Share

178. Benda Merah

Author: Ampas tahu
last update Last Updated: 2022-07-26 22:43:47
Di sebuah area yang gelap, tampak seorang anak tengah terpaku melihat ke sebuah benda yang melayang ke arahnya.

Sosok pemuda tegap itu hanya bisa bereaksi tepat waktu ketika benda merah itu hampir saja menghantam ke wajahnya.

Surya dengan sedikit tergesa-gesa melompat ke samping agar benda merah aneh itu tidak mengenai tubuhnya.

Saat Surya menghindar itu, suara hantaman besar pun terjadi.

“Duar!”

Surya tidak peduli dengan suara itu, dia hanya fokus untuk memposisikan dirinya sendiri yang tengah melayang di udara.

Setelah Surya bisa stabil jatuh dan akhirnya berdiri tegak di tanah, barulah surya bisa memandang ke arah serangan itu. Pemuda itu hanya bisa terkejut sekaligus negri.

Apa yang dilihat Surya kali ini adalah kawah cekung yang memiliki retakan di dalamnya. Sudah jelas bahwa itu adalah ulah dari benda merah sebelumnya.

Dan lagi yang membuat Surya semakin bingung adalah bahwa benda merah sebelumnya menghilang entah kemana.

“Sebenarnya apa benda aneh itu?” tanya Surya deng
Ampas tahu

Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Taring Putih Dari Barat   179. Cairan Jeli

    Seorang pemuda tengah berteriak dengan horor ketika terseret oleh tarikan benda merah aneh di udara. “Ahhhhhh!” Teriakan pemuda itu akhirnya berhenti ketika sebuah suara tabrakan mulai terdengar. “Kaboom!” Surya yang melayang itu akhirnya terus melayang, namun kini Surya melayang menjauh dari tarikan benda merah aneh itu. Surya telah dipukul dengan buruk di dalam kegelapan! Kini Surya merasakan rasa sakit yang begitu memuaskan karena ada semacam benda tumpul yang telah memukul kepalanya untuk mundur ke belakang. Dengan ini Surya terus saja mengudara ke belakang sebelum akhirnya terjatuh dan kemudian terseret di tanah. Surya begitu kesal dengan apa yang baru saja dia rasakan. Jelas dia kesal karena tidak mengetahui siapa yang telah memukulnya hingga seperti ini. Surya bergerak ingin beranjak, namun tampaknya pihak lain tidak ingin membiarkan dia untuk bernafas. sekali lagi benda merah itu melesat bergerak menuju Surya. “Duar!” Sebuah suara mulai terdengar ketika perasaan terj

    Last Updated : 2022-07-26
  • Taring Putih Dari Barat   180. Memotong Lidah

    Di sebuah malam yang gelap, tampak ada kelompok orang yang tengah bergotong royong untuk berkemah. “Nova, apakah kau melihat Surya?” tanya tetua pertama. “Ya tetua aku melihatnya pergi ke arah itu, tampaknya dia mencari kayu bakar.” Nova menunjuk ke satu arah ketika memberikan pendapatnya. “Ahhh ternyata seperti itu. baiklah lanjutkan pekerjaanmu,” kata tetua pertama mengangguk paham kemudian berjalan menjauh. Nova yang melihat hal ini hanya bisa sedikit tidak tahu harus berbuat apa. Dia sedikit khawatir karena jelas Surya telah pergi begitu lama. “Mengapa begitu lama mencari kayu bakar? Bukan kah dia hanya malas untuk membantu disini,” ejek fajar yang mendengarkan pembicaraan Nova dan tetua pertama. Nova yang melihat hal ini hanya bisa jijik namun tidak membalas. ... Sementara itu di salah satu sudut lain di area itu yang tidak kalah gelapnya. Seorang pemuda tengah berpikir keras ketika melihat ke satu arah. “Aku tidak bisa terus seperti ini, jika tidak maka akhirnya aku akan

    Last Updated : 2022-07-26
  • Taring Putih Dari Barat   181. Kekar Feminim 

    Di sebuah area yang gelap, kini tampak ada semacam kabut asap berwarna hijau yang mulai memenuhi ruangan. Sosok pemuda yang ada di tengah-tengah asap itu hanya bisa menjadi sesak dengan tampilan kesusahan. “I-ini racun!” teriak Surya dalam hati. Jelas dia tidak berharap bahwa pihak lain mempunyai metode yang menyeramkan seperti ini untuk melawannya. “Jika dia bisa melakukan hal ini , mengapa dia tidak melakukannya dari awal?” tanya Surya dengan kesal. Andai Surya tahu bahwa sosok yang menyerangnya saat ini adalah psikopat terkenal yang memiliki nama julukan Si bengis penikmat darah. mungkin Surya akan paham mengapa sosok itu menyimpan serangan krusial seperti ini di akhir pertempuran. Seperti Namanya, sosok pesilat ini adalah seorang yang sangat suka melihat darah dari mangsa-nya. Dia sering kali menyiksa mangsanya hanya untuk memuaskan birahinya terhadap darah. “Aku sudah begitu sopan meminta darah mu, namun kau malah meminta darahku, sungguh lancang!” kata sosok itu dengan se

    Last Updated : 2022-07-27
  • Taring Putih Dari Barat   182. Harapan

    Di sebuah tempat gelap yang penuh asap, tampak seorang pemuda tengah melakukan gerakan aneh di tengah-tengah area yang telah ditutupi oleh awan warna hijau mencolok. Pemuda itu tampak kesulitan saat mencoba bergerak mewujudkan pose anehnya dengan begitu bertekad. Pemuda itu terlihat begitu memilukan ketika sejumlah urat yang ada di tubuhnya menegang akibat kegiatan yang dilakukannya sekarang. Pemuda itu tidak lain adalah Surya. dia tengah merasakan rasa sakit yang teramat sangat menyiksa akibat kabut hijau yang ada di sekelilingnya. itu semua karena kabut hijau yang ada di sekelilingnya bukan hanya sekedar kabut biasa, namun merupakan racun dari sosok kekar namun feminim yang kini ada di seberang tubuh Surya. Meskipun tampak kesulitan di setiap gerakannya, Surya sama sekali tidak pernah menghentikan usaha dari tubuhnya bahkan walau hanya sesaat. Ini semua bukan karena Surya telah gila dan menikmati rasa sakit. Namun ini semua karena perasaan euphoria dari harapan. Pemuda itu bar

    Last Updated : 2022-07-27
  • Taring Putih Dari Barat   183. Tidak Ada Harapan

    Seorang pemuda tegap kini sedang berdiri dengan sedikit kesulitan di dalam kegelapan berwarna hijau. namun meskipun begitu, pemuda itu sama sekali tidak menunjukkan ekspresi tidak puas atau semacamnya. Malahan hanya senyum lebar hangat yang bisa di lihat dari penampilan sosok pemuda itu. “Sial aku akan berusaha dengan keras!” kata Surya bertekad dalam hati. Setelah semua kelelahan yang dialami dan juga rasa sakit yang menghampir. akhirnya ada secercah harapan yang sekali lagi menghampiri Surya. Dengan sangat tidak sabar Surya memposisikan energi rimau dan juga energi raja api yang ada di tekonya untuk segera menyebar ke setiap sudut tubuhnya. Dengan itu aliran berwarna oren kemerahan terlihat mulai menginvasi pergerakan racun yang sudah tertanam di dalam tubuh Surya cukup lama. Jika di lihat dari dekat, kedua energi benih dan racun itu saling bertabrakan tidak ada satu sama lain di antara benih Surya maupun racun yang menang dari tabrakan itu. kedua benda aneh itu hilang bersamaa

    Last Updated : 2022-07-27
  • Taring Putih Dari Barat   184. Belajar Dari Alam 

    Di udara, kini seorang pemuda tampak dengan buruk terlempar ke satu arah. sosok itu tampak begitu menyedihkan ketika mendarat dengan tidak mulus di sekumpulan pepohonan. “Debuk debuk debuk,” suara itu terdengar kacau. Setelah beberapa saat terseret jauh kebelakang, sosok pemuda itu akhirnya berhenti setelah tubuhnya benar-benar babak belur akibat hantaman. “Argh punggung ku,” lirih Surya meringis kesakitan. Kesadaran Surya sudah hampir menghilang, namun dirinya terus saja di kejutkan oleh perlakuan yang melecehkan dari pihak lan. Dengan ini Surya mau tidak mau mengutuk dalam hati. Tidak ada perasaan paling buruk di dunia kecuali perasaan tidak berdaya. Dan kali ini Surya sekali lagi mengalaminya. Dia baru saja menempuh segitiga bintang satu silat, dia berpikir bahwa dirinya sudah begitu kuat untuk orang di sekitarnya, namun tampaknya pemikiran itu hanya omong kosong. Kini terbukti bahwa Surya hanya tong kosong nyaring bunyinya, dia mungkin terlihat kuat namun tidak benar-bena

    Last Updated : 2022-07-27
  • Taring Putih Dari Barat   185. Harapan Lagi?

    Surya yang mendengar pertanyaan dari pihak lain hanya bisa menjadi merinding. Tubuhnya sudah lama tidak bisa merasakan rasa sakit akibat perlakuan pihak lain seolah tubuhnya telah mati rasa. namun akibat perkataan pihak lain yang begitu sederhana, fungsi dari setiap staf di tubuhnya mulai kembali seperti semula. Dengan mata lebar yang berkilau sosok Bunglon menatap ke arah Surya tampak menantikan sesuatu yang menyenangkan. Surya yang melihat hal ini tanpa sadar menunjukan tampilan jijiknya dengan begitu terbuka. Bunglon yang melihat hal ini merasa tidak terima, jelas Surya telah menghinanya dengan tampilannya yang terlihat jijik itu. Dengan ini sejumlah urat yang ada di kepala Bunglon mulai menegang. Sosok kekar itu mulai meraih mulut Surya dengan tangannya. Dengan begitu ,Surya di bekap pihak lain dengan begitu buruk. Surya tidak merasakan masalah pada awalnya, namun setelah mengingat telapak tangan pihak lain memiliki lidah yang begitu panjang, Surya menjadi ngeri hingga ingin

    Last Updated : 2022-07-28
  • Taring Putih Dari Barat   186. Serangan Bertubi-tubi

    Seorang pemuda yang tampak kacau kini terlihat berusaha untuk beranjak meski menahan begitu banyak rasa sakit yang tergambar di raut wajah buruknya. Bunglon yang melihat siluet Surya yang berdiri dengan susah payah mau tidak mau menjadi berharap. Meskipun Bunglon telah mendendam terhadap Surya akibat ejekannya sebelumnya, namun sosok kekar itu tetap berharap mendapat hiburan dari Surya. jelas dia sudah lama tidak terpuaskan seperti ini sebelumnya. Dengan itu Bunglon sedikit menekan dendamnya untuk melihat hal apalagi yang akan Surya tunjukan padanya. Sementara itu, Surya yang bangkit dengan susah payah terus saja menggerakan tubuhnya dengan pose aneh yang seperti sebelumnya, meskipun pose itu tampak tidak se-enerjik sebelumnya, tapi jelas Surya tidak akan berhenti sama sekali untuk menggerakan tubuhnya. Sekali lagi, rasa euphoria yang membuat candu meleleh di otak Surya. Kini dia memiliki harapan untuk hidup. Pergerakan benih dan juga seni penempaan tubuhnya lebih cepat dari r

    Last Updated : 2022-07-28

Latest chapter

  • Taring Putih Dari Barat   380. Kesakitan

    “Argh!!!”Seorang pemuda berbadan tegap kini tengah meringkuk buruk di tanah. Sosok itu terus saja bergetar dengan hebat seolah tak terima atas rasa sakit yang dirasakannya.Badan tubuh sosok pemuda tegap itu menegang dengan warna merah merona seperti kepiting rebus yang telah dimasak dalam waktu yang lama.Urat-urat tubuhnya yang sudah menonjol sejak awal kini mulai menggeliat seperti cacing yang menginvasi daging di bawah kulitnya.Semakin lama Surya meringkuk dengan gelisah di tanah, semakin pula rasa sakit yang aneh itu menyiksa tubuhnya.Samar-samar Surya menebak bahwa hal yang telah muncul di punggung tangannya adalah sebuah masalah yang dihasilkan setelah dia bersentuhan dengan mayat milik Abar sebelumnya.Hanya pemuda itulah yang terkait dengan beruang, dengan ini, tato beruang yang muncul di punggung tangan Surya jelas berasal darinya.Dengan ini Surya sedikit merasa pahit di mulutnya, dia menyesal karena telah terlalu serakah menjarah mayat pihak lain sebelumnya.Namun meski

  • Taring Putih Dari Barat   379. Tato Misterius

    Surya yang telah begitu susah payah melawan kelompok organisasi kejam sebelumnya sama sekali tak ingin merugi.Pemuda yang memiliki badan kokoh itu langsung saja bergerak maju ke arah badan mayat kelompok orang yang telah dibunuhnya sebelumnya.Hal itu terus saja berlanjut hingga akhirnya Surya sampai di tubuh Abar yang tanpa kepala.Dengan pergerakan ringan, Surya langsung saja menggeledah tubuh pihak lain tanpa sedikitpun sopan santun.Pada awalnya Surya bisa mencari dengan begitu mudahnya seolah tengah melakukan hal yang remeh, namun beberapa saat kemudian, ada sebuah gejolak aneh yang muncul dari tubuh tanpa kepala milik Abar.Surya yang begitu dekat dengan tubuh pihak lain merasakan Krisis yang aneh.Pemuda itu sama sekali tak percaya bahwa mayat tanpa kepala itu bisa mengancam Surya, namun seiring berjalannya waktu, perasaan mencekam dan krisis itu teru saja menebal membuat Surya tak enak hati.Surya akhirnya menjauh karena dia ingat bahwa instingnya begitu jarang memiliki kesal

  • Taring Putih Dari Barat   378. Pembunuhan

    “Badum… badum… badum…” Suara detak jantung yang begitu keras terdengar di dada seorang pemuda kacau. Sosok pemuda itu tak lain adalah Abar yang tengah melihat ke arah seorang pria yang memiliki usia yang hampir sama dengannya. Abar melihat pihak lain dengan begitu takut seolah pihak lain telah menanamkan trauma mendalam kepadanya. Tubuh abar begitu layu, ingin sekali meleleh dan jatuh ke tanah meskipun dia sudah terduduk dengan kacau sekarang. “Tuk tak tuk…” Suara langkah kaki yang pelan dan ringan terdengar seperti teriakan monster di telinga Abar, pemuda kacau itu terus saja menyusut saat suara langkah kaki yang ringan itu semakin jelas di telinganya. Abar bisa melihat dengan jelas senyum hangat dari pemuda tegap yang tengah berjalan ke arahnya. Meskipun terlihat begitu bersahabat, entah mengapa Abar begitu enggan melihat senyum cerah yang ditampilkan oleh pihak lain. Hal ini terus saja membuat Abar frustasi, karena putus asa, pemuda kacau itu mulai membuka mulut untuk bersua

  • Taring Putih Dari Barat   377. Ketakutan  

    “Swoosh~” “Dum… dum… dum…” Suara ricuh terus saja bermunculan saat dua telapak tangan yang mirip saling berbenturan. Kedua telapak tangan dari dua belah pihak itu tampak mirip namun berbeda. Hal ini seolah telapak tangan itu milik dua orang yang bersaudara. “Bahkan kekuatannya sama!” teriak Kakhi berseru kaget. Kakhi pada awalnya berpikir bahwa dia sedang berhalusinasi. Bagaimana bisa musuh yang belum pernah ditemui bisa menggunakan serangan yang mirip bahkan hampir sama dengan serangan yang telah didapat kelompoknya. Namun sekarang, setelah kakhi melihat dengan jelas aura dan juga dampak serangan, sosok itu hanya bisa bertanya dalam hati. “Apa maksud conqu suci? Apakah kita sedang dipermainkan?” katanya kesal menatap kedepan. Kedua raksasa besar itu terus saja beradu, mereka begitu sengit karena memiliki kekuatan yang hampir sama, namun meskipun begitu tetap saja ada celah kecil antara kekuatan keduanya. Di saat seperti ini, perbedaan yang sangat kecil sekalipun bisa berdampak

  • Taring Putih Dari Barat    376. Konfrontasi Langsung 

    Serangan demi serangan mulai bergerak dengan indah dan kacau menuju ke satu arah, bersamamaan dengan kilau-kilau yang memukau itu, sejumlah besar suara ricuh mulai mengacaukan are sekitar. Seolah sebuah badai akan terjadi, debu-debu dan pepohonan di sekitar mulai terangkat akibat momentum yang diciptakan. Sekelompok orang yang tampak menyerang dengan sembarangan itu kini membentuk sebuah pola yang rumit namun beraturan. Kelompok itu kini melakukan serangan formasi yang telah mereka latih sebelumnya, kini bahkan momentum yang ditunjukkan kelompok orang itu benar-benar seperti monster kuno yang menakutkan. Surya yang melihat hal ini dari kejauhan jelas takjub dan juga terkejut, dia tak pernah membayangkan akan melihat hal yang begitu hebat menyerang ke arahnya. Samar-samar ada gambaran seorang laki-laki putih bersih dengan sepasang sayap indah yang mulai menerjang ke arah Surya. Hal itu terlihat sangat kuat! Namun meskipun begitu, Surya sama sekali tak mengendur. Pemuda berbadan t

  • Taring Putih Dari Barat   375. Serang!

    “Swosh!”Suara deru angin mulai terdengar saat seorang pemuda melesat dengan kencang menuju ke satu arah.Setelah beberapa saat melesat, sebuah suara benda jatuh mulai terdengar di telinga sekelompok orang di sekitar.“Pluk.”Suara itu tidak begitu besar dan juga sangat terendam, namun meskipun begitu, suara jatuhan itu bisa didengar dengan jelas oleh setiap orang.Kelompok yang sudah lama terpaku melihat ke arah belakang mereka hanya bisa menajamkan mata seolah tak percaya.Sosok yang membawa Abar di tempat ini telah benar-benar kehilangan kepala, di sebelah Abar hanya menyisakan seorang sosok tanpa kepala.“Pluk!”Seolah batu kecil yang bisa membuat seluruh gunung es menjadi longsor, suara kecil jatuhan yang baru saja terdengar itu membuat hati setiap orang yang ada di area sekitar menjadi runtuh.Suara terjatuh itu jelas berasal dari tubuh tanpa kepala sebelumnya.Abar yang juga tersadar akan hal ini hanya bisa melihat ke arah mayat tanpa kepala yang ada di dekatnya dengan tatapn t

  • Taring Putih Dari Barat   374. Sangkar

    Abar dan sosok lain yang ada di sebelahnya tampak mematung saat melihat sekelompok orang yang tengah berlari tidak jauh dari dirinya.Abar pada awalnya berpikir bahwa teriakan sebelumnya adalah kode atau semacam teriakan serangan khusus, namun setelah melihat sekelompok orang yang berlari menjauh dan tak berniat untuk menyerang, hanya membuat Abar menjadi terpana.“Apa situasinya?” Abar tanpa sadar bergumam sendiri.Sosok yang sedari tadi berada di sebelah Abar juga tampak bingung, dia juga ingin bertanya hal yang sama dengan apa yang baru saja di gumamkan Abar sebelumnya. Namun hal itu terhenti karena sebuah batu yang ada di tangannya mulai bergetar.Sosok yang memegang batu itu mulai melihat isi pesan dari batu itu dengan wajah yang aneh, seolah ada hal yang mengganggu pikirannya.Setelah beberapa saat melihat isi pesan dari batu komunikasi miliknya, sosok yang tampil dengan wajah aneh itu tiba-tiba saja merubah raut wajahnya.Sosok itu langsung saja berlari dengan gila-gilaan saat

  • Taring Putih Dari Barat   373. Mundur!

    Di sebuah area hutan yang lebat, sekelompok orang tengah berlari dengan gila-gilaan menuju ke satu arah. “Sial! Apa yang membuat orang itu sampai-sampai mengirim pesan darurat seperti ini?” tanya Kakhi saat berlari sambil melihat sebuah batu yang ada di tangannya. Beberapa saat lalu, kakhi jelas telah sepakat untuk membantu Abar berurusan dengan musuhnya, dengan ini Kakhi yang merupakan salah satu orang yang di percayai tuannya salah satu si bengis menyuruh beberapa orang untuk ikut dengan Abar. Dia berharap beberapa lusin orang itu bisa dengan mudah menjatuhkan lawannya. Namun selang beberapa saat yang singkat, sosok itu malah mendapat pesan di batu komunikasi dengan notifikasi cahaya. Biasanya batu hanya akan bergetar saat salah seorang mengirim pesan. Hal ini merupakan notifikasi umum. Dan ini sangat jelas bagi para anggota dari kelompok itu. Namun hal yang dilihatnya kali ini membuatnya sedikit panik, cahaya hanya akan keluar jika hal yang dikirimkan dalam batu komunikasi bena

  • Taring Putih Dari Barat   372. Abar Takut

    Serangan yang kuat dan sejumlah orang melaju dengan cepat ke arah seorang pemuda. Kelompok orang itu begitu besemangat seolah telah di suntik oleh narkoba. Sementara itu, pemuda yang telah menjadi arah serangan itu terkejut sebentar sebelum akhirnya Kembali tenang dan tenang. Sosok Abar yang melihat ini dari kejauhan hanya bisa mencibir. “Cihhh, tidak ada gunanya berlagak keren sekarang!” Sosok Abar berkata penuh dengan kebencian pada awalnya, namun setelah beberapa saat, Surya yang awalnya mematung seolah ketakutan itu tiba-tiba saja bergerak. Dengan seuara tebasan pedang yang jelas tajam, sejumlah kepala munusia terbang kemudian jatuh dengan buruk ketanah. Setelah itu, sejumlah tubuh kaku yang jelas-jelas merupakan tubuh kelompok yang sebelumnya menyerang mulai jatuh dengan layu satu persatu. Abar yang melihat ini langsung saja menjadi negri. “Ahhh apakah dia sekuat ini? tidak mungkin! tidak mungkin” Pemuda itu dengan panik berterika. “Tidak-tidak kalian semua serang, janga

DMCA.com Protection Status