Share

Bab 14. Bantuan Bersyarat

Author: Itsmefarida
last update Last Updated: 2024-10-24 20:49:55

Bab 14

Sergio jadi salah tingkah karena kepergok memperhatikan Shanika. Di pantulan spion, Shanika melayangkan tatapan sinis, wanita itu tidak tahu kenapa Sergio memperhatikannya.

Jangankan Shanika, Sergio saja tidak tahu kenapa ia terhanyut memperhatikan. Ia kembali melajukan mobil, tidak lagi melihat ke arah belakang.

Shanika juga sibuk dengan Nevan, sampai akhirnya mobil milik Sergio berhenti di depan gerbang sekolah.

“Nevan, belajar yang benar, ya. Nanti Kakak jemput kalau udah benerin motor, kalau Kakak belum jemput, kamu tunggu di pos satpam,” kata Shanika ikut ke luar, mengantar Nevan sampai ke gerbang masuk.

Nevan pun memeluk kakaknya dan melambaikan tangan, bocah kecil itu berlari menyusul teman-temannya.

“Shanika, saya turut berduka cita dengan meninggalnya Pak Grahardi, ya,” ucap Bu Nafa, wali kelas Nevan.

Shanika mengulas senyum tipis, meski di dalam hati merasa hancur berkeping-keping. Dia sedang menunggu kabar dari kepolisian yang masih mencari keberadaan ayahnya.

“Ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 15. Terpaksa Melakukannya

    Bab 15Kemunculan Sergio di belakangnya membuat Shanika dengan cepat menoleh, apalagi Sergio menimbrung obrolannya dengan dokter. Shanika tahu, di balik sikap Sergio yang penolong ini ada maksud tersembunyi. Apalagi jika bukan soal urusan ranjang.Ia yakin, kesempatan ini Sergio gunakan agar Shanika lebih bergantung padanya dan memberikan banyak celah untuk kakak iparnya. Jika begini caranya Shanika sulit terlepas dari kontrak ini.“Baik, Pak, silakan ke ruang administrasi,” kata dokter sembari pamit pada keduanya, diikuti suster di belakangnya.Setelah dokter dan suster pergi, Shanika menatap tajam pada Sergio. “Aku nggak butuh bantuan Kakak, aku bisa membiayai pengobatan Nala dengan hasil keringatku sendiri. Aku tahu Kakak menolongku bukan semata-mata karena tulus, tetapi Kakak sedang mencari kesempatan dalam kesempatan,” cacar Shanika mengomeli Sergio karena suasana sepi, ruangan ini memang jarang dilalui orang-orang terkecuali tenaga medis."Keringatmu sendiri? Bahkan, aku yang b

    Last Updated : 2024-10-25
  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 16. Mencari Jalan Keluar

    Bab 16Bukan hanya Shanika yang menyesal, tetapi Zora juga merasakan hal sama. Sebagai pencetus ide gila ini, Zora sudah salah mengambil tindakan yang dapat merugikan hidup sahabatnya. Shanika sudah terikat kontrak, entah apa isi kontrak itu dan dengan siapa. Pada intinya, Zora ingin membantu Shanika agar bebas dari kontrak tersebut. Akan tetapi, harus bagaimana?“Kontrak apa? Lo setuju gitu aja?” tanya Zora ia tak habis pikir dengan Shanika yang mau-mau saja diikat dengan kontrak.Positif thinking, mungkin karena pikiran Shanika sedang kalap. Tidak ada jalan pilihan lain selain menyetujui, Zora sendiri tidak pernah merasakan seperti yang dirasakan Shanika. Ia tidak boleh menghakiminya. Pun, semuanya bukan salah Shanika.Justru Shanikalah penolong bagi adiknya, Shanika gadis berani. Rela melakukan apa saja demi kesembuhan Nala, bahkan jika bertaruh nyawa pun Shanika akan melakukannya.“Gue mau bebas dari kontrak itu, tapi gue harus ngumpulin uang banyak supaya dia nggak ngancam gue s

    Last Updated : 2024-10-27
  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 17. Baju Haram

    Bab 17Kekesalan Shanika tak ayal membuat Sergio yang hendak menenggak alkohol pun terhenti, ia mendelik tajam pada Shanika yang langsung bungkam. Bibirnya terkatup rapat. Ralat, dia malah kelepasan bicara seperti itu pada Sergio.Sergio terus melayangkan tatapan, meski waktu masih siang hari, suasana di hotel ini tampak horor sekali. Sergio menyimpan botol minumannya di atas nakas, kakinya melangkah mendekat ke arah Shanika yang sigap mundur ke belakang.Jantung bertalu lebih cepat, jika Sergio sudah seperti ini Shanika harus lebih waspada. Bisa saja Sergio mengambil kesempatan jika dirinya lengah begitu saja.“Jangan mendekat! Ak-aku berkata benar, kenapa kamu menatapku seperti itu? Harusnya aku yang marah padamu, kenapa malah Kakak yang marah?” Tegang di situasi sekarang, Shanika mengeluarkan suara, basa-basi agar ketegangannya tertutupi.“Katakan sekali lagi, aku ingin tahu nyalimu sebesar apa. Katakanlah, kenapa diam saja? Tidak mungkin 'kan kau mendadak bisu hanya karena dilihat

    Last Updated : 2024-10-28
  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 18. Hampir Menabrak

    Bab 18Cukup lama keduanya berada di mall, Shanika juga sudah selesai melakukan perawatan. Melihat diri dari cermin, Shanika akui jika dirinya berbeda kali ini. “Aku sudah selesai, ayo kita pulang.”Sergio yang awalnya fokus pada ponsel, kepalanya mendongak. Selama beberapa detik ia terpana dengan penampilan Shanika yang berbeda dari biasanya, wanita ini berubah drastis jika didandani begini.Seperti dua orang berbeda, sampai Sergio terhanyut dalam lamunan. Shanika jadi kikuk ditatap lamat-lamat, dia tak terbiasa dengan penampilannya yang sekarang. Ditambah lagi Sergio sengaja memilih dress terbuka.“Kak?” panggil Shanika menggerakkan telapak tangan di depan wajah Sergio yang nyaris tak berkedip.Sergio berdehem sembari membenarkan dasi, pura-pura batuk guna menetralkan rasa takjubnya. Jika sudah dirawat begini, Shanika sama cantiknya dengan Carissa. “Ah, ya … sudah selesai?” tanya Sergio jadi ikut grogi karena ketahuan memperhatikan Shanika.Kepala Shanika mengangguk sebagai jawaba

    Last Updated : 2024-10-29
  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 19. Dihukum

    Bab 19Baru saja Nevan akan menimpal, ia langsung mendapatkan pelototan dari ibu tirinya, membuat nyali Nevan ciut dan mengurungkan niatnya mengeluarkan suara. Bocah kecil itu menunduk, rasa laparnya sudah tidak bisa ditahan lagi.Bilang pada ibu dan kakak tirinya pun percuma, yang peduli pada Nevan hanyalah kakaknya sendiri. Pun Sergio, dia tidak tahu sikap asli Bu Listia dan Carissa di belakangnya. Mereka kejam tak berperasaan.“Wajahmu pucat, kamu baik-baik saja?” tanya Sergio, meski Nevan menunduk, ia memperhatikan wajah adik iparnya yang terlihat pucat. Seperti sedang sakit.Ia melepaskan tangan Carissa yang melingkar, Sergio berjalan ke hadapan Nevan, lalu berjongkok di depannya. “Apa yang terjadi?” Karena pertanyaan pertama tidak mendapatkan jawaban, Sergio pun bertanya lagi. Diamnya Nevan seperti ada yang janggal, apalagi melihat wajahnya yang pucat.Nevan membalas tatapan Sergio dengan segan, dia takut salah bicara yang berujung dimarahi oleh Bu Listia dan juga Carissa. Shan

    Last Updated : 2024-10-29
  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 20. Kecemburuan Sergio

    Bab 20 Sampai di salah satu restoran bintang lima di kota Jakarta, Sergio turun dari mobil terlebih dahulu. Ia berjalan mengitari mobil dan membukakan pintu untuk istrinya. Sikap manis dan perhatian Sergio ini membuat Carissa mengulum senyum. Dia yang tadinya cemberut langsung berubah ceria karena Sergio selalu ada cara untuk mengembalikan moodnya. “Thank you,” ucap Carissa menerima jabatan tangan Sergio untuk keluar. “You are welcome, Dear,” balas Sergio sambil tersenyum tipis. Tangan kekarnya melingkar di pinggang ramping sang istri, ia merengkuh pinggang Carissa dengan mesra dan berjalan beriringan menuju dalam. “Akhirnya, setelah sekian lama kita bisa jalan berdua lagi, Mas. Aku senang sekali dan berharap bisa berduaan terus kayak gini.” “Bisa kalau kamu mengurangi kesibukan, aku selalu bisa mengatur waktu untukmu.” Jawaban Sergio terkesan menohok, Cariss

    Last Updated : 2024-10-30
  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 21. Menyusup ke Kamar

    Bab 21 Amarah Sergio memuncak, ia jadi kalap dan tak bisa mengontrol emosinya. Ia yakin, siapa pun yang ada di posisinya tadi akan bersikap sama, marah dan cemburu ketika melihat pasangan malah asik dengan yang lain. Percuma juga bicara dengan Carissa, wanita itu selalu ingin dimengerti tanpa mau mengerti. Lebih baik menghindar, daripada terjadi pertengkaran. “Memangnya hanya dia saja yang bisa marah? Aku juga bisa, bahkan jika aku mampu, aku akan menghajar pria itu di depannya,” gumam Sergio sembari menghentakkan kakinya menaiki tangga menuju kamarnya. Karena Sergio tidak fokus pada jalan, sampai di lantai atas ia menabrak seorang wanita yang hampir terjatuh. Sergio langsung menahannya. Shanika. Gadis yang ditabraknya. “Shanika? Kau kenapa?” Tatkala netra keduanya bersitatap, Sergio sedikit kaget ketika melihat wajah pucat Shanika dan juga keringat yang mengalir di keningnya. Amarah yang tadinya meluap pun mulai meredam, dia heran dengan keadaan Shanika yang berbeda da

    Last Updated : 2024-10-31
  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 22. Kebablasan

    Bab 22Shanika menghentikan kunyahan di mulutnya, sisa makanan yang masih tersisa pun mendadak sulit ditelan. Baru saja Shanika bisa tenang karena sudah makan, sekarang dibuat jantungan dengan permintaan Sergio.Sergio menatap Shanika dengan lalat lewat mata elangnya, dia menyeringai sembari melepaskan satu persatu kemeja putih yang dipakai. Shanika mematung di tempat, dia kehilangan fokus karena bingung mau melakukan apa.“Ayolah, Kak … ini di rumah, Kakak jangan gila mengajakku bercinta!” Shanika berdecak pelan, dia keberatan harus menuruti keinginan Sergio malam ini, terlebih lagi di rumahnya sendiri.“Sebentar saja, jika kau suka, kita lanjutkan saja sepuasnya,” celetuk Sergio, di ujung kalimatnya diiringi dengan seringai nakal yang terlukis di ujung bibirnya.Suasana malam yang sepi dan sunyi seperti ini memang terasa merinding, lebih merinding lagi jika bertemu dengan manusia modelan kakak iparnya. Yang selalu mencari perkara.“Ck, aku tak pernah suka dengan apa yang Kakak lakuk

    Last Updated : 2024-11-01

Latest chapter

  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 70. Orang Istimewa

    Bab 70 “Apakah semua yang kulakukan padamu selama ini tak cukup membuktikan bagaimana perasaanku padamu?” tanya Sergio berbalik tanya pada Shanika yang tak bisa lagi berkata-kata. Dua insan tersebut masih bertatapan, dengan jarak begitu dekat. Shanika terharu, setelah semua penderitaan datang silih berganti, telah terganti oleh kebahagiaan yang harus ia syukuri. Kejadian masa lalu, kesalahan Sergio di masa itu memang masih melekat dalam benak Shanika. Jika dipikir lebih dalam, Sergio orang yang selalu ada membantunya. Tak seharusnya Shanika menumpahkan semua yang terjadi pada Sergio, karena dirinya juga bersalah. “Bisakah kita perbaiki kesalahan kita untuk lebih baik ke depannya, Mas? Aku tahu cara kita bersatu memang salah, tapi aku tak bisa membayangkan bagaimana kita tidak terikat dengan kontrak itu. Mungkin aku dan kamu tidak akan bisa bersama seperti ini,” ujar Shanika, ingin

  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 71. Ending

    Bab 71 “Nala di rumah sakit, Pa, Nala koma,” balas Shanika menahan rasa sedihnya karena Nala belum juga sadar sampai sekarang. Di saat ayahnya kembali dan ditemukan, rasanya teras kurang jika Nala tidak ada. Kurang lengkap. Pak Grahardi mengusap wajah gusar sambil menyandarkan punggungnya di sandaran sofa dengan perasaan terpukul. Saat kecelakaan itu terjadi, Pak Grahardi memang sedang bersama Nala. Saat itu, Pak Grahardi akan mengantar Nala sekolah, tetapi rem mobilnya mendadak blong. “Antar Papa menemui Nala, Nak, Papa ingin tahu keadaannya,” pinta Pak Grahardi, meski terlihat tegar di luar, di dalam dia begitu sedih karena apa yang terjadi pada keluarganya disebabkan oleh Bu Listia yang salah paham selama ini. “Aku akan mengobati Shanika dulu di kamar, Pa,” kata Sergio melihat ada beberapa luka di tubuh istrinya. Dahi Pak Grahardi mengkerut, tatapannya mengintim

  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 69. Ditangkap Polisi

    Bab 69 Para polisi datang, langsung menghampiri Carissa dan Bu Listia yang hendak melarikan diri. Kedua kaki mereka ditembak, sehingga mereka tak bisa kabur ke mana-mana sambil menahan rasa sakit di kakinya. “Argh, lepaskan aku! Aku tidak akan mengampuni kalian! Ingat aku baik-baik, aku akan membalas dendam nanti!” teriak Bu Listia diangkat paksa oleh polisi. “Tunggu, Pak. Saya ingin bicara sesuatu,” kata Pak Grahardi sebelum Bu Listia dibawa pergi, dia harus mengatakan kebenaran agar Bu Listia tidak salah paham dan menaruh kebencian pada mendiang istrinya yang sudah dilenyapkan dengan kejamnya. “Aku dan Nancy sudah berhubungan sejak kami SMA, kami menjalin hubungan diam-diam tanpa sepengetahuan kau. Bahkan, aku dan Nancy sudah menikah saat lulus kuliah. Kami menikah dan tinggal di tempat asing, kami hidup bahagia, tapi semenjak ada kau. Nancy menderita karena aku duakan, bahkan dengan tak tahu dirinya k

  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 68. Dalang Kejahatan

    Bab 68 Penutup wajah itu dilempar dengan asal, menampakan wajah si pelaku dengan jelas. Melihat itu, Shanika hampir terjerembab saat orang itu adalah Carissa. “Kak Carisssa?” pekik Shanika kaget sekaget-kagetnya. Carissa menyunggingkan senyum dengan tatapan tak bersahabatnya. “Kenapa, lo kaget?” Wanita di belakangnya pun ikut membuka, lagi-lagi Shanika dibuat tercengang karena orang yang mengincar dan menculik Nevan adalah ibu serta kakak tirinya. “Mama? Kakak? Kenapa kalian menculik Nevan dan mengincarku?” tanya Shanika pada keduanya yang berdiri sembari bersedekap dada. Pertanyaan itu dianggap angin lalu, Bu Listia langsung melayangkan tamparan serta mendorong Shanika sampai tergeletak di tanah. Plak! “Dasar anak haram, seharusnya dari awal aku menyingkirkanmu jika kehadiranmu hanya merusak kebahagiaanku dengan anakku,

  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 67. Penculikan Nevan

    Bab 67 Cukup lama mereka mencari ke seluruh penjuru rumah sakit dengan bantuan penjaga. Nihil, hasilnya tidak ada, Nevan tidak ada di sini dan dibawa lari oleh orang tak dikenal. Shanika terduduk lemas di lantai sembari menutupi wajahnya karena sudah lalai menjaga Nevan. “Maafin Kakak, gak seharusnya Kaka lalai menjagamu, Nevan,” lirih Shanika terus menyalahkan diri sendiri karena ia lalai mengawasi adiknya. Jika terjadi sesuatu pada Nevan, Shanika tidak akan memaafkan dirinya sendiri. Sergio berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan Shanika yang terus menangis di pelukannya. “Tenang, kita akan cari Nevan sampai ketemu, Sayang.” “Kalau begitu ayo kita cari, Mas, kita ke kantor polisi supaya dibantu mencari Nevan,” ajak Shanika tak peduli seberapa lelah dirinya, yang Shanika pikirkan soal keselamatan adiknya. Meskipun Shanika baru pulih, dia harus bisa mencari Nevan

  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 66. Fakta Masa Lalu

    Bab 66 Karena Pak Hans adalah orang terdekat ayahnya sekaligus juga mereka sudah bersahabat sejak kecil, Shanika berpikir kalau Pak Hans tahu sesuatu tentang kejadian di masa lalu. Mungkin dia bisa tahu soal Bu Listia yang sangat membencinya dan juga membenci sang ibu. Pak Hans menepuk pucuk kepala Shanika yang sudah ia anggap sebagai putrinya, dia merasa bersalah sudah patuh pada Bu Listia. Pak Hans enggan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya. “Kamu yakin ingin tahu?” ujar Pak Hans, sebelum bercerita ia bertanya pada Shanika siap atau tidak mendengarkan ceritanya. Shanika mengangguk mantap, dia ingin tahu hal ini sejak dulu. Hanya saja Shanika tidak tahu harus menanyakan ini pada siapa, pada Mbok Cahyani, beliau tidak tahu. Selagi mereka bertemu, Shanika ingin bertanya. Ia yakin kalau Pak Hans tahu. “Aku yakin, Pak, aku siap mendengarnya. Apa pun itu,” ujar Shanika bersungguh-sung

  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 65. Kejujuran Pak Hans

    Bab 65 Tidak tahu berapa lama mereka bercinta, sampai keduanya merasa puas hingga tertidur pulas. Sergio bangun dari tidurnya, dia menatap Shanika yang masih tidur dan memunggunginya. Sergio tersenyum tipis, mengingat momen indah semalam membuatnya enggan untuk pergi ke alam mimpi. Andai tak punya hati nurani, tak akan ia biarkan Shanika istirahat dan terus bercinta hingga pagi hari tiba. “Udah bangun, Kak?” tanya Shanika sudah bangun lebih awal, hanya saja ia masih kantuk dan juga badannya pegal. “Baru aja, morning, Baby,” bisik Sergio melingkarkan tangan kekarnya di perut rata Shanika yang tak memakai apa-apa. “Hari ini aku mau ke rumah sakit, mau jenguk Nala sama Nevan. Mumpung Nevan libur sekolah,” ujar Shanika sambil mengusap punggung tangan Sergio yang melingkar di perutnya. Ia menghela napas panjang saat Sergio melayangkan kecupan bertubi-tubi. “Aku antar.”

  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 64. Kegiatan Panas

    Bab 64 “Ya ampun, Den Gio dan Non Shanika kenapa?” pekik Mbok Cahyani ketika membuka pintu, melihat dua majikannya sudah kotor oleh telur di sekujur tubuh. Shanika dan Sergio tidak menjawab, melewati Mbok Cahyani begitu saja lantaran Shanika diam membisu sejak jadi. Sergio menuntun Shanika, menggenggam tangannya naik ke tangga untuk membersihkan diri kamar mandi mereka. Sergio juga tak banyak bicara, membiarkan Shanika sibuk dengan pikirannya. Sergio mendorong pintu kamar mandi dengan kaki, melepaskan baju yang melekat di tubuhnya karena bau anyir begitu menyeruak masuk ke indra penciumannya. “Mandi dulu, aku akan mengobati pipimu. Pipimu memar,” kata Sergio lembut, menarik Shanika ke dalam kamar mandi tanpa menutup pintu. Toh, tidak ada yang berani masuk tanpa izin dahulu. “Mandi bareng?” tanya Shanika akhirnya buka suara setelah bungkam sekian lama, Sergio mengangguk.

  • Terikat Kontrak dengan Kakak Ipar   Bab 63. Pengadilan

    Bab 63 Shanika langsung menarik selimut, menutupi Sergio yang tengah dikeloni olehnya. Nevan menatap dengan bingung, membuat Shanika jadi malu. Nevan berjalan mendekat ke arah kakaknya, bocah kecil itu naik ke atas ranjang dan memeluknya. “Kok Kakak tidurnya sama Kak Gio terus, sih? Apalagi disusui, kayak tuyul. Ih, udah gede dikeloni,” ejek Nevan menatap Sergio di balik selimut tebal. Shanika menyemburkan tawa ketika Nevan begitu polosnya mengatakan demikian. Nevan memeluknya dari samping, membuat Shanika seperti punya dua bayi. Yang satu kecil, yang satu besar. “Karena Kak Gio suami Kakak, jadi tidurnya berdua. Kamu kenapa nggak tidur? Udah malam loh,” ujar Shanika membalas pelukan adiknya. “Evan kangen Nala, Kak, kapan Nala sadar? Kok Nala tidurnya lama ….” Nada sedih Nevan barusan, hati Shanika tercenung. Hatinya teriris jika Nevan sudah me

DMCA.com Protection Status