Share

180. Memotong Lidah

Di sebuah malam yang gelap, tampak ada kelompok orang yang tengah bergotong royong untuk berkemah.

“Nova, apakah kau melihat Surya?” tanya tetua pertama.

“Ya tetua aku melihatnya pergi ke arah itu, tampaknya dia mencari kayu bakar.” Nova menunjuk ke satu arah ketika memberikan pendapatnya.

“Ahhh ternyata seperti itu. baiklah lanjutkan pekerjaanmu,” kata tetua pertama mengangguk paham kemudian berjalan menjauh.

Nova yang melihat hal ini hanya bisa sedikit tidak tahu harus berbuat apa. Dia sedikit khawatir karena jelas Surya telah pergi begitu lama.

“Mengapa begitu lama mencari kayu bakar? Bukan kah dia hanya malas untuk membantu disini,” ejek fajar yang mendengarkan pembicaraan Nova dan tetua pertama.

Nova yang melihat hal ini hanya bisa jijik namun tidak membalas.

...

Sementara itu di salah satu sudut lain di area itu yang tidak kalah gelapnya. Seorang pemuda tengah berpikir keras ketika melihat ke satu arah.

“Aku tidak bisa terus seperti ini, jika tidak maka akhirnya aku akan
Ampas tahu

Perhatian!!!, novel ini hanya karangan dan imajinasi author. jadi jangan menganggap serius dan melakukan hal hal yang ada di dalam cerita ini secara sadar, karena itu akan membahayakan kamu dan orang di sekitarmu || terima kasih semuanya atas perhatiannya 😘😘😘.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status