Share

Siapa Sebenarnya Musuhnya?

Luna melangkah keluar dari rumah itu dengan langkah goyah yang semakin berat. Jantungnya berdetak kencang, tetapi bukan karena rasa marah, melainkan perasaan hampa yang semakin membesar di dalam dadanya. Udara sore yang seharusnya menyejukkan justru membuatnya merasa semakin sesak.

Tubuhnya mulai kehilangan tenaga, lututnya gemetar, dan kepalanya terasa begitu pusing. Suara-suara di sekitarnya seolah menghilang, hanya menyisakan keheningan yang menyakitkan. Pandangannya semakin kabur, dunia di sekitarnya mulai berputar, dan yang ia rasakan hanyalah kelelahan yang begitu mendalam.

"Apa... apa yang terjadi padaku?" bisiknya lemah, tangan gemetar mencoba meraih sesuatu untuk bersandar, tapi semuanya terasa jauh.

Tiba-tiba, tubuhnya terasa begitu ringan—dan dalam sekejap, semuanya berubah menjadi gelap.

Dia jatuh. Tapi sebelum tubuhnya menyentuh tanah, Juan yang sejak tadi diam-diam mengikutinya segera berlari, menangkap tubuh Luna sebelum dia terhempas ke jalan.

"Luna!" Juan memeluk tub
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status