Share

Bab 72. Panik

"Kanaya, kamu dimana sayang?" Rey terus mencoba menghubungi sang istri, namun nomor Kanaya masih saja berada diluar jangkauan.

Rey memukul setir kemudi melampiaskan kekesalan nya. Rasa hawatir menyelimuti hati pria tampan itu. Berbagai pikiran buruk memenuhi kepala nya. Dia begitu menyesali keputusan nya mengizin kan Kanaya pergi bersama Fahmi maupun Vera.

Rasa hawatir membuat Rey tidak bisa berfikir jernih. Dia terus melajukan kendarannya tanpa arah dan tujuan jelas.

"Om Erwin." Rey teringat sang paman, dengan cepat dia menghubungi Erwin yang merupakan Direktur Royal Hospital. Barang kali paman nya memiliki nomor ponsel Vera maupun Fahmi, atau bahkan dia bisa membantu mencari tahu keberadaan Kanaya saat ini.

Di panggilan pertama Erwin langsung menjawab panggilan dari keponakan nya itu. "Halo Rey, tumben malam-malam telpon?" sapa Erwin dari sebrang telpon.

"Maaf mengganggu om. Rey mau meminta bantuan om Erwin," ucap Rey sungkan.

Erwin mengernyitkan dahi, tidak biasanya Rey meminta ban
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Rizki A'ida
ku pantau terus kapan update lagi
goodnovel comment avatar
Meta Pradita
next thor.. penasaran sama kelanjutannya..
goodnovel comment avatar
Nunuk Hardekari Naura
double Thor, meski cerita hampir sama dengan yg sebelah. Tapi masih setia aja aku membaca nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status