa bersalah.Ana sedang terlelap, di dalam selimut yang berantakan. Tubuhnya melintang, tidak tidur di atas bantal. Dia bergerak beberapa kali, saat Argen berdiri memandanginya.Kenapa cara tidurnya menggemaskan begitu.Argen menunduk membetulkan selimut, karena tidak bisa menahan d

    Last Updated : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 42

    Pagi kembali menyapa.Ana membantu bibi menyusun makanan di meja makan. Seorang wanita paruh baya yang cekatan bekerja. Dulu, bibi hanya bekerja seminggu dua kali membersihkan rumah Argen. Namun sejak hari ini, sepertinya dia akan datang setiap hari, karena tugas baru memasak sarapan.Ana sudah tampak rapi. Dia juga akan pergi ke kampus hari ini. Saat Argen keluar dari kamarnya, Ana melihat gurat lelah di mata suaminya."Kakak nggak papa? Semalam pulang jam berapa?" Duduk di kursinya. "Kak Argen keliatan capek banget." Ana menarik tangannya yang ingin menyentuh tangan Argen. Jangan menyentuh Kak Argen sembarangan Ana!"Ada sedikit masalah di kantor, maaf ya. Kau tidur dengan nyenyak." "Jangan lupa makan siang ya Kak, walaupun Kak Argen banyak pekerjaan."Aku ingin menciumnya, rasa lelah ini pasti hilang.Argen melihat ke arah bibi yang berdiri tidak jauh dari meja."Kalau kau sudah selesai, keluarlah.""Baik Tuan Muda, selamat menikmati sarapan Nona." Dia menundukkan kepala. Ana bah

    Last Updated : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 43

    "Tangan Kak Argen sini." Argen yang sedikit bingung menyodorkan tangannya. Gelagapan saat Ana meraihnya dan mencium tangannya, menempelkan tangannya ke pipi. Wajah dan telinganya langsung memerah. Nafasnya naik turun dengan cepat."Apa yang kau lakukan? Jangan bilang Ale yang mengajarimu?"Kakak sialan!"Hehe, terimakasih sudah mengantar Kak, jangan lupa makan siang ya. Tuan pengawal, tolong antar Kak Argen dengan selamat ya." Tertawa sambil menurunkan tangan."Sudah kubilang, jangan bicara padanya." Menyalak kesal.Ana cuma menjawab tertawa, saat pintu di buka oleh pengawal Argen, Ana terlihat mencurigakan. Dan benar saja. "Semangat Kak Argen, aku pergi dulu."Kakak sialan!Ana mendaratkan satu kecupan singkat di pipi Argen yang membuat jantung pertahannya jebol. Dia tidak bisa menutupi keterkejutan sekaligus perasaan senangnya. Saat Ana sambil tergelak melambaikan tangan padanya di kejauhan.Ya Tuhan, kenapa dia menggemaskan sekali. Argen menyentuh pipinya yang memerah."Anda terli

    Last Updated : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 44

    Argen dan sekretarisnya mendadak muncul di tempat ini. Dalam situasi yang mencekam, datang tanpa pemberitahuan. Pihak-pihak yang akan dimintai pertanggungjawaban kalang kabut melakukan penyambutan. Orang-orang yang sebenarnya tidak tahu apa-apa tampak tegang. Mereka benar-benar tidak tahu alasanya, kenapa sampai ada kejadian pengiriman stok barang berhenti mendadak, dan suplayer menghilang tanpa bisa dicari jejaknya. Jika itu barang berupa sembako ataupun makanan mungkin tidak akan sepanik ini, karena kalau pun stok kosong bisa ditutupi dengan produk sejenis. Tapi, masalahnya ini buah-buahan, yang kalau tempat mereka kosong akan terlihat sekali perbedaannya.Para pegawai tidak tahu mengenai perseteruan para pimpinan. Mereka hanya bekerja dan bekerja dengan keras selama ini. Namun, imbas ketidaktahuan tidak bisa membuat mereka lepas dari jerat kemarahan Presdir.Tuan Argen pasti tidak mau tahu, kenapa dan alasan apa. Dia hanya mau semua berjalan dengan semestinya. Gumam-gumam semua or

    Last Updated : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 45

    "Benar Tuan!" Memelankan suara karena kaget dia berteriak. "Biasanya kalau saya pulang kerja dengan tampang lelah dan seperti orang sakit, istri saya akan lebih perhatian pada saya."Gumaman keluar dari kursi belakang. Sopir itu melirik Miria, bertanya, apa dia harus melanjutkan ceritanya atau diam lagi. Saat Miria meletakkan jari telunjukkan di bibir, dia tahu, Dia hanya perlu membisu lagi sekarang. Sambil kembali fokus mengemudikan mobil. Gedung pusat Domaz Group sudah terlihat di depan mata. Suara getar hp milik Miria terdengar. Gadis itu langsung mengangkat, bicara dengan suara pelan sambil meredam dengan tangannya. "Kirim alamatnya sekarang, kurang dari setengah jam kami akan sampai." Menutup panggilan, membalikkan badan. "Suplayer buah sudah di temukan Tuan.""Sebaiknya mereka punya alasan yang masuk akal." Argen menjawab singkat dengan jengah. "Putar arah, kita pergi ke alamat ini." Miria menyebutkan alamat tujuan. Sang sopir pun bergerak cepat, melajukan kendaraan dengan ke

    Last Updated : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 46

    Yang harus kalian hindari hanya pengawal Argen, jangan memancingnya, dia bisa menggila kalau kalian mencelakai Argen. Jadi lakukan dengan cepat. Lalu kabur! Itulah pesan laki-laki itu. Dan dia melihatnya sekarang.Saat situasi sudah sedikit tenang. Pengawal Argen masih di tahan tubuhnya oleh pengacara muda. Argen sudah duduk di kursinya lagi. "Miria.""Ia Tuan, apa ada yang Anda butuhkan." Miria menundukkan kepala."Si bodoh itu berdarah." Melemparkan dasi yang dia pakai. Tangan pengawal Argen masih meneteskan darah. Argen memalingkan wajah, tidak mau melihat tetesan darah merah itu. Saat Miria melilit tangan pengawal pribadi dengan dasi yang tadi di pakai Argen, pengawal itu terlihat tersenyum. ***Malam larut akhirnya mereka kembali, setelah kesepakatan dengan dua suplayer buah terjadi. Argen masuk ke dalam rumah pengawalnya. Mendorong tubuh tinggi tegap itu. Melihat tangan yang terlilit dasinya."Memang aku menyuruhmu menangkis pisau itu dengan tanganmu." Pengawal itu diam hany

    Last Updated : 2025-03-30
  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 47

    Aku siapa? Kak Ale? Aku di mana? Ah, aku kan di rumah Kak Argen.Ana mengerjapkan mata kaget, dia terbangun dari tidur. Sesaat ia merasai keheningan malam di sekelilingnya ketika mengumpulkan kesadaran. Ini jam berapa gumamnya, sepertinya masih malam. Saat ia melirik jendela kaca, bayangan di balik tirai masih gulita.Dia mau menarik selimut dan mau tertidur lagi. Sedikit kantuk masih menggantung, biasanya akan cepat tidur lagi kalau dia berbaring diam. Namun, suara ketukan dari arah pintu terdengar. Itu seperti yang ada di dalam mimpi tadi gumamnya. Yang membuatnya terjaga dan kaget."Ana!" Suara di balik pintu terdengar lagi. Ketukan mengeras. Membuat Ana bangun dari tempat tidur, selimut jatuh di lantai tertarik saat dia berjalan. Terseret beberapa langkah saat dia terhuyung karena belum sepenuhnya sadar.Saat Ana membuka pintu, gadis itu terperanjat kaget. Mendapati siapa yang seda

    Last Updated : 2025-03-31

Latest chapter

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 199 (Final Episode 4)

    Meja mereka memang tidak memiliki nomor, namun diatur berdasarkan nama keluarga. Kakek berjalan menuju mejanya, Ana tersenyum hangat saat kakek mendekat. Gadis itu dan Argen duduk di meja kakek. Ale dan Miria bergabung bersama Gara dan ibunya.Saat kakek menggerakkan tangannya mereka semua duduk dengan teratur. Setelah semua orang duduk, kakek mengambil sendok dan membenturkannya ke gelas. Suara dentingan itu membuat suasana senyap."Apa kalian menyukai suasana baru makan malam kali ini?"Hening, tidak ada yang berani menjawab. "Kalian pasti merasa aneh, apalagi saat melihat banyak sekali yang hadir di acara makan malam kali ini. Kalian semua adalah anak-anak dan cucu-cucuku, aku mengundang kalian semua tanpa terlewat satupun." Kakek mengedarkan pandangan. "Kedepannya aku akan mengundang kalian semua juga."Hening... Hati semua orang berdebar."Jadi, jangan saling bertengkar dan menjatuhkan. Dukung Argen membangun Domaz Group dan mempertahankan kejayaan Domaz Group. Jangan ada dari k

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 198 (Final Episode 3)

    Perjamuan makan malam bulan ini di rumah vila tepi pantai, akan sangat berbeda dengan perjamuan bulan yang lalu atau bulan-bulan sebelumya. Karena bulan ini bertepatan dengan ulang tahun kakek. Perayaan ulang tahun kakek disiapkan bibi dengan sepenuh hati. Wanita itu bahkan menawarkan apakah tuan besar juga ingin membuat pesta kembang api seperti kejutan yang diberikan Tuan muda. Kakek menghardik bibi dengan marah."Maaf Tuan, karena saya melihat Anda menyukainya jadi saya pikir Anda ingin melakukannya. Apa Anda menyukainya karena itu kejutan dari tuan muda?" Kakek tidak mau menjawabnya. Tapi terlihat sekali, kalau dia menikmati kembang api yang diberikan cucu kepada cucu menantunya.Perjamuan makan malam seperti apa yang disiapkan bibi untuk merayakan ulang tahun kakek?Mari kita lihat, sedikit persiapan yang dilakukan orang-orang yang akan datang ke perjamuan makan malam. Rumah Gara.Pengantin baru itu terlihat kaget saat menerima undangan yang dikirimkan seorang pengawal ke rumah

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 197 (Final Episode 2)

    Gadis di depan Gara tersenyum malu. Mereka tidak saling memberi tahu isi dari janji pernikahan, bukan untuk kejutan, namun karena mereka ingin menunjukkan ketulusan. Bahwa janji pernikahan yang mereka buat bukan sekedar membaca tulisan, namun memang curahan isi hati terdalam mereka."Rene, terimakasih sudah melihatku dengan cara yang berbeda saat pertama kali kita bertemu. Aku bukan siapa-siapa saat pertama kali melihatmu. Tapi entah kenapa, kau bahkan sudah tersenyum padaku saat itu." Tangan keduanya semakin tergenggam dengar erat. "Semakin aku mengenalmu, semakin aku tahu, kau gadis yang luar biasa. Tanpa ayah dan ibu, kau membesarkan adik-adikmu dengan penuh cinta. Bagiku kau adalah berlian terindah Rene, terimakasih sudah menerima sebongkah batu tak berharga ini dalam hidupmu. Aku mencintaimu Rene dengan sepenuh hatiku. Aku akan membahagiakanmu dan melindungimu." Kecupan manis mengakhiri janji pernikahan Gara.Airmata menetes membasahi pipi Rene. Saat mic yang dipegang Gara tersod

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 196 (Final Episode 1)

    Dan akhirnya, hari yang sudah dinantikan oleh semua orang. Mereka sudah duduk ditempat yang telah disediakan. Deretan kursi sudah ditempati para tamu. Musik dengan tim yang di bawa WO dari ibu kota. Para pelayan yang merapikan hidangan serta mengecek semua kelengkapan untuk terakhir kali.Sepupu Miria menggangkat tangannya, sebagai isyarat acara dimulai.Acara pernikahan Gara dan Rene pun dimulai.Ruben maju ke atas podium, dia ditunjuk sebagai MC acara. Ya, kemampuan bicaranya memang cukup baik. Dia pun mengajukan diri saat WO bertanya apakah dari pihak keluarga yang menentukan MC acara. Sebenarnya dalam hati kecilnya, dia ingin terlihat di antara banyaknya orang. Terlihat oleh kakek.Ruben mengetuk mik di depannya. Menyapukan pandangan pada orang-orang yang ada di depannya. Dia mencari sosok seseorang. Apa kakek tidak ada gumamnya, melihat lagi memastikan. Sekilas tertangkap rasa kecewa di matanya, namun buru-buru dia tersenyum. Karena tugasnya jauh lebih penting sekarang. Ternyata

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 195

    Hari pernikahan Gara dan Rene.Untuk sampai pada hari ini, seorang laki-laki bernama Anggara, telah melewati banyak hal, jalan yang tidak mudah. Namun, seperti janji Tuhan, Dia menjawab setiap usaha dan doa manusia, hari ini laki-laki itu merasakan kebahagiaan yang teramat sangat. Memetik buah dari usahanya selama ini.Ibu yang ia sayangi, telah masuk ke dalam keluarga Domaz Group, bukan hanya sebagai wanita pelayan yang menggoda majikan, namun sebagai ibu dari cucu sang pendiri Domaz Group.Adik laki-laki yang dulu dia panggil tuan muda, dengan manisnya memanggilnya kakak. Itu adalah buah dari kesabaran seorang laki-laki bernama Anggara. Membayar semua pengorbanan yang sudah dia lakukan.Kesibukan pagi sudah dimulai sejak sebelum matahari terbit, memperbaiki dekorasi yang kurang atau kelengkapan yang lainnya dilakukan oleh para panitia WO. Waktu bergerak perlahan, ditengah semua orang bersiap.Langit hari ini berwarna biru, secerah hati calon mempelai yang akan mengikat janji. Mataha

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 194

    Siang hari kesibukan di halaman vila mulai terlihat untuk persiapan acara besok. WO acara saudara Miria sudah datang. Mereka dengan cekatan menata setiap sudut taman menjadi sangat indah. Para karyawan toko Daisy sudah datang juga. Amira juga ikut. Dokter William akan menyusul dan sampai malam hari, karena masih ada pekerjaan yang tidak bisa dia wakilkan. Semoga dia bisa menemani Amira saat pesta kembang api nanti malam. Setelah meletakan barang masing-masing, mereka terlihat membantu ini dan itu. Ada yang menata bunga-bunga, ada yang memberi pita pada kursi. Setelah selesai membantu dekorasi mereka lari ke pantai, bermain di laut dan menikmati liburan gratis yang diberikan Kak Ale, memakai uang Argen tentunya. Semua orang bahagia, pesta pernikahan sederhana Gara dan Rene memberi kebahagiaan pada semua orang. Bahkan Ben menyapa takut-takut menyapa kakek, dengan perantara Argen. Kakek tidak bereaksi, namun dia menanyakan kepada bibi siapa nama orangtua Ben.Begitulah hari ini berlal

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 193

    Bibi sempat menolak, tapi bukan Ana kalau tidak bisa memohon cenderung memaksa. Kalau nanti bibi dimarahi, biar aku gantikan dimarahi kakek. Begitulah, akhirnya Ana dan Rene bisa masuk ke kamar kakek."Pasti dia acuh dan bilang tidak perlu berterimakasih, karena dia sebenarnya mau membuang perhiasan itu." Argen yang menyahut, sekarang ana yang terkejut. Walaupun tidak sama persis seperti yang Kak Argen katakan tapi memang yang kakek ucapkan agak mirip seperti itu.Kakek merestui Kak Rene tapi tidak ingin terlalu terlihat kalau di memperdulikan dan menantikan pernikahan Kak Rene dan Kak Gara. Begitu yang ditangkap Ana dari sikap acuh kakek."Kakek kan suka menyebalkan kalau bicara." Argen mengangkat bahu sambil mengejek."Gen...""Kak..."Gara dan Ana bersamaan bicara."Ia, ia, aku nggak boleh bilang begitu. Dia kakekku. Cih. Kalian ini kompak sekali." Ana mangut-mangut mengusap pipi suaminya.Argen menatap Gara, tatapannya artinya pengusiran, menyuruh kakaknya keluar dari kamar. Yang

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 192

    Masih di hari yang sama dengan waktu kedatangan mereka ke vila, tempat berlangsungnya pernikahan Gara dan Rene.Malam hari setelah makan malam. Dua kakak beradik sedang ada di dalam kamar, sedangkan Ana tertahan menemani kakek selepas makan malam.Argen duduk dengan mengangkat kakinya ke pijakan meja, dari mulutnya terdengar dia mengomel yang entah ditujukan untuk siapa. Mungkin pada alam yang tidak bersahabat dengan rencananya, atau kecewa pada Gara yang tidak bisa mewujudkan keinginannya. Masih terdengar dia mengomel sambil menyandarkan kepala malas.Wajah muram Argen melihat kakaknya yang sedang berdiri di dekat jendela.Gara menghela nafas perlahan, dia menyibak tirai dengan tangan kiri, berharap cuaca akan segera berganti. Tapi hujan yang jatuh dari langit selepas senja telah menghancurkan rencana malam ini. Sekarang saja masih gerimis. Tangannya mengusap jendela, masih terasa dingin. Uap air memang tidak merembes ke telapak tangannya, tapi dia bisa memprediksi hujan belum akan

  • Terjebak Asmara Tuan Argen    BAB 191

    "Suruh mereka kesini, dan berangkat bersama kita." Kakek menjawab singkat, lalu berlalu, senyum bahagia tertangkap sekilas dibibirnya.Dasar, sesenang itu kau mendengar Ale mau mempunyai anak. Kalau Ana sampai hamil, bisa-bisa kau menari dengan bibi di teras rumah. Argen melihat punggung kakek yang berjalan menuju pesawat. Pilot dan pramugari menundukkan kepala saat kakek berjalan mendekat.Kakek bahkan menelepon dokter pribadinya, untuk datang dan ikut dalam penerbangan.Kabar kehamilan Miria memang sungguh diluar dugaan, bahkan gadis itu tidak merasakan keanehan dalam tubuhnya. Sehari setelah kecurigaan Ale dia membeli alat tes kehamilan, saat dia menunjukkan garis dua di alat tes itu Ale memegangnya dengan tangan gemetar. Airmata kebahagiaan langsung bercucuran. Calon ayah itu sangat berbahagia.Ale menelepon Ana sambil menangis, saking kagetnya Ana dia berlari masuk lift turun ke lantai bawah, tanpa mendengar penjelasan Ale berikutnya. Gadis itu yang awalnya ketakutan karena mend

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status